Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49361 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jihad Oktova AR
"Pengoperasikan jalur pipa penyalur gas oleh Perusahaan Migas yang dibangun tahun 1989 sepanjang 13,3 km memiliki resiko antara lain : ada aliran fluida yang mudah terbakar, pipa telah dioperasikan lama, degradasi/penurunan material selama operasi, meningkatnya jumlah dan aktivitas masyarakat di sekitar pipa, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan perawatan, operasi dan inspeksi.
Analisa resiko ini dilakukan untuk mengantisipasi risiko-risiko yang akan timbul pada kegiatan penyaluran gas melalui sistem perpipaan dan hasilnya diharapkan dapat memberikan masukan bagi Perusahaan maupun pihak-pihak terkait yang berkaitan dengan proses pembuatan kebijakan dan sistem pengoperasian pipa yang handal, aman dan selamat.
Analisa resiko ini menggunakan metode Risk Scoring Index menggunakan perangkat lunak Crystal Ball untuk mensimulasikan nilai resiko, pada model ini nilai probabilitas terdiri dari: korosi, operasi, gangguan pihak lain (third party), catatan historis kebocoran dan dikombinasikan dengan nilai konsekuensi yang terdiri dari: keselamatan, lingkungan, finansial, reputasi perusahaan.

Gas pipeline operation route by the Oil and Gas Company. which was built in 1989 along 13.3 km have risk, among others: there is a flammable fluid flow, the pipe has long operated, degradation / decrease in the material during the operation, increasing the number and communities activity around the pipe, and the problems associated with treatment , operation and inspection.
The risk analysis was conducted to anticipate the risks that would arise on the distribution of gas through the piping system and the results are expected to provide input to the Company or related parties associated with the process of policy making and operation of pipeline systems reliable, secure and safe.
This risk analysis using the Risk Scoring Index using Crystal Ball software to simulate the risk value, in this model, the probability value consisting of: corrosion, operation, interference of other parties (third party), the historical record of leaks and combined with the consequence that consists of: safety, environmental, financial, corporate reputation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27863
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agastya Searianda
"Fasilitas anjungan lepas pantai yang terletak di Lapangan Alpha merupakan fasilitas yang memiliki risiko tinggi, dan hal tersebut membutuhkan analisis risiko lebih lanjut untuk memastikan pengoperasiannya aman bagi manusia dan lingkungan di sekitarnya. Analisis risiko kuantitatif sulit dipahami oleh beberapa pihak, oleh karena itu perlu dikembangkan dengan pendekatan semi kualitatif dengan metode Risk Based Inspection (RBI). Penelitian ini ingin mendapatkan nilai risiko yang dievaluasi dalam bentuk matriks risiko dengan bantuan perangkat lunak Crystal Ball. Hasil dari penelitian ini adalah nilai risiko fasilitas anjungan lepas pantai yang berada pada tingkat yang dapat diterima.

Offshore platform facility located in the Field Alpha is a facility that has a high risk, and it requires further risk analysis to ensure the operation is safe for humans and the environment around it. Quantitative risk analysis is difficult to understand by some parties, and therefore need to be developed with a semi qualitative approach with Risk Based Inspection (RBI) methods. This study wanted to get the value of the risks evaluated in the risk matrix form with the help of Crystal Ball software. The results of this study is the risk of offshore platform facilities which are at an acceptable level."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42562
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwan Afdila
"Penelitian ini memfokuskan pada penilaian resiko pada pipa gas alam dengan teknik Risk Based Assessment. Beberapa survey dilakukan pada pipa untuk mengetahui keadaan aktual pipa diantaranya pengujian resistivitas tanah, pengukuran pH, pengujian sistem proteksi katodik, pengukuran ketebalan pipa dan coating dan pengumpulan data pipa. Pipa diidentifikasi untuk mengetahui potensial bahaya. Data digunakan untuk analisis probability dan consequence dari resiko.
Dari hasil penelitian didapatkan rating dari probability dan consequence. Kedua nilai tersebut diplot pada matriks resiko. Pipa gas dikategorikan medium risk. Nilai resiko tersebut dikarenakan tingginya nilai consequence yang disebabkan oleh korosi internal dari pipa. Tingkatan resiko tersebut berlaku untuk area yang masuk ke dalam radius potential impact area. Nilai potensial impact area yaitu 35,6 meter dari pipa. Beberapa insepksi harus dilakukan untuk mengurangi nilai dari resiko tersebut.

