Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142384 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Isu perdagangan bebas bukanlah hal yang baru. Akan tetapi, dewasa ini isu tersebut tampaknya lebih banyak lagi memiliki kekuatan politik. Amerika Serikat merupakan pendukung politik utama di dalam mewujudkan perdagangan bebas di dunia. Perdagangan bebas berarti perwujudan persaingan di pasar. Di dalam perkembangannya, perdagangan internasional banyak diwarnai persaingan yang tidak jujur (unfair trade) dan banyak dihambat prpteksi-proteksi dan hambatan-hambatan perdagangan lainnya. "
320 ANC 25:1 (1996)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Isu perdagangan bebas bukanlah hal yang baru. Akan tetapi, dewasa ini isu tersebut tampaknya lebih banyak lagi memiliki kekuatan politik. Amerika Serikat merupakan pendukung politik utama di dalam mewujudkan perdagangan bebas di dunia. Perdagangan bebas berarti perwujudan persaingan di pasar. Di dalam perkembangannya, perdagangan internasional banyak diwarnai persaingan yang tidak jujur (unfair trade) dan banyak dihambat prpteksi-proteksi dan hambatan-hambatan perdagangan lainnya. "
320 ANC 25:1 (1996)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Muhammad
"Ekonomi APEC belum menerapkan penurunan tarif secara progresif dalam pola perdagangannya. Hal ini dapat menghambat potensi perdagangan yang ada diantara ekonomi APEC. Tujuan penelitian ini adalah melihat dampak penurunan tarif terhadap ekspor Indonesia ke ekonomi APEC menggunakan 2 metode yang berbeda. Metode Pertama menggunakan model gravitasi untuk melihat dampak penurunan tarif secara aggregat. Metode kedua menggunakan model SMART untuk melihat dampak penurunan tarif secara sektoral. Hasil dari penelitian ini adalah tarif secara signifikan menghambat ekspor Indonesia secara aggregat dan sektoral, sehingga mengurangi potensi perdagangan yang terjadi antara Indonesia dengan ekonomi APEC.

APEC economies have not had implemented progressive tariff reductions in trade patterns. This can hamper the existing trade potential among APEC economies. The purpose of this study is to analyze the impact of tariff reductions on Indonesian exports to the APEC economies using 2 different methods. The first method uses a gravity model to see the impact of tariff reductions in the aggregate level. The second method uses the SMART model to see the impact of sectoral tariff reduction in textile, electronic, and automotif sector. The results of this study showed tariff significantly inhibited Indonesian exports both on sectoral and aggregate level, thus reducing the potential for trade between Indonesia and APEC economies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadani Partama
"Perdagangan merupakan salah satu faktor penting bagi pertumbuhan ekonomi negara ASEAN. Namun, terdapat konsekuensi lingkungan seiring dengan peningkatan aktivitas perdagangan. Penelitian ini menginvestigasi dampak dari perdagangan bebas terhadap emisi CO2 pada negara-nagara ASEAN-5, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Penelitian ini mempertimbangkan adanya efek langsung dan tidak langsung dari perdagangan bebas terhadap emisi CO2, dimana pada efek tidak langsung dibagi menjadi efek skala, efek komposisi, dan efek teknik. Selain itu, penelitian ini juga menginvestigasi perbedaan dampak langsung dari perdagangan intra dan inter ASEAN-5. Dengan menggunakan metode Fixed Effect, penelitian ini menemukan bahwa terdapat pergerakan berbentuk S pada efek skala dan pergerakan berbentuk U pada efek komposisi. Selain itu, secara umum terdapat deteriorasi emisi CO2 akibat efek langsung dan perbaikan lingkungan akibat efek teknik.

