Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147143 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Hartono Hadi
"Bank adalah lembaga perantara keuangan yang mempunyai kegiatan pokok menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat. Istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan kegiatan bank adalah 'borrows short and lends long', karena bank membuat pinjaman jangka panjang yang dananya berasal dari simpanan jangka pendek. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya bank gagal jika terjadi kenaikan tajam pada sukubunga pasar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perubahan sukubunga pasar berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank. Pengaruh perubahan sukubunga pasar terhadap tingkat profitabilitas bank akan dihitung dengan memperkirakan besarnya jatuh tempo rata-rata aset dan kewajiban yang dimiliki bank.
Penelitian ini menggunakan pengolahan data panel dan data individu bank untuk mengetahui pengaruh perubahan sukubunga pasar terhadap industri perbankan dan masing-masing individu bank.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada industri perbankan, jatuh tempo rata-rata dari aset lebih kecil dari kewajiban. Pada kondisi tersebut, kenaikan sukubunga pasar akan meningkatkan keuntungan bank. Pada individu bank, 19 dari 30 bank memiliki aset dengan jatuh tempo rata-rata lebih panjang dari kewajiban. Padakondisi tersebut, kenaikan sukubunga pasar akan menurunkan keuntungan bank.

Banks is a financial intermediary which has maina ctivity to collect funds and distribute them. The termiscommonly used to describe the activities of the bank is "borrows short and lends long", because banks make long-term loans and funds them by issuing short-term deposits. This condition can cause a bank failure if there is a sharprise in market interest rates.
This studya ims to determine whether changes in market interest rates affect the level of bank profitability. Effec to market interest rate changes on bank profitability levels will be calculated by estimating the average maturity of assets and liabilities.
This study uses panel data and time series data of individual bank to determine the effect of market interest rate changes to the banking industry and each individual bank.
The estimations showed that there is a lack of average maturity of assets and liabilities. The increase in market interest rates will increase bank profits. But, from individual dat aestimation, 19 of the 30 banks have assets with an average maturity is longer than liability. Inthis case, the increase in market interest rates will decrease bank profits."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27859
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imran Eko Rusdianto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suku bunga SBI terhadap jumlah kredit yang disalurkan perbankan. Penelitian ini menggunakan data sekunder kredit, suku bunga kredit, suku bunga SBI, modal bank dan PDB periode 2007-2010. Pendekatan penelitian yang digunakan adalan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode Vector Autoreggresion (VAR). Hipotesis yang akan diuji adalah variabel apa saja yang mempengaruhi jumlah permintaan dan penawaran kredit yang disalurkan perbankan pada periode tersebut. Hasil yang dari penelitian ini adalah penawaran kredit dipengaruhi secara signifikan oleh suku bunga SBI, suku bunga kredit dan modal bank itu sendiri. Sedangkan jumlah penawaran kredit dipengaruhi signifikan oleh suku bunga kredit dan PDB di Indonesia.

This study aims to analyze the effect of SBI on the amount of bank lending. The studies using secondary data of credit, interest rate credit, interest rate of SBI, the bank's capital and the GDP of the period 2007-2010. The research approach used is a quantitative approach using Autoreggresion Vector (VAR). Hypotheses to be tested is what are the variables that affect the demand and supply of banking loans extended during the period. Results of this study is the supply of credit is significantly affected by the SBI rate, mortgage interest ratesand bank capital itself. While the amount of credit supply significantly affected bymortgage interest rates and GDP in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Tjiptoadinugroho
Jakarta: Pradnja Paramita , 1973
332.1 TJI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Oman Abdurochman
"Bank sebagai lembaga intermediasi memiliki peranan yang sangat penting baik sebagai penerima simpanan maupun sebagai penyalur dana masyarakat. Sehingga faktor kepercayaan masyarakat terhadap bank menjadi sangat penting pula dipelihara. Penyimpan dana mau menyimpan dananya di bank umum apabila dia yakin bahwa dananya akan aman tersimpan. Kepercayaan masyarakat akan lenyap apabila kondisi keuangan bank dalam keadaan buruk antara lain tidak likuid yaitu bank tidak mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada nasabah. Apabila ini terjadi, maka nasabah akan mengambil dananya di bank beramai-ramai (rush) sebagai cerminan ketidakpercayaan masyarakat terhadap bank umum. Hal ini terjadi di Indonesia pada saat krisis ekonomi melanda yang mempengaruhi kondisi keuangan perbankan secara keseluruhan yang memburuk. Untuk mengatasi hal tersebut Pemerintah mengeluarkan kebijakan Program Penjaminan Pemerintah (blankeet guarantee) terhadap kewajiban pembayaran bank umum. Namun mengingat kebijakan program penjaminan tersebut bersifat sementara dalam rangka langkah darurat untuk mengatasi krisis perbankan sehingga apabila tidak disertai dengan kebijakan yang lebih jelas akan menimbulkan moral hazard dikalangan perbankan maupun masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak program penjaminan pemerintah terhadap penghimpunan dana masyarakat dan perkembangan kinerja perbankan serta untuk melihat hubungan antara suku bunga penjaminan dengan suku bunga simpanan dan suku bunga SBI.
