Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151232 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panjaitan, Binsar Johanes M.
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pola perdagangan Australia dan apakah Australia memang memiliki hubungan dagang yang "spesial" dengan ASEAN, Hubungan dagang "spesial" yang dimaksud difokuskan pada sejarah perdagangan antara kedua belah pihak dan bagaimana keterlibatan Australia dalam mengakses pasar tunggal ASEAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisa hubungan perdagangan antara Australia dan mitra dagangnya tenutama dengan delapan negara ASEAN yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Myanmar dan Vietnam. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi hubungan perdagangan tersebut, yaitu ukuran ekonomi, tingkat kemiripan ekonomi, kepemilikan faktor produksi, dan dua variabel dummy yaitu ASEAN dan agreemen. Kesimpulan yang didapat menunjukkan bahwa memang ada hubungan dagang yang "spesial" antara Australia dan ASEAN. Intensitas perdagangan diantara kedua belah pihak akan lebih mendorong pertumbuhan ekspor-impor Australia dibandingkan intensitas perdagangan Australia dengan kawasan-kawasan ekonomi lainnya di dunia
This research is aimed to find out Australia trade pattern and already has a"special' trade relation with the ASEAN. The "special" trade relation focuses on trade history between the two parties and how can access into the ASEAN single market. The scope of this research is to analyze the trade relation between Aust d its trading partner especially with eight of ASEAN countries, that is In Singapura,Malaysia, Thailand, Filpina, Brunei Darussalam, Myanmar. Variables that empirically have influence on trade flow and us arch are size of economy, similiarity of economic, relative factor endo and two dummy variables, ASEAN and agreement. Conclusion shows that Australia has a "spesial" trade relat Trade intensity between the two parties would increase growth export and import compared to the trade intensity between Australia and other world economic communities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Lutzardo
"Struktur perekonomian negara-negara di kawasan ASEAN menunjukkan struktur yang semakin mirip dengan negara-negara industri. Peranan sektor industri terhadap PDB semakin besar menggantikan peranan sektor pertanian. Perkembangan sektor industri yang semakin menonjol itu ternyata disebabkan oleh meningkatnya peranan sektor manufaktur di dalamnya. Dengan melihat kondisi di atas, maka diduga perdagangan intraindustri, yakni kegiatan ekspor dan impor secara simultan dalam satu industri manufaktur, antara Indonesia dengan sesama anggota ASEAN lainnya akan semakin meningkat. Untuk membuktikan dugaan tersebut, maka dilakukan perhitungan secara ekonometri. Dalam studi ini, data-data dikumpulkan baik secara cross-section maupun time-series. Pada awalnya, digunakan metode Aquino untuk mengukur indeks perdagangan intra-industri. Hasil pengukuran indeks memperlihatkan angka yang kecil, ini berati telah terjadi perdagangan intra-industri di kawasan ini. Angka indeks tersebut nantinya dipakai sebagai variabel dependen untuk diregres terhadap beberapa variabel independen yang dianggap mempengaruhi perdagangan intra-industri. Variabel-variabel independen tersebut dikelompokkan menjadi variabel yang berkaitan dengan indikator perkembangan ekonomi setiap negara ASEAN, yaitu: Produk Domestik Bruto, Pangsa Manufaktur terhadap PDB, Pendapatan Perkapita, dan Rasio Modal terhadap Tenaga Kerja, sedangkan kelompok lain adalah variabel yang berkaitan dengan kerjasama perdagangan, seperti: Pangsa Perdagangan dan Biaya Transportasi. Tetapi sebelum melakukan regresi, mengingat angka indeks yang telah dihitung merupakan nilai probabilita, maka terlebih dahulu dikonversikan ke dalam normal equivalent deviate. Hasil perhitungan menunjukkan adanya signifikansi pada variabel-variabel yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi, tetapi tidak demikian halnya dengan variabel-variabel yang menggambarkan kerjasama ekonomi. Ini berarti faktor yang mendorong perdagangan intra-industri antara Indonesia dengan ASEAN semata-mata sebagai akibat pembangunan ekonomi di masing-masing negara anggota. Sedangkan bentuk kerjasama perdagangan yang selama ini ada seperti Preferential Trading Arrangement (PTA), tidak dapat bekerja dengan efektif mendorong perdagangan intra-industri Indonesia dengan ASEAN."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilim Mario Zega
"Implementasi perjanjian perdagangan dapat mempengaruhi perdagangan melalui dua efek yaitu trade creation dan trade diversion. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek trade creation dan trade diversion dari implementasi ASEAN +1 FTA terhadap perdagangan bilateral Indonesia dengan 25 negara mitra dagangnya pada periode 2000-2019 yang mana perdagangan bilateral ini menggunakan data ekspor dan impor Indonesia. Metode estimasi menggunakan model gravitasi dengan menambahkan dummy anggota dan bukan anggota. Dengan menggunakan fixed effect time, hasil penelitian ini menemukan adanya trade creation, dan tidak ditemukan trade diversion. Pengaruh implementasi ASEAN +1 FTA ternyata sama-sama meningkatkan ekspor dan impor Indonesia dengan negara anggota dan bukan anggota.

