Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16413 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Unger, Jeff
Philadelphia: Wolters Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins, 2007
616.462 UNG d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Tobroni
"Diabetes Mellitus merupakan penyakit degeneratif yang jumlahnya terus meningkat setaip tahunnya. Individu yang menderita DM dengan gula darah yang tidak terkontrol sangat, berisiko mengalami luka ulkus diabetikum. Selain penanganan hiperglikemia dengan pemberian obat-obatan, perawatan luka ulkus diabetikum penting dilakukan untuk mencegah terjadi infeksi. Studi kasus ini bertujuan mengetahui efektifitas penggunaan antibiotik topikal pada perawatan luka ulkus diabetikum grade 1. Analisis dilakukan pada asuhan keperawatan yang diberikan di ruang rawat RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Evaluasi dilakukan dengan memonitoring proses penyembuhan luka ulkus selama perawatan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa proses penyembuhan luka ulkus dapat cepat mengering. Karya ilmiah ini menyarankan bahwa penggunaan antibiotik topikal sebagai alternatif jenis perawatan luka ulkus.

Diabetes Mellitus is a degenerative disease whose numbers continue to increase every year. Individuals suffering from diabetes mellitus with uncontrolled blood sugar are at risk of developing diabetic ulcer. In addition to handling hyperglycemia by administering drugs, care for diabetic ulcer wounds is important to prevent infection. This case study aims to determine the effectiveness of using topical antibiotics in grade 1 diabetic ulcer wound care. The analysis was carried out on nursing care given in the hospital room Dr. RSUPN Cipto Mangunkusumo. Evaluation is done by monitoring the ulcer wound healing process during treatment. Evaluation results indicate that the ulcer wound healing process can dry out quickly. This scientific work suggests that the use of topical antibiotics as an alternative treatment of diabetic ulcer."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Presetiawati
"Ketidakpatuhan terapi diabetes melitus (DM) dapat menimbulkan komplikasi kronis. Konseling dan booklet adalah bentuk edukasi yang dapat diberikan pada pasien DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemberian konseling dan booklet terhadap tingkat kepatuhan melalui penurunan kadar hemoglobin terglikasi (HbA1C) dan penurunan skor kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) pada pasien DM tipe 2. Penelitian merupakan pre-experimental yang dilaksanakan secara prospektif di RSUD dr. Adjidarmo pada bulan maret sampai bulan mei tahun 2014. Sampel penelitian adalah pasien DM tipe 2 berjumlah 30 orang yang masuk kriteria inklusi dan eksklusi dan diberikan intervensi konseling dan booklet. Kepatuhan diukur terhadap skor MMAS-8 dan kadar HbA1C sebelum dan sesudah 10 minggu pemberian intervensi. Skor MMAS-8 sebelum intervensi adalah sebesar 2,63±1,50, dan sesudah intervensi terjadi penurunan menjadi 0,7±1,18. Kadar HbA1C sebelum intervensi adalah sebesar 11,31±2,95, dan sesudah intervensi terjadi penurunan menjadi 8,12±2,79. Hasil pengukuran dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon untuk MMAS-8 dan HbA1C. Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan yang signifikan (p<0,001) terhadap kadar HbA1C dan skor MMAS-8 antara sebelum dan sesudah intervensi, dengan demikian penelitian ini mengindikasikan bahwa pemberian konseling dan booklet efektif meningkatkan kepatuhan pasien DM tipe 2.

Non-compliance on diabetes mellitus medication leads to chronic complications. Counseling and booklet is a form of education that can be given to patients with type 2 diabetes. The Study aimed to evaluate the effectiveness of counseling and booklet on the level of compliance through reduced levels of glycated hemoglobin (HbA1C) and questionnaire scores of Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) in patients with type 2 diabetes mellitus. This study was a pre-experimental prospectively conducted from march to may 2014 at RSUD dr. Adjidarmo. The samples were type 2 diabetic patients were 30 people who entered inclusion and exclusion criteria and given counseling intervention and booklet. Compliance is measured against the MMAS-8 scores and HbA1C levels before and after 10 weeks of administration of the intervention. MMAS-8 scores before and after intervention is 2,63±1,50 and 0,7±1,18. HbA1C levels before and after is 11,31±2,95 dan 8,12±2,79. The measurement results were analyzed using the Wilcoxon test for MMAS-8 and HbA1C. The analysis showed significant difference (p<0,001) of the value of HbA1C and MMAS-8 scores between before and after intervention, this study therefore indicates that the provision of counseling and booklet improve patient compliance with type 2 diabetes."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T46669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Henderiawati
"Pendahuluan: Ulkus diabetik masih menjadi masalah kesehatan utama di seluruh dunia, penurunan kualitas hidup pasien dan membutuhkan sumber daya kesehatan yang besar. Perawatan kaki merupakan upaya pencegahan primer terjadinya luka pada kaki pasien Diabetes Mellitus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan merawat kaki dengan kejadian ulkus diabetik. Metodologi: Penelitian kasus kontrol dilakukan di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo periode April-Mei 2019. Total sampel 316 pasien diabetes terdiri dari 115 kasus dan 201 kontrol. Kasus merupakan semua pasien ulkus yang berobat periode Oktober 208-Mei 2019, kontrol merupakan pasien tanpa ulkus yang berobat periode April-Mei 2019 dan diambil secara random. Variabel yang diperiksa adalah Ulkus diabetik, merawat kaki, umur, lama menderita DM, kadar gula darah, hipertensi, obesitas, penggunaan alas kaki, merokok dan aktifitas fisik. Analisis menggunakan regresi logistik dengan backward procedure model. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari 316 pasien sebagian besar mengalami ulkus derajat 2(50%) kemudian derajat 3(34%). Responden yang melakukan perawatan kaki dengan baik sebesar 61.71%, dengan distribusi kasus sebesar 45.22% dan kelompok kontrol sebesar 71.14%. Hasil analisis menunjukkan merawat kaki berhubungan dengan kejadian Ulkus diabetik dengan OR 2.71(CI 95% 1.67-4.41). Kesimpulan: Merawat kaki dengan baik dapat mengurang risiko terjadinya ulkus diabetik. Pasien yang tidak merawat kaki dengan baik berisiko 2.71 kali mengalami ulkus diabetik dibandingkan pasien yang merawat kaki dengan baik setelah dikontrol merokok dan obesitas.

Introduction: Diabetic ulcer is a major health problem in the world, impairment of the quality of life and consume a great deal of health system resources. Foot care is the primary prevention of diabetic ulcers. Foot care is an effort to prevent primary injuries in the legs of patients with Dianetes Melitus. The aim of this study was to determine the relationship of foot care with the incidence of diabetic ulcers. Methods: Case control studies were conducted at the Pasar Rebo District Health Center for the period April-May 2019. A total of 316 studies with 115 case and 201 kontrol. The cases were all ulcer patients for the period October 2018-May 2019, controls were patients without ulcer and taken randomly. The variables studied were diabetic ulcers, foot care, age, diabetes duration, blood glucose levels, hypertension, obesity, footwear use, smoking and physical activity. A backward logistic regression model was used for analysis. Results: The study showed that of the 316 patient most experienced grade 2 ulcers (50%) than grade 3(34%). Respondents with good foot care were 61.71%, with case distribution of 45.22% and controls 71.14%. The results of the analysis showed that foot care was correlations with diabetic ulcers. OR 2.71(CI 95% 1.67-4.41). Conclusion: Foot care can reduce the risk of diabetic ulcers. Patients who poor foot care have 2.71 times experiencing diabetic ulcers compared with patient who get good foot care after being cotrolled by smoking and obesity."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Ayu Larasati
"ABSTRAK
Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) adalah masalah global yang sangat serius. Penyakit ini menyerang pada usia yang paling produktif sehingga dapat menurunkan derajat ekonomi dan mengurangi usia harapan hidup. Patogenesis DM sangat erat kaitannya dengan inflamasi, ditandai dengan peningkatan kadar sitokin proinflamasi seperti IL-6, IL-8 dan TNF. Namun, belum ada agen antiinflamasi yang terbukti berperan dalam tatalaksana DMT2. Butirat merupakan asam lemak rantai pendek yang diproduksi dari fermentasi pati resisten di lumen usus. Dalam kondisi normal butirat diserap dan digunakan sebagai sumber energi bagi sel kolonosit, hati dan otot. Butirat mampu berikatan dengan reseptor GPR41 dan GPR43 pada monosit sehingga mampu mengubah pola ekspresi sitokin, aktivasi, migrasi dan diferensiasi sel. Sehingga menarik untuk meneliti pengaruh butirat terhadap migrasi dan sitokin yang diekspresikan oleh monosit pada pasien DMT2. Kadar sitokin dihitung dari supernatan yang diambil dari kultur monosit . Sebanyak 37 subJek dibagi menjadi dua perlakuan yaitu kontrol dan dengan penambahan butirat. Monosit hari pertama diisolasi dalam gel kolagen tipe 1 untuk dilakukan uji migrasi menggunakan μ-slide chemotaxis IBIDI. Analisis gambar menggunakan software ImageJ dan Chemotaxis tool. Terdapat adanya perbedaan yang bermakna pada rasio TNF/IL 10 antara kelompok sehat dan DMT2. Butirat juga terlihat menekan produksi sitokin TNF dan meningkatkan produksi IL10. Indikator migrasi monosit seperti jarak akumulasi dan kecepatan migrasi memiliki perbedaan bermakna antara kelompok sehat dan DMT2. Butirat dapat menekan laju migrasi monosit diikuti dengan penurunan jarak dan kecepatan migrasi monosit

ABSTRACT
Type 2 Diabetes Mellitus (DMT2) is a very serious global problem. This disease attacks at the most productive age so that it can reduce economic status and reduce life expectancy. The pathogenesis of DM is very closely related to inflammation. characterized by increased levels of proinflammatory cytokines such as IL-6, IL-8 and TNF. However, no anti-inflammatory agent has been proven to play a role in the management of T2DM. Butyrate is a short chain fatty acid produced from resistant starch fermentation in the intestinal lumen. In normal conditions the butyrate is absorbed and used as an energy source for colonocytes, liver and muscle cells. Butirate is able to bind to GPR41 and GPR43 receptors on monocytes so that it can change the pattern of cytokine expression, activation, migration and cell differentiation. So it is interesting to examine the effect of butyrate on migration and cytokines expressed by monocytes in T2DM patients. Cytokine levels were calculated from supernatants taken from monocyte cultures. A total of 37 subjects were divided into two treatments, namely control and with addition of butyrate. The first day monocytes were isolated in type 1 collagen gel for migration testing using the slide chemotaxis IBIDI. Image analysis using ImageJ and Chemotaxis tool software. There was a significant difference in the TNFα / IL 10 ratio between healthy groups and T2DM. Butyrate also appears to suppress TNF cytokine production and increase IL10 production. Monocyte migration indicators such as accumulation distance and migration speed have significant differences between healthy groups and T2DM. Butirat can reduce inflammation responds and the distance and speed of monocyte migration"
2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurchajatie
"Nama : NurchajatieProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul :Model Prediksi Perubahan Status Gizi Pasien Diabetes MelitusTipe 2 Di Ruang Rawat Inap RSUP Fatmawati Tahun 2018.Pembimbing : Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc, Ph.dStatus gizi kurang akibat malnutrisi rumah sakit merupakan penurunan statusgizi karena kurangnya asupan atau daya terima makanan selama perawatan, danmenjadi masalah gizi pasien di rawat inap dan sering mendapat sorotan. Statusgizi kurang seringkali dijadikan prediksi lama rawat pasien di rumah sakit.Malnutrisi rumah sakit atau penurunan status gizi selain akibat dari kekuranganasupan makanan, peningkatan kebutuhan sehubungan dengan kondisipenyakitnya dan juga kepuasan terhadap pelayanan gizi, umur, jenis kelamin,selera makan, dan kepatuhan diet. Tujuan penelitian adalah mengetahui modelprediksi perubahan status gizi pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian iniadalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.Hasil penelitian perubahan status gizi berdasarkan IMT rata-rata -0,2 0,3kg/m2. Dari hasil analisis regresi linier multivariate diperoleh model prediksiperubahan status gizi = - 0,764 0,004 Asupan Makan - 0,01 Kepatuhan diet ndash;0,014 Kepuasan terhadap pelayanan gizi 0,011 Selera makan. Kesimpulan:Apabila asupan makan , nilai skor kepatuhan diet, nilai skor kepuasan terhadappelayanan gizi serta nilai skor selera makan menurun, maka perubahan statusgizi akan semakin negatif menurun dan asupan makan merupakan variabelyang berpengaruh dalam perubahan status gizi pasien DM tipe 2.Kata kunci: perubahan status gizi, diabetes melitus , malnutrisi rumah sakit.
ABSTRACTName NurchajatieStudy Program Public HealthTitle Prediction Model of the Change in Nutritional Status ofHospitalized Diabetes Melitus type 2 Patients inFatmawati General Hospital in 2018.Counsellor Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc, Ph.dLack of nutrition caused by malnutrition during hospitalization is a decreasingnutritional status which is caused by lack of intake or the decreasing ability toaccept food intake during hospitalization and become a nutrition problem for apatient of which often becomes focus of attention. Patient 39 s lack of nutrition isoften used to predict the length of treatment in the hospital. Malnutrition ordecreasing nutrition status caused by lack of food intake, moreover caused byincreasing need related to the condition of the sickness and also the satisfactiontoward the services in nutrition provision, age, sex, appetite, and diet obedience.The main research objective is to know the model of prediction in the change ofnutritional status of diabetes mellitus type 2. This research is an analyticalobservational research using cross sectional approach. The research result in thechange of nutritional status is based on average IMT 0.2 0.3 kg m2. From theresult of multivariate linear regression, it is obtained the prediction model of thechange in nutritional status 0.764 0.004 Food intake 0.01 Diet obedience 0.014 Satisfaction towards services in nutrition provision 0.011 Appetite.Conclusion if the food intake, the score of satisfaction towards services innutrition provision, and the score of eating appetite are decreasing, then thechange in nutritional status tends to be more negative decreasing and the foodintake is an influential variable in the change of DM type 2 patient 39 s nutritionalstatus.Key words change in nutritional status, diabetes mellitus, hospital malnutrition"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50341
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Reyhan Gerriananta
"Diagnosis dini diabetes merupakan kunci untuk mencegah mortalitas dan morbiditas akibat diabetes. Hal tersebut dapat dilakukan jika individu melakukan pemantauan gula darah secara rutin. Namun diperkirakan sebanyak 85% penduduk Indonesia tidak pernah memeriksakan gula darahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara akses ke fasilitas kesehatan primer terhadap pemanfaatan pemeriksaan gula darah pada individu usia ≥18 tahun. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan menggunakan data sekunder Riskesdas 2018. Sampel dari penelitian ini adalah penduduk Indonesia yang berumur ≥18. Hasil penelitian menunjukkan akses memiliki hubungan yang bermakna dengan pemanfaatan pemeriksaan gula darah setelah dikontrol variabel kovariat, meski hubungan yang ditemukan tidak terlalu besar. Akses ke fasilitas kesehatan primer dapat mempengaruhi individu untuk melakukan pemeriksaan gula darah, meski pengaruhnya tidak terlalu besar.

Early diagnosis of diabetes is the key to preventing morbidity and mortality related to diabetes. This can be done if the individual monitors blood sugar regularly. However, it is estimated that as many as 85% of Indonesia's population have never had their blood sugar checked. This study aims to determine the relationship between access to primary health facilities and the utilization of blood sugar checks in primary health service. This study used a cross-sectional design and used secondary data from Riskesdas 2018. The sample for this study was Indonesian residents aged ≥18. The results showed that access had a significant relationship with the utilization of blood sugar checks, although the relationship found was not too large. Access to primary health facilities can influence individuals to do blood sugar checks, although the effect is not too big"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winasari Dewi
"ABSTRAK
Setiap tahun semakin terjadi peningkatan jumlah anak penderita DM tipe-1. Tanpa dukungan sosial yang mencukupi, DM tipe-1 sering mengganggu kehidupan normal penderitanya. Tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi kebutuhan dukungan sosial pada remaja dengan DM tipe-1. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah sebanyak enam orang remaja dengan DM tipe-1. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian mengidentifikasi 4 tema, yaitu ketergantungan pada orang sekitar, hidup dikontrol, kebahagiaan akan dukungan, dan keinginan seperti remaja lainnya. Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan bagi perawat anak dapat berkolaborasi dengan pihak lain untuk mengembangkan inovasi pelayanan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan secara holistik dan komprehensif pada remaja dengan DM tipe-1 sehingga kebutuhan dukungan sosialnya dapat terpenuhi.

ABSTRACT
In every year, there is an increase in the number of type 1 DM patients. Type 1 DM often disrupted the normal life of the patients when there is no adequate social support for them. The aim of this research was to explore social support needs for the adolescents with type 1 DM. This research employed a qualitative method using phenomenology approach. The number of participants in this research was six adolescents with type 1 DM. The purposive sampling technique was used in this research. The analysis used thematic analysis. There were four themes identified dependence with around people, controlled living, happiness when support was given, and desire to be similar to other adolescents. Researcher is recommended that pediatric nurses and other parties collaborate to develop an innovation which provides holistic and comprehensive nursing care for adolescents with type 1 DM in order to fulfill their social support needs. "
2017
T47218
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robinson, Denise L.
Philadelphia: Lippincott , 2000
362.1 ROB p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>