Trade is an important factor for the economic growth of ASEAN countries. However, there are environmental consequences as trade activities increase. This research investigates the impact of free trade on CO2 emissions in ASEAN-5 countries: Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore and Thailand. This study considers the direct and indirect effects of free trade on CO2 emissions, where the indirect effects are divided into scale effects, composition effects, and technical effects. In addition, this study also investigates the differences in the direct impact of intra and inter ASEAN-5 trade. Using the Fixed Effect method, this study found that there is an S-shaped movement on the scale effect and a U-shaped movement on the composition effect. In addition, as general there are deterioration of CO2 emissions due to direct effects and environmental improvements due to technical effects."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chycilia Ayu Media Sari
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis perubahan faktor-faktor ekonomi yang terpengaruh atas
penerapan PP Nomor 2 Tahun 2009 di Kawasan Bebas Pulau Batam. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan pada setiap faktor-faktor
ekonomi di masa sebelum dan setelah diberlakukannya fasilitas pajak dan
kepabeanan di Kawasan Bebas Pulau Batam. Penelitian ini menggunakan metode
pendekatan kualitatif yang berbentuk deskripsi komparasi atau perbandingan
melalui pemaparan dari data yang telah diperoleh. Hasil yang diperoleh dari
penelitian ini menunjukkan adanya perubahan dari setiap rata-rata nilai faktor
ekonomi yang digunakan dalam pengukuran. Namun demikian, perubahan
tersebut berimbang pada setiap faktor yang digunakan, seperti pertumbuhan
ekonomi, PDRB, dan ekspor impor yang meningkat setelah diberlakukannya
aturan ini, tetapi terhadap investasi, penyerapan tenaga kerja, dan pendapatan
pajak terjadi penurunan nilai, khususnya pada pendapatan pajak. Berdasarkan
kesimpulan tersebut, disarankan pemerintah dapat memaksimalkan pelayanan
yang diberikan dalam implementasi penerapan kebijakan ini, serta melakukan
evaluasi dari peraturan yang diberikan dalam rangka pencapaian tujuan pemberian
fasilitas perpajakan dan kepabeanan di Kawasan Bebas Pulau Batam

ABSTRACT
This thesis analyzes the changes of economic factors that affected by
implementation of Government Regulation Number 2 Year 2009 regarding Free
Trade Zone Batam. The objective of this research is finding the changes of each
factor at the time both before and after the enactment of tax facilities and customs
in FTZ Batam. This research is using qualitative approach method with
comparative description through the exposure of data obtained. The output of this
study represents the changes of each value of economic factor that used in the
measurement. The change is balanced by the used factors, for instance economic
development, Gross Domestic Regional Product, and the amount of export import
that increasing after the enactment of this regulation. However, investment,
employment, and tax income experience a reduction value. Therefore, government
should maximize the service factor within the application of this regulation and
evaluate the regulation in order to achieve the aim of the tax relief and customs in
FTZ Batam."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofwan Al Banna Choiruzzad
Jakarta : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI bekerja sama dengan Yayasan Pustaka Obor Indonesia,, 2015
327.59 SHO a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Limifroha
"Indonesia dan Jepang sepakat membentuk kerjasama Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) pada tanggal 13 Juli 2008 dengan mengikutsertakan sektor otomotif. Hal ini mengundang pertanyaan karena Indonesia tidak memiliki keunggulan komparatif seperti infrastruktur memadai, tenaga kerja terampil, dan teknologi yang dapat bersaing dengan negara lain. Melalui penelaahan terhadap konsep FTA, trickle down, dan spillover effect, didukung wawancara dengan beberapa institusi, ditemukan bahwa Indonesia menginginkan investasi dan penurunan tarif, peningkatan bargaining power, perluasan akses pasar, serta transfer teknologi. Kelima hal tersebut menjadi alasan yang mendasari disepakatinya sektor otomotif dalam kerjasama IJEPA. Sektor otomotif Indoesia juga memiliki nilai strategis dan berpotensi sebagai pasar otomotif terbesar di kawasan Asia Tenggara sehingga Jepang pun berniat menjalin kerjasama otomotif dengan Indonesia.

