Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128677 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heru Ismoko
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T27329
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rizky
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah perjanjian penghindaran pajak berganda P3B memberikan pengaruh terhadap investasi asing langsung FDI di Indonesia, kemudian apakah penambahan P3B akan meningkatkan investasi asing langsung yang masuk ke Indonesia, serta ingin melihat faktor apa saja selain P3B yang memiliki pengaruh terhadap investasi asing langsung di Indonesia, dan apakah P3B merupakan faktor utama yang paling berpengaruh. Penelitian ini menggunakan sample sejumlah data P3B Indonesia dengan mitra dari negara-negara maju dalam kurun periode 1990 sampai dengan 2014. Pengolahan data menggunakan analisis regresi OLS dengan data time series yang struktur datanya merupakan nilai variabel-variabel pada waktu yang berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan P3B akan meningkatkan aliran investasi asing yang masuk ke Indonesia, sehingga hal ini berarti juga bahwa P3B memberikan pengaruh terhadap investasi asing langsung di Indonesia. Selain itu, faktor PDB per Kapita, resource rent, dan kondisi politik juga mempengaruhi investasi asing langsung di Indonesia, namun P3B merupakan faktor utama yang paling berpengaruh terhadap FDI di Indonesia.

This study aims to examine whether the agreement on avoidance of double taxation P3B give an effect to foreign direct investment FDI in Indonesia, and then whether the addition of P3B will increase foreign direct investment into Indonesia, and want to see what factors besides P3B who have influence on foreign direct investment in Indonesia, and whether P3B are the main factors that most influence the FDI. This study uses a number of data samples P3B Indonesia with partners from the developed countries within the period of 1990 till 2014. Data is processed with regression analysis approach, and the type of data use is time series structure. The results of this study show that the addition of P3B will increase the flow of foreign direct investment into Indonesia, so this means also that P3B influence on foreign direct investment in Indonesia. In addition, the GDP factor per capita, resource rent, and political conditions also affect foreign direct investment in Indonesia, as well as P3B have been the main factors that most influence on FDI in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hajrina
"ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek dari investasi asing langsung dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi (dihitung dari PDB per kapita riil) 7 negara OKI selama tahun 2000-2012, yang didasarkan pada teori pertumbuhan endogen. Penelitian ini menggunakan model panel dengan efek tetap sebagai perbandingan terhadap model lain yang menggunakan PDB harga saat ini dan variabel indikator keanggotaan OPEC, hasil penelitian menunjukkan bahwa pada model pertama investasi asing langsung mempengaruhi pertumbuhan PDB secara positif, namun tidak signifikan, sementara ekspor terlihat lebih mempengaruhi pertumbuhan PDB dibandingkan investasi asing langsung. Selanjutnya, semua variable kontrol menunjukkan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap PDB, kecuali variabel pendidikan. Pada akhirnya, model kedua mengkonfirmasi relevansi dari model pertama


ABSTRACT

This research aims to analyze the effects of FDI and exports on economic growth (measured by real GDP per capita constant) of seven selected OIC countries during 2000-2012, based on the endogenous growth theory. Employing a panel fixed effect model in comparison to that with GDP at current PPP and dummy variable of OPEC, the result from the former model shows that FDI positively affects GDP growth, but not significant, while Exports seem to be more growthenhancing. Meanwhile, all the control variables also show positive and significant contribution to GDP, except that of education. Eventually, the later model confirms the relevance of the former.

"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Wijaya
Depok: Universitas Indonesia, 1991
S17953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Japan is the largest source of foreign direct investment (FDI) and market for Indonesian export. The purpose of this study is to measure the relationship of Japanese direct investment on Indonesia export to Japan. The result show that Japanese FDI have significant relation with Indonesian export to Japan. The reasons are that Japanese FDI are export oriented, resource based (vertical integration motive), non-trade barrier circumventing, complement relationship, and backward linkage effect. The implication of this study is that Japanese FDI is a strategic push factor of Indonesian export to Japan. Indonesian investment policy should attract Japanese FDI by creating climate and incentive for Japanese FDI in Indonesia."
JEB 11:1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Teriana Dewi Maya
"Kemudahan berusaha dapat menjadi keuntungan lokasi dari host country yang bertujuan untuk menarik investasi asing. Penelitian ini menganalisa pengaruh dari kemudahan berusaha terhadap masuknya FDI. Data yang digunakan adalah peringkat ease of doing business dan peringkat doing business indicators, sera data FDI negara-negara berkembang dan ASEAN-8. Metode penelitian adalah data panel dengan periode penelitian dari 2006-2013 untuk kemudahan berusaha dan dari 2007-2013 untuk peringkat lima indikator menjalankan usaha. Kemudahan berusaha ditemukan memberikan pengaruh yang signifikan baik di negara-negara berkembang maupun di ASEAN-8. Indikator getting credit, trading across borders dan enforcing contracts memberikan pengaruh signifikan di negara-negara berkembang, Sedangkan di negara-negara ASEAN-8 hanya indikator starting a business yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap masuknya FDI. Hasil ini menunjukkan reformasi regulasi usaha harus menjadi agenda negara-negara berkembang dan ASEAN-8 untuk membuat lingkungan usaha yang kondusif.