Data yang digunakan adalah data skunder dari Bank Indonesia tahun 1993 - 2003 untuk deposito dari tahun 1995 - 2003 untuk data perbankan dan suku bunga, sedangkan data pendapatan perkapita bersumber dari data Biro Pusat Statitik periode 1993-2003. Analisis untuk menguji hipotesis penelitian dilakukan melalui analisis tabulasi dan grafik, analisis korelasi, analisis regresi serta analisis sensitivitas terhadap simpanan dana pihak ketiga, kinerja bank, suku bunga deposito, suku bunga penjaminan, suku bunga SBI serta pendapatan perkapita.
Dari hasil penelitian terhadap dampak Program Penjaminan Pemerintah terhadap simpanan masyarakat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara program penjaminan pemerintah dengan penghimpunan dana masyarakat artinya program penjaminan telah memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan penghimpunan dana masyarakat di Bank Umum. Hal ini ditunjukkan dengan hasil estimasi fungsi deposito dengan memasukkan variabel program penjaminan sebagai variabel dummy. Sementara itu selama pelaksanaan program penjaminan secara tidak langsung telah mendorong perbaikan kinerja bank umum sebagai akibat krisis keuangan yang melanda Indonesia.
Berdasarkan hasil estimasi pengaruh suku bunga penjaminan terhadap hubungan suku bunga deposito dan suku bunga SBI, ditemukan bahwa suku bunga penjaminan memiliki pengaruh dalam penentuan suku bunga simpanan. Dalam hal ini telah terjadi pergeseran acuan penentuan suku bunga simpanan yang sebelumnya selalu mengacu kepada suku bunga SBI maka setelah adanya program penjaminan, suku bunga penjaminan menjadi acuan bank dalam menentukan suku bunga simpanannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13242
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prakoso Dewantoro
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kompetisi dan risiko terhadapprofitabilitas perbankan di Indonesia dari tahun 2001-2014. Penelitian ini menggunakanmetode panel dengan data tahunan selama 14 tahun 2001-2014 . Penelitian ini menemukanbahwa industri perbankan di Indonesia sejalan dengan teori Contestable Market dikarenakantemuan bahwa konsentrasi tidak relevan bagi pebankan dalam meningkatkan profitabilitas. Pengaruh kompetisi menggunakan lerner index mengkonfirmasi pengaruh negatif kompetisiterhadap profitabilitas. Untuk risiko sendiri ditemukan bahwa sebelum krisis finansial 2008,perbankan secara umum dapat meningkatkan profitabilitasnya dengan cara meningkatkan risk-taking miliknya. Setelah 2008, risiko malah cenderung berpengaruh negatif pada profitabilitasperbankan. Pada penelitian ini ditemukan bahwa terdapat pengaruh dari risiko insolvensiterhadap profitabilitas bank, namun pengaruhnya tidak sekuat pengaruh risiko kredit.

ABSTRACT
This study aims to examine the impact of competition and risk on the profitability of Indonesianbanking industry in 2001 2014. This study use panel data method with annual data for 14 yearsperiod 2001 2014 . The result of the study show that Indonesian banking industry are in linewith the contestable market theory because finding shows that concentration is not relevant fora bank to increase their profitability. Using lerner index, it is confirmed that competition havenegative impact to bank profitability. For risk. It is founded that before the 2008 financialcrisis, a bank can increase their profitability by higher their risk taking. But after the 2008financial crisis, it is founded that risk have a negative impact to a bank profitability. This studyalso found that insolvency risk have a significant impact to bank profitability, although theimpact is not as significant as credit risk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julius Dermawan
"ABSTRAK
Dana masyarakat merupakan salah satu sumber dana yang vital bagi bank. Berbagal
upaya dilakukan oleh manajemen bank untuk mencapai suatu posisi dana yang terbaik
bagi pendanaan usahanya. Kesalahan dalam pengelolaan dana masyarakat akan
mengakibatkan permasalahan yang senus dalam operasi bank.
