Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129462 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Solikhudin
"Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV KEMBANGAN merupakan Salah satu gardu induk di wilayah operasi PLN RJKB ? UPT Jakarta Barat. GITET 500 kV Kembangan terdiri dari 2 (dua) buah IBT 500/150 kV, 500 MVA dijadikan sebagai salah satu pemasok utama di wilayah Jakarta Barat diantaranya : menyuplai GI 150 kV Kembangan, New Senayan, Ciledug, Cikupa, Pasar kemis, Sepatan, Teluk naga, Jatake, Tangerang dan Maximangando. Pada tanggal 27 September 2009 pukul 08.06 WIB terjadi gangguan pada instalasi IBT-1 500/150 kV phasa T dengan indikasi relai : Differential (87T), REF (87NT), OCR moment (50), Bucholz, Jansen, Suddent Pressure, Oil Temperature dan Winding Temperature.
Dari hasil perolehan data disimpulkan bahwa gangguan disebabkan oleh pemburukan kertas isolasi yang telah berlangsung lama, sehingga terjadi hubungan pendek (short circuit) pada internal transformator. Pada saat gangguan terjadi, beban yang disuplai oleh IBT-1 dan IBT-2 masih rendah (IBT-1: 108 MW = 27% dari beban nominal dan IBT-2: 113 MW=28.25% dari beban nominal) dan IBT-2 sebesar 113 MW, sehingga akibat kejadian ini tidak terjadi pemadaman, karena beban yang ada dapat ditanggung oleh IBT-2 yang tidak terganggu.

Kembangan High Voltage sub station (GITET) 500 kV is One of the substations in the area of operations of PLN RJKB - UPT West Jakarta. 500 kV Kembangan Sub-station consists of two (two) IBT 500/150 kV, 500 MVA used as one of the main suppliers in the West Jakarta area including: supplying the 150 kV Sub station Kembangan, New Senayan, Ciledug, Cikupa Market Thursday, Sepatan, Gulf dragon, Jatake, Tangerang and Maximangando. On September 27, 2009, at 8:06 pm disruptions occurred at IBT-1 installation phase-T with an indication of relay: Differential (87T), REF (87NT), OCR Moment (50), Bucholz, Jansen, Suddent Pressure, Oil Temperature and winding temperature.
From the results of data acquisition is concluded that the disruption caused by the deterioration of insulating paper that has lasted a long time, resulting in short circuit on the internal transformer. At the time disturbance occurs, the load supplied by the IBT-1 and IBT-2 was relatively low (IBT-1: 108 MW = 27% of the nominal load and IBT-2: 113 MW = 28,25% of the nominal load), so this incident does not occur due to extinction, because the load can be borne by the IBT-2 is not discupted.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27811
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Verel Sormin
"Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) X adalah salah satu gardu di Jawa Timur yang berada di wilayah operasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM). Transformator Antarbus 500/150 kV di GITET X berperan untuk mendukung subsistem kelistrikan yang ada di Bali, dengan beban puncak sebesar 650 MW.
PT. PLN UIT JBM melaporkan gangguan pada IBT Unit 1 pada GITET X pada tanggal 11 September 2021 pukul 16.38 WIB, dan gangguan kedua pada tanggal 12 September 2021 pukul 22.38 WIB. Sebelum terjadinya gangguan pertama, beban yang disuplai oleh IBT-1 sebesar 111 MW (27.75% dari beban nominal). Terjadi kenaikan arus pada CT primer dan sekunder fasa S. Pengujian arus eksitasi yang dilakukan pasca gangguan kedua menunjukkan arus pada fasa S terbaca >25 A, yang melebihi batas overcurrent peralatan. Selain itu juga dilakukan pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA). Hasil pengujian tersebut menunjukkan adanya konsentrasi gas asetilena (C2H2) sebesar 12,05 ppm, yang berarti telah terjadi arcing pada bagian internal transformator. Pengujian SFRA kembali dilakukan setelah gangguan kedua, dan didapatkan distorsi radial pada lilitan primer fasa R, S, dan T. Berdasarkan hasil pengujian tersebut diduga bahwa kerusakan pasca gangguan kedua disebabkan oleh hubung singkat antarlilitan pada lilitan fasa S, yang diakibatkan oleh faktor-faktor seperti tekanan mekanis, listrik, termal, dan juga faktor penuaan.

Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) X is an electrical substation in East Java that is located in the State Electricity Company (PLN) Transmission Main Unit for Eastern Java and Bali (UIT JBM). The interbus transformer (IBT) #1 500/150 kV at GITET X serves to support the electricity subsystem in Bali, with a peak load of 650 MW.
PT. PLN UIT JBM reported a disturbance at IBT Unit 1 GITET X on September 11, 2021 at 16.38 WIB, and a second disturbance on September 12, 2021 at 22.38 WIB. Prior to the first disturbance, the load supplied by IBT-1 was 111 MW (27.75% of the nominal load). The disturbance resulted in an increase in the current in the primary and secondary CT phase S. Excitation current testing carried out after the second fault showed the current in the S phase reading >25 A, which exceeded the equipment overcurrent limit. In addition, the Dissolved Gas Analysis (DGA) test was also carried out. The test results showed a concentration of acetylene gas (C2H2) of 12.05 ppm, which means that arcing has occurred in the internal part of the transformator. The SFRA test was again carried out after the second fault, and radial distortion was found in the primary windings of the R, S, and T phases. Based on the test results, it is inferred that the damage after the second fault was caused by a short interturn fault in the winding phase S, which was caused by factors such as mechanical, electrical, thermal stresses, as well as aging factors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Stefan Heryanto
"Transformator merupakan salah satu peralatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu sistem tenaga listrik. Transformator berfungsi untuk mengubah level tegangan dari daya yang dialirkan tanpa merubah frekuensi tegangan tersebut. Salah satu jenis dari transformator adalah transformator tenaga. Transformator tenaga merupakan transformator yang berfungsi sebagai penyalur daya dari pembangkit ke sistem tenaga listrik. Disini penulis mengambil contoh minyak isolasi dari transformator tenaga yang digunakan untuk transmisi tenaga listrik dengan rating 70 kV. Banyak pengujian yang dapat dilakukan pada minyak transformator untuk mengetahui karakteristik minyak transformator tersebut. Pengujian-pengujian secara garis besar dibagi menjadi pengujian karakteristik dan analisis gas terlarut. Pengujian karakteristik yang digunakan penulis antara lain adalah pengujian tegangan tembus, pengujian tegangan antar muka, pengujian kadar air, pengujian kadar asam (angka kenetralan), dan pengujian warna. Pengujian yang kedua dilakukan dengan metode analisis gas terlarut. Metode ini digunakan untuk mengukur berapa banyak gas yang terlarut di dalam minyak transformator tersebut. Gas-gas yang terdeteksi merupakan indikasi dari terjadinya suatu kerusakan didalam transformator sehingga dengan melihat gas mana yang jauh melebihi batas kita dapat mengetahui kerusakan apa yang ada pada transformator. Berdasarkan analisis dari data-data pengujian tersebut akan ditentukan tindakan yang akan dilakukan pada setiap transformator.

