Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 701 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Berlin: Springer, 2009
551.49 GRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kintari Faza
"Kota Bekasi memiliki cakupan pelayanan PDAM hanya sebanyak 40% pelanggan. Pelayanan air bersih yang belum menyeluruh menyebabkan masyarakat di Kota Bekasi menggunakan air tanah sebagai sumber air bersih dan air minum. Pembangunan maupun pengelolaan sumur yang tidak tepat dapat menyebabkan air tanah rentan terkontaminasi E. coli. Penelitian ini dilakukan, untuk mengetahui kualitas air tanah dan air minum di musim kemarau, pada parameter pH, TDS, Total Coliform, dan E. coli. Pengujian konsentrasi Total Coliform dan E. coli menggunakan metode Most Probable Number (MPN), dengan menggunakan IDEXX Colilert-18. Tujuan kedua, yaitu melakukan analisis faktor yang mempengaruhi E. coli, seperti jenis sumur, jarak sumur dan tangki septik, dan kejadian hujan 1 - 7 hari sebelum pengambilan sampel. Selain itu, perbandingan konsentrasi E. coli dilakukan pada air tanah dan air minum di musim kemarau dan musim hujan dengan metode Wilcoxon. Berdasarkan hasil pengecekan, didapatkan rata-rata kualitas air bersih dan air minum secara berurutan sebagai berikut: (1) rata-rata pH sebesar 5,9 dan 7; (2) konsentrasi Total Coliform memiliki rata-rata sebesar 775,9 MPN/100 mL, dan 805,4 MPN/100 mL; (3) rata-rata konsentrasi E. coli adalah sebesar 158,1 MPN/100 mL dan 10,56 MPN/100 mL; (4) dan rata-rata TDS sebesar 155 Mg/l dan 112 Mg/l. Ketiga lokasi studi memiliki 52% E. coli >100 MPN/100 mL di musim kemarau. Pengolahan data menggunakan Generalized Linear Model memiliki hasil, bahwa sumur gali berpotensi meningkatkan E. coli ≥1 MPN/100 mL sebanyak 0,309 kali lebih besar dibandingkan sumur bor. Kejadian hujan 3 hari sebelum pengambilan data terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap E. coli >10 MPN/100 mL, yaitu sebanyak 3,480 kali lebih besar saat tidak terjadinya hujan. Pengolahan data menggunakan Wilcoxon menghasilkan adanya hubungan variasi musim terhadap tingkat E. coli di Kelurahan Jatirangga pada sumber air bersih. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, TDS dan pH pada sumber air bersih dan air minum memenuhi standar baku mutu. Variabel sumur gali dan tidak terjadinya hujan saat 3 hari sebelum pengambilan data, memiliki potensi peningkatan konsentrasi E. coli di musim kemarau. Adapun strategi dalam pengelolaan sumber air bersih dan air minum dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan daerah sekitar sumur, kebersihan wadah, dan pembangunan infrastruktur sanitasi yang baik. Selain itu, untuk mengoptimalkan pengurangan E. coli dapat menggunakan ozone generator pada kedua sumber.

Bekasi City only has covered 40% of PDAM service. Clean water services that have not been comprehensive have caused people in Bekasi City to use groundwater as a source of clean water and drinking water. Construction or proper management of wells can make the soil vulnerable to E. coli contamination. This research was conducted to determine the quality of groundwater and drinking water in the dry season, on the parameters of pH, TDS, Total Coliform, and E. coli. Testing the concentration of Total Coliform and E. coli using the Most Probable Number (MPN) method, using IDEXX Colilert-18. The second objective was to analyze the factors that influence E. coli, such as the type of well, the distance between the well and the tangki septik, and the event of rain 1-7 days before sampling. In addition, comparisons of E. coli concentrations were carried out in groundwater and drinking water in the dry and rainy seasons using the Wilcoxon method. Based on the inspection, the average quality of clean water and drinking water is obtained sequentially as follows: (1) average pH of 5.9 and 7; (2) the concentration of Total Coliform has an average of 775.9 MPN/100 mL, and 805.4 MPN/100 mL; (3) the average concentration of E. coli was 158.1 MPN/100 mL and 10.56 MPN/100 mL; (4) and the average TDS of 155 Mg/l and 112 Mg/l. The third study site had 52% E. coli >100 MPN/100 mL in the dry season. Data processing using the Generalized Linear Model has the result that dug wells can increase E. coli 1 MPN/100 mL 0.309 times greater than drilled wells. The incidence of rain 3 days before data collection proved to have a significant effect on E. coli >10 MPN/100 mL, which was 3,480 times greater when there was no rain. Data processing using Wilcoxon resulted in a relationship between seasonal variations and the level of E. coli in Jatirangga Village on clean water sources. Thus, it can be said that TDS and pH in clean water sources and drinking water meet quality standards. Variable dug wells and the absence of rain during 3 days before data collection, have the potential to increase the concentration of E. coli in the dry season. The strategy for managing clean water and drinking water sources can be done by maintaining the cleanliness of the area around the well, the cleanliness of the container, and the development of good sanitation infrastructure. In addition, to optimize the reduction of E. coli can use an ozone generator in the second source."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sethi, Rajandrea
"This textbook employs a technical and quantitative approach to explain subsurface hydrology and hydrogeology, and to offer a comprehensive overview of groundwater-related topics such as flow in porous media, aquifer characterization, contaminant description and transport, risk assessment, and groundwater remediation. It describes the characterization of subsurface flow of pristine and polluted water and provides readers with easily applicable tools for the design of water supply systems, drinking-water source protection, and remediation interventions. Specific applications range from groundwater exploitation as a drinking water supply to the remediation of contaminated aquifers, from the definition and safeguarding of drinking-water sources to the assessment of human health risks in connection with groundwater contamination events.