Sejak deregulasi perbankan pada bulan Juni 1983 yang dikenal dengan PAKJUN 1983
dan berbaga kebijakan serta undang undang yang dikeluarkan oleh pemerintah setelah
itu, telah mendorong perbankan nasional Indonesia berada dalam suatu era kehidupan
yang sangat dinamis. Banyaknya jumlah bank yang tumbuh secara tidak langsung
mengakibatkan persaingan antar bank dalam merebut pasar dana masyarakat menjadi
semakin tinggi. Untuk menghadapi persaingan tersebut setiap bank menggunakan
berbagai teknik pemasaran yang berbeda balk dengan memanfaatkan jaringan distribusi
yang dimiliki, kualitas jasa dan pelayanan dan berbagai pendekatan Iainnya. Sedangkan
untuk mengukur tingkat keberhasilan usaha tersebut, manajemen bank juga
menggunakan berbagai key indicator yang berbeda pada masing bank.
Sebagai salah satu baglan dan industri perbankan nasional. Bank BNI juga tidak terlepas
dari lingkungan persaingan tersebut. Dengan memanfaatkan berbagai konsep
pemasaran, bank BNI menjadi saiah satu bank yang mempunyai share terbesar di
Indonesia. Dengan basis bisnis yang masih didominasi oleh bisnis perkreditan, sumber
dana khususnya dana masyarakat menjadi bagian yang penting dalam kebijakan bianis
Bank BNI. Seiring dengan berkembarignya bisnis perkreditan terutama pada sektor
korporasi telah menjadikan usaha penghimpunan dana menjadi semakin penting. Untuk
menjamin posisi likuiditas usaha dalam pembiayaan bisnis perkreditan, Bank BNI juga
tidak luput dari persaingan dalam penghimpunan dana khususnya dana masyarakat.
Oleh karena itu segala upaya dilakukan untuk mengarnankan posisi likuiditas yang antara
lain dengan memanfaatkan jaringan distribusi melalui cabang-cabang untuk menghimpun
dana masyarakat. Upaya penghimpunan dana masyarakat pada Cabang ABC
merupakan suatu bukti kongkrit dari pelaksanaan kebijakan tersebut. Sedangkan untuk
memacu prestasi cabang dalam mencapai tujuan penghimpunan dana tersebut, target
posisi dana nienjadi indikator utama bagi Bank BNI. Pencapaian atas target yang telah
ditetapkan melalui Corporate Plan menjadi ukuran kinerja cabang dalam melakukan
penghimpunan dana masyarakat.
Permasalahan yang timbul kemudian adalah ketika krisis ekonomi mulal merebak dan
menggoncang perekonomian nasional. Knsis yang diawali dengan jatuhnya nilai tukar
mata uang Rupiah terhadap mata uang Dollar Amenka tersebut, telah menjadi awal yang
buruk bagi perbankan nasional. Kondisi yang kemudian membawa perbankan ke dalam
kondisi krisis telah mengakibatkan bank menghadapì berbagai perrnasalahan kongkrit,
antara lain menurunnya kepercayaan masyarakat, Negative Spread, Non Peforming
Loan yang tinggl, dan berbagai masalah lainnya. Keadaan ¡ni menjadi semakin serius
karena pertumbuhan dana masyarakat pada Cabang ABC temyata mengalami lonjakan
yang luar blasa. Namun disisi lain bermuara pada permasalahan profitabilitas dan
likuiditas. Dari gambaran tersebut dl atas timbul pertanyaan apakan penilaian kinerja
pennghimpunan dana masyarakat dengan semata-mata mempertimbangkan target
pencapalan masih relevan sebagal indikator pengukuran kInerja.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Camellia permatasari
"ABSTRAK
Analisa likuiditas sangat penting dilakukan oleh bank terutama dalarn menjaga
kewajiban pembayaran yang dilakukan bank setiap hari untuk kepentingan para nasabah.
Kegagalan dalam memenuhi kewajibannya tersebut akan berakibat fatal. Sedangkan
analisa profitabilitas adalah analisa yang ditujukan untuk mengukur tingkat efisiensi
usaha dan profitabititas yang dicapai oleb bank yang bersangkutan
Pada saat krisis, industri perbankan mengalami masalah yang semakin rumit,
terutama dalam menjaga agar banknya tidak kebabisan likuiditas, dimana likuiditas
merupakan tolok ukur pertama untuk menetapkan kepercayaan terhadap suatu bank, yang
sudah hilang akibat knisis yang berkepanjangan.