The research focused on assessing risk of gas pipeline using Risk Based Assessment technique. Several surveys were done to pipeline to understand actual condition of pipeline like soil resistivity, cathodic protection system, wall and coating thickness survey. Pipe is identified to understand potential hazard. Data are used to analysis risk probability and consequence.
The research obtained showed probability and consequence factor. Both of factor are plotted to risk matrix. Gas pipeline categorized to medium risk. Rating of risk is caused by consequence factor from internal corrosion of pipeline. Risk level is obtained for radius of potential impact area. Value of potenstial impact area is 35,6 meter from pipeline. Some inspection must be done to reduce level of risk.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51087
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Wijaya
"Di industri minyak dan gas bumi, pengelolaan integritas peralatan produksi sangat penting untuk menjaga keberlanjutan produksi. Kegagalan integritas peralatan produksi dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Pengelolaan peralatan produksi yang mendekati umur desainnya memiliki tantangan meningkatnya biaya Inspection, Maintenance, dan Repair (IMR). Oleh karena itu diperlukan strategi untuk IMR yang lebih efisien. Pengelolaan IMR terbaru menggunakan RBI yang bersifat prediktif yang dinilai lebih efisien dibandingkan dengan metode Time Based Inspection. Pada penilaian RBI pada pipa penyalur gas jual bawah laut yang telah berusia 28 tahun, penentuan tingkat risiko menggunakan perhitungan kuantitatif standar API 581 dengan data inspeksi In-Line Inspection (ILI).  Pipa penyalur gas dibagi menjadi 12 segmen untuk menggambarkan PoF dan CoF secara lebih spesifik. Interval inspeksi ditentukan dengan menentukan target ketebalan minimum sebelum terjadinya kebocoran. Hasil perhitungan risiko menunjukkan 12 segmen pipa penyalur berada pada tingkat medium (3 segmen 1D dan 1E, dan 2C). Sedangkan 9 segmen lainnya berada pada level risiko rendah (1C). Nilai PoF tertinggi 1,04E-4 kegagalan/tahun pada segmen 9 karena terdapat nilai penipisan paling tinggi. Sedangkan CoF paling tinggi berada pada tingkat E pada segmen 1 karena lokasi kebocoran dekat dengan anjungan tengah laut dengan nilai CoF USD 105.628.767. Perhitungan interval inspeksi menunjukkan inspeksi berikutnya 20 tahun dari inspeksi terakhir. Metode lainnya dengan pendekatan batas ketebalan Estimated Repair Factor (ERF) mendapatkan hasil yang sama, sedangkan perhitungan sesuai dengan rekomendasi di dalam ASME B31.8S menunjukkan interval inspeksi yang lebih pendek 10 tahun dengan metode inspeksi menggunakan ILI.

In the oil and gas industry, the integrity of equipment is important to maintain the sustainability of production. The company shall have strategy to maintain production equipment that has approaching to its design life, because the IMR cost tend to increase while the production rate decreased. Current IMR strategy uses RBI, which is considered more efficient than the time-based inspection. In the RBI assessment of the 28-year-old sales gas sub-sea pipeline, the risk was determined by API 581 quantitative calculations with In-Line Inspection (ILI) data. The pipelines was devided into 12 segments to elaborate PoF and CoF. The inspection interval is determined by minimum thickness target before its leakage. Risk calculation show 3 pipeline segments at the medium level (1 segments 1E, 1 segment 2C, and 1 segment 1D). Other segment in in low risk (1C). The highest PoF value is 1.04E-4 failures/year in segment 9 because there is the highest corrosion rate. Meanwhile, the highest CoF is at level E in segment 1 because the location of the leak is close to the production platform with a CoF value of USD 105.628.767. Inspection interval calculation show that the next inspection is 20 years. Another method with the Estimated Repair Factor (ERF) thickness limit obtains the same results, while the calculation according to the recommendations in ASME B31.8S shows inspection interval of 10 years with ILI inspection method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roxanne Filda
"Kebocoran pada sambungan las antara pipa dan elbow merupakan masalah serius dalam industri perpipaan gas. Penelitian ini meneliti kebocoran pada pipa gas asam dari baja tahan karat 316L. Analisis menunjukkan kebocoran disebabkan oleh penggunaan material yang tidak sesuai pada zona akar las, yang bukan baja tahan karat 316L, sehingga menurunkan ketahanan korosi. Komposisi material akar las adalah kromium 11,6%, molibdenum 6,5%, dan nikel 6,8%. Hasil ini menekankan pentingnya pemilihan material dan prosedur pengelasan yang tepat untuk mencegah kebocoran pipa.

