Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90245 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arifin Multazam
"Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk menggambarkan kegiatan diplomasi pertahanan yang dilakukan Indonesia terhadap Korea Selatan selama kurun waktu empat tahun atau secara spesifik pada periode 2006 hingga 2009. Penggambaran kegiatan diplomasi pertahanan tersebut dianalisis melalui pendekatan konsep diplomasi pertahanan yang mengembangkan tiga karakter utama, yaitu defense diplomacy for confidence building measure, defense diplomacy for defense capability dan defense diplomacy for defense industry.
Penelitian ini dilakukan dengan menyajikan data mengenai kegiatan diplomasi pertahanan Indonesia terhadap Korea Selatan dan mengelompokkannya ke dalam tiga konsep diplomasi pertahanan di atas. Penelitian ini telah membuktikan bahwa kegiatan diplomasi pertahanan Indonesia terhadap Korea Selatan semakin mempererat hubungan pertahanan kedua negara terutama setelah ditandatanganinya Joint Declaration between the Republic of Indonesia and the Republic of Korea on Strategic Partnership to Promote Friendship and Cooperation in the 21st Century.

The aim of this thesis is describing Indonesia defense diplomacy activities towards South Korea within four years, especially in 2006 until 2009 period. The defense diplomacy description analyzed by defense diplomacy concept which is developing three main characteristics such as defense diplomacy for confidence building measure, defense diplomacy for defense capability and defense diplomacy for defense industry.
This thesis conducted by serving data that contain Indonesia defense diplomacy activities towards South Korea and classifying them to the defense diplomacy concept above. This thesis proves, that the activities of Indonesia defense diplomacy towards South Korea, has tighten the relationship of both of the two countries especially after the signing of the Joint Declaration between the Republic of Indonesia and the Republic of Korea on Strategic Partnership to Promote Friendship and Cooperation in the 21st Century."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T28012
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini membahas mengenai hubungan diplomasi pertahanan antara Indonesia dan Turki. Dalam konteks ini, praktik diplomasi pertahanan Indonesia berupa kerjasama pertahanan dengan Turki dalam bidang indutri pertahanan. Penelitia ini dilakukan dengan menggunakana metode penelitian kualitatif. Data didapatkan melalui praktik wawancara dengan Menteri Pertahanan RI periode 2009-2014. Selain itu, data sekunder didaptkan dari hasil mencari dokumen resmi , website resmi derta sumber-sumber lainnya. hasil penelitian ini menjawab pertanyaan mengenai faktor yang mendasari mengapa Indonesia menjalin kerjasama industri pertahanan yang strategis dengan Turki dibandingkan dengan negara industri pertahanan yang lebih maju. Kontribusi diplomasi pertahanan terhadap Turki bagi Indonesia yaitu meningkatkan hubungan dua negara, meningkatnya kapabilitas militer dan menuju kemandirian."
345 JPUPI 6:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chayu Amrita Nanda
"ABSTRACT
Dalam perspektif keamanan, wilayah Indonesia dan kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan merupakan kawasan yang strategis baik dalam aspek ekonomi, politik, maupun militer. Kondisi ini juga memiliki potensi dan tantangan yang kompleks dan berisiko menimbulkan ketegangan antar negara. Pasca Perang Korea dan Perang Dunia ke II perkembangan krisis di Semenanjung Korea masih terus berlanjut. Kemudian Korea Utara memilih untuk membangun kapabilitas militer yang semakin meningkat. Indonesia merupakan salah satu negara yang berdekatan dengan wilayah Semenanjung Korea dan kondisi ini dapat memberikan dampak terhadap kedaulatan dan keamanan negara Indonesia, khususnya kegiatan uji coba nuklir yang telah dilakukan oleh Korea Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk Diplomasi Pertahanan Indonesia dan bagaimana peran para aktor yang terlibat dalam menanggapi isu tersebut. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian ini membahas isu tersebut dengan teori konstruktifis dan konsep diplomasi pertahanan dalam proses analisisnya. Hasil pembahasan penelitian ini adalah bentuk diplomasi pertahanan Indonesia dalam menanggapi krisis di Semenanjung Korea."
