Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1470 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York : Ellis Horwood, 1993
669 Met
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fromhold, A.T.
Amsterdam: North-Holland, 1976
546.3 FRO t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fromhold, A.T.
Amsterdam: North-Holland, 1980
546.3 FRO t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Bangun Suprayogi
"Material keramik yang memiliki densitas yang cukup besar, sensitif terhadap cacat atau retak, serta menghasilkan perpatahan getas menjadikan keramik memiliki keterbatasan penggunaannya dalam aplikasi bidang teknik. Oleh sebab itu, penelitian ini mencoba untuk membuat material komposit yang masingmasing komponen penyusunnya memiliki kelebihan sifat-sifat, yakni Zirkonia (memiliki sifat ketahanan aus sangat baik, kekerasan dan kekuatan tinggi, ketahanan terhadap serangan kimia dan korosi yang sangat baik, serta konduktivitas termal yang rendah), dan Aluminium (sifat ringan, dan ketangguhan yang tinggi). Dengan memperhatikan proses pembuatannya, yaitu temperatur firing, diharapkan akan dihasilkan suatu material komposit matriks keramik berkualitas yang lebih baik daripada komponen penyusunnya itu sendiri. Metode yang digunakan dalam pembuatan komposit ini adalah proses directed metal oxidation (DIMOX), yakni dengan memanaskan pada temperatur 950_C, 1000_C, 1100_C, 1200_C dan 1300_C dengan waktu tahan selama 24 jam. Material komposit yang terbentuk kemudian dilakukan karakterisasi mengenai sifat mekanisnya yang meliputi uji densitas dan porositas, kekerasan mikro, laju aus, dan juga analisa struktur mikro menggunakan mikroskop optik dan SEM yang dilanjutkan dengan EDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur pemanasan, maka densitas dan kekerasan mikro semakin meningkat. Sedangkan, persentase porositas dan laju aus cenderung mengalami penurunan dengan semakin meningkatnya temperatur.

Ceramic materials that have high density and sensitivity to small flaws or cracks, and the resulting brittle fracture have severely limited the use of their unique properties in engineering applications. Therefore, this research is carried out to make composite material which each constituent have good properties, i.e. Zirconia (have excellent wear resistance, high hardness and strength, excellent chemical and corrosion resistance, and also low thermal conductivity), and Aluminum (have low density and good toughness). By show the fabrication process, that is firing temperature, it?s expected to create ceramic matrix composite materials that have better quality than its constituents. The process of making ceramic matrix composite is DIMOX method by firing at temperature of 950_C, 1000_C, 1100_C, 1200_C and 1300_C for 24 hours. The composites produced then characterized both mechanical properties involved density and porosity examination, micro hardness test, abrasion test, and also micro structural analysis using optical microscopy, and SEM link to EDS. The result shows that density and micro hardness of composites increase as increasing of firing temperature. In contrast, porosity percentage and abrasion rate have a tendency to decrease."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S41769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Jufri
"Komposit matrik keramik (CMCs) sebagai salah satu material yang terus menerus dikembangkan dan disempurnakan sifat-sifatnya merupakan bahan alternatif pengganti logam yang potensial. Alasan utama untuk mengembangkan CMCs adalah karena kemampuannya untuk memberikan sifat yang bisa diaplikasikan pada aplikasi temperatur tinggi. Karakteristik material CMCs dipengaruhi oleh temperatur proses, waktu tahan, prosentase magnesium dan volume fraksi penguat. Oleh karena, itu penelitian ini menekankan pada pengaruh temperatur proses dan prosentase magnesium terhadap karakteristik. CMCs A1203/A1 hasil proses Directed Metal Oxidation. Material yang digunakan adalah Aluminium ingot, serbuk A1203 dan serbuk magnesium sebagai dopan. Pada penelitian ini, temperatur proses yang digunakan adalah 1100 °C, 1200 °C, 1300 °C , waktu tahan 15 jam dan prosentase magnesium yang digunakan adalah 4%, 8%, 10% dan 12% sedangkan proses pembuatan CMCs pada sebuah tray dengan metode Directed Metal Oxidation (D1MOX). Hasil fabrikasi diamati pengaruh temperatur proses dan prosentase magnesium terhadap sifat-fisis. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan kekerasan, densitas pada temperatur proses dan prosentase magnesium yang semakin meningkat Sebaliknya terjadi peningkatan laju keausan, porositas dan ekspansi termal pads temperatur proses dan prosentase magnesium yang semakin meningkat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T15008
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rama Pradinanto
"ABSTRAK
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan merupakan salah satu penerimaan pajak yang kurang signifikan di Kabupaten Bogor. Pengoptimalisasian Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan menyebabkan kerusakan yang cukup parah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Evaluasi kebijakan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan di Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini bahwa kebijakan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan belum berjalan dengan baik karena belum terpenuhinya satu dari lima kriteria. Kriteria yang belum terpenuhi adalah kriteria efektivitas, kecukupan, responsivitas, dan ketepatan. Sedangkan yang telah memenuhi adalah kriteria perataan. Perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai peraturan yang mengatur mengenai ketentuan umum perpajakan daerah untuk Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan.

