Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150978 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zahir Widadi
"Tesis ini membahas tentang fungsi edukasi dari museum. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini mengindentifikasikan bahwa edukasi dan eksibisi Museum Batik Pekalongan masih bersifat tradisional. Eksibisi museum belum ada kesesuaian dengan program edukasi. Museum Batik Pekalongan belum memperhatikan kebutuhan dan harapan pengunjung museum.. Kenyataan ini dapat dilihat dari proses penyampaian eksibisi dalam bentuk edukasi masih berorientasi pada koleksi. Penekanan penyajian pada keindahan motif dan warna koleksi kain batik, sehingga keterangan koleksi belum menyampaikan pesan makna simbolik dan pengetahuan yang berhubungan dengan penggunaan kain batik tersebut. Permasalahan ini perlu diatasi dengan menentukan kebijakan museum terhadap koleksi, program edukasi dan pengajar, sehingga kalangan pengunjung dari sekolah dan masyarakat umum akan mendapat pelayanan edukasi sesuai yang dibutuhkan. Pembahasan dalam penelitian ini berupaya merubah konsep pelayanan Museum Batik Pekalongan menjadi berorientasi terhadap kebutuhan pengunjungnya. Bentuk edukasi Museum Batik Pekalongan perlu menggunakan teori pendidikan. Teori balajar didaktik digunakan untuk program edukasi eksibisi museum, pemanduan dengan dialog dan keterangan koleksi. Sementara teori konstruktif digunakan untuk praktik membatik di bengkel batik museum.

This thesis discusses the educational function of museum. This study is a descriptive qualitative approach. Results from this study identified that education and exhibition Museum Batik Pekalongan is still traditional. Museum exhibitions there has been no compliance with educational programs. Museum Batik Pekalongan not yet consider the needs and expectations of museum visitors. This fact can be seen from the process of delivering an exhibition in the form of education still oriented to the collection. The emphasis of the presentation on the beauty and color collection of motif batik cloth, so that information collection has not yet submitted the symbolic meaning of messages and knowledge associated with the use of batik cloth. This problem needs to be addressed by determining the policies of the museum collections, educational programs and faculty, so that the visitors from schools and the general public will receive educational services as needed. The discussion in this research effort to change service concept Museum Batik Pekalongan to be oriented towards the needs of visitors. Museum Batik Pekalongan forms of education need to use the theory of education. Theory of didactic is used for exhibitions museum educational programs, guiding the dialogue and information collection. While the constructive theory are used to batik practice in the workshop batik museum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27878
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Handoni
"Akhir Pekan di Museum Nasional Indonesia adalah program publik Museum Nasional Indonesia, sejak 2013. Program menghidupkan satu atau beberapa koleksi dalam pertunjukan teater. Meski telah dilakukan sejak lama, tapi kajian mengenai teater museum nyaris tak tersedia di Indonesia. Tesis ini membahas dinamika penerapan teater museum di dalam program tersebut dan diharapkan bisa mengisi kekosongan kajian tersebut. Observasi hampir empat tahun, wawancara dengan pengelola program, juga pendekatan hermeneutika terhadap naskah-naskah lakon dilakukan, termasuk memeriksa aneka dokumen dan media publikasi. Hasilnya, teater museum tidak cuma bisa digunakan untuk memediasi nilai dan konteks masa lalu koleksi untuk publik masa kini yang cocok dengan pendekatan Museologi Baru dan Museum Konstruktivis (Hein, 1998, 2004) tapi bisa juga untuk menghadapi problem mutakhir dan mengkonstruksi identitas nasional kelak. Pendekatan ini menawarkan fleksibilitas skala dan bentuk yang dapat disesuaikan dengan situasi museum. Untuk membangun keterlibatan penonton dengan koleksi pertunjukan, program menggunakan humor dan tragedi; ramuan fakta-fakta yang menerbitkan ketercengangan; serta dialog karakter-karakter yang berasal dari orang kecil, selain nama besar Teater Koma. Wahana eksplorasi baik sebelum maupun setelah pertunjukan juga disediakan untuk menciptakan dampak lebih panjang. Riset menjadi penting, bukan hanya untuk membangun cerita tapi juga untuk menjawab kritik yang mempertanyakan otentisitas dan otoritas di dalam penafsiran teater museum.