The book represents an ideal learning resource for upper-undergraduate and graduate students of civil engineering, environmental engineering, and geology, as well as practitioners in the fields of water resource management and environmental protection who are interested in groundwater engineering and technical hydrogeology."
Switzerland: Springer Cham, 2019
e20511000
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
T. Listyani R.A
"Penelitian ini merupakan kegiatan survei hidrogeologi dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik geologi airtanah daerah Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, tentang pola aliran airtanah maupun kualitas air di daerah tersebut. Daerah penelitian bagian utara termasuk dalam wilayah non CAT Kubah Kubah Progo, sedangkan bagian selatan termasuk dalam CAT Wates. Metode penelitian berupa survei hidrogeologi lapangan, untuk memperoleh data geologi maupun airtanah. Analisis pola aliran dan kualitas airtanah dilakukan berdasarkan data muka airtanah dan nilai pH, TDS serta EC. Airtanah dapat diperoleh dari mataair maupun sumur gali, dengan muka airtanah yang relatif dangkal. Pola aliran airtanah pada umumnya ke selatan, dengan batas cekungan bertipe H4/H5. Kualitas airtanah cukup baik, dengan nilai pH 6,2 -7; TDS 191 – 558 ppm, dan EC berkisar 279-783 µS/cm."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2020
620 JIA XII:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jimmy
"Gunung Jambu merupakan sebuah bukit karbonat terisolir. Keunikan dari bukit ini ialah pada kondisi geologinya, di mana batugamping tersingkap secara masif. Bukit ini termasuk pada Anggota Batugamping Formasi Bojongmanik yang memiliki umur Miosen dengan komposisi litologi berupa batugamping. Bukit ini terletak pada Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan mikrofasies, zona fasies, serta tipe dan kualitas porositas pada sayatan tipis batugamping di daerah penelitian. Metode yang digunakan berupa analisis secara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan data sayatan petrografi untuk mengetahui tekstur, kandungan fosil, serta porositas. Berdasarkan analisis mikrofasies pada daerah penelitian, ditemukan 5 tipe mikrofasies standar yang berbeda berdasarkan Flugel (2010), yaitu SMF 5, SMF 7, SMF 8, SMF 10, dan SMF 12. Setelah tipe mikrofasies diketahui, didapatkan 4 tipe zona fasies berdasarkan model Wilson (1975), yaitu FZ 2 deep shelf, FZ 4 slope, FZ 5 platform margin reefs, dan FZ 7 open marine. Terdapat 5 jenis porositas yang berkembang, yaitu vug, moldic, intraparticle, fracture, dan fenestral dengan nilai porositas berkisar antara 0 hingga 22% yang dihitung menggunakan rumus berdasarkan data grid point counting. Dari nilai porositas tersebut dapat diketahui batuan pada daerah penelitian terdapat kualitas porositas negligible hingga good, sehingga disimpulkan bahwa zona fasies mungkin memiliki hubungan terhadap kualitas batugamping tertentu.

