Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10004 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Makowski, Z.S.
Bandung: ITB Press, 1988
693.71 MAK k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Loa Wikarya Darmawan
Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum, 1984
693.71 LOA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Latief
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
690 YUS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Frick, Heinz
Yogyakarta: Kanisius, 2001
691 FRI i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Soemadi
Bandung: ITB, 1970
693 Soe k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Gatot D.W.
"Pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar perencanaan, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan pelaksanaan, kemudian mengambil tindakan koreksi yang diperiukan agar sumber daya dapat dipergunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran. Berbagai jenis usaha pengendalian yang diiakukan secara umum adalah pengendalian biaya, mutu, dan waktu. Pengendalian biaya bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan terjadi penyimpangan pengeiuaran biaya yang tidak sesuai dalam perencanaan, sehingga dapat diambil tindakan koreksi sebagai antisipasi cost overrun dalam pelaksanaan proyek. Pengendalian biaya dapat diiakukan dengan membandingkan perencanaan biaya dengan biaya peiaksanaan (actual cost), meialui perbandingan biaya tersebut dapat diiakukan analisa apakah suatu proyek berjalan sesuai dengan perencanaan. Dalam kegiatan konstruksi, yang umum terjadi pada tahap implementasi adalah penyimpangan biaya. Penyimpangan biaya yang terjadi dapat menimbuikan dampak berupa cost overrun, sehingga diperiukan suatu tindakan yang tepat untuk dapat meminimalisasikan dampak tersebut. Salah satu tindakan yang diiakukan untuk mengendaiikan penyimpangan biaya yang terjadi adalah dengan meiakukan tindakan koreksi (corrrective action). Skripsi ini mengkaji berbagai tindakan koreksi yang diambil oleh pihak kontraktor dalam mengantisipasi berbagai penyimpangan yang terjadi pada variabel subkontraktor. Dan berbagai tindakan koreksi yang diambii oieh pihak kontraktor terhadap pengelolaan subkontraktor, dapat diiakukan analisa dan diperoleh kesimpulan tindakan koreksi yang tepat untuk memperbaiki kinerja pelaksanaan proyek."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edith Baskara
"ABSTRAK
Pada penelitian kali ini akan diteliti struktur komposit yang dikenal dengan istilah Concrete Filled Steel Tube (CFST) yaitu struktur baja hollow kotak yang diisi dengan beton. Struktur ini sudah secara luas dipakai dalam bidang konstruksi diantaranya adalah sebagai balok girder jembatan kereta api yang terdapat di Jepang (Hosaka et al., 1997; Nakamura et al., 2004). Beberapa keuntungan dari struktur CFST antara lain adalah struktur memiliki daktilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan struktur beton bertulang biasa, penampang beton dapat mencegah terjadinya local buckling pada penampang hollow baja dan sebaliknya penampang baja dapat menjaga confinement struktur beton sehingga beton dapat meningkatkan kekuatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisa perilaku struktur komposit CFST dengan memodelkan struktur secara matriks dan melakukan permodelan fiber model pada penampang balok. Analisa yang dilakukan mencakup analisa perilaku linear dan non-linear penampang, analisa kekakuan sambungan dan kapasitas sambungan. Proses analisa dilakukan dengan membandingkan grafik eksperimen dan grafik hasil permodelan. Hasil penelitian menunjukan bahwa grafik hasil eksperimen mendekati grafik permodelan, dan sambungan memiliki sifat kekakuan yang rigid dan kapasitas yang cukup besar sehingga sambungan tetap elastis pada saat balok mengalami leleh.

ABSTRACT
This research will investigate composite structure that has known as concrete filled steel tube (CFST), steel hollow cross section fill in with concrete. This type of structure has been widely use in construction site, one of them is use as train?s bridge girder in Japan (Hosaka et al., 1997; Nakamura et al., 2004). Some of the advantages of CFST are this structure has a high ductility if we compare it with common concrete reinforcement, concrete cross section will prevent steel tube to occurrence of local buckling, and on the other hand steel will confine the concrete so it will increase strength of concrete it self. The aim of this research is to analyze the behavior of CFST?s structure by modelling it in stiffness matrix and modelling fiber to beam cross section. The analysis are including behavior of linear and non-linear of beam cross section, connection stiffness, and connection capacity. The analyzing process do by compare the graphic of experiment and the graphic of modelling results. This research show that experiment?s graphics are close to the graphic of modelling result, and connection has rigid stiffness and has enough strength to keep linear while beam has yielding. "
2015
S59578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bani Adlan Tedja
"Dalam dunia konstruksi, perubahan ruang lingkup (variation order) merupakan hal yang sering terjadi, banyak faktor yang menyebabkan variation order yang tidak dapat dihindarkan, salah satunya terjadi akibat pihak konsultan. Karena tugas utama konsultan  memberikan representasi grafis dan tertulis dalam bentuk dokumentasi gambar dan dokumen laporan yang memungkinkan pihak kontraktor dan subkontraktor mengubah konsep dan gagasan menjadi realitas fisik, kesalahan desain, desain kurang memadai ataupun kurangnya koordinasi merupakan penyebab yang biasa dilakukan oleh pihak konsultan.Dibutuhkan strategi dalam sebuah proses perancangan yang baik agar meminimalisir terjadinya variation order. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi tahapan proses perancangan, mengidentifikasi peristiwa risiko yang terjadi ditahap perancangan yang menyebabkan terjadinya variation order, serta strategi untuk menurunkan variation order yang disebabkan oleh pihak konsultan perencana.Sehingga dapat memberikan kepuasan bagi pihak pemangku kepentingan khususnya perencana dalam menghasilkan karya yang dapat dipertanggungjawabkan. Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan media bantu kuisioner.  Berdasarkan penelitian sebelumnya hasil penelitian merupakan adanya kesalahan dalam mempersiapkan dokumen yang dilakukan oleh pihak konsultan sehingga hal ini yang memicu terjadinya variation order.