Ease of doing business can be a location advantage of the host country that aims to attract foreign investment. This study analyzes of the effect on ease of doing business on the inflow of FDI. Using data of the ranking on ease of doing business and ranking on doing business indicators, also FDI data of developing countries and the ASEAN-8. Research method is a data panel with the study period of 2006-2013 for ease of doing business and from 2007-2013 for ranking on five of doing business indicators. Ease of doing business found a significant influence both in developing countries and ASEAN-8. Indicators of getting credit, trading across borders and enforcing contracts have a significant effect in developing countries, while in ASEAN-8 is found only indicator of starting a business that has a significant effect on FDI. These results demonstrate that reform of business regulatory should be on the agenda of developing countries and ASEAN-8 to create condusive environment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45447
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iyud Wahyudin
"Investasi asing langsung (FDI) merupakan determinan penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Setiap negara berlomba untuk menarik FDI sebagai sumber modal dan mesin penggerak pertumbuhan ekonomi untuk mendukung pembangunan ekonomi khususnya negara-negara Emerging Markets (EM). FDI tidak hanya memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi tetapi juga dapat memberikan efek samping salah satunya ketimpangan pendapatan. Dampak FDI terhadap ketimpangan pendapatan tergantung pada sektor apa FDI yang diinvestasikan.
Penelitian ini menganalisis dampak dari FDI sektoral (primer dan nonprimer) terhadap ketimpangan pendapatan yang besarnya tergantung pada PDB per kapita di negara-negara Emerging Markets. Metode yang digunakan adalah metode data panel periode 2003 hingga 2012 dari 17 negara Emerging Markets.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak dari FDI sektoral baik FDI sektor primer maupun non-primer terhadap ketimpangan pendapatan tergantung pada nilai PDB per kapita suatu negara. FDI sektor primer menurunkan ketimpangan pendapatan di negara-negara yang memiliki PDB per kapita < US$ 8,759.5 dan meningkatkan ketimpangan pendapatan di negara-negara yang memiliki PDB per kapita > US$ 8,759.5. Sedangkan FDI sektor non-primer menurunkan ketimpangan pendapatan di negara-negara yang memiliki PDB per kapita > US$ 11,675 dan meningkatkan ketimpangan pendapatan di negara-negara yang memiliki PDB per kapita < US$ 11,675.

Foreign direct investments (FDI) are an important determinant of economic growth for a nation. Each of them tries to pull it as capital and economic growth driving force in order to foster economic development, especially in the emerging market (EM) countries. Nontheless, FDI will impact on income inequality as well besides economic growth. The impact of FDI on income inequality depends on its investment in specific sector.
The aim of this research is to analyze the impact of sectoral FDI (primary and non-primary sector) on income inequality which depend on per capita GDP in emerging market countries. This research using panel data method consists of 17 emerging market countries data from 2003 to 2012.
The result shows that the impact of sectoral FDI, both primary and non-primary sector on income inequality, is depend on per capita GDP. FDI in primary sector impacts on decreasing and increasing income inequality respectively for countries with per capita GDP < US$ 8,759.5 and per capita GDP > US$ 8,759.5. Meanwhile, FDI in non-primary sector impacts on decreasing and increasing income inequality respectively for countries with per capita GDP > US$ 11,675 and per capita GDP < US$ 11,675.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T44185
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadian Amin, auhtor
"ABSTRAK
Setelah masuknya China ke WTO, gelombang penanaman modal asing langsung (FDI) ke China menimbulkan kekhawatiran dari negara-negara tetangga, khususnya ASEAN. Penelitian ini menguji apakah FDI ke China telah menggeser FDI yang seharusnya ke negara ASEAN. Selain itu, penelitian ini mengamati efek dari ASEAN-China Free Trade Area pada FDI ke negara-negara ASEAN. Makalah ini menggunakan estimasi fixed-efect untuk menguji pengaruh dari FDI ke China pada FDI ke negara-negara ASEAN. Kami menemukan bahwa ada sedikit bukti bahwa FDI ke China datang dengan mengorbankan FDI ke negara-negara ASEAN. Kami juga menemukan bahwa perjanjian ACFTA tampaknya tidak berpengaruh pada arus masuk FDI ke negara ASEAN. Kami menyimpulkan bahwa keuntungan lokasi merupakan penentu utama FDI ke negara-negara ASEAN, khususnya risiko dan upah efisien tiap negara.