Free Trade Agreement implementation can affect trade through two effects: trade creation and trade diversion. This study aims to analyze the effects of trade creation and trade diversion from the implementation of the ASEAN+1 FTA on Indonesia's bilateral trade with 25 of its trading partner countries in the 2000–2019 period, where this bilateral trade uses Indonesian export and import data. The estimation method uses a gravity model by adding dummy members and non-members. By using the fixed effect time, the results of this study found trade creation and no trade diversion. The effect of implementing the ASEAN +1 FTA turned out to be that both member and non-member countries increased Indonesia's exports and imports."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Putri Safira
"ABSTRAK
Hingga tahun 2019, lebih dari dua pertiga perdagangan dunia terjadi melalui Global Value Chain (GVC). Proses produksi yang tersebar di berbagai negara menyebabkan semakin pentingnya peran sistem transportasi nasional dalam memfasilitasi perpindahan barang input maupun output. Namun, performa sistem transportasi negara anggota ASEAN yang diukur menggunakan indeks kualitas infrastruktur transportasi WEF masih menunjukkan tingkat yang cukup bervariasi. Sebagai akibatnya, terjadi kesenjangan performa perdagangan internasional dan FDI antar negara anggota yang berujung pada rapuhnya kerja sama ekonomi ASEAN. Berdasarkan regresi GLS menggunakan data panel tahun 2009-2018, penelitian ini menemukan bahwa secara umum perbaikan sistem transportasi nasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap performa ekspor, impor, serta FDI ASEAN. Selanjutnya, penelitian ini menemukan adanya pergeseran orientasi pada sistem transportasi negara anggota ASEAN dalam memfasilitasi aktivitas impor dan FDI ASEAN, yakni dari intra-regional menuju inter-regional. Temuan ini mengimplikasikan pentingnya aktivitas perdagangan dan FDI inter-regional dalam proses konvergensi ekonomi ASEAN.

ABSTRACT
Up to 2019, more than two-thirds of world trade occurs through Global Value Chains (GVCs). The production processes that are fragmented across countries induce an increasing importance of national transportation system in facilitating the movement of input and output goods. However, the performance of ASEAN Member States (AMS) transportation system that measured by the WEF Transportation Infrastructure Quality Index still shows varying performance. As a result, there is a gap in the international trade and FDI performance between AMS which leads to the vulnerability of ASEAN economic cooperation. Based on the GLS regression using 2009-2018 panel data, this study found that in general, the improvement of national transportation system has a positive and significant impact on ASEAN export, import, and FDI performance. Furthermore, this study found the shifting of AMS transportation system orientation in facilitating ASEAN import and FDI activities, which is from intra-regional to inter- regional. This finding implies the importance of inter-regional trade and FDI activities in ASEAN economic convergence process.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Nugroho
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh dari keterbukaan perdagangan dan keterbukaan finansial terhadap efisiensi informasi pasar saham di negara-negara ASEAN. Penelitian ini menggunakan sampel lima 5 negara dengan pasar saham paling mapan di ASEAN - Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Dalam melakukan pengujian, peneliti menggunakan data panel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa saat Singapura dikeluarkan dari sampel, keterbukaan perdagangan de facto memiliki dampak negatif terhadap efisiensi efisiensi informasi pasar saham, sedangkan keterbukaan finansial de facto memiliki dampak positif terhadap efisiensi informasi pasar saham. Pengukuran de jure atas keterbukaan perdagangan terbukti tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap efisiensi informasi.