Mount Jambu is an isolated carbonate hill. The uniqueness of this hill is in its geological conditions where the limestone is exposed massively. This hill belongs to the Limestone Member of the Bojongmanik Formation which has a Miocene age with a lithological composition of limestone. This hill is located in Leuwisadeng District, Bogor Regency, West Java. This study aims to determine the microfacies, facies zones, and the type and quality of porosity in thin sections of limestone in the study area. The method used is in the form of qualitative and quantitative analysis using petrographic incision data to determine texture, fossil content, and porosity. Based on microfacies analysis in the study area, 5 different types of standard microfacies were found according to Flugel (2010), namely SMF 5, SMF 7, SMF 8, SMF 10, and SMF 12. After the microfacies type was known, 4 types of facies zones were obtained based on the Wilson model. (1975), namely FZ 2 deep shelf, FZ 4 slope, FZ 5 platform margin reefs, and FZ 7 open marine. There are 5 types of porosity that develop, namely vug, moldic, intraparticle, fracture, and fenestral with porosity values ​​ranging from 0 to 22% calculated using a formula based on grid point counting data. From the porosity value, it can be seen that the rock in the study area has a negligible to good porosity quality, so it can be concluded that the facies zone may have a relationship with certain limestone qualities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Wira Perdana Hia
"Kawasan Gunung Endut memiliki manifestasi panas bumi yang potensial dan
pengembangannya sedang dalam tahap eksplorasi. Oleh sebab itu diperlukan data geologi teknik sebagai parameter yang digunakan untuk melakukan analisis kelayakan daerah penelitian dalam pembangunan infrastruktur wellpad. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kondisi geomorfologi, karakteristik geologi teknik tanah dan batuan,
serta analisis kelayakan daerah penelitian. Dalam tahapan penelitian ini dilakukan pemetaan geologi teknik untuk mengidentifikasi dan mengamati parameter geologi teknik yang meliputi deskripsi geologi teknik batuan dan tanah, aspek morfogenesa yang bekerja, tingkat pelapukan, kekuatan batuan, dan bidang diskontinuitas pada batuan.
Dilakukan juga pengolahan data digital untuk analisis aspek geomorfologi dan uji mekanika tanah untuk mengetahui karakteristik tanah. Selain parameter geomorfologi dan geologi teknik batuan dan tanah, dalam analisis kelayakan dilakukan juga identifikasi kesesuaian lahan dalam aspek aksesibilitas jalan dan konektivitas dengan sumber air.
Berdasarkan analisis kondisi geomorfologi, didapatkan dua satuan yang terdiri dari Satuan Perbukitan Vulkanik Sangat Landai-Agak Curam dan Satuan Perbukitan Vulkanik Agak Curam-Sangat Curam. Ditinjau dari karakteristik geologi teknik, diperoleh 4 satuan
yang terdiri dari Satuan Andesit Lapuk Rendah (ALR), Satuan Tuf Lapuk Kuat (TLK),
Satuan Endapan Koluvium (EK), Satuan Tanah Pasir Gradasi Baik (SW). Akses jalan berjarak sekitar 300 meter dari daerah penelitian, sedangkan untuk sumber air dapat diperoleh dari sungai yang berada di dalam daerah penelitian. Berdasarkan integrasi data
geomorfologi, karakteristik geologi teknik, dan kesesuaian lahan, daerah penelitian dinyatakan kurang layak untuk pembangunan wellpad panas bumi.

The Mount Endut area has potential geothermal manifestations and its development
is in the exploration stage. Therefore , engineering geological data is needed as a
parameter used to analyze the feasibility of the research area in the wellpad. The purpose
of this study is to determine the geomorphological conditions, geological characteristics
of soil and rock engineering, and analysis of the feasibility of the research area. In this
research stage, engineering geological mapping is carried out to identify and observe
technical geological parameters which include descriptions of rock and soil engineering
geology, working morphological aspects, weathering levels, rock strength, and
discontinuity areas in rocks. Digital data processing is also carried out for analysis of
geomorphological aspects and soil mechanics tests to determine soil characteristics. In
addition to the geomorphological and engineering geology parameters of rock and soil,
the feasibility analysis also identifies land suitability in terms of road accessibility and
connectivity with water sources. Based on the analysis of geomorphological conditions,
two units were obtained consisting of a Very Sloping-Slightly Steep Volcanic Hills Unit
and a Slightly Steep-Very Steep Volcanic Hills Unit. In terms of technical geological
characteristics, 4 units were obtained consisting of Slightly Weathered Andesite Unit
(SWA), Strongly Weathered Tuff Unit (SWT), Coluvium Deposits Unit (CD), Well
Gradient Sand Soil Unit (SW). Road access is about 300 meters from the research area,
while water sources can be obtained from rivers located within the research area. Based
on the integration of geomorphological data, characteristics of engineering geology, and