Transformer is one of many tools that can not be separated from a power system. Transformer is used to change the voltage level of the transmitted power without changing its frequency level. One example of transformer is a power transformer. Power transformer is a transformer that serves as a supplier of power generation to the power system. Here the authors take the example of the insulating oil of power transformers used for electric power transmission with a rating of 70 kV. Many tests that can be performed on transformer oil to know the characteristics of the transformer oil. Oil tests broadly divided into characteristics tests and dissolved gas analysis. Testing characteristics used by the author, among others, is the breakdown voltage, interfacial tension, water level, acid levels (neutrality number), and color. The second test was conducted using dissolved gas analysis. This method is used to measure how much gas is dissolved in the transformer oil. The gases that were detected point out the occurrence of a fault in the transformer so we can know that there is damage to the transformer when the detected gas is beyond the limit. Based on the analysis of the test data, we must take specified action on each transformer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arian Dewantara
"Isolasi cair pada suatu peralatan bertegangan tinggi digunakan untuk memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan, sehingga antar penghantar-penghantar tersebut tidak terjadi lompatan listrik atau percikan. Kualitas isolasi cair dapat dilihat pada berbagai hal seperti tegangan tembus kapasitansi listrik, faktor daya, dan resistivitas. Minyak mineral sebagai material isolasi pada transformator bertegangan tinggi sudah memiliki spesifikasi yang mencukupi, seperti ketahanan dielektrik yang tinggi, kestabilan oksidasi yang baik, serta viskositas yang rendah. Spesifikasi seperti diatas merupakan syarat bagi suatu cairan sebagai bahan isolasi cair yang baik yang tidak hanya berfungsi sebagai isolasi tapi juga sebagai pendingin pada alat-alat tegangan tinggi. Akan tetapi, minyak mineral sebagai material isolasi merupakan material yang tidak dapat diperbarui sehingga pada masa yang akan datang bisa habis. Selain itu, minyak mineral sebagai material merupakan bahan yang tidak dapat terurai dengan mudah sehingga membutuhkan waktu lama untuk minyak mineral terurai dengan tanah, sehingga banyak dilakukan penelitian dengan minyak yang berasal dari tanaman sebagai pengganti minyak mineral. Tanaman jarak merupakan tanaman non-pangan yang dapat ditanam dan bertumbuh dengan cukup mudah dalam berbagai jenis tanah, baik di daerah subtropis maupun daerah tropis, sehingga tanaman jarak memiliki keunggulan dapat ditanam di tanah kosong sehingga tidak mengganggu tanaman lain. Terlebih lagi, tanaman jarak tidak membutuhkan banyak pupuk untuk bertumbuh. Pada penelitian sebelumnya telah diuji minyak jarak esterifikasi sebagai alternatif isolasi cair tegangan tinggi dimana spesifikasi minyak jarak esterifikasi sebagian besar telah memenuhi standar sebagai isolasi cair. Pada penelitian kali ini akan melanjutkan penelitian sebelumnya dengan memperbaiki atau mengubah beberapa spesifikasi atau untuk lebih tepatnya titik tuang dari minyak jarak yang belum memenuhi standar agar minyak jarak dapat menggantikan minyak mineral sebagai alternatif isolasi cair. Penambahan Etanol pada minyak jarak dapat menurunkan suhu titik tuang minyak jarak secara linear dimana setiap penambahan 2 Vol% Etanol dapat menurunkan suhu titik tuang minyak jarak sebesar 6

Liquid insulation on a high voltage device is used to separate two or more conductor of electric voltage, so that between the conductors does not occur an electric jump or spark. The quality of liquid insulation can be seen in various things such as withstand breakdown, electrical capacitance, power factor, and resistivity. Mineral oil as an insulating material in high voltage transformers already has sufficient specifications, such as high dielectric resistance, good oxidation stability, and low viscosity. Specifications as above are a requirement for a liquid as a good liquid insulation material that not only functions as insulation but also as a coolant in high voltage devices. However, mineral oil as an insulating material is a material that cannot be renewed so that in the future it can be used up. In addition, mineral oil as a material is a material that cannot be decomposed easily so it takes a long time for mineral oil to decompose with soil, so there is a lot of research done with oil derived from plants as a substitute for mineral oil. Jatropha plants are non-food plants that can be planted and grow easily enough in various types of soil, both in subtropical and tropical regions, so jatropha plants have the advantage of being able to be planted on bare land so as not to disturb other plants. What's more, jatropha plants don't need a lot of fertilizer to grow. In previous studies, esterification castor oil has been tested as an alternative to high voltage liquid insulation where most esterification castor oil specifications have met the standard as liquid insulation. This research will continue the previous research by improving or changing some specifications or to be more precise the pour point of castor oil which does not meet the standards so that castor oil can replace mineral oil as an alternative to liquid insulation. The addition of ethanol to castor oil can reduce the temperature of castor oil linearly where each addition of 2 Vol% Ethanol can reduce pour point temperature of castor oil by 6"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38485
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Herbasuki
"Penyambungan kabel tanah 20 kV dengan menggunakan bahan isolasi Ethylene Propylene Rubber (EPR) sering menimbulkan permasalahan karena ada kemungkinan terjebaknya udara didalam rongga diantara lapisan isolasi, yang akan menyebabkan terjadinya medan listrik didalam rongga tersebut. Bila kekuatan medan listrik tersebut melebihi kekuatan tembus udara maka akan terjadi pelepasan muatan sebagian ( partial discharge ) pada isolasi dan lama-kelamaan isolasi mengalami kegagalan dalam fungsinya.