Leakage at weld joints between pipes and elbows is a serious issue in the gas pipeline industry, especially when transporting sour gas. This study examines leakage in sour gas pipelines made of 316L stainless steel. The analysis reveals that the leakage is caused by the use of inappropriate material in the weld root zone, which is not 316L stainless steel, leading to reduced corrosion resistance. The composition of the weld root material is 11.6% chromium, 6.5% molybdenum, and 6.8% nickel. These findings underscore the importance of selecting proper materials and welding procedures to prevent pipeline leakage."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Bayu Aji
"Tesis ini membahas analisis risiko cross bridge pada pipa gas untuk mengetahui perkiraan seberapa jauh pengaruh pembangunan jembatan pipa air terhadap integritas pipa gas. Dampak dan risiko yang ada akan menjadi pertimbangan. Kajian risiko dilakukan dengan menggunakan metode Semi Quantitative Risk Assessment (Semi QRA) yang dilakukan dengan mengacu pada regulasi nasional Indonesia, Code dan Standard yang terkait dengan keselamatan operasional pipa penyalur gas serta dengan bantuan software Crystal Ball dan Shell Fred 4.0.
Hasil dari kajian ini menyatakan bahwa penambahan besar tekanan beton dan konstruksi baja yang menekan pipa gas adalah tidak berbahaya bagi keberadaan pipa gas alam yang tertanam di dalam tanah. Dari kajian semi kuantitatif, disimpulkan bahwa secara keseluruhan nilai resiko keberadaan pipa transmisi gas alam yang terbenam di dalam tanah dikategorikan bernilai resiko sangat rendah (Very Low Risk). Untuk Consequence Modeling pada skenario jet fire berdasarkan variasi jarak dan diameter lubang kebocoran serta pengabaian keberadaan media tanah diketahui empat titik memiliki risiko terpapar panas dan ada satu titik berada pada daerah aman dari paparan panas apabila terjadi jet fire pada pipa gas.

This Thesis describe about cross bridge risk analysis on gas pipeline to determine the effect of water treatment pipe bridge construction on pipeline?s integrity. The existing risk and consequence will be consideration. Risk assessment are done using the Semi Quantitative Risk Assessment (Semi QRA) method which is done by refering to Indonesia national regulation, code and standard that related with gas pipeline operational safety and provided with Crystal Ball and Shell Fred 4.0 software.
The result of the study state that concrete pressure and steel construction that pressing the gas pipeline are not dangerous for buried gas pipeline?s existence. From semi quantitative study, it is concluded that overall the risk value of buried gas pipeline existence categorized to have the very low risk value. For Consequence Modeling in jet fire scenario, based on variable range and hole radius, and by ignoring the existence of soil, it is concluded that there are four point that has high risk to heat exposure and one point that considered safe from heat exposure in case there is a jet fire incident on gas pipeline.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T32672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Megawati
"ABSTRAK
Untuk memenuhi kebutuhan energi seiring dengan menurunnya produksi minyak, pemanfaatan gas menjadi solusi untuk dapat memenuhi kebutuhan energi. Produksi gas Indonesia pada tahun 2015 adalah 8,102 MMSCFD berdasarkan data dari SKK Migas.
Saat ini pemerintah sedang menggalakkan pembangunan jaringan gas kota di Indonesia, salah satunya di Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe. Salah satu perusahaan pemerintah berencana akan membangun 89.383 sambungan rumah tangga sampai tahun 2017 di seluruh Indonesia.
Mengingat akan ada banyak proyek jaringan gas kota, penting bagi kita menganalisis risiko yang mungkin terjadi selama konstruksi maupun selama operasi dari jaringan gas tersebut. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi risiko, kemudian mengelompokkan risiko tersebut sesuai kategorinya, kemudian dilakukan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif dengan simulasi Monte Carlo, lalu hasilnya dievaluasi. Dengan menghitung risiko secara keseluruhan, risiko proyek jaringan gas di Kota Lhokseumawe ini tergolong rendah dengan nilai risk 3,72.
Hasil penelitian ini adalah berupa strategi untuk menurunkan risiko-risiko dan kerugian yang mungkin timbul. Dengan adanya strategi penanganan terhadap risiko-risiko yang mungkin timbul, kerugian biaya dapat diturunkan menjadi 10% atau sekitar 4,5 milyar rupiah.

