Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15334 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rofik Sofyan
"Tesis ini membahas tentang pemaknaan koleksi serangga dari sudut pandang ethno-entomologi, serta komunikasi yang digunakan dalam penyampaian pemaknaan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Museum Zoologicum Bogorinse pada bulan Januari sampai Juni 2010. Dalam penelitian ini telah dilakukan pemaknaan terhadap 25 jenis koleksi serangga Museum Zoologicum Bogoriense. Komunikasi yang dilakukan adalah dengan pameran dan kegiatan edukatif. Teori pendidikan yang digunakan di museum adalah didactic expository. Penambahan teori pendidikan discovery sangat cocok untuk MZB yang memiliki kekhususan sebagai museum pengetahuan. Kegiatan edukatif yang dilakukan adalah bimbingan keliling museum, ceramah, pemutaran slide/ film/video, bimbingan karya tulis, dan pelatihan-pelatihan.

This thesis explains insect collection interpretation from the ethno-entomology view and methodology to communicate the interpretation. This research is descriptive one using a qualitative approach. This research is conducted in Museum Zoologicum Bogoriense in January until June 2010. During this research, this research is conducted for the insect collection stored in Museum Zoologicum Bogoriense and has successfully interpreted 25 specimens. Beside of implementing the didactic expositor, the museum should also apply discovery because of its role as science museum. Several seucative activities conducted in the museum are lecturing, slide and movie shows, scientific writing supervising, and trainings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27880
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, 1989
R 595.703 ENS
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Susetya Putra
Yogyakarta: Kanisius, 1994
595.7 NUG s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sola, Eugenio
Bogor: GHSNP Management Project, 2005
595.7 SOL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamed Salleh
Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia, 1989
595.7 MOH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Sudarno
"ABSTRAK
Penduduk bumi telah mencapai lebih dari 7 milyar jiwa dan pertumbuhannya
terus meningkat. Kondisi ini menimbulkan tekanan pada penyediaan pangan
terutama sumber protein. Peternakan konvensional banyak menyebabkan
terjadinya degradasi dan pencemaran lingkungan. Masyarakat kawasan karst
Gunung Sewu (KKGS) dikenal sejak lama memanfaatkan serangga sebagai
sumber protein, namun tidak ada data penelitian tentang pemanfaatan serangga.
Tujuan penelitian ini adalah mengumpulkan data jenis serangga yang
dimanfaatkan sebagai sumber protein pada masyarakat KKGS, menganalisis
faktor yang mempengaruhi konsumsi serangga pada masyarakat KKGS, dan
mengkaji dampak pemanfaatan serangga sebagai sumber protein pada masyarakat
di KKGS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data
dilakukan dengan observasi lapangan, penyebaran kuesioner, dan wawancara
kemudian dilakukan telaah pustaka. Hasil penelitian menunjukkan masyarakat di
kawasan Karst Gunung Sewu memanfaatkan 18 jenis serangga yang sebagian
besar berasal dari ordo Coleoptera (kumbang), Orthoptera (belalang dan jangkrik),
dan Lepidoptera (kupu-kupu dan ngengat) sebagai sumber protein, karena pada
musim tertentu memiliki kelimpahan yang sangat tinggi. Faktor Internal (serangga
mempunyai rasa yang enak dan lezat) dan faktor eksternal (lingkungan, ekonomi,
dan sosial) mempengaruhi dan saling berkaitan dalam membentuk perilaku
konsumsi serangga pada masyarakat di kawasan karst. Pemanfaatan serangga
sebagai sumber protein pada masyarakat di kawasan karst Gunung Sewu
mempunyai dampak yang positif terutama pada aspek lingkungan dan ekonomi
yaitu dapat membantu menggantikan peran predator alami serangga yang hilang
dan juga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat

ABSTRACT
Earth's population has reached more than 7 billion people and its growth continues
to increase. These conditions led to pressure on the provision of food, especially
protein sources. Many conventional farms cause environmental degradation and
pollution. The community of Gunung Sewu karst area (GSKA) known since long