ABSTRACT
Non Metal Minerals and Rocks Tax is none significant tax revenue in the Regency of Bogor, West Java. The optimization of Non Metal Minerals and Rocks Tax has caused severe environmental damages. This study is aimed to analyse the evaluation of Non Metal Minerals and Rocks Tax policy in the Regency of Bogor. This study is based on quantitative approach using several methods like data collecting and indepth interview with main sources. The study shows that Non Metal Minerals and Rocks Tax policy does not work well as it does not meet its one of five main criterias. The criterias that does not work well is effectiveness, adequacy, responsiness and appropriateness. The one that work well and meet the criteria is equity. It rsquo s need further study about Governor Regulations that organize about the implementation od Non Metal Minerals and Rocks Tax."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafli
"Gas metana merupakan salah satu komponen terbesar dalam biogas yang dapat dikonversi menjadi metanol melalui reaksi oksidasi parsial. Reaksi oksidasi parsial bio-metana sebagai sumber metana dengan menggunakan katalis heterogen ZSM-5 sintesis termodifikasi oksida logam besi. Penambahan logam diharapkan dapat menghasilkan selektivitas yang lebih tinggi terhadap konversi metana menjadi metanol.
Pada penelitian ini, katalis ZSM-5 alam maupun sintetik disintesis dengan metode double template menggunakan primary template TPAOH sebagai pengarah framework MFI, serta secondary template yaitu dimethyldiallyl ammonium chloride acrylamide copolymer (PDD-AM) sebagai pengarah struktur mesopori. Katalis Fe2O3/ZSM-5 alam dan sintetik yang telah disintesis, dianalisa menggunakan XRD, SEM, BET, dan FTIR. Karakterisasi dengan XRF juga dilakukan untuk mengetahui kadar %loading oksida logam besi pada katalis ZSM-5.
Uji aplikasi masing-masing katalis terhadap adsorpsi menggunakan biogas sebagai sumber metana dilakukan dalam atmospheric fixed batch reactor dengan perbandingan feed CH4(biogas):N2 0,75:2. Reaksi dilakukan pada suhu 150oC dengan waktu 120 menit dengan variasi jumlah katalis dan melakukan reaksi menggunakan katalis regenerasi. Produk hasil reaksi dari masing-masing katalis dianalisa dengan GC-FID untuk mengetahui %yield metanol yang terbentuk.

Methane gas is one of abundant component in biogas that is common to be converted into methanol through partial oxidation reaction. Partial oxidation reaction of bio-methane uses methane as its source along with the utilization of modified iron oxide with natural and/or synthetic ZSM-5 as heterogeneous catalyst. Based on recent research showed that hierarchical ZSM-5 that was modified with iron oxide produced optimum % yield of methanol in bio-methane partial oxidation reaction (Triputrananda, 2018). Addition or loading of iron is expected to produce higher selectivity towards methane conversion into methanol. Aside of that, optimization was done with variation of pore size to determine the type of catalyst and its corresponds with optimum partial oxidation conversion output.
In this research, natural and/or ZSM-5 catalyst were synthesized in double template method with TPAOH as its primary template that directed to MFI framework, PDDAM as its secondary template that directed mesoporous structure. Natural and/or synthetic Fe2O3/ZSM-5 catalyst were synthesized and further be analyzed with XRD, SEM, BET, and FTIR. Characterizations of XRF was done in order to obtain loading percentage of iron oxide into the ZSM-5 catalyst.
The application were done in each variation of catalyst towards adsorption with biogas as methane source that was done in atmospheric fixed batch reactor with ratio of CH4(biogas):N2 0,75:2 feed. Reactions were done under temperature of 150oC with 120 minutes duration, alongside with amount of variation on catalyst and reaction with regenerated catalyst. Products obtained from each catalyst were analyzed with GC-FID to determine % of conversion from each products obtained.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Ontorjo
"Komposit matrik keramik (CMCs) adalah material yang terdiri atas dua atau lebih material yang berbeda dimana salah satu unsurnya adalah keramik dan bertindak sebagai matrik. CMCs terus menerus dikembangkan dan disempurnakan sifatsifatnya sebagai bahan alternatf pengganti logam yang potensial. Alasan utama untuk mengembangkan CMCs adalah karena kemampuannya untuk memberikan sifat yang dapat diaplikasikan pada temperatur tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kadar magnesium terhadap karakteristik komposit ZrO2/Al. Material yang digunakan adalah Aluminium ingot dan serbuk ZrO2 yang masing-masing bertindak sebagai filler dan matrix, dan serbuk magnesium sebagai agent pembasah. Kadar magnesium yang digunakan adalah 5%, 8%, 10%, 12%, dan 14%. Proses pembuatan CMCs pada sebuah tray menggunakan metode DIMOX (Directed Metal Oxidation) pada temperatur 1200_C dan waktu tahan 24 jam. Komposit yang dihasilkan diuji untuk mengetahui pertambahan berat, densitas, porositas, kekerasan, laju aus dan struktur mikro. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar kadar magnesium maka pertambahan berat, porositas, dan laju aus cenderung semakin meningkat. Sebaliknya, cenderung terjadi penurunan densitas dan kekerasan dengan peningkatan kadar magnesium.

