Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148407 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rangga Adisapoetra
"Volatilitas harga saham-saham BUMN dalam tiga tahun terakhir menunjukan bahwa terdapat risiko dalam berinvestasi di sektor BUMN. Salah satu informasi yang dapat diajukan untuk melihat tolok ukur keuntungan berinvestasi di sektor BUMN adalah indeks BUMN sebagai cerminan dari pergerakan harga saham-saham BUMN. Namun, efisiensi metode perhitungan indeks perlu dipertimbangkan dalam pemilihan model pembentukan indeks BUMN, sehingga pembentukan indeks BUMN dilakukan dengan menggunakan dua metode pembobotan yang berbeda yaitu cap-weighted Fisher Price index dan Fundamental Index.
Karya Akhir ini menunjukkan bahwa indeks Fundamental BUMN cocok untuk dijadikan acuan berinvestasi pada sektor BUMN karena indeks ini lebih mencerminkan risiko dan return dari pergerakan saham-saham BUMN daripada indeks Fisher BUMN. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kinerja indeks Fundamental BUMN lebih baik daripada kinerja indeks capweighted lainnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa indeks Fundamental BUMN dapat dikatakan lebih efisien daripada indeks lainnya, bahkan lebih efisien daripada indeks pasar saat ini yaitu IHSG.

For the past three years, state-owned stock prices volatility shows that there are risks when investing on state-owned sector. One of the information which may be used as a benchmark to see the advantage of investing on stateowned sector is BUMN index, as a reflection of state-owned stock prices movement. However, the efficiency of the index calculation method should be considered in the selection of indexing model. Thus, BUMN index is created using two different weightening methods, which are cap-weighted Fisher Price Index and Fundamental Index.
This thesis shows that Fundamental BUMN index is suitable for giving risk and return information and also price movements when investing on state-owned sector, better than Fisher BUMN index. This thesis results also show that Fundamental BUMN index out-performs the cap-weighted indexes. This condition tells us that Fundamental BUMN index is more efficent than the other indexes, even more efficent than the market index, which is IHSG."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28216
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Permata Sari
"Dalam pengujian hipotesis berganda, dilakukan pengujian lebih dari
satu hipotesis, yang diuji pada satu waktu secara simultan. Apabila masingmasing
pengujian dalam suatu family hipotesis mempunyai probabilitas
melakukan kesalahan tipe 1, maka secara keseluruhan pada pengujian
hipotesis berganda akan terjadi penggandaan probabilitas kesalahan tipe 1.
Probabilitas melakukan kesalahan tipe1 pada pengujian hipotesis berganda
akan semakin membesar seiring dengan meningkatnya jumlah pengujian.
Untuk mengatasi hal itu, ada beberapa cara untuk mengukur kesalahan tipe1
dalam family hipotesis diantaranya Family Wise Error Rate (FWER), False
Discovery Rate (FDR), dan positif False Discovery Rate (pFDR). Untuk
mengontrol kesalahan tersebut, diperlukan suatu metode sedemikian
sehingga probabilitas kesalahan tipe 1 keseluruhan ≤ α. Pada tugas akhir ini,
akan dibahas metode - metode pengujian untuk hipotesis berganda yaitu
metode Bonferroni yang merupakan salah satu metode untuk FWER, metode
Benjamin-Hochberg untuk FDR yang memperbaiki Metode Bonferroni dan
metode Storey untuk pFDR yang memperbaiki Metode Benjamin-Hochberg.
Kata kunci : family hipotesis, kesalahan tipe 1, pengujian hipotesis berganda
ix + 65 hlm.; lamp
Bibliografi: 7 (1995-2003)"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S27809
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ali Ridwan
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ada tidaknya volatility spillover antara harga minyak dengan lima saham sektoral, yaitu sektor basic material, sektor financial, sektor consumer service, sektor telecommunication, dan sektor oil & gas. Penelitian ini dirancang untuk melihat volatility spillover tersebut di Indonesia, Singapura, Korea, dna Hongkong. Selain itu, penelitian ini juga ingin melihat keterkaitan antar pasar saham di Indonesia, Singapura, Korea, dan Hongkong. Model penelitian ini menggunakan model multivariate BEKK GARCH yang dikembangkan oleh Kroner dan Engle(1995).