land suitability, the research area was declared unfit for geothermal wellpad.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Powell, Derek
Harlow, Essex: Harlow Longman, 1994
551.8 POW i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Banu Andhika
"Lapangan Kale terletak pada Sub Cekungan Jambi, Cekungan Sumatera Selatan dimana lapangan ini berada pada Blok yang aktif menghasilkan minyak dan gas bumi. Keekonomian atau nilai dari suatu lapangan minyak gas sangat penting dalam rangka pengembangan lapangan tersebut. Sehingga studi integrasi antara geologi dan geofisika mengenai karakterisasi reservoar pada lapangan ini sangat diperlukan. Angka yang didapat dalam hal cadangan akan sangat penting bagi seorang reservoir engineer dalam menentukan keekonomian lapangan tersebut. Berbekal data survey seismik 3D dan 4 sumur eksplorasi studi integrasi geologi dan geofisika ini dijalankan. 3 fase studi utama, yaitu analisa petrofisika, dimana kita dapat mengetahui sifat fisik dari batuan reservoar pada tiap sumurnya di lapangan Kale pembuatan impedansi akustik, dimana didahului dengan analisa rock physic pada data sumur, terlihat jelas bahwa impedansi akustik pada data sumur dapat membedakan 3 jenis litologi yang berkembang pada reservoar sand-A formasi LTAF. Pemodelan geologi, dimana impedansi akustik dan juga data dari analisa petrofisika dipakai sebagai input dalam pemodelan geologi ini. Output dari studi ini akan menghasilkan beberapa peta sebaran reservoar, mulai dari peta sebaran fasies dimana berdasarkan data core sumur Kale-2 reservoar sand-A formasi LTAF diendapkan pada lingkungan transisi/ delta. Peta sebaran porositas, dimana kontrol fasies dipakai dalam mempopulasikan porositas pada reservoar sand- A lapangan Kale. Peta sebaran permeabilitas, di buat berdasarkan persamaan antara porositas dan permeabilitas yang ada pada data core, sehingga nilai permeabilitas pada studi ini didapat dari transformasi porositas- permeabilitas dengan menggunakan persamaan tersebut.

Kale is Field located at Jambi Sub Basin, South Sumatera Basin, which is being a part of one of active blocks in Indonesia. Field economic value is the most important thing in order to develop oil and gas field. Integrated geology and geophysics study for reservoir characterization in this field is urgently needed. For reservoir engineer, reserve estimation from geologist will be used to run the economic evaluation in this field. 3D Seismic data and 4 four exploration wells are used in this integrated G G study. Three primary phases is carried out in order to run this study. Petrophysical analysis in each well in Kale field will be evaluated to have all the petrophysical value in A sand reservoir Acoustic impedance cube generated base on rock physic analysis which is acoustic impedance can divided A sand reservoir into 3 three lithology Geological modeling generated with acoustic impedance cube and petrophysical data as the input. The result of this study is presented in reservoir distribution map, such as facies which is controlled by core data from Kale 2 well that showing this reservoir deposited at delta environment. Porosity distribution map generated with facies distribution control. Porosity permeability plot at Kale 2 well have a good equation will be used to transform porosity value to permeability value."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T47579
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daanah Caesaria
"Identifikasi konten fluida merupakan salah satu hal terpenting dalam mengkarakterisasi reservoir. Namun, menjadi suatu tantangan ketika mengidentifikasi konten fluida pada reservoir karbonat karena tipe pori yang dimiliki oleh batuan ini sangat kompleks dan heterogen. Kompleksitas dan heterogenitas ini mempengaruhi respon properti fisis seperti, dan densitas batuan yang mempengaruhi interpretasi sehingga diperlukan suatu analisis pemodelan untuk mengidentifikasi respon sifat fisis. Pada penelitian ini, dilakukan pemodelan tipe pori batuan karbonat dengan menggunakan metode Differential Effective Model, analisa konten fluida berdasarkan analisa petrofisik dan pemodelan dengan menggunakan metode Fluid Replacement Model pada tiga sumur lapangan LDV yaitu P6, T4 dan K1. Fluid Replacement Model menggunakan parameter fluida Adaptive Batzle-Wang yang memperhitungkan pengaruh tekanan, temperatur, spesifik gravitasi, rasio minyak dan gas, kualitas fluida dalam derajat API dan salinitas. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pemodelan Fluid Replacement Model pada sumur P6 diindikasikan terdapat kandungan air sebesar 20 dan hidrokarbon gas sebesar 80 dengan tipe pori dominan crack-interparticle. Pada sumur T4 diindikasikan terdapat kandungan gas sebesar 50 dengan tipe pori dominan crack dan pada sumur K1 diindikasikan terdapat kandungan gas sebesar 50 dengan tipe pori dominan crack. Hasil ini direpresentasikan melalui nilai RMSE yang mencapai 0.0038. Oleh karena itu, Fluid Replacement Model dengan perhitungan Adaptive Batzle-Wang cukup baik dalam memodelkan konten fluida pada kondisi reservoir karbonat sebenarnya.

Fluid content identification is one of the most important element in characterizing reservoir. However, this can be a challenge when the fluid content identification is applied in the carbonate rock reservoir, due to the complexity and heterogeneity of the pore types. It can affect the physical property response such as, and rock density which, after that, may influences the interpretation in geophysic data. Thus, a modeling analysis is needed to identify the response of physical properties. In this research, the researcher modelled the pore types of carbonate rock by using Differential Effective Model method, then with the fluid content analysis based on petrophysical analysis and modeling using Fluid Replacement Model method on three wells LDV field which is called P6, T4 and K1. Fluid Replacement Model uses Adaptive Batzle Wang fluid parameters that can measure The Effects of Pressure, Temperature, Specific Gravity, Oil Gas Ratio, and Fluid Quality in API and Salinity Degrees. The results of this research are Fluid Replacement Model indicates the 20 water and 80 gas hidrocarbon in Well P6 which has crack interparticle as the dominant secondary pore type. In Well T4 there is 50 gas and 50 water composition and has crack as the secondary pore type. For Well K1, there is 50 gas and 50 water composition which has crack as the dominant secondary pore type. This result is depicted from the RMSE value which reach 0.0038. Hence, Fluid Replacement Model by Adaptive Batzle Wang calculation is favourable in modelling fluid content for it is actual condition. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Audina Rahmawati
"ABSTRAK
Jakarta merupakan wilayah yang berpotensi mengalami gempa bumi. Salah satu
parameter resiko dan bahaya gempa bumi adalah parameter kelas situs tanah
wilayah tersebut yang ditentukan dengan kecepatan geser tanah pada kedalaman
30 m (VS30). VS30 diperoleh dari survei lapangan diantaran N-SPT, MASW,
seismic borehole dan masih banyak lagi. Namun untuk menentukan kelas situs
seluruh Jakarta, survei lapangan tidak memungkinkan sehingga diperlukan
metode empiris untuk menentukan VS30. Metode empiris yang sudah ada diantara
metode Wald-Allen (Amerika) dan metode Matsuoka (Jepang). Metode Wald-
Allen menunjukkan hubungan antara VS30 dengan topografi slope, sedangkan
metode Matsuoka menunjukkan hubungan antara VS30 dan geomorfologi area
tinjauan. Namun, tanah serta wilayah Jakarta berbeda dengan kedua metode
tersebut sehingga diperlukan evaluasi dari keduanya manakah metode yang cocok
digunakan di Jakarta. Salah satu bentuk evalasi dengan metode perbandingan dan
log rasio antara data lapagan dan empiris. Pengolahan data dibantu dengan
menggunakan software Arc-GIS hingga diperoleh peta topograsi slope, topografi
elevasi dan geomorfologi. Setelah dilakukan analisis perbandingan serta analisis
log ratio maka diperoleh hasil metode Wald-Allen lebih cocok untuk Jakarta
dibandingkan metode Matsuoka.

ABSTRACT
Jakarta is area where is earthquake potentially. One of parameter risk and hazard
of earthquake is represented site class of soil determined by shear wave velocity
of the top 30 m soil layer (VS30). VS30 is collected by field survey such as MASW,
N-SPT, seismic borehole and so on. However, to determine site class of Jakarta,
field survey is impossible so empirical method necessary used to determine VS30.
Empirical method was published by Wald-Allen (United State) and Matsuoka
(Japan). Wald-Allen?a method explain about correlation between VS30 and
topographic slope, while Matsuoka?s method explain about correlation between
VS30 and geomorphology of observation area. However, characteristic of soil of
Jakarta is different from all of method, so evaluate both of them is important to
know what method is compatible to Jakarta. One of evaluation used ratio method
and log ratio method between field survey and empirical datas. Data processing
use Arc-GIS to get topographic slope map, topographic slope map, and
geomorphologic map. After, analyze ratio and log ratio so we get the result that
Wald-Allen?s method is more compatible to Jakarta than Matsuoka?s method."
2016
S63772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>