ABSTRACT
After China’s assessment to the WTO, the surge of FDI to China raises concerns from neighbouring countries, especially the ASEAN. This study examines whether FDI to China crowds out FDI to the ASEAN economies. Furthermore, it also observes the effect of the ASEAN-China Free Trade Area on FDI to the ASEAN countries. This paper uses fixed-effect estimation to examine the effect of FDI to China on FDI to the ASEAN countries. We find that there is little evidence that FDI to China comes at the expense of FDI to the ASEAN countries. We also find that the ACFTA agreement seems to have no effect on FDI inflows to the ASEAN economies. We conclude that location advantages are main determinants of FDI to the ASEAN countries, in particular the country risk and efficiency wage."
2013
T38922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Farizi Indrayadi
"

Industri tekstil Indonesia telah menempatkan diri sebagai salah satu eksportir terkemuka di antara berbagai sektor lokal, berhasil memperluas jangkauannya ke pasar global. Meskipun demikian, kinerja ekspor industri ini masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga dan rekan global lainnya. Sejumlah penelitian telah menangani keprihatinan serupa mengenai peningkatan kinerja ekspor tekstil, dengan fokus pada peran kunci Penanaman Modal Asing Langsung (PMDA) sebagai penggerak utama untuk meningkatkan daya saing industri lokal baik di negara berkembang maupun negara maju. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak nyata PMDA terhadap ekspor tekstil Indonesia, menjelajahi apakah hal ini berfungsi sebagai strategi efektif untuk mengembangkan komoditas tekstil negara. Dengan menggunakan data kuantitatif dari sumber yang terpercaya seperti Kementerian Investasi, Badan Pusat Statistik, WITS, dan Bank Dunia, penelitian ini mengambil pendekatan unik dengan menganalisis data PMDA berdasarkan asal investor utama dalam industri tekstil Indonesia. Selain itu, penelitian ini mempertimbangkan faktor-faktor signifikan lainnya, termasuk partisipasi dalam Global Value Chain (GVC) inflasi, nilai tukar, teknologi, investasi dalam negeri, dan tarif, untuk mengisolasi pengaruh nyata PMDA dari setiap negara investor utama dan memberikan wawasan menyeluruh untuk menjelaskan ekspor tekstil Indonesia. Temuan penelitian menunjukkan bahwa PMDA dari Hong Kong secara positif memengaruhi ekspor tekstil, sementara PMDA dari Tiongkok dan Singapura memberikan dampak negatif pada ekspor tekstil Indonesia. Selain itu, partisipasi dalam GVC, investasi dalam negeri, dan kemajuan teknologi di sektor manufaktur terbukti dapat meningkatkan daya saing ekspor tekstil Indonesia. Sebaliknya, inflasi dan tarif memberikan efek negatif pada ekspor tekstil.


Indonesia's textile industry has positioned itself as a leading exporter among various local sectors, successfully expanding its reach to the global market. Despite these achievements, the industry's export performance still falls behind neighboring countries and other global counterparts. Numerous studies have addressed similar concerns about improving textile export performance, focusing on the pivotal role of Foreign Direct Investment (FDI) as a primary driver for enhancing the competitiveness of local industries in both developing and developed nations. This study aims to assess the tangible impact of FDI on Indonesia's textile exports, exploring whether it serves as an effective strategy for advancing the country's textile commodities. Utilizing quantitative data from reputable sources such as the Ministry of Investment, Badan Pusat Statistik, WITS, and the World Bank, this research takes a unique approach by analyzing FDI data based on its primary investor origins in Indonesia's textile industry. Additionally, the study considers other significant factors, including Global Value Chain participation, inflation, exchange rates, technology, domestic investment, and tariff rates, to isolate the genuine influence of FDI from each main investor country and provide comprehensive insights into explaining Indonesia's textile export. The study's findings indicate that FDI from Hong Kong positively influences textile exports, while FDI from China and Singapore negatively affects Indonesia's textile exports. Furthermore, participation in the Global Value Chain, domestic investment, and technological advancements in the manufacturing sector are proven to enhance Indonesia's textile export competitiveness. Conversely, inflation and tariff rates exert negative effects on textile exports.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>