Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93733 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, Riduan
"TAP MPR No IX/MPR/2001, mengesahkan sebuah ketetapan yang memberikan kerangka hukum bagi reformasi hukum yang berkaitan dengan pembaharuan agraria dan pengelolaan sumber daya alam. Selanjutnya, Pada tahun 2006 - 2007, Susilo Bambang Yudhoyono memperkenalkan Program Pembaharuan Agraria Nasional (PPAN). Keduanya memberikan nilai kontribusi yang signifikan dalam menghasilkan kebijakan reformasi agraria. Hal ini sangat penting untuk menghilangkan stigma politik dan trauma sebelumnya di Indonesia berkaitan dengan reformasi agraria. Program ini terkait dengan pengaturan penguasaan tanah, kepemilikan, Penggunaan dan pemanfaatan, yang dilaksanakan untuk mendapatkan kepastian hukum, perlindungan, keadilan, dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Studi ini membahas dampak dari Program Reformasi Agraria Nasional (PPAN) di Desa Sidorejo, Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif.
Penelitian ini menunjukkan bahwa Program Pembaharuan Agraria Nasional (PPAN) telah berhasil meningkatkan jaminan keamanan kepemilikan yang mengakibatkan investasi pada tanah meningkat, peningkatan harga tanah, penggunaan lahan lebih progresif, meningkatkan akses kredit, munculnya peluang-peluang untuk mengembangkan sumber ekonomi baru seperti Penggemukan Sapi dan budidaya kambing.

The People's Consultative Assembly (MPR) Decree No. IX/MPR/2001, passed a decree which provides the legal framework for the reform of laws relating to agrarian reform and natural resources management. Subsequently, In year 2006 ? 2007, Susilo Bambang Yudhoyono regim introduced National Agrarian Reform Program (PPAN). Both has contributed significant value in generating policy encouraging agrarian reform. The inception of this stipulation is very important to eliminate previous political stigma and trauma in Indonesia relating to land reform. This program is related to the arrangement of land control, ownership, using, and utilization, which implemented in order to achieve law assurance, protection, justice, and prosperity for all of Indonesian people.
The study discusses the impact of the National Agrarian Reform Program (PPAN) in Sidorejo Village, Bangun Rejo Subdistrict, Central Lampung District. The method of this research applied is descriptive quantitative method.
The study has therefore revealed that national agrarian reform program (PPAN) has been successful in improving tenure security which lead to promote economic investment on land, increasing land price, most progressive use of land, improving credit access, emergence of new economic opportunities such as Beef Cattle Fattening and goat farming."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28063
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M. Djakfar Sadik R.
"ABSTRAK
Latar belakang dilakukannya penelitian ini karena dengan Antenatal Care (ANC) yang baik, akan memberikan sumbangan dalam pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah merupakan Kecamatan yang rendah dalam hal cakupan Ibu hamil termasuk frekuensi kunjungannya.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang hubungan antara faktor Predisposisi yang terkelompok dalam Socio Demographic dan Socio Psychologic, faktor Pemungkin (Enabling factor) dan faktor Penguat (Reinforcing factor)terhadap derajat pemanfaatan Pelayanan Antenatal di wilayah Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah.
Pada peneltian ini akan dilihat hubungan beberapa variabel yang menyangkut faktor Predisposisi seperti Amur, Pendidikan responden dan Suami, Pekerjaan responden dan suami, Jumlah anak, Jarak kehamilan, Pengetahuan dan Sikap responden serta persepsi responden tentang kehamilannya, faktor Pemungkin seperti; Ketersediaan fasilitas, Jarak tempat tinggal dengan Puskesmas, Biaya transportasi dan pengobatan, Pengahasilan Keluarga dan adanya faktor resiko dan yang menyangkut faktor Penguat yaitu Perilaku Petugas Kesehatan dan Dukungan Keluarga/lingkungan.
Penelitian ini dilakukan di Kec. Gunung Sugih Lampung Tengah dengan responden Ibu-ibu hamil trimester III sebanyak 140 sampel. Analisa dilakukan dengan analisa univariat untuk melihat distribusi frekuensi populasi penelitian, analisa bivariat untuk melihat hubungan variabel babas dengan variabel terikatnya menggunakan tabel silang dan uji Khai kuadrat. Sedangkan analisa multivariat dengan menggunakan tabel silang dua variabel terhadap variabel terikat, juga menggunakan uji Logistik regresi.