ABSTRACT
This Paper investigates the impact of trade openness and financial openness towards information efficiency of the ASEAN countries rsquo stock market. The sample of this paper are five 5 of the most developed stock market in ASEAN ndash Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, and Thailand. Researcher employ panel data analysis in the model. The result suggest that when Singapore is excluded from the sample, de facto trade openness has a negative impact on information efficiency, while de facto financial openness has a positive impact on information efficiency. De jure measure is shown to have no significant impact on information efficiency.
"
2017
S66964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bonny Pradana
"Dengan diberlakukannya ASEAN Economic Community (AEC) pada tanggal 31 Desember 2015 membuat perdagangan internasional antar negara ASEAN menjadi tidak ada hambatan. Untuk dapat meningkatkan pangsa pasar ekspor dan mempertahankan pasar dalam negeri khususnya pada sektor industri elektronika agar industri elektronika lokal dapat tumbuh maka diperlukan kebijakan industri untuk menjaga iklim usaha nasional. Oleh karena itu diperlukan peta daya saing masing-masing negara ASEAN.
Dalam penelitian ini akan digunakan empat metode pengukuran daya saing industri yaitu Trade Specialization Index (TSI), Acceleration Ratio (AR), Market Share (MS), dan Revealed Comparative Advantage (RCA). Penelitian ini menghasilkan peta daya saing industri produk elektronika dan posisi industri elektronika indonesia dengan negara-negara ASEAN lainnya.

With the implementation of the ASEAN Economic Community (AEC) on December 31, 2015 make international trade among ASEAN countries will be no tariff barriers. To be able to increase exports and maintain market share in the domestic market, especially in the sectors of the electronics industry that the local electronics industry can grow, industrial policy is needed to keep the national business climate. Therefore we need a map of the competitiveness of each ASEAN country.
In this study will be used four methods of measuring the competitiveness of the industry, namely Trade Specialization Index (TSI), Acceleration Ratio (AR), Market Share (MS), and the Revealed Comparative Advantage (RCA). This research produced a map of the competitiveness products of industrial electronics and Indonesian electronics industry position with other ASEAN countries.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diaz Rahmah Irhani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak ACFTA terhadap industri perikanan di Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah lima negara di ASEAN yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam sebelum dan sesudah ACFTA dalam kurun waktu 5 tahun sebelum dan 10 tahun sesudah ACFTA yaitu, tahun 2004 – 2019. Teknik analisis yang digunakan adalah uji beda dengan uji Mann Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ekspor Perikanan Indonesia mengalami kemajuan setelah penerapan ACFTA dan Berdasarkan hasil analisis uji beda diketahui bahwa ekspor sektor perikanan Indonesia lebih baik dari Thailand. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata peringkat Indonesia sebesar 17,94, lebih tinggi dari Thailand yang sebesar 15,06. Disarankan agar industri perikanan Indonesia mengembangkan teknologi perikanan untuk mempromosikan ekspor dengan menggunakan teknologi informasi untuk memperluas jaringan pemasaran produk baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

This study aims to analyze the impact of ACFTA on the fishing industry in Indonesia. The samples used in this study were five countries in ASEAN, namely Indonesia, Singapore, Malaysia, Thailand and Vietnam before and after ACFTA in 2004 – 2019. The analysis technique used was a different test with the Mann Whitney test. The results of this study indicate that Indonesian Fishery Exports have progressed after the implementation of the ACFTA and Based on the results of different test analyses, it is known that Indonesia's fisheries sector exports are better than Thailand's. This can be seen from the mean value of Indonesia's rank of 17.94, which is higher than Thailand's 15.06. It is recommended that the Indonesian fishery industry develop fishery technology to promote exports using information technology to expand the product marketing network both domestically and overseas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristiana
"Tesis ini menganalisa mengenai dampak pemberlakuan ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) terhadap perdagangan sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia. Perjanjian ACFTA diberlakukan secara penuh bagi Indonesia pada bulan Januari 2010. Secara keseluruhan, pemberlakuan ACFTA membawa berbagai dampak, baik itu positif maupun negatif. Di sektor TPT sendiri, pemberlakuan ACFTA ini membawa berbagai permasalahan bagi Indonesia. Sektor TPT memainkan peranan penting dalam membangun perekonomian di Indonesia, karena merupakan salah satu sektor yang menjadi penyumbang devisa negara dan membuka lapangan kerja yang besar alias padat karya. Kondisi TPT Indonesia yang sejak awal tidak stabil semakin terpuruk dengan banyaknya pabrik tekstil yang tutup sehingga meningkatkan angka pengangguran. Produsen TPT pun beralih menjadi pedagang sehingga memicu gejala deindustrialisasi. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia perlu membuat kebijakan- kebijakan guna melindungi sektor TPT dari dampak pemberlakuan ACFTA. Penelitian yang dilakukan dalam penulisan tesis ini adalah penelitian yuridis normatif untuk memahami penerapan norma-norma hukum terhadap fakta-fakta.