Pelepasan muatan sebagian akan menyebabkan terjadinya kuat medan listrik yang tidak homogen, dengan kekuatan medan listrik udara pada rongga akan lebih besar dari pada kekuatan tembus dalam isolasi. Pelepasan muatan sebagian ini bersifat mengikis dinding rongga, sehingga dinding rongga akan menjadi lebih besar, dengan demikian tingkat kekuatan isolasi akan semakin kecil dan akan memperpendek umur isolasi.
Dalam tesis ini dibahas masalah sejauh mana pengaruh rongga yang terjadi pada isolasi Ethylene Propylene Rubber ( EPR ) dalam sambungan kabel tanah 20 kV terhadap tegangan kritis yang dianggap sebagai penyebab awal terjadinya kegagalan isolasi akibat adanya pelepasan muatan sebagian internal ( internal partial discharge ).

A 20 kV Ethylene Propylene Rubber ( EPR ) insulation underground cable jointing often has air voids, causing electric fields in the voids. If the electrical field is bigger than the air breakdown gradient voltage a partial discharge appear in the insulation, in the long run a breakdown will happen and the insulation will not function.
The partial discharges will cause non homogenuous electric fields with the electric field in the void bigger than the breakdown gradient voltage of the insulation, eroding voids walls causing bigger voids dimensions, smaller insulation strength and shorter insulation ages.
In this thesis the influence of voids in Ethylene Propylene Rubber ( EPR ) insulation underground cable jointing on the critical voltage which is assumed to be the cause of insulation breakdown by internal partial discharge will be discussed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T2795
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Luminar
"Permasalahan bahan isolasi telah terjadi seperti retak, rapuh luntur dan sebagainya sejak digunakan beberapa produk porselen yang beraneka ragam seperti pin isolator 20 kV yang digunakan sebagai pemegang atau pemikul konduktor yang diisolasi pada sistem saluran lintas udara tenaga listrik berskala besar. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh perbandingan sifat phisik produk-produk tersebut. Dari hasil analisa kualitatif unsur material dengan menggunaan spektrometer sinar-x XRF dan diffraktometer sinar-x XRD, yang diinterpretasikan dari hasil uji-jenis sifat-sifat teknik listrik dan mekanik, telah memberikan hasil dari identifikasi unsur material yang meliputi formula khemikal, data kristalografi, dan identifikasi unsur-unsur material yang relatif dapat mempengaruhi sifat-sifat listrik dan mekanik pada produk porselen pin isolator 20 kV. Hasil analisa menunjukkan bahwa produk menggunakan aluminum silicate hydrat dan silicon dioxide sebagai komponen utama material, tetapi berbeda didalam pemakaian komponen pencampur seperti alkali aluminum silicate dan alkalin mineral. Ternyata produk yang menggunakan aluminum silicate hydrate dengan kandungan Al yang relatif besar menunjukkan bahwa oxida impuritas terjadi dari unsur Mn, disamping adanya unsur Ti dan Fe. Produk manufaktur diproses melalui pembakaran pada suhu 1200°-14500C. Unsur Si dengan intensitas yang relatif besar telah menunjukkan bahwa tingkat ketahanan isolasi listrik lebih baik pada produk porselen pin isolator. Oxida impuritas dari unsur Ti yang berlebihan mengakibatkan berkurangnya tingkat ketahanan isolasi listrik. Kuat mekanik yang relatif besar belum tentu memberikan sifat isolasi listrik yang baik."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Tri Wardana