Composite matrix ceramic (CMCs) is consisted of two or more element that different in nature which is one of them became a matrix. CMCs have been continually improving in order to get better properties as an alternative metal substitute. The prime reason is their good characteristics to be applied in high temperature operation. The aim is to study the effect of magnesium content on characteristics ZrO2/Al CMCs. Aluminum and ZrO2 powder are used in this research as a filler and matrix respectively, and magnesium powder is also used as a wetting agent various from 5%wt, 8%wt, 10%wt, 12%wt, and 14%wt. The process of making CMCs through DIMOX method at temperature 1200_C for 24 hours. Then, the composite products are analyzed in order to know the effect properties of this composite such as weight gain, density, porosity, hardness, wear rate and microstructure. The result shows that weight gain, porosity, and wear rate have a tendency to increase as increasing of magnesium content. In the other hand, density and hardness decreased."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S41719
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Christian G.
"Saat ini sedang dikembangkan material komposit matriks keramik (CMCs) yang memiliki sifat tahan terhadap temperatur tinggi dan stabilitas kimia yang tinggi. Pembuatan CMCs menggunakan proses DIMOX yang dikembangkan berdasarkan reaksi logam cair dengan oksidan (biasanya berupa gas) sehingga leburan logam akan menginfiltrasi prabentuk. Dalam proses pembentukan CMCs, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas produk CMCs antara lain : interface antara matriks dan penguat, interdiffusion bonding, kemampuan pembasahan, dan wetting agents. Parameter yang mempengaruhi kualitas produk CMCs C / Al yaitu temperatur firing, waktu tahan, dan atmosfer dapur. Tujuan dari penelitian ini yaitu mempelajari proses pembuatan CMCs C / Al melalui proses DIMOX dan mendapatkan temperatur firing optimum terkait dengan karakterisasi CMCs. Temperatur firing yang digunakan yaitu: 900_C, 1000_C, 1100_C, 1200_C dan 1300_C. Waktu proses yang digunakan adalah 24 jam untuk setiap temperaturnya. Karakterisasi terhadap produk CMCs ini dilakukan dengan melakukan pengujian prosentase porositas, kekerasan, keausan, densitas, pengamatan struktur mikro material komposit C /Al dengan menggunakan mikroskop optik dan SEM serta pengujian komposisi kimia. Blok Al menginfiltrasi prabentuk grafit secara optimum pada temperatur 1100_C dan waktu tahan 24 jam. Nilai densitas maksimum yaitu sebesar 3,17 gram / cm3 diperoleh pada produk CMCs hasil firing pada temperatur 1100_C. Porositas pada produk CMCs C / Al memiliki kecenderungan meningkat seiring peningkatan temperatur. Porositas terendah pada produk CMCs C / Al pada temperatur firing 1100_C yaitu sebesar 6,15 %. Nilai kekerasan tertinggi produk CMCs C /Al adalah pada temperatur firing 1300_C yaitu sebesar 1829 VHN. Semakin tinggi nilai kekerasannya, maka material tersebut memiliki ketahanan aus yang tinggi. Pada kondisi tersebut diperoleh laju keausan terendah yaitu sebesar 1,94 x 10-6 mm_ / mm. Partikel grafit tersebar merata dan ditemui adanya Al, spinel (MgAl2O4), dan Al2O3. Berdasarkan analisa EDS, ada 3 (tiga) fasa dalam sistem komposit yang terbentuk yaitu C / Al, Al2O3 / Al, dan C / Al2O3.

