Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1144 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Sayyid Nashrullah Rasmadi
"Kota Bandung yang pada awalnya merupakan sebuah wilayah tertutup mengalami kemajuan yang pesat pada era kolonial, banyak sekali tempat yang dibangun untuk menunjang kehidupan masyarakatnya seperti, sekolah, pasar, perumahan, pabrik, dan lain-lain, dengan demikian Karsten berencana untuk membangun jalur kereta api trem dan halte-haltenya sebagai penunjang kegiatan masyarakat Kota Bandung dalam beraktivitas setiap harinya. Sehingga permasalahan mengenai bagaimana lanskap perkeretaapian di Kota Bandung pada era kolonial dimaknai oleh masyarakat pada masa itu menjadi permasalahan penelitian ini menarik untuk dibahas. Dengan penelitian deskriptif-analitis, peneliti membagi data ke dalam dua jenis yaitu primer yang berupa hasil observasi lapangan dan sekunder yang merupakan data kepustakaan, menggunakan kerangka pemikiran arkeologi lanskap dan paradigma pasca prosesual mampu memecahkan masalah penelitian. Hasil penelitian mengemukakan bahwa adanya aspek kestrategisan dan keefektifan bagi para penumpang-penumpangnya yang merupakan masyarakat Kota Bandung maupun sekitar Kota Bandung. Halte-halte ini berpengaruh pada waktu tempuh masyarakat yang akan bepergian ke lokasi-lokasi tersebut menjadi lebih singkat dan memerlukan usaha yang lebih sedikit dibandingkan dengan jika tidak adanya halte yang berlokasi dekat dengan sarana-sarana publik tersebut. Kebaharuan pada penelitian ini adalah dalam interpretasinya yang berada dalam ranah pikiran para penduduknya, sehingga tidak hanya persoalan fungsionalnya saja.

Bandung which was originally an isolated area experienced a very rapid progress in the colonial era, many places were built to support the lives of its people such as schools, markets, housing, factories, etc., thus Karsten planned to build tram lines and its stops to support Bandung’s citizens in their daily activities. So that the problem of how the railroad system landscape in Bandung in colonial era interpreted by the community at that time for their daily lives becomes a very interesting research problem. With descriptive-analytical research, researchers divide the data into two types, namely primary in the form of field observations and secondary which constitute library data, using landscape archeological frameworks and post-processual paradigms capable of solving the problem of this research. The results of this study suggest that there are strategic and effectiveness aspects for the passengers who are residents of Bandung and around Bandung. The tram stops affect the travel time of the citizens who will travel to these locations to be shorter and require less effort compared to if there are no shelters located near the facilities these public facilities. The novelty of this research is in its interpretation which is in the realm of the minds of its inhabitants, so that it is not only a functional problem.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jepriyadi A Lumbu
"Pulau Belitung merupakan sebuah pulau yang memiliki potensi tinggalan budaya meliputi makam lama, masjid lama serta permukiman. Pada makam lama kebanyakan terletak pada dataran tinggi, daratan dan pantai. Makam yang berada diketinggian salah satunya adalah makam Syekh Abubakar Abdullah atau yang dikenal dengan sebutan Datuk Gunung Tajam, terletak pada ketinggian 500 Meter dari permukaan air laut (Mdpl). Kemudian pada keletakan masjid di Pulau Belitung berada pada persimpangan tiga dan persimpangan empat, hal ini merupakan bentuk kebiasaan masyarakat Belitung dalam memilih wilayah untuk dijadikan tempat pendirian masjid sebab tempat seperti itu merupakan temapat yang mudah untuk dijangkau dan bagian pusat keramaian. Pada permukiman mengikuti pola jalan besar/raya sehingga terlihat membentuk linier dan lebih teratur. Kemudian permukiman lama dan makam lama mempunyai konsep yang saling berhubungan sehingga membuat suatu pola tertentu. Dalam penelitian ini terdapat dua buah pertanyaan yaitu pertama, bentuk lansekap seperti apa pada makam, masjid dan permukiman di Pulua Belitung pada abad XVIII-XIX Masehi, kedua, makna apa yang terdapat pada lansekap makam, masjid dan pemukiman dalam Konteks Ideologi lokal pada masyarakat Belitung. Pada penelitian ini untuk menjawab suatu permasalahan perlu adanya metode yang digunakan, adapun metode yang digunakan yaitu metode kualitaif dengan menggunakan pendekatan arkeologi lansekap. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa lansekap makam dan permukiman mempunyai 4 pola dan maknanya yaitu ada keterkaitan dalam perlakukan yang di makam, selain dari itu lansekap masjid memperlihatkan sebuah pola lokal yaitu letak masjid terdapat pada persimpangan jalan yang dimaknai bahwa masjid merupakan sebuah bangunan yang penting selain tempat beribadah juga sebagai tempat untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat di sekitar masjid.

Belitung Island is an island that has the potential of cultural relics including old tombs, old mosques, and settlements. In the old tombs mostly located in the highlands, land, and beaches. One of the tombs at the height of the tomb is Syekh Abubakar Abdullah, also known as Datuk Gunung Sharp, located at an altitude of 500 meters above sea level (masl). Then in the location of the mosque on the island of Belitung is at the intersection of three and crossing four, this is a form of Belitung peoples habits in choosing the area to be the place of construction of the mosque because such a place is an easy place to reach and the center of the crowd. In settlements following the pattern of major roads/highways so it looks to form linear and more orderly. Then the old settlements and old graves have interconnected concepts to make a certain pattern. In this study there are two questions: first, what kind of landscape in the tomb, mosque, and settlement in Pulau Belitung in the XVIII-XIX century AD, second, what is the meaning of the tomb, mosque, and settlement in the context of local ideology in the Belitung community. In this study to answer a problem, it is necessary to have a method used, while the method used is a qualitative method using a landscape archeological approach. The results of this research indicate that the grave landscape and settlement have 4 patterns and their meanings, namely there is a connection in the treatment of the tomb, besides that the mosque landscape shows a local pattern that is the location of the mosque at the crossroads which means that the mosque is an important building besides place of worship is also a place to convey information to the community around the mosque."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52844
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2009
930.102 8 SEE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 2013
930.1 ARC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: AA Publisher, 1999
711.4 LAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"I will talk about BPI and how it has transformet retail banking in the country. You have the famous statement of Charles Darwin that in the end it's not the strongest of the species who will survive but the one who is most responsive to change...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Shepheard, Paul
Chicago, Illinois: MIT Press, 1997
712 SHE c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"The archaeology of Atlantic slavery has been widely studied in recent years, but less attention has been paid to the post-slavery system of indenture that transported contract labourers from South Asia, China and Africa to new lands. Colonial Mauritius has left abundant archaeological remains, not least the cemetery for slaves and freed slaves established at Le Morne in the nineteenth century. Analysis of aDNA has demonstrated that individuals buried at Le Morne were of Madagascan and East African (probably Mozambican) origin, testifying to the long-distance movement of slave labour."
300 ANT 89 (346) 2015
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
[Bangkok]: SPAFA, 1984
R 016.93 959 SEA a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Staeck, John P.
London : Mayfield Publishing Company, 2002
930.1 STA b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>