Dari penelitian ini dihasilkan beberapa variabel yang mempunyai hubungan dengan derajat pemanfaatan pelayanan antenatal responden seperti umur, pendidikan responden, jumlah anak, jarak anak, pengetahuan responden tentang kesehatan kehamilan, sikap responden jarak tempat tinggal responden dengan Puskesmas, social support dan lain-.lain.
Responden yang berumur 30 thn ke bawah cenderung memeriksakan kehamilannya secara baik. Faktor ini erat kaitannya dengan jumlah anak yang dimiliki reponden dan jarak kehamilannya. Responden yang mempunyai anak kurang dari tiga orang pemeriksaan kehamilan dengan kategori baik lebih besar (58,9%) dari responden dengan jumlah anak tiga orang atau lebih. Sedangkan sebaliknya pada responden yang mempunyai anak tiga orang atau lebih, pemeriksaan kehamilan dengan kategori jelek lebih besar tiga kali (35,6%) dari pada responden dengan jumlah anak kurang dari tiga orang (11,6%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa responden dengan jumlah anak lebih sedikit cenderung akan lebih baik dalam pemeriksaan kehamilannya dari pada responden dengan jumlah anak yang lebih banyak.58% dari 93 responden yang berumur 30 thn ke bawah dan mempunyai anak kurang dari 3 orang memeriksakan kehamilannya dengan baik lebih besar dari responden yang mempunyai anak 3 orang atau lebih. Dari responden yang berumur di atas 30 thn dan memiliki anak kurang dari 3 orang, 100% (dari 2 responden) memeriksakan kehamilannya dengan baik (tabel 53). Sedangkan pada tabel 54, responden yang jarak kehamilannya lebih dari 3 thn pemeriksaan kehamilannya secara baik cenderung tinggi (49% dan 50%) pada masing-masing kelompok umur.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan ibu hamil dengan jarak kehamilan yang jarang serta dekatnya lokasi pusat pelayanan antenatal dan dengan mendapat dorongan dari keluarganya terutama suami responden maka pemanfaatan pelayanan antenatalnya cenderung baik.
Daftar bacaan : 29 (1973 - 1995).

ABSTRACT
The opinion and background of this research carried out because the adequate Antenatal Care gives contributing in order to make good Human Resources. Kecamatan Gunung Sugih has low coverage about pregnant women and their visited frequencies.
The objective of this research obtain information about relationship between Predisposing factor, Enabling factor and Reinforcing factor lead to degree of utilization Antenatal Care (ANC) in Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah.
This research intended to know relationship about several variables that consist of Predisposing factor like ages, respondents and husband's education, occupations, parity, child spacing, knowledge and attitude and also respondents perception their pregnancy; Enabling factor like facility available, house distance to Health Center, transportation, family income, pregnancy with risk factor and related to Reinforcing factor like health provider behavior and social or family support.
The respondents were pregnant women with gestational age trimester 11I amounts 140 samples. Univariate Analysis was to knew population distribution frequency. Result of this research was founded several variables has relation-ship to dependent variable, that was; age, respondents education, parity, child spacing, knowledge about health of pregnancy, attitude, house distance to Health Center. Respondent with small child (less than three years) has good Antenatal Care categories (58,4%) more than respondent with rare child spacing.
The conclusion of this research is; respondent that has well known about health pregnancy with spacing of the child rares than other, and also antenatal care service center is near to their houses, the utilization of respondent antenatal care tends are well.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukirno
"Pranata bagi hasil yang lazim terdapat pada bidang pertanian sawah, juga ditemukan pada bidang-bidang kehidupan lain termasuk juga pada bidang budidaya tambak. Berbagai studi menunjukkan telah terjadi perubahan pada pranata bagi hasil pertanian sawah, bahkan semakin langka adanya. Penelitian ini bertujuan ingin memahami proses perubahan pranata bagi hasil pada budidaya tambak.
Berkenaan dengan itu, maka dipilihlah desa Hulumanis Kidul sebagai lokasi penelitian. Kendatipun agak belakangan dibandingkan dengan pertanian sawah, budidaya tambak juga tersentuh pengaruh komersialisasi, yakni dengan dibudidayakan udang windu untuk eksport, menggantikan atau mendampingi budidaya bandeng yang sudah turun-temurun dilakukan.
Penerapan teknologi "baru" budidaya udang windu, ternyata berpengaruh pula terhadap pranata bagi hasil yang telah ada. Sekalipun dengan teknologi yang beragam, dari alami plus hingga semi intensif, budidaya udang windu mengandung biaya dan risiko tinggi, suatu hal yang tidak pernah terjadi pada budidaya bandeng.
Demi untuk mengejar keuntungan maksimal, petambak memberi masukan-masukan non alami (pakan dan pupuk buatan, pestisida, pengaturan air dengan pompa mesin, dll) dan mengatur waktu sehingga dalam setahun diharapkan bisa panen 3 kali udang windu (bandeng 2 kali setahun). Langkah demikian, disatu sisi pada awalnya mampu meningkatkan produktivitas tambak, namun disisi lain dampaknya terasa dalam - tahun terakhir dimana panen seringkali gagal.
Teknologi "baru" berbiaya dan berisiko tinggi ini, berpengaruh terhadap aspek-aspek pranata bagi hasil, yaitu pada perbandingan, hak dan kewajiban, pola hubungan pemilik-penggarap. Dengan berlandaskan pada jenis penguasaan tambak, yaitu pemilik tambak dalam desa bermodal kecil, pemilik dalam desa bermodal besar, penyewa dalam desa bermodal kecil, penyewa dalam desa bermodal besar, pemilik tambak luar desa, dan penyewa tambak luar desa, menunjukkan bahwa ada variasi pada proses perubahan pranata bagi hasil yang disebabkan oleh kadar hubungan patron-klien antara pemilik dengan penggarap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemilik dan penyewa dalam desa bermodal besar masih memperlihatkan pola hubungan patron-klien pada alternatif kedua (Scott, 1977:125). Pola demikian ini berpengaruh terhadap perbandingan bagian ikan ingon dan ikan regedan (rucah), hak dan kewajiban serta hubungan diantara mereka, yang cenderung mengikuti perbandingan khusus yang "menguntungkan" penggarap.
Sedangkan pada penyewa dalam desa bermodal kecil, pemilik dalam desa bermodal kecil pemilik dan penyewa luar desa menunjukan pola hubungan yang lebih menekankan hubungan kerja bagi hasil saja. Oleh karena itu mereka ini dalam bagi hasilnya cenderung mengikuti perbandingan umum, terkecuali pada pemilik dan penyewa luar desa untuk ikan regedan mengikuti perbandingan khusus, dengan alasan keamanan dan keselamatan tambaknya.
Secara umum, pranata bagi hasil budidaya tambak di desa Hulumanis Kidul telah mengalami proses perubahan konsep dari yang menekankan harmoni, saling ketergantungan, saling membutuhkan menjadi cenderung rasional-ekonomis."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Akbar Ridho Rizqullah
"Penelitian ini membahas program Desa Tangguh Bencana (Destana) yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Caritas Bogor yang ditujukan kepada warga Desa Cigorondong, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hasil dari pelaksanaan Program Desa Tangguh Bencana di Desa Cigorondong. Penelitian ini dilakukan dari Bulan September tahun 2021 sampai Bulan Desember tahun 2021. Alasan penelitian ini adalah karena pentingnya program Destana ini jika bisa dilaksanakan dengan baik bagi keberlangsungan hidup masyarakat Desa Cigorondong, mengingat tiga tahun yang lalu mereka mengalami bencana alam tsunami. Tujuan program ini secara umum adalah untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan aparat desa dalam melakukan pengurangan risiko bencana tsunami. Penelitian ini merupakan penitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program Destana telah berjalan dengan baik dan cukup optimal. Hal itu dikarenakan enam dari tujuh kegiatan Destana berdasarkan Perka BNPB Nomor 1 Tahun 2012 telah dilaksanakan. Kegiatan-kegiatan itu antara lain pengkajian risiko desa, rencana penanggulangan bencana, pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB), peningkatan kapasitas aparat dan warga dalam penanggulangan bencana, dan pemaduan PRB ke dalam rencana pembangunan desa. Namun, masih ada sedikit kekurangan dari hasil pelaksanaan program ini, yaitu masih kurangnya dukungan dari pihak luar dan partisipasi masyarakat yang terlibat dalam kegiatan Destana belum merata. Selain itu, program ini belum melaksanakan kegiatan evaluasi.