Oleh karena itu setiap bank perlu melakukan pengelolaan likuiditas dan
profitabilitas agar kineija bank dapat diperbaiki sehingga bank yang bersangkutan tetap
dapat bertahan dan bersaing serta dapat menaikkan peringkat banknya menjadi yang lebib
baik.
Adapun permasalahan utama yang dihadapi olek Bank CIC pada sat ini adalah
bagaimana melakukan pengelolaan likuiditas yang baik agar banknya tidak mengalami
kesulitan likuiditas, selain Itu ketatnya persaingan dalam industri perbankan pada saat ini
juga merupakan masalah yang tidak kalah penting sehingga perlu dianalisis bagaimana
lingkungan indu sth dañ bank yang bersangkutan sehingga dapat menghadapi berbagai
tantangan dan hamb atan agar dapat tetap bersaing diantara bank-bank yang ada di
Indonesia.
Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisa sejauhmana pengelolaan likuiditas bank CIC dibandingkan dengan benchmarknya yaitu Bank BCA, hingga tetap mampu bertahan menghadapi gempuran bilamana terjadi rush pada bank mengingat krisis kepercayaan yang makin rendah dari masyarakat terhadap bank-bank di Indonesia, menganalisa bagaimana kondisi profitabilitas dari Bank CIC pada rentang waktu terjadinya krisis ekonomi dibandingkan dengan benchmarknya, kemudian menganalisa lingkungan industry Bank CIC guna mengantisipasi adanya persaingan serta hambatan dan tantangan yang dapat mengganggu kelangsungan hidup CIC dalam mempertahankan posisi banknya dan dapat menaikkan peringkat banknya menjadi lebih baik, begitupun juga dilihat bagaimana lingkungan industry dari bank BCA.
Hasil dari analisa likuiditas yang dilakukan terhadap kedua bank menyimpulkan
bahwa kondisi likuiditas dan Bank CIC antara tahun 1997 hingga 1999 secara
keseluruhan meningkat. Teqadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia tidak
menggoyahkan posisi likuiditas dan Bank CIC, karena dari analisa yang dilakukan
terhadap beberapa rasio terlihat bahwa CIC sangat berhati-hati dalam menempatkan
dananya pada pos-pos yang menghasilkafl dan mengurangi persentase dana yang akan
ditempatkan pada kredit, sehingga kemampuan CIC untuk membayar kewajibannya
kepada para nasabah meningkat
Sedangkan dari analisa likuiditas yang dilakukan terhadap Bank BCA dapat
disimpulkan bahwa antara tahun 1997-1998, kondisi likuiditas BCA sedikit menurun,
sehubungan dengan terjadinya rush pada BCA, disamping itu karena BCA memiliki
deposan dalam jumiah yang banyak, dimana semakin banyak deposan dengan suku bunga
yang tinggi akan semakin sulit bagi BCA untuk melunasi kewajibannya.
Menurunnya likuiditas pada tahun tersebut yang ditandai dengan menurunnya
rasio short term securities deposit menandakan bahwa jumlah dana yang ditempatk
path surat berharga berkurang (tabel 4.6) dan dana yang ada cenderung ditempatkan
untuk membiayai kredit (terjadi kenaikan pemberian kredit anta.ra 1997-1998) dimana
kredit merupakan asset yang paling tidak liquid dan beresiko besar karena adanya
kemungkinan terjadinya kredit macet.
Namun pada tahun 1999 kondisi likuiditas BCA sudah mulai meningkat yang
mana kemampuan dari BCA untuk membayar kewajibannya kepada para nasabah juga
meningkat seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi dan kebijakan yang dilakukan
BCA untuk memperketat pemberian kredit.
Dari analisa profitabilitas yang dilakukan terhadap kedua bank, secara umum
kondisi profitabilitas tahun 1998 kedua bank tersebut agak terganggu, hal ini disebabkan
karena menurunnya kinerja perbankan akibat dan adanya kebijakan suku bunga tinggi,,
banyaknya kredit macet yang menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi kedun bank
tersebut. Akan tetapi pada tahun 1999, kondisi profitabilitas sudah mulai meningkat
sewing dengan menurunnya beban bunga yang harus ditanggung dan membaìknya
kondisi perekonomian Indonesia yang sedikit banyak sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup perbankan.