Weekend at Museum Nasional Indonesia is a public program of the Museum Nasional Indonesia, held since 2013. The program brings collections into theatrical performances. As the theater museum is a common practice, the study of museum theater is barely available in Indonesia. This thesis discusses the dynamics of museum theater in the program and is expected to fill academics gaps. A four years observations, interviews with program producer, and hermeneutic approach to play scripts were carried out, including examining various documents and publications. Not only it can be used to bring meaning and the context of collections for the present-day audiences which is compatible with the New Museology and Constructivist Museum (Hein, 1998, 2004) museum theater can also use to deal with current challenges and constructs national identity. This approach offers flexibility in scale and form that can be adaptive to museums. While the prominent name of Teater Koma attracts visitors, the program uses humor and tragedy; hidden facts to sparks provocation; dialogues between characters derived from ordinary people to build audience engagement. The program also provides mediums, allowing audiences to explore beyond the museum and creating lasting impact. Research, not only to build stories, is essential to response criticism arose regarding the authenticity and authority of the museum theaters interpretation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
R 069.5 MUS
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Valentina Beatrix Sondag
"Tesis ini bertujuan untuk mengembangkan konsep edukasi ramah lingkungan (green museum) di Museum. Museum-museum di Indonesia selama ini masih jarang mengangkat isu lingkungan dibandingkan isu pelestarian budaya, padahal keberlanjutan suatu budaya akan sangat tergantung pada keberlanjutan lingkungannya. Selain itu, edukasi ramah lingkungan (green education) merupakan perpanjangan dari misi museum sebagai lembaga edukasi.
Salah satu museum di Indonesia yang menarik untuk dikaji dalam konteks ramah lingkungan adalah Museum Tekstil Jakarta. Museum ini sudah mulai mengangkat isu lingkungan selain pelestarian budaya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, analisis deskriptif berdasarkan konsep –konsep terkait green education yang diterapkan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Museum Tekstil Jakarta belum menyampaikan pengetahuan tentang tekstil tradisional dari perspektif lingkungan, namun Museum Tekstil Jakarta memiliki potensi sebagai museum yang ramah lingkungan (green museum) yang dapat mengembangkan konsep edukasi ramah lingkungan (green education) di museum.

This thesis aims to develop the concept of environmentally friendly education (green museum) at the Museum. Museums in Indonesia so far rarely raise environmental issues compared to cultural preservation issues, even though the sustainability of a culture will depend on the sustainability of its environment. In addition, environmentally friendly education (green education) is an extension of the museum's mission as an educational institution.
One of the interesting museums in Indonesia to study in an environmentally friendly context is the Jakarta Textile Museum. This museum has started to raise environmental issues in addition to cultural preservation.
This study uses a qualitative approach, descriptive analysis based on concepts related to green education applied in the field. The results show that the Jakarta Textile Museum has not conveyed knowledge about traditional textiles from an environmental perspective, but the Jakarta Textile Museum has the potential as an environmentally friendly museum (green museum) that can develop the concept of green education in museums.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Sopian
"Kegiatan yang dilakukan dalam proyek Museum Batik di Yogyakarta ini diawali dengan kajian teoritis mengenai museum dan batik secara umum serta sejarah dan perkembangannya. Untuk mengenal lebih dekat tentang museum dan batik maka dilakukan studi kasus pada Museum Tekstil di Jakarta dan Museum Ullen Sentalu di Yogyakarta. Dengan Studi kasus ini maka diketahui kebutuhan dan masalah yang dihadapi dalam pengelolaan museum.
Pemilihan lokasi di Yogyakarta didasarkan atas pertimbangan penyelenggaraan museum untuk tujuan edukatif-kultural dan juga agar kehadiran museum lebih representatif. Persyaratan mengenai bangunan museum juga dikaji secara fisiologis, psikologis dan teknis.
Museum Batik di Yogyakarta sebagai pusat informasi dan konservasi seni batik Indonesia rnenyajikan suaiu tata pameran dimana pengunjung selain bisa melihat koleksi yang dipamerkan, juga bisa melihat demo membatik hingga membuat kain batik dengan mencoba pada saat demo atau dengan mengikuti pelatihan membatik. Pada saat-saat tertentu juga diadakan peragaan busana oleh para perancang busana yang mengetengahkan koleksi batik hasil rancangan mereka.
Lokasi: Kompleks Budaya, Jl. A. Yani, Yogyakarta
Luas tapak: + 1.4 Ha
KDB: 60%
KLB: ketinggian maksimum 22 meter
Luas Lantai: : + 5000 m2
Tinggi bangunan: 2 lantai"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Galih Wismoyo Sakti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25232
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Galih Wismoyo Sakti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41196
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Sulistyowati
2009
T26100
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Flora
"Tesis ini membahas tentang konsep new museum, identitas, memori kolektif, teori edukasi, dan model ekshibisi di museum. Penelitian ini dilakukan di Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara, Manado. Mengacu kepada konsep dan teori tersebut, maka untuk meningkatkan peran Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara dalam memberikan pemahaman dan edukasi tentang perwujudan nilai-nilai warisan budaya, maka museum ini harus mempresentasikan perwujudan nilainilai warisan budaya Sulawesi Utara pada ekshibisi. Adapun teori edukasi yang tepat adalah konstruktivis, dengan pendekatan ekshibisi tematis. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskiptif. Data dikumpulkan dengan melakukan studi literatur dan observasi di lapangan. Hasil penelitian berupa penerapan konsep new museum di museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara.

