Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek dari investasi asing langsung dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi (dihitung dari PDB per kapita riil) 7 negara OKI selama tahun 2000-2012, yang didasarkan pada teori pertumbuhan endogen. Penelitian ini menggunakan model panel dengan efek tetap sebagai perbandingan terhadap model lain yang menggunakan PDB harga saat ini dan variabel indikator keanggotaan OPEC, hasil penelitian menunjukkan bahwa pada model pertama investasi asing langsung mempengaruhi pertumbuhan PDB secara positif, namun tidak signifikan, sementara ekspor terlihat lebih mempengaruhi pertumbuhan PDB dibandingkan investasi asing langsung. Selanjutnya, semua variable kontrol menunjukkan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap PDB, kecuali variabel pendidikan. Pada akhirnya, model kedua mengkonfirmasi relevansi dari model pertama
This research aims to analyze the effects of FDI and exports on economic growth (measured by real GDP per capita constant) of seven selected OIC countries during 2000-2012, based on the endogenous growth theory. Employing a panel fixed effect model in comparison to that with GDP at current PPP and dummy variable of OPEC, the result from the former model shows that FDI positively affects GDP growth, but not significant, while Exports seem to be more growthenhancing. Meanwhile, all the control variables also show positive and significant contribution to GDP, except that of education. Eventually, the later model confirms the relevance of the former.
"Industri tekstil Indonesia telah menempatkan diri sebagai salah satu eksportir terkemuka di antara berbagai sektor lokal, berhasil memperluas jangkauannya ke pasar global. Meskipun demikian, kinerja ekspor industri ini masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga dan rekan global lainnya. Sejumlah penelitian telah menangani keprihatinan serupa mengenai peningkatan kinerja ekspor tekstil, dengan fokus pada peran kunci Penanaman Modal Asing Langsung (PMDA) sebagai penggerak utama untuk meningkatkan daya saing industri lokal baik di negara berkembang maupun negara maju. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak nyata PMDA terhadap ekspor tekstil Indonesia, menjelajahi apakah hal ini berfungsi sebagai strategi efektif untuk mengembangkan komoditas tekstil negara. Dengan menggunakan data kuantitatif dari sumber yang terpercaya seperti Kementerian Investasi, Badan Pusat Statistik, WITS, dan Bank Dunia, penelitian ini mengambil pendekatan unik dengan menganalisis data PMDA berdasarkan asal investor utama dalam industri tekstil Indonesia. Selain itu, penelitian ini mempertimbangkan faktor-faktor signifikan lainnya, termasuk partisipasi dalam Global Value Chain (GVC) inflasi, nilai tukar, teknologi, investasi dalam negeri, dan tarif, untuk mengisolasi pengaruh nyata PMDA dari setiap negara investor utama dan memberikan wawasan menyeluruh untuk menjelaskan ekspor tekstil Indonesia. Temuan penelitian menunjukkan bahwa PMDA dari Hong Kong secara positif memengaruhi ekspor tekstil, sementara PMDA dari Tiongkok dan Singapura memberikan dampak negatif pada ekspor tekstil Indonesia. Selain itu, partisipasi dalam GVC, investasi dalam negeri, dan kemajuan teknologi di sektor manufaktur terbukti dapat meningkatkan daya saing ekspor tekstil Indonesia. Sebaliknya, inflasi dan tarif memberikan efek negatif pada ekspor tekstil.
"