Hasil dan analisa lingkungan industri yang dilakukan terhadap kedua bank
tersebut tidak jauh berbeda, karena kedua bank tersebut bergerak dalam industni yang
sama akan tetapi karena perbedaan ukuran dalam bal asset, yang ditandai dengan
banyaknya jumlah kantor cabang, nagabah dan lain-lain indikator antara kedua bank
tersebut maka Bank CIC dan Bank BCA memiliki perbedaan dalain faktor ancanian
pendatang barn, dunana hambatan masuknya pendatang barn Yang dinilal dan segi skala
ekonomis, keunggulan yang bukan disebabkan oleh kemampuan finansial seria akses
jalur distribusi menyebabkan hambatan masuk bagi pendatang baru untuk dapat
menyaingi bank CIC relatif rendah, sedangkan bagi Bank BCA tinggi karena BCA sudah
memiliki skala ekonomi yang sangat besar sehingga dibutuhkan investasi yang sangat
besar untuk dapat menyaingi BCA.
"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Sastra
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh brand Bank Mandiri terhadap brand equity Bank Syariah Mandiri. Brand Bank Mandiri mempengaruhi lima variabel pembentuk brand equity Bank Syariah Mandiri yaitu brand awareness, brand association, perceived quality, brand loyalty dan brand image. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan untuk analisis data menggunakan model binary logistic. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa brand Bank Mandiri mempengaruhi brand equity Bank Syariah Mandiri. Selanjutnya dalam penelitian ini menyarankan agar Bank Syariah Mandiri mengelola brand equity lebih baik lagi.

This thesis describes the impact of Bank Mandiri Brand on Bank Syariah Mandiri Brand Equity. Bank Mandiri Brand influences five variables forming the brand equity of Bank Syariah Mandiri, namely brand awareness, brand association, perceived quality, brand loyality and brand image. This is a qualitative study with a descriptive design and fur data aualysis it adopts binary logistic model. The results of the study conclude that the brand of Bank Mandiri has impact on the brand equity of Bank Syariah Mandiri. This study further suggest that Bank Syariah Mandiri manage its brand equity in a better manner.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T 25480
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Azzahra
"[Penelitian ini menginvestigasi pengaruh pengawasan praktik syariah dan tata kelola bank, yaitu struktur dewan dan kekuasaan CEO, terhadap performa bank syariah, serta pengaruh tata kelola terhadap performa bank konvensional dengan proksi return operating income on average assets, return on average assets, return operating income on average equity dan return on average equity. Observasi dilakukan terhadap 104 bank di Indonesia selama kurun waktu 2008-2014. Data yang digunakan merupakan data panel yang bersumber dari data perbankan Indonesia. Dengan menggunakan metode estimasi Fixed Effect Generalized Least Square, didapatkan hasil bahwa pengawasan praktik syariah (jumlah dewan pengawas syariah) dengan performa bank syariah pada saat periode pasca krisis (2010-2014) dan pada analisis lanjutan bank syariah ukuran kecil. Untuk variabel struktur dewan (jumlah dewan direksi, jumlah dewan komisaris dan proporsi komisaris independen) menghasilkan hubungan negatif pada performa bank syariah dan hubungan positif pada performa bank konvensional dan industri bank secara keseluruhan. Terakhir, untuk variabel kekuasaan CEO (CEO yang berasal dari internal bank) memiliki pengaruh positif terhadap performa bank syariah, bank konvensional dan industri bank secara keseluruhan. Temuan ini menambah urgensi pemerintah maupun manajemen bank untuk terus meningkatkan peran mekanisme tata kelola internal bank terhadap performa bank.

, This research investigates the impact of shariah supervision and bank governance which is board structure and CEO power on shariah bank performance, along with the impact of bank governance on conventional bank performance by return operating income on average assets, return on average assets, return operating income on average equity dan return on average equity. Observation takes place in Indonesia with 104 banks included within periode 2008 – 2014. Data which used in this research is panel data.Observasi dilakukan terhadap 104 bank di Indonesia selama kurun waktu 2008-2014. By using panel data of Indonesian banking data and by using Fixed Effect Generalized Least Square method of estimation, this research finds that shariah supervision (number of shariah supervision board) has a positive effect on shariah bank performance within post crisis periode (2010 – 2014) and extended analysis of small shariah bank. For board structure (number of board director, number of board commisioner, and proportion of independent commisioner) has a negative effect on shariah bank performance whereas in conventional bank and whole banking industry performance, the effect is positive. Last, for CEO power variable (CEO who recruitted internally) has a positive effect on shariah bank, conventional bank, and whole banking industry performance. These outcomes increase the urgency of goverement and banking management on bank performance.
]
"
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61699
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>