This research discusses about the concept of new museum, identity, memory collective, educational theory, and model exhibition at the museum. This research was conducted At The State Museum of North Sulawesi Province, Manado. Refers to concepts and theories, then to enhance the role of the State Museum of North Sulawesi Province in giving understanding and education regarding the embodiment of the values of cultural heritage, the museum must present the embodiment of the values of the cultural heritage of North Sulawesi at the exhibition. As for the right educational theory is constructivist, the exhibition's thematic approach. This research was qualitative research with design deskiptif. Data are collected by conducting studies of the literature and observations in the field. The results of this research is the application of the concept of the new museum at At The State Museum of North Sulawesi Province."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Nadira Azzahra
"Komodifikasi adalah proses mengubah sesuatu yang sebelumnya tidak memiliki nilai ekonomis menjadi barang atau produk yang bisa dijual dan dikonsumsi secara massal. Museum dipilih sebagai fokus penelitian karena perannya dalam menyebarkan nilai-nilai budaya yang tak berwujud kepada publik, melalui penggunaan suvenir yang berfungsi sebagai media edukasi dan pelestarian budaya. Dalam era konsumerisme, suvenir yang dikurasi dengan baik tidak hanya memperpanjang pengalaman pengunjung tetapi juga membantu menyebarkan dan melestarikan budaya. Kajian dilakukan untuk menunjukkan pentingnya komodifikasi koleksi Museum Wayang Jakarta melalui suvenir yang bernarasi, yang mendukung pemahaman, apresiasi, dan pelestarian budaya wayang sebagai warisan Indonesia. Kajian mengevaluasi peran komodifikasi koleksi wayang untuk memperluas pembelajaran museum, menggunakan arkeologi teoritis sebagai panduan metodologi, pendekatan kualitatif dan arkeologi publik untuk pelestarian dan promosi budaya. Berpartisipasi dalam diskusi mengenai bagaimana komodifikasi budaya materi, yaitu koleksi museum dapat mendukung dan mempromosikan warisan budaya melalui studi kasus Museum Wayang Jakarta.

Commodification is the process of transforming something that previously had no economic value into goods or products that can be sold and consumed on a mass scale. Museums are chosen as the focus of research because of their role in disseminating intangible cultural values to the public through the use of souvenirs, which serve as educational and cultural preservation tools. In the era of consumerism, well-curated souvenirs not only extend the visitor experience but also help disseminate and preserve culture. This study highlights the importance of commodifying the Wayang Museum's collection through narrative souvenirs, which support understanding, appreciation, and preservation of wayang culture as an Indonesian heritage. The study evaluates the role of commodifying wayang collections to enhance museum learning, using theoretical archaeology as a methodological guide, and qualitative and public archaeology approaches for cultural preservation and promotion. Contributing to the discussion on how material culture commodification, specifically museum collections, can support and promote cultural heritage through a case study of the Museum Wayang Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>