Indonesia and Japan agreed to establish a bilateral cooperation called an Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) on July 13 2008 that include automotive sector. But it had problems, because Indonesia did not have a comparative advantage such as adequate infrastructure, skilled labor, and technology that can compete with other countries. That's why, this research use FTA, trickle down, spillover effect cncept, and backep up interview with several institutions to analyse problem it. There are five reasons of the Government of Indonesia to agree on automotive sector in IJEPA like Indonesia wants investment and tariff reduction, increased bargaining power, expanding market, as well as technology transferr. Indonesia automotive sector also has strategic value and potential as the largest automotive market in Southeast Asia. Because of that, Japan joins in automotive cooperation with Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sejak kelahiran ASEAN-China Free trade area (ACFTA) pada tahun 2002, gagasan tersebut tela memancing banyak pertanyaan. Mengapa ACFTA perlu disepakati? Apa pula manfaatnya pada ekonomi dan pembangunan negara-negara ASEAN? Bagaimana pengaruhnya terhadap daya saing negara-negara ASEAN yang rendah terkecuali Singapore dan Malaysia? Gaung pertanyaan ini sejak awal 2010 muncul lebih nyaring karena ketentuan pasar bebas di Indonesia, Brunei, Malaysia, Thailand, Singapore. Sedangkan negara-negara yang belakangan bergabung dengan ASEAN seperti Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam muai menerapkannya lima tahun kemudian. Tulisan ini membahas masalah-masalah yang muncul dari pertanyaan-pertanyaan di atas dan juga memberikan berbagai solusi dalam mengatasi dilema yang timbul dari penerapan ACFTA tersebut.
"
330 ASCSM 9 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Suerlianto
"Keterkaitan antara perdagangan bebas dengan kesenjangan ekonomi antar wilayah masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Khususnya pada negara berkembang, seperti Indonesia, karena keuntungan perdagangan bebas yang di dapatkan pada setiap wilayah provinsi di Indonesia akan berbeda satu dengan lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perdagangan bebas terhadap kesenjangan ekonomi antar provinsi dan di dalam provinsi di Indonesia. Dengan menggunakan analisis data panel yang terdiri dari 33 provinsi dalam rentang tahun 2002-2011, hasil yang didapatkan adalah perdagangan bebas - penurunan tarif impor -- berpotensi akan memberikan keuntungan bagi provinsi yang memiliki tenaga kerja tidak terampil lebih banyak dan infrastruktur yang lebih baik (kesenjangan ekonomi antar provinsi berkurang). Hasil penelitian ini juga mendapatkan bahwa dampak perdagangan bebas dapat di minimalisasi dengan menguatkan PMDN pada provinsi tersebut.

Debates over the effect of trade liberalization on inequality across regions in a country participating in trade liberalization have been arising. The debates mainly apply on developing countries, such as Indonesia, because different regions will have different level of development causing different gains from trade liberalization across regions. Therefore, this study is aimed at determining the effect of free trade on inequality inter provinces and intra provinces in Indonesia. A panel data analysis of 33 Indonesian provinces in the period of 2002-2011 has showed that free trade - i.e reduction in tariff barriers - will potentially benefit to the province that have abundant unskilled labor and better infrastructure (decreasing inequality inter provinces). This study also reveals that the impact of trade liberalization can be minimized by having a strong domestic investment in the province."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Widyamawarni
"[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Free Trade Agreements (FTAs) yang dilakukan Indonesia memiliki gross trade creation terhadap ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia, serta menentukan variabel lain yang memengaruhi kinerja ekspor TPT Indonesia. Penelitian ini menggunakan commodity specific gravity model, dengan data panel yang terdiri dari data tahunan dari 2005 hingga 2013, dan 24 negara importir. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa seluruh FTA memiliki gross trade creation yang cukup signifikan terhadap ekspor komoditas TPT Indonesia, khususnya ACFTA dan AKFTA. Sementara itu, variabel PDB Negara Importir, dan Nilai tukar merupakan beberapa faktor utama penentu kinerja ekspor komoditas TPT Indonesia.;This study aims to determine whether the Indonesia?s Free Trade Agreements (FTAs) have gross trade creation to Indonesia?s Textiles And Textile Products exports, and to determine other variables that affect Indonesian textile exports performance. This study using the commodity specific gravity model, with a panel data from 2005 until 2013, and 24 importer countries. The result shows that all of the FTAs have a significant gross trade creation effect to the export of Indonesian textile commodities, particularly ACFTA and AKFTA. Meanwhile, Importers GDP, and Exchange Rate are some of the determining factor for the exports performance of Indonesia?s textile commodities;This study aims to determine whether the Indonesia?s Free Trade Agreements (FTAs) have gross trade creation to Indonesia?s Textiles And Textile Products exports, and to determine other variables that affect Indonesian textile exports performance. This study using the commodity specific gravity model, with a panel data from 2005 until 2013, and 24 importer countries. The result shows that all of the FTAs have a significant gross trade creation effect to the export of Indonesian textile commodities, particularly ACFTA and AKFTA. Meanwhile, Importers GDP, and Exchange Rate are some of the determining factor for the exports performance of Indonesia?s textile commodities, This study aims to determine whether the Indonesia’s Free Trade Agreements (FTAs) have gross trade creation to Indonesia’s Textiles And Textile Products exports, and to determine other variables that affect Indonesian textile exports performance. This study using the commodity specific gravity model, with a panel data from 2005 until 2013, and 24 importer countries. The result shows that all of the FTAs have a significant gross trade creation effect to the export of Indonesian textile commodities, particularly ACFTA and AKFTA. Meanwhile, Importers GDP, and Exchange Rate are some of the determining factor for the exports performance of Indonesia’s textile commodities]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>