Bogor: Universitas Pertahanan Indonesia, 2019
343.01 JPBN 9:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Listya Dewi
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S8091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budyanto Putro Sudarsono
"Dalam mencapai dan mengamankan kepentingan negara, diplomasi selalu menjadi pilihan negara sebagai cara dominan untuk meraih tujuan tersebut. Dalam pelaksanaannya, negara dapat menggunakan sumber-sumber kekuatan yang dimiliki, antara lain, kekuatan militer, ekonomi, politik, intelijen dan sebagainya. Penggunaan militer sebagai salah satu instrumen dalam diplomasi sudah menjadi hal yang tidak terhindarkan lagi. Semua pihak pasti sepakat bahwa dalam berdiplomasi, negosiasi merupakan inti dari diplomasi, sehingga kemenangan dalam bernegosiasi juga bisa diartikan sebagai kemenangan dalam berdiplomasi. Untuk bisa bernegosiasi dengan baik, kekuatan bargaining position merupakan syarat penting yang harus dimiliki oleh suatu bangsa. Posisi tawar suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh national power bangsa dan salah satu komponen yang menonjol dari national power tersebut adalah komponen militer. Hal inilah yang membuat militer sulit untuk dipisahkan dari diplomasi negara. Penelitian ini dirancang guna memperoleh pemahaman tentang diplomasi pertahanan Indonesia dalam mencapai kepentingan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana peran diplomasi pertahanan Indonesia dalam mencapai kepentingan nasional serta bagaimana mengoptimalkannya dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi peran diplomasi pertahanan dalam mencapai kepentingan nasional. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data saat peneliti berada di lapangan. Lokasi penelitian dilakukan wilayah Kota Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) peran diplomasi pertahanan dalam mencapai kepentingan nasional belum optimal dan capaiannya masih sebatas pada isu pertahanan semata; 2) faktor-faktor yang mempengaruhi peran diplomasi pertahanan ditinjau dari beberapa dimensi yaitu dimensi kapasitas dan kapabilitas TNI, dimensi Kerjasama antar instansi dan dimensi penyusunan strategi diplomasi."
Bogor: Universitas Pertahanan, 2018
355 JDSD 8:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Prakoso Aji
"Keberhasilan Korea Selatan membangun negaranya, terutama pasca Perang Korea di tahun 1950an, membuat dunia terkagum. Sebuah negara yang dahulu dianggap miskin dan terbelah utara dan selatan pasca perang, berubah menjadi sebuah negara yang patut disegani di dunia internasional. Keberhasilan negara ini melakukan reformasi sosial-politik membuat kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintahannya berhasil. Penguatan sektor industri pada kegiatan ekonominya telah menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Diplomasi budaya yang dilakukan pemerintah membuat budaya Korea dikenal dan disukai masyarakat di hampir seluruh belahan bumi. Meningkatnya ekonomi dan pilihan kebijakan yang sesuai, membuat maju bidang pendidikan dan penelitian di negeri itu. Pendidikan dan penelitian yang berkembang membuat sektor pertahanan negara itu semakin kuat. Keberhasilan industri pertahanan dalam negeri untuk mencukup kebutuhan alutsista dalam negeri membuat negara itu mampu bertahan dari ancaman dari Korea Utara, bahkan mampu menjadi eksportir alutsista. Tujuan dari artikel ini adalah untuk melihat bagaimana Indonesia dapat belajar dari Korea Selatan terutama dari bidang sosial-politik, ekonomi, budaya, pendidikan dan penelitian, dan juga pertahanan. Hal ini dilakukan agar mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia untuk mendukung pertahanan negara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia bidang pertahanan, Indonesia dapat belajar tidak hanya dari bidang pertahanan Korea Selatan, namun juga bidang sosial politik, ekonomi, budaya, serta pendidikan dan penelitian."
Bogor: University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2020
355 JDSD 10:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Allya Shafira
"K-POP merupakan salah satu media yang efektif dalam menjalankan diplomasi budaya Korea Selatan dengan negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Dalam 5 tahun terakhir, beberapa e-commerce indonesia menghadirkan acara yang menampilkan para artis K-POP, sehingga masyarakat indonesia semakin akrab dengan hal-hal yang berkaitan dengan K-POP dan Korean Wave. Penelitian ini menjelaskan peran e-commerce Indonesia dalam memperluas keefektifan diplomasi budaya Korea Selatan di Indonesia. Dengan memfokuskan pada kehadiran para artis K-POP di Indonesia, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran E-commerce, khususnya Shopee Indonesia dan Tokopedia, dalam diplomasi budaya Korea Selatan di Indonesia. Metode penelitian yang diterapkan adalah deskriptif-analisis. Penelitian ini menemukan bahwa E-commerce Indonesia berkontribusi penting dalam pembentukan persepsi positif masyarakat Indonesia terhadap Korea Selatan dengan memfasilitasi kegiatan diplomasi budaya dan mengemasnya dalam kegiatan yang dapat menghibur masyarakat Indonesia. Ditemukan juga bahwa tingkat penggunaan media sosial di Indonesia memiliki pengaruh dalam memicu fenomena keterlibatan e-commerce Indonesia dalam pelaksanaan diplomasi budaya Korea Selatan di indonesia.