"ABSTRAK
Dalam sistem tenaga listrik, penyaluran tenaga listrik yang baik merupakan hal yang vital dalam memenuhi kebutuhan beban. Kapasitas penyaluran daya pada saluran transmisi dibatasi oleh batas Surge Impedance Loading (SIL). Saat saluran transmisi dibebani pada nilai SIL-nya maka saluran transmisi tersebut akan bersifat resistif murni. Apabila saluran transmisi bersifat resistif murni maka nilai susut tegangan akan semakin berkurang dan akan memperbaiki kualitas daya. Tegangan yang berada dibawah nilai normalnya akan menyebabkan peralatan listrik tidak bekerja dengan maksimal. Saat level SIL suatu saluran transmisi dinaikkan maka kapasitas suatu saluran transmisi juga akan bertambah. Menaikkan level SIL dapat dilakukan dengan mengubah-ubah konfigurasi saluran transmisi tersebut. Pengubahan yang dilakukan antara lain, memperbesar diameter konduktor, menjauhkan jarak antar subkonduktor, menambah jumlah subkonduktor perfasa dan mendekatkan jarak antar fasa. Dari semua variasi tersebut akan dilihat nilai SIL dan susut tegangan dari saluran transmisi 500kV TASIK-DEPOK. Dari hasil yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa nilai SIL terbesar terjadi saat jumlah subkonduktor sebanyak 6 buah dengan jarak antar subkonduktor 80cm. SIL terbesar bernilai 2429.4543 MW dan % tegangan bus DEPOK tertinggi adalah 96.81%.

ABSTRACT
In electric power systems, the good electric power transmission is vital to occupy the load requirements. Power transmission capacity on transmission lines restricted by Surge Impedance Loading (SIL). When the transmission line loaded at its SIL value then the transmission line will be purely resistive. If the transmission line is purely resistive then the value of drop voltage will decrease and will improve the power quality. Voltage that below its normal value would cause the electrical equipment does not work in the maximum performance. When a transmission line SIL level is increased, the capacity of a transmission line will also increase. Increasing the level of SIL can be done by changing the configuration of the transmission line. The conversion is done inter alia, expand the diameter of the conductor, increasing the distance between subconduktor, increasing the number of subconduktor per phase and decreasing the gap between phases. From all of these variations will be seen the value of SIL and drop voltage of 500kV transmission line TASIK-DEPOK. From the results obtained it can be concluded that the value of the largest SIL occurs when the number of subconduktor as much as 6 pieces with subconduktor distance between 80cm. The highest SIL is 2429.4543 MW and the highest %voltage of DEPOK bus is 96.81%."