time been using edible insects as a protein source, but there is no research data on
the use of insects. The purpose of this study is to collect data species of insect
used as a protein source on GSKA community, to analyze factors influencing the
consumption of edible insects on GSKA community, and examines the impact use
of edible insects as a protein source on GSKA community. This study uses a
quantitative approach. The data collection is done by field observations,
questionnaires and interviews later conducted literature review. The results
showed people in the Gunung Sewu Karst Area use of 18 species of insects are
largely derived from the order Coleoptera (beetles), Orthoptera (grasshoppers and
crickets), and Lepidoptera (butterflies and moths) as a protein source because in a
particular season has an abundance of very high. Environmental factors and
economic factors, has the highest influence on the consumption of insects in
GSKA community. Internal factors (insect has a good flavor and delicious) and
external factors (environmental, economic, and social) influence and interrelated
in the consumption activities of insects. Utilization of insects as a protein source
in the GSKA community has a positive effect especially on environmental and
economic aspects, which can help replace the role of natural predators of insects
were lost and also able to improve the local economy"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dordrecht: Springer, 2005
632.6 INS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Blum, Mark
San Francisco: Chronicle Books, 1998
R 595.7 BLU b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Laurentia M. N. D
"Artefak adalah salah satu data arkeologi yang sangat penting peranannya dalam usaha merekonstruksi Kebudayaan masa lalu manusia melalui suatu penelitian. Untuk dapat mencapai tujuan dari penelitian tersebut, harus dilakukan tiga tahapan penelitian arkeologi, yaitu observasi (pengumpulan data), deskripsi (pengolahan data) dan eksplanasi (penafsiran data). Untuk penelitian ini digunakan sampel berupa cermin perunggu koleksi Museum Nasional Jakarta yang berasal dari pulau Jawa. Selain menggunakan cermin perunggu sebagai data utama penelitian ini, digunakan juga Karangan-karangan yang membahas tentang cermin, baik cermin-cermin dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, seperti dari Cina dan Eropa. Setelah melakukan pendataan atas cermin-cermin perunggu koleksi Museum Nasional Jakarta, yang secara kwantitatif maupun kwalitatif telah memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai data penelitian, hasil dari pendataan ini kemudian diolah. Pada pengolahan data dilakukan pemilahan untuk menetapkan data-data yang akan diteliti. Data-data ini kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu, kelompok cermin dan kelompok tangkai. Masing-masing kelompok kemudian dipilah lagi berdasarkan atribut bentuk dan hiasannya. Dari basil pemilahan ini didapatkan ciri-ciri cermin dan tangkai. Untuk dapat menafsirkan ciri-ciri cermin perunggu, digunakan metode klasifikasi. Secara umum klasifikasi diartikan sebagai pemilahan ke dalam golongan-golongan, sedangkan secara khusus klasifikasi merupakan suatu tindakan pemilahan artefak yang bertujuan membentuk kelas atau tipe, dimana penggolongan atas kelas dan tipe sepenuhnya merupakan rancangan si peneliti. Dalam penelitian ini, ciri-ciri dari hasil pemilahan yang dilakukan terhadap cermin perunggu dimaksudkan untuk membentuk tipe, karena tipe artefak sekurang-kurangnya harus menunjukkan perkaitan antara dua ciri. Pada cermin-cermin ini, ciri-ciri tersebut adalah atribut bentuk dan atribut hiasan. Setelah berhasil membentuk tipe-tipe serta variasinya, dapatlah diamati tipe dan variasi yang paling banyak muncul. Dengan melihat hubungan antara hiasan, ukuran serta berat cermin perunggu dengan bukti-bukti yang ada mengenai kegunaan cermin sebagai obyek yang berkaitan dengan kecantikan dan keagamaan, dapatlah kiranya disimpulkan bahwa cermin perunggu di pulau Jawa memang digunakan oleh wanita sebagai obyek kecantikan dan juga digunakan oleh para pendeta dan pertapa untuk upacara-upacara keagamaan maupun sebagai bekal kubur."
1989
S11784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>