In the world of construction, changes in scope (variation orders) are a frequent occurrence, many factors cause unavoidable variation orders, one of which occurs due to the consultant. Because the main task of the consultant is to provide graphic and written representations in the form of drawing documentation and report documents that allow contractors and subcontractors to turn concepts and ideas into physical reality, design errors, inadequate designs or lack of coordination are common causes for consultants.It takes a strategy in a good design process in order to minimize the occurrence of variation orders. This study aims to identify the stages of the design process, identify risk events that occur at the design stage that cause variation orders, as well as strategies to reduce variation orders caused by the planning consultant.So that it can provide satisfaction for stakeholders, especially planners in producing work that can be accounted for. Methods This research uses a qualitative method by using a questionnaire as a media. Based on previous research, the results of the study were an error in preparing documents made by the consultant so that this triggered the variation order.

 

"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Edriawan
"Sektor rumah tangga adalah konsumen energi terbesar di Indonesia. Instrumen yang menggunakan energi paling besar pada sektor ini adalah sistem penyejuk udara sebagai akibat dari iklim tropis Indonesia yang membuat temperatur udara lebih tinggi daripada temperatur standar kenyamanan termal. Phase change material (PCM) berpotensi mengurangi konsumsi energi dengan menurunkan besar envelope heat transfer rate yang masuk ke dalam bangunan. Pemilihan PCM serta konfigurasi integrasinya dengan material bangunan krusial dalam menentukan performanya. Pemilihan didasarkan pada kondisi iklim tempat pengaplikasian PCM. Penelitian ini akan menguji performa termal beberapa PCM yang diintegrasikan dengan material bangunan bata beton ringan memanfaatkan simulasi numerikal pada peranti lunak EnergyPlus. Integrasi material bangunan bata beton ringan dengan satu jenis PCM bernama RT 35 yang diproduksi oleh Rubitherm Technologies GmbH, menghasilkan reduksi envelope heat gain transfer rate paling baik. Konfigurasi integrasi yang menempatkan PCM pada lapisan tengah material bangunan memiliki performa yang lebih baik jika dibandingkan konfigurasi yang menempatkan PCM pada lapisan luar serta dalam tembok bangunan. Hal tersebut terjadi karena penempatan PCM pada lapisan tengah memberikan perbedaan temperatur PCM yang lebih rendah dengan sekitarnya. Analisis sifat termal terhadap PCM RT 35 dengan ketebalan 20 mm yang ditempatkan pada lapisan tengah menghasilkan peningkatan hambatan termal tembok sebesar 0,141 m2-K/W.

Household sector consumes the largest amount of energy compared to other sectors in Indonesia. The most consuming instrument is the air conditioning (AC) system as the tropical climate of Indonesia yields outdoor temperature that is higher than the standardized temperature for thermal comfort. Phase change material (PCM) possesses potential to reduce the employment of energy for the AC system by reducing the total envelope heat transfer rate incorporated into a building through the walls. However, the selection of PCM and its configuration of integration with the building materials are subjected to the climate environment. This study conducted examination of the thermal performance of some PCMs that are integrated with lightweight concrete through numerical simulation using EnergyPlus software. The integration of lightweight concrete with a PCM titled RT 35 manufactured by Rubitherm Technologies GmbH company yield the highest envelope heat gain transfer rate reduction. Meanwhile, the configuration that placed the PCM in the middle layer of the building material performs better than the configurations that placed the PCM on the outer and the inner surface of the wall. This is due to the PCM being imposed to a smaller temperature difference with its surroundings. Analysis of the thermal properties of the 20 mm thick PCM RT 35 that is placed on the middle layer of the walls also yields thermal resistance value of the wall which is 0.141 m2-K/W.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia, 2004
690 SEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>