K-POP is one of the leading media used by the South Korean government to implement cultural diplomacy with countries in the world, including Indonesia. In the last 5 years, several Indonesian e-commerce companies have presented events featuring K-POP artists, which made K-Pop and Korean Wave became increasingly familiar to the Indonesian public. This study aims to explain the role of Indonesian e-commerce in enhancing the effectiveness of South Korean cultural diplomacy in Indonesia. By focusing on the presence of K-POP artists in events held by Shopee Indonesia and Tokopedia, this research aims to analyze their role in South Korean cultural diplomacy in Indonesia. The research method applied is descriptive-analysis. The findings show that Indonesian e-commerce have made significant contributions to the Indonesian public's positive perceptions of South Korea by facilitating cultural diplomacy activities and packaging them in activities that Indonesian people would find entertaining. Statistics on social media usage in Indonesia also have an influence on the phenomenon of Indonesian e-commerce involvement in the implementation of South Korean cultural diplomacy in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hanan Syahidah
"Penelitian ini membahas upaya Korea Selatan mengembangkan produk makanan bersertifikasi halal untuk memperkuat citra mereka. Pengembangan produk makanan bersertifikasi halal merupakan salah satu diplomasi budaya yang dilakukan oleh Korea Selatan di Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim di dunia. Oleh karena itu, pasar halal masih sangat terbuka bagi Korea Selatan. Terlebih dengan perkembangan hallyu yang semakin diterima di Indonesia. Korea Selatan mulai mengembangkan produk makanan yang terbuat dari bahan-bahan yang halal bekerja sama dengan beberapa lembaga sertifikasi halal seperti KMF dan MUI untuk masuk ke dalam pasar halal Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah upaya diplomasi budaya yang dilakukan oleh Korea Selatan dengan sertifikasi halal produk makanannya membuat citra negara Korea menjadi negara yang ramah muslim atau tidak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan melakukan wawancara terhadap sepuluh narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penikmat makanan Korea muslim yang bertempat tinggal di Depok masih belum melihat Korea Selatan sebagai negara yang ramah muslim. Hal ini dikarenakan para narasumber tidak melihat Korea Selatan hanya melalui satu sisi saja, sehingga persepsi mereka terhadap citra ramah muslim Korea Selatan juga dipengaruhi pengalaman mereka.

This study discusses how South Korea's efforts to develop halal-certified food products are to strengthen its image. The development of halal-certified food products is one of the cultural diplomacies carried out by South Korea in Indonesia. Indonesia is a country with a majority muslim population in the world. Therefore, the halal market is still very open for South Korea. Especially with the development of hallyu which is increasingly being accepted in Indonesia. South Korea has begun to develop food products made from halal ingredients in collaboration with several halal certification bodies such as KMF and MUI to enter the Indonesian halal market. The purpose of this study is the cultural diplomacy efforts carried out by South Korea with halal certification of food products to create the image of Korea as a muslim-friendly country or not. This study uses a qualitative-descriptive method by conducting interviews with ten respondents. The results show that muslim Korean food lover who live in Depok still do not see South Korea as a muslim-friendly country. This is because the respondents do not see South Korea only from one side, so their views on the image of muslim-friendly are also influenced by their experiences."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Kekuatan pertahanan Indonesia jauh dari memadai, baik untuk menopang fungsi pertempuran, penegakan hukum, maupun diplomasi. titik berat pada merebaknya ancaman non-konvensional, karakter pembangunan kekuatan militer maupun hubungan internasional di Asia Pasifik mengharuskan penguatan rejim maritim Asia Tenggara....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ganang Wira Pradana
"Penelitian ini berusaha menjawab penyebab kegagalan aksi diplomasi koersi Republik Rakyat Tiongkok terhadap Korea Selatan pasca keputusan Korea Selatan untuk menggelar sistem pertahanan udara THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) yang dianggap mengancam keamanan nasional Tiongkok. Pihak pemerintah Tiongkok menggelar aksi retaliasi berupa sanksi informal dalam bentuk boikot tidak langsung terhadap berbagai aspek ekonomi Korea Selatan seperti pariwisata, usaha perdagangan, produk produk dan budaya Korea Selatan / Hallyu. Diplomasi koersi yang Tiongkok lakukan menggunakan strategi Try and See dan Gradual Turning of the Screw pada awal 2016 hingga 2017 agar pemerintah Korea Selatan menarik kembali sistem pertahanan THAAD tersebut. Dengan menerapkan teori efektifitas diplomasi koersi serta metode kualitatif, penelitian ini menemukan jawaban bahwa tidak berhasilnya aksi diplomasi koersi yang dijalankan Tiongkok pada periode 2016-2017 diakibatkan dari tidak terpenuhinya variabel efektifitas diplomasi koersi yakni legitimasi tujuan dan permintaan, kredibilitas ancaman, reputasi aktor, asimetri motivasi, serta insentif yang ada.

This study seeks analyze the causes of the failure of the People's Republic of China's coercive diplomacy against South Korea after South Korea's decision to deploy the THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) air defense system which is considered a threat to China's national security. The Chinese government held a retaliation act in the form of informal sanctions of various aspects of the South Korean economy such as tourism, trade businesses, products and South Korean Hallyu culture. China's coercive diplomacy uses the Try and See and Gradual Turning of the Screw strategies in early 2016 to 2017 to get the South Korean government to withdraw the THAAD defense system. By using the theory of the coercive diplomacy effectiveness and qualitative methods, this study finds the answer that the failed coercive diplomacy attempt carried out by China in the 2016-2017 period resulted from the unfulfilled variables of the coercive diplomacy effectiveness, namely the legitimacy of goals and demands, credibility of threats, actor reputation, asymmetry of motivation, as well the incentives."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>