ABSTRACT
To fulfill energy demand because of decreasing oil production, converting oil to gas is a good choice. Based on data from SKK Migas in 2015, Indonesia produced 8.102 MMSCFD gas.
Nowdays, Indonesia?s government encourages gas pipeline project for citygas in several cities in Indonesia. One of company owned by government plans to build 89.383 connection until 2017 in Indonesia.
In the future, there are many citygas projects in Indonesia, risk analysis during construction and operation of pipeline project will be an important thing. This research included risk indentification, grouping the risk into their categories, then we analyze the risk both qualitative and quantitative using Monte Carlo simulation. The summary of all risk calculation shows that this project has low risk with value 3.72.
The results of this research are strategies to reduce and manage the risks during pipeline construction and operation of citygas project. By applying the strategies, risks can be reduced from 29% to 10%. It is equivalent with 4,5 billion rupiahs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan
"Penggunaan gas bumi pada pasar domestik menunjukkan bahwa gas bumi belum digunakan secara optimal dan merata pada setiap sektor pengguna (industri rumah tangga usaha kecil dan transportasi). Perbandingan penggunaan gas bumi pada sektor industri mencapai lebih dan 98% sedangkan penggunaan gas bumi pada sektor rumah tangga kurang dan 2%. Kurangnya infrastruktur distribusi gas bumi ke lokasi calon pelanggan merupakan kendala pemanfaatan gas bumi. Di sisi Iain penggunaan BBM khususnya minyak tanah untuk rumah tangga yang sampai saat ini masih disubsidi menempati peringkat BBM dengan subsidi tertinggi. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan thesis ini direncanakan pengembangan pipa distribusi gas bumi dengan pola investasi yang berbasis analisa resiko dalam rangka penggunaan gas bumi sebagai energi pengganti BBM pada sektor rumah tangga dengan harapan dapat menurunkan subsidi pemerintah.
Langkah Iangkah yang dilakukan meliputi pengumpulan data, pengembangan model keekonomian, pembuatan disain jalur pipa distribusi dan pengolahan data itu sendiri serta hasil kajian Sebagai lokasi kapan dipilih beberapa perumahan yang terdapat di Kota Tangerang yaitu perumahan Batuceper Permai dan Polri di Poris, Poris Indah, Tarnan Poris, Taman Poris Gaga dan Cipondoh Makmur.
Dengan menggunakan perangkat lunak Oil and Gas Economic Model (OGEM) dilakukan perhitungan keekonomian pada lokasi terpilih diperoleh besaran biaya distribusi gas dan harga gas. Berdasarkan perkiraan penggunaan 1 liter minyak tanah Setara dengan penggunaan 0,6 m gas bumi maka diasumsikan harga Jual gas sebesar 0,6 kalinya. Dengan pendekatan harga beli minyak tanah oleh masyarakat sebesar Rp 2.700 per liter yang dianggap sebagai kemampuan daya beli gas menunjukkan bahwa masih diperlukan bantuan pendanaan dari Pemerintah untuk pembangunan pipa distribusi gas bumi masing masing lokasi terpilih yang berkisar antara 25% sampai dengan 60%.
Suatu proyek akan menarik bagi investor apabila mempunyai tingkat kepastian dalam penanaman modalnya sekurang kurangnya sebesar 80%. Dalam pembangunan pipa distribusi gas bumi untuk keperluan rumah tangga pada lokasi terpilih dengan menggunakan simulasi Crystall Ball dengan tingkat kepastian sekitar 80% menghasilkan IRR yang cukup tinggi yaitu sekitar 19% yang menunjukkan bahwa penanaman investasi menarik apabila harga sesuai keekonomian."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T21266
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Widarto
"Sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk mengatasi ketersediaan energi bagi program pembangunan diperluakan suatu pengembangan lapangan gas. Pengembangan lapangan gas dilakukan oleh Kangean Energy Indonesia Ltd. yang berada di dalam di blok Kangean, berlokasi di 120 Km sebelah Utara Pulau Bali. Pengembangan ini dilakukan dengan cara pengembangan fasilitas bawah laut dan dihubungkan dengan Unit Produksi Terapung (Floating Production Unit - FPU), dan gas hasil produksi dialirkan ke Jawa Timur melalui jalur pipa gas bawah laut Pertamina Gas, East Java Gas Pipeline (EJGP). Penyambungan terhadap jalur pipa gas bawah laut EJGP dilakukan dengan teknik "Hot Tapping" yaitu suatu teknik penyambungan yang dilakukan dengan tanpa menghentikan aliran gas, sehingga tidak menggangu pasokan energi di Jawa Timur. Teknik ini biasa digunakan dalam membuat suatu percabangan pada sebuah pipa yang telah ada (existing) dengan tanpa menganggu jalannya proses operasi.
Studi ini dilakukan untuk mengetahui dan mengantisipasi resiko-resiko yang akan timbul saat pekerjaan tersebut berlangsung, dan hasilnya diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak terkait selama proses pekerjaan dan pengoperasian. Analisa resiko semi kuantitatif dengan menggunakan sistem index scoring dan disimulasikan menggunakan software Crystall Ball, dan Shell FRED untuk resiko jika terjadi kebocoran.