This thesis analyzes the impact of the implementation of ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) on textiles and apparel products sector in Indonesia. ACFTA Agreement is fully implemented in Indonesia in January 2010. Overall, the implementation of ACFTA brings a variety of impacts, both positive and negative. In TPT sector, the implementation of ACFTA brings a variety of problems for Indonesia. The TPT sector plays an important role in building the economy of Indonesia, because it is one of the sectors that contributes to foreign exchange and opens large employment or labor-intensive. Indonesian TPT condition that is unstable from the beginning is getting worse by the closing of many textile factories, thus increasing the unemployment rate. Textile producers were turning into traders that trigger the symptom of de-industrialization. Therefore, the Government of Indonesia needs to create policies to protect textile and apparel product sector from the impact of the implementation of ACFTA. Research conducted in this thesis is normative juridical research to understand the application of legal norms to the facts.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Glenn Rasad
"ABSTRAK
Tema pokok dari penulisan karya akhir ini adalah membahas strategi kawasan Batam guna meningkatkan daya saing dalam upaya merebut penanaman modal asing terhadap pesaing-pesaing kawasan investasi lain, pengaruh penetapan kebijakan dalam negeri, serta pengaruh kebijakan luar negeri antara lain dengan diberlakukannya Daerah Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA).
Tujuan dari penulisan karya akillr ini adalah memberikan strategi altematif bagi kawasan Batam untuk dapat melanjutkan pembangunan kawasan secara berkesinambungan dengan memperhatikan faktor-faktor perubahan yang teijadi diluar maupun didalam kawasan.
Guna memperoleh altematif strategi bcrsaing, sebagai sarana melakukan analisis akan digunakan analisis SWOT serta beberapa analisis tunman lainnya, seperti SFAS (Strategic factor Analysis Summary), TOWS Matrik dan lnternal-Ekstemal Matrik. Penggunaan beberapa sarana melakukan anal isis seperti disebutkan diatas, dilakukan. untuk mempertajam hasil analisis yang dituangkan dalam kesimpulan penulisan karya akhir ini.
Hasil penelitian dari karya akhir ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para pengambil keputusan pengelola kawasan Batam sebagai bahan pertimbangan pembangunan strategi pengembangan kawasan. Mengingat data masukan berupa kondisi lingkungan internal dan ekstemal kawasan yang sewaktu-waktu dapat berubah, maka hasil kesimpulan dan saran penulisan ini berlaku hila kondisi lingkungan kawasan adalah sebagai tertulis dalam karya akhir ini yang merupakan kondisi lingkungan internal dan eksternal kawasan sebelum penulisan disusun.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Dhafa Sigit Nurmanto
"Globalisasi mempermudah perdagangan antar negara di seluruh dunia, tidak terkecuali ASEAN. Kawasan ini telah menjalin banyak kerja sama perdagangan baik antar sesamanya maupun dengan negara di luar Kawasan. Namun, proses yang sudah berlangsung lama ini mempunyai dampak ambigu terhadap kesejahteraan dan ketimpangan antar negara. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan regresi two stage least square selama 22 tahun, penulis menemukan bahwa peningkatan perdagangan di antara negara di ASEAN dengan mitra dagang yang sudah meratifikasi perjanjian perdagangannya menurunkan perbedaan pendapatan per kapita di antaranya. Hal ini sesuai dengan teori pertumbuhan neoklasik Solow dimana pada jangka panjang, negara dengan pendapatan per kapita rendah akan menyusul negara berpendapatan per kapita tinggi. Dalam penelitian ini juga ditemukan jarak geografis mempengaruhi intensitas perdagangan dan kesamaan bahasa sebagai proksi transfer teknologi mempercepat fenomena konvergensi ekonomi.

Globalization ease trade between countries all over the world, including ASEAN. This region has established several trade agreements both locally and externally with many countries. However, this long process has an ambiguous impact on welfare and inequality between countries. Based on the research using two stage least square through 22 years, we can conclude that trade increase among ASEAN countries and its trading partners reduce income per capita gap between them. This is in line with Solow neoclassic growth theory, where in long run, countries with low per capita income catching up high per capita income countries. This research also shows that geographical distance affects trade intensity and common language as proxy of technological transfer enhance economic convergence process."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>