2016
S62705
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komang Teddy Indra Kusuma
"Sistem Jawa Madura Bali adalah sistem interkoneksi terbesar di Indonesia yang memiliki pangsa pasar energi listrik di kisaran 70% dari total pasar energi listrik di Indonesia, penjualan listrik meningkat dari 125,49 Tera Watt Hour pada semester I tahun 2021 menjadi 133,87 Tera Watt Hour pada semester I tahun 2022, untuk menjaga neraca daya dan mendukung tumbuhnya konsumsi energi listrik terdapat penambahan pembangkit. Pembangkit listrik tersebar sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Penelitian bertujuan mengantisipasi kenaikan short curcuit level baik satu fasa ke tanah maupun tiga fasa yang terukur di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi sebagai dampak masuknya pembangkit - pembangkit tenaga listrik, agar angka short circuit level tersebut dibawah 40 kilo Ampere sesuai dengan standar rating peralatan tegangan ekstra tinggi sehingga dapat menghindarkan PT. PLN (Persero) untuk mengganti semua peralatan di sistem transmisi 500 kilo Volt di Jawa Madura dan Bali yang dapat berdampak besar pada keuangan perusahaan. Penelitian ini memodelkan sistem eksisting dengan aplikasi Digsilent, kemudian memetakan kontingensi N-1 dan perhitungan short circuit level satu fasa ke tanah dan 3 fasa setelah masuknya pembangkit listrik tersebar di sistem Jawa Madura Bali dalam periode tahun 2023 sampai dengan 2028 dengan hasil akhir mendapatkan jenis fault current limmiter dan lokasi optimal pemasangannya. Pemasangan fault current limiter diharapkan dapat menurunkan 5% angka short circuit level 3 Fasa dan 1 Fasa ke tanah sehingga tidak diperlukan penggantian peralatan transmisi dan gardu induk dengan rating 40 kA dan sistem 500 kV Jawa Madura Bali dapat beroperasi dengan andal saat masuknya pembangkit listrik tersebar di sistem Jawa Madura Bali. Dengan mengacu pada kondisi sistem saat ini dan rencana proyeksi sistem berdasarkan RUPTL, dari hasil simulasi pemasangan FCL statis pada tahun 2024 pada ruas SUTET tersebar diperoleh hasil penurunan short circuit level pada beberapa GITET. Pada GITET Gandul, Saguling, dan Cirata penurunan arus hubung singkat bahkan melewati batas nilai breaking capacity peralatan terkecil. Sehingga dengan penurunan tersebut, akan diperoleh penghematan sebesar Rp 72.842.032.302 apabila dibandingkan dengan biaya uprating peralatan pada 3 GITET tersebut. Simulasi pada tahun 2028 dengan pemasangan 5 FCL tersebar menunjukkan bahwa terdapat penurunan arus hubung singkat pada GITET Priok dan Jawa 7 di bawah 40 kA, namun tidak terdapat penghematan apabila dibandingan dengan biaya uprating peralatan di 2 GITET tersebut.

The Java Madura Bali system is the largest interconnection system in Indonesia which has a market share of electrical energy in the range of 70% of the total electrical energy market in Indonesia, electricity sales increased from 125.49 Tera Watt Hour in the first semester of 2021 to 133.87 Tera Watt Hour in the first semester of 2022, to maintain the power balance and support the growth of electrical energy consumption there are additional power plants distributed in accordance with the Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). This study aims to anticipate the increase in short circuit levels, both single-phase to ground and three-phase, measured at Extra High Voltage substations, as a consequence of the entry of new power plants. The goal is to keep these short circuit levels below 40 kiloamperes, in line with the standard ratings of Extra High Voltage equipment, thereby avoiding PT PLN (Persero) from having to replace all transmission equipment in the 500 kilo Volt system in Java, Madura, and Bali, which could have significant financial implications for the company. The research models the existing system using Digsilent Power Factory Software, then mapping N-1 contingencies and calculates the single-phase to ground and three-phase short circuit levels after the entry of dispersed power plants in the Java Madura Bali System from 2023 to 2028. The final outcome identifies the type of fault current limiter and the optimal locations for their installation.  Installation of the Fault Current Limiter is expected to reduce the three-phase Short Circuit Level and single-phase to ground by 5%, there is no need for transmission equipment replacement to 40 kA rating. This ensures the reliable operation of the 500 kV Java Madura Bali system upon the entry of new power plants into the system. Based on the current system and projection plan based on the RUPTL, simulation of  the installation of static FCLs in 2024  show a decrease in short circuit levels at several GITETs At GITETs Gandul, Saguling, and Cirata, the short circuit current decreases below the breaking capacity limit of the smallest equipment. Therefore, with this reduction, savings of Rp 72,842,032,302 can be achieved compared to the cost of upgrading equipment at these 3 GITETs. Simulations for 2028 with the installation of 5 static FCLs show a decrease in short circuit current at GITETs Priok and Jawa 7 below 40 kA, but there are no savings compared to the cost of equipment upgrading at these 2 GITETs."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>