Nowadays, it is being developed a ceramics matrix composites (CMCs) which have high temperature resistance and high chemical stability. The process to develop CMCs is DIMOX. It is based on molten metal reaction with oxidant (usually in gas form), so that the molten can infiltrate the pre-form. In the making process of CMCs, there are some factors that influence the quality of the CMCs, such as interface between matrix and reinforcement, interdiffusion bonding, wettability and wetting agent. The main variable which affects the quality of the CMCs are firing temperature, holding time, and the atmosphere of the furnace. This research is to study the effects of firing temperature on production of C / Al Ceramic Matrix Composites (CMCs) and characterization of this materials produced by Directed Metal Oxidation (DIMOX). The firing temperature used are varied from 900_C to 1300_C with holding time for 24 hours respectively. The characterizations of composites are examined such as density, porosity, hardness, wear and microstructure analysis. The result shows that graphite preform has been infiltrated by Al liquid optimally at 1100oC for 24 hours. At this condition, the highest density that can be obtained is 3,17 gram/cm3, while the porosity tends to increase with the increment of firing temperature. The lowest porosity in C / Al CMCs that can be achieved at 1100 _C is 6,15 %. The highest hardness that can be obtained at firing temperature 1300_C for 24 hours is 1829 VHN. The materials will have higher value of hardness, thus the materials have good wear resistant. The lowest wear rate that can be obtained at firing temperature 1300_C for 24 hours is 1,94 x 10-6 mm_ / mm. Distribution of graphite particles spread over C / Al composites product and around graphite particles can be found Al, spinel (MgAl2O4), and Al2O3. Based on EDS analysis, there are three phase in systems of CMCs product, that are obtained such as C / Al, Al2O3 / Al, and C / Al2O3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S41767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwan Hidayat
"Untuk memenuhi kebutuhan akan material yang memiliki sifat canggih, saat ini Ceramic Matrix Composites (CMCs) sedang terus dikembangkan. CMCs merupakan material komposit dengan potensi untuk berbagai jenis aplikasi karena sifatnya yang memiliki kekuatan, kekakuan, dan ketahanan terhadap creep yang sangat baik, namun cenderung bersifat getas. Penelitian ini mencoba menggabungkan material keramik ZrO2 yang memiliki kombinasi yang prima dari kekuatan dan ketangguhan yang cukup baik serta stabilitas pada temperatur tinggi dengan material logam aluminium yang memiliki sifat ringan, dan ketangguhan yang tinggi. Penelitian CMCs ZrO2/Al ini menggunakan proses Directed Metal Oxidation (DIMOXTM), dan bertujuan untuk mempelajari pengaruh dari waktu tahan. Temperatur proses yang digunakan yaitu 1200_C untuk variasi waktu tahan, mulai dari 8, 10, 15, 20 hingga 24 jam, dengan 10% Mg sebagai dopant. Karakterisasi terhadap produk CMCs yaitu dengan mengukur pertambahan massa, pengujian densitas & porositas, kekerasan mikro, laju keausan, dan pengamatan struktur mikro dengan menggunakan mikroskop optik dan SEM serta pengujian komposisi kimia menggunakan EDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu tahan firing, terjadi kenaikan pertambahan massa, porositas, dan kekerasan, sebaliknya terjadi penurunan densitas dan laju aus. Produk CMCs optimum diperoleh dengan waktu tahan firing 24 jam dengan pertambahan massa 25,75 gr, densitas 3,16 gr/cm3, porositas 7,7%, kekerasan mikro 1188 VHN dan laju aus sebesar 19,09 mm3/mm x 10-7. Fasa-fasa yang terbentuk dari produk CMCs diantaranya adalah Al2O3, spinel (MgAl2O4) dan ZrO2.

To fulfill the needs of ever increasing demand on advanced materials, Ceramic Matrix Composites (CMCs) is being developed progressively. CMCs is a composite material with rigorous potential to various application attributable to its properties, which includes good strength, stiffness and creep resistant. Yet, most of study results revealed that CMCs tend to be brittle. This research aim is to make CMCs materials by combining ZrO2 ceramic, which have an excellent combination of good strength, enough toughness and high temperature stability, with alumunium, which are light in weight and have high toughness. By using Directed Metal Oxidation (DIMOXTM) process, this study observed and measured the effect of holding time on ZrO2/Al. The proposed composite material speciments were heated at 1200_C for 8, 10, 15, 20 and 24 hours. A Dopant of 10% weight Mg were used as a wetting agent to facilitate the process. Measurement of ZrO2/Al characteristics include variability of mass gain, density, porosity, microhardness, as well as wear rate of the material. In addition to examination of holding time effect, a combination of optical microscope and SEM examination were used to analyze micro structure of ZrO2/Al, while EDS were used to test its chemical composition. This research shows that increased holding time could increase mass gain, porosity, and microhardness of the proposed material. On the contrary, this study reveals that increased hoding time will result decreasing density and wear rate of the proposed material. The most favourable characteristics of the proposed materials were reached after 24 hours, i.e. as much as 25,75 gr in mass gain, 3,16 gr/cm3 in density, 7,7% in porosity, 1188 VHN in microhardness and 19,09 mm3/mm x 10-8 in wear rate. The phase being formed from the proposed material were Al2O3, spinel (MgAl2O4) and ZrO2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S41707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>