In accordance with the government policy to address the availability energy for the development program required gas field development. Gas field development by Kangean Energy Indonesia Ltd. located within Kangean block 120 Km North of Bali island. The development was conducted by "Sub Sea Facilities Development" and connected to Floating Production Unit (FPU), and gas production flowed to East Java through East Java Gas Pipeline (EJGP) subsea gas pipeline Pertamina Gas. The connection to subsea gas pipeline EJGP by using "Hot Tapping" is a technique of connecting performed without stopping the flow of gas, so it does not interfere with energy supply in East Java. These technique is commonly used in the making of a branching on an existing pipeline without disturbing of operation.
The study was conducted to identify and anticipate risks that would arise when the work progresses, and the results are expected to provide input to related parties during the occupation and operation. Semi-quantitative risk analysis by using a scoring index system and simulated using software Crystall Ball, and Shell FRED to risk in case of a leak.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T33106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandy Irawan
"Tesis ini membahas tentang sejauh mana pengaruh penambahan kegiatan yaitu konstruksi jembatan dan pengeboran horizontal di ROW (Right of Way) pipa gas eksisting. Pengukuran dampak dan resiko akan kedua hal tersebut menjadi bahan pertimbangan dalam mendesain suatu struktur baru yang melintasi ROW yang telah ada. Analisis yang dilakukan adalah dengan menggunakan Quantitative Risk Assessment (Semi QRA) yang mengacu pada standar yang ada baik dari lingkup nasional dan internasional dengan bantuan piranti lunak Crystal Ball. dan ShellFred 4.0 untuk mengetahui jet fire yang terjadi dengan analisis Consequence Modelling. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui nilai resiko yang terjadi dan menjadi pertimbangan atau rekomendasi terhadap pembangunan yang akan dilakukan, sehingga dapat menurunkan resiko terjadinya kecelakaan kerja, baik dari segi keselamatan kerja, aset dan nama baik perusahaan. Hasil dari kajian ini menyatakan bahwa pembangunan jembatan dan pengeboran horizontal tidak berbahaya terhadap keberadaan pipa gas eksisting dan memiliki resiko sangat rendah bila dilihat dari hasil Semi QRA, dan pada skenario jet fire (Consequence Modelling) dengan mengabaikan keberadaan media tanah diketahui bahwa terdapat titik yang beresiko terpapar panas dan satu titik berada pada daerah yang aman.

This thesis explain about the effect of increasing activities in the Right of Way (ROW) existing gas pipeline. Measuring Risk and consequences will be consideration item in designing a new structure that crossing existing Right of Way. Semi QRA (Quantitative Risk Assessment) will be done to analyse according national standard and international standard using software we called ShellFred 4.0 and Crystal Ball which is to identify jet fire occurred by Consequence Modelling Analyis. The purpose of this study is to identify risk value occur and recommendation for construction will be done in the future, so the level of risk, accident, asset and good company reputation. Results of the analysis is bridge construction and horizontal drilling are not dangerousing the existing pipe and for Semi QRA have a very low risk, and from jet fire scenario (Consequence Modelling) with ignoring the soil existence there is points that have heat exposure risk and one point safe from heat exposure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T39071
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>