This research is conducted to analyzing the volatility transmission between crude oil five stock sector, which are basic material, financial, consumer service, telecommunication, and oil & gas. This research take a sample of volatility transmission in Indonesia, Singapura, Korea, and Hong Kong. This research also want to know market interdependence between those four country. I use model multivariate BEKK GARCH which developed by Kroner and Engle (1990)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soleh Hasbi
"Diberlakukannya indeks syariah, belum dapat disimpulkan hahwa pasar saham syariah telah mencerminkan suatu sistem yang sesuai dengan ajaran syariah. Hal tersebut discbahkan masih baru alatnya praktek-praktek non syariah yang tercemin dalam transaksi saham di pasar sekunder. Praktek spekulatif adalah suatu fenomena yang kerap terjadi dalam perdagangan saham di pasar sekunder, sehingga mengakibatkan fluktuasi harga salain yang tidak berkaitan dengan keadaan atau kegiatan ekonomi perusahaan yang dimaksud.
Melihat fenomena yang ada, penulis tertarik untuk mengkaji, meneliti dan membandingkan faktor-faktor fundamental internal yang mempengaruhi kinerja profitabilitas perusahaan yang diwakili oleh return saham dan ROE (return on equity.) perusahaan kelompok Jakarta Islamic Index (JII) dengan perusahaan kelompok Manufaktur. Matode uji yang dipergunakan analisa regresi linier berganda.
Commencement of syariah index cannot he concluded yet that syariah capital market has reflected a system that has obeyed with the syariah rule, because some transactions are not really reflecting with syariah base rule. Speculative transactions is such a fenomenon that is sometimes happening in stock trading transaction at secunder market, making share price fluctuation not really connecting with the real economic condition or situation of a company.
Observing the existing phenomenon, I am interested to observe, research and compare some internal fundamental factors that influence the company profitability performance which represented by return of stock and return on equity of companies from Jakarta Islamic index group and manufacture group. Tools are going to be used are statistical tools such multiple tinier regression analysis.
"
Lengkap +
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11948
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Laru Andriansyah
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai perhitungan VaR risiko pasar dengan menggunakan pendekatan volatilitas yang diukur dengan model EWMA dan GARCH. Model EWMA dan GARCH digunakan dalam menghitung data return yang bersifat tidak konstan atau heteroskedastik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kedua model yang digunakan merupakan model yang valid. Namun bila dilihat secara praktis, model GARCH memberikan nilai VaR yang lebih rendah dibandingkan dengan model EWMA. Sehingga konsekuensinya model GARCH akan memberikan nilai capital charge yang lebih rendah dengan menggunakan asumsi exposure senilai 100.000.000 dan tingkat keyakinan 99%. Dengan menggunakan pendekatan ARCH/GARCH maka diperoleh VaR 1 hari terbesar pada saat volatile period yaitu pada Hongkong Sanghai Inde.

ABSTRACT
In this thesis describing about the measurement of Value at Risk using volatility measured by EWMA and GARCH model. The EWMA and GARCH model are used due to the data of stock market index return which show a relatively heteroscedastic nature. The results of this research indicate that theoretically all the model used are valid model. However, when viewed in a practical, GARCH model provide a lower VaR compare to EWMA model. Consequently GARCH model will give a lower capital charge using the assumption 100.000.000 worth of exposure and 99% of confidence level. By using the approach of GARCH model, the highest 1 day VaR obtained in volatile period is in Hongkong Sanghai Index, while the highest 1 day VaR obtained in stable period is in IBEX5
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dali Santun Naga
Jakarta: Grasindo, 2009
519.56 DAL e (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Qoyum
"Kehadiran Jakarta Islamic Index (JII) merupakan pengakuan pasar modal terhadap perusahaan-perusahaan yang dikelola dengan prinsip-prinsip syariah. Berdasar pada Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 201 DSN-MUI/IV/2001, JII masih belurn menerapkan sepenuhya kriteria debt to equity ratio maksimal 82% sebagai emiten syariah yang layak untuk dilakukan investasi. Oleh karena itu disusun indeks hipotetis LQSI yang memiliki debt to equity ratio yang lebih mendekati Fatwa DSN sebagai indeks saham yang lebih syar'i. Bebasis derajat syar'i pada ketiga indeks LQ-45, JII, dan LQSI dilakukan penelitian karakter korelasi saham dan optimasi portofolio pada masingmasing indeks.