This study discusses Desa Tangguh Bencana (Destana) program organized by Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) together with Caritas Bogor aimed at residents of Cigorondong Village, Sumur District, Pandeglang Regency, Banten. The purpose of this study was to determine the results of the implementation of Desa Tangguh Bencana Program in Cigorondong Village. This research was conducted from September 2021 to December 2021. The reason for choosing to do this research is because of the importance of this Destana program if it can be implemented properly for the survival of the people of Cigorondong Village, considering that three years ago they experienced a tsunami natural disaster. The general objective of this program is to increase the capacity of the community and village officials in reducing the risk of a tsunami disaster. This research is a descriptive study with a qualitative approach. The results of this study indicate that the Destana program has been running well and is quite optimal. This is because six of the seven Destana activities based on Perka BNPB Nomor 1 Tahun 2012 have been implemented. These activities include village risk assessments, disaster management plans, establishment of a Disaster Risk Reduction Forum or called Forum PRB, capacity building of officials and residents in disaster management, and the integration of Disaster Risk Reduction (DRR) into village development plans. However, there are still some shortcomings from the results of the implementation of this program, namely the lack of support from outside parties and the participation of those involved in Destana activities has not been evenly distributed. In addition, this program has not carried out any evaluation activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Suseno
"Evaluasi terhadap perencanaan program alternative development di Mukim Lamteuba perlu dilakukan. Program alih fungsi lahan ganja yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2006 belum menampakkan hasil yang nyata. Penyebabnya, perencanaan program alternative development periode 2006-2008 berujung kekecewaan warga Mukim Lamteuba. Tahun 2012 program tersebut direncanakan akan dilaksanakan kembali dengan menanam Jabon dan Nilam. Sebelum hal tersebut terlaksana, perlu dilakukan evaluasi atas perencanaan yang dibuat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan positivist dengan metode observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini, perencanaan program alternative development alih fungsi lahan ganja di Mukim Lamteuba belum berjalan dengan baik.

The evaluation of alternative development planning program in Lamteuba Village is necessary. The program of Mariyuana Land Conversion which has been implemented since 2006 has not showed the real results. The problem is, the planning of alternative development program period of 2006 until 2008 made a dissapointment to the Lamteuba?s villagers. In 2012, that program will be plan to held back with jabon and patchouli as an alternative plants. Before that, we need to evaluate the plan that has been made. This research used positivist approach with observation methods, in-depth interviews and study of documentations. The results of this study is found that the alternative development planning program of mariyuana land conversion in Lamteuba Village is do not run well."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30326
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Parwata
"Program pemberdayaan masyarakat merupakan program nasional untuk membantu penduduk miskin atau penduduk yang jatuh miskin akibat dari terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan. Bantuan ini diwujudkan dalam bentuk modal usaha sebagal modal bergulir (Revolping Fund). Dalam kaitan dengan program tersebut, maka penelinan ini berlujuan untuk mengetahui tentang ; kinerja pcngelolaan program pemberdayaan masyarakat, besamya peningkatan pendapatan, derajat hubungan fungsional antara bantuan modal usaha terhadap varian pendapalan serta unmk mengetahui pcngaruh program pemberdayaan masyarakat terhadap kondisi ketahanan nasional.
Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan mengambil lokasi penelitian di Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kabupaten Bandung. Sebagai responden penelitian adalah masyarakat miskin penerima bantuan dengan jumlah sampel sebanyak 60 lrepala keluarga (KK) yang diambil dengan teknik simpcl random sampling. Adapun lcegiatan pengumpulan data di Iapangan dilakukan mclalui ; observasi, wawancara, studi pustaka dan menyebarkan kuesioner. Sedangkan analisa data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pengelolaan program pcmberdayaan masyarakat belum dapat terlaksana secara optimal yang disebabkan oleh singkatnya waktu sosialisasi program sehingga masyarakat yang menjadi kelompok sasaran (larger groups) belum memahami maksud dan tujuan dari lcehadiran program sehingga proses revolping fund yang mcnjadi tema program tidak dapat terlaksana dengan baik. Sedangkan dari segi pendapatan masyarakat miskin penerima bantuan menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan pendapatan sebesar 46,4%, akan tezapi kondisi tidak berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan terutama daya beli yang tidak mengalami pcningkatan. Demikian juga dihadapkan dengan standar garis kerniskinan (poverry line), tingkat pendaparan masih berada di bawah garis kemiskinan. Ditinjau dari besamya derajat hubungan fungsional antara bamuan modal usaha terhadap Varian tingkat pendapatan menunjukkan derajat hubungan yang "kuat" dengan nilai koelisicn korelasi Produc! Momem (r) sebesar 0,6743 dan koefisien determinasi (rl) = 0,4547, artinya bahwa Varian pendapatan responden, 45,27 % ditentukan oleh varian modal usaha yang diterima dan sisanya 54,53 % ditentukan oleh faktor lain. Sedangkan dinnjau dari perspcktif ketahanan nasional, kehadiran program pemberdayaan masyarakat tidalc mcmberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan kondisi lcetahanan nasional."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T5618
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Abdul Mubarok
Semarang: Balai Penelitian Aliran Kerohanian/Keagamaan Departemen Agama RI, 1996
297.64 ABD s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>