Hasil penelitian mendapatkan bahwa karakter korelasi saham yang meliputi; (a). saham-saham referensi pada jejaring korelasi saham cenderung tetap dan menempatkan lebih banyak saham LQSI yaitu KLBF dan TLKM, (b), pengelompokan saham-saham terjadi bukan berdasar pada derajat syar'i tetapi lebih terjadi berdasar sektor meskipun tidak sepenuhnya, dan (c). tingkat korelasi saham-saham pada indeks menurun berdasar derajat syar'i atau indeks saham yang lebih syar'i (LQSI) lebih memiliki pergerakan saham yang acak dan lebih mendekati efficient market hypothesis. Sedangkan hasil optimasi portofolio berdasar ketiga indeks tersebut tidak dapat disimpulkan bahwa manfaat nilai akan membesar atau mengecil berdasar derajat syar'i. Berdasar penelitian ini dihasilkan bahwa portofolio indeks LQSI memiliki manfaat nilai terkecil pada semua horizon waktu, dan portofolio indeks JII memiliki manfaat nilai terbesar pada horizon waktu lima tahun, lebih baik dari portofolio indeks LQ-45."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Perdana
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang pengaruh indeks syariah saham global terhadap
Jakarta Islamic Index (JH) dari sisi return dan volatilitas. Kemudiaan hal ini
dibandingkan dengan pengaruh indeks saham global terhadap lndeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) untuk dicari tahu indeks yang mana yang lebih
terpengaruh oleh indeks global. lndeks syariah global yang digunakan dalam
penelitian ini adalah FTSE Shariah All World Index, Dow Jones Islamic Market
World Index, dan S&P 500 Shariah Index. Sementara indeks global yang akan
digunakan untuk perbandingan atas IHSG adalah FTSE World Index, Dow Jones
Global Index, dan S&P 500 Index. Data dalam penelitian ini menggunakan data
harian penutupan indeks periode 29 Oktober 2007 sampai dengan 19 Oktober
2011. Penelitian dilakukan dengan metode VAR GJR-GARCH dan VAR GARCH
(1,1). VAR digunakan karena salah satu tujuan dari penelitian ini adalah melihat
apakah return dari indeks syariah saham global memiliki pengaruh terhadap
return JII, dan bagaimana pula terhadap IHSG. Kemudian dibandingkan apakah
return JH atau return IHSG yang lebih dipengaruhi oleh return indeks global.
Selanjutnya penggunaan GARCH untuk rnelihat apakah volatilitas return dari
indeks syariah saham global memiliki pengaruh terhadap volatilitas return Jll, dan
bagaimana pula terhadap IHSG. Kemudian dibandingkan apakah volatilitas return
Jll atau return IHSG yang lebih dipengaruhi oleh volatilitas return indeks global.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa return Jll lebih tidak dipengaruhi atas
pengaruh return dan volatilitas indeks global daripada return IHSG.

Abstract
The research explains the influence of global shariah stock indices on the Jakarta
Islamic Index (III) and compare to global conventional stock indices on the
Jakarta Composite Index (JCI) to see which one is more resilience to the global
indices. The global shariah stock indices which are used in this research are FTSE
Shariah All World Index, Dow Jones Islamic Market World Index, dan S&P 500
Shariah Index. Meanwhile, the global conventional stock indices are FTSE World
Index, Dow Jones Global Index, dan S&P 500 Index. The data are the daily
closing price of the indices from 29 October 2007 until 19 October 2011. The
methodology are VAR GJR-GARCH and VAR GARCH (1,1). VAR is used to
investigate the influence of return, and GARCH is used for the return volatility.
This research conclude that JII return is more resilience than JCI return in order to
the global stock indices return and volatility."
Lengkap +
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Pratiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peristiwa re-balancing indeks terhadap perubahan kepemilikan investor institusi di pasar sekunder dan likuiditas saham yang selanjutnya dapat mempengaruhi kinerja saham kategori masuk dan keluar indeks. Pada penelitian ini menggunakan sampel 164 kejadian dimana terdapat 82 kejadian saham masuk dan 82 kejadian saham keluar konstituen indeks LQ45 pada periode 2010-2019 dengan total 4.920 observasi. Teknik pengolahan data menggunakan metode regresi data panel. Pada pengujian pengaruh re-balancing indeks LQ45 terhadap variabel bebas penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif terhadap kepemilikan investor institusi. Sedangkan peristiwa re-balancing indeks LQ45 menyebabkan penurunan likuiditas pada saham kategori masuk konstituen indeks dan sebaliknya terjadi peningkatan likuiditas pada saham kategori keluar konstituen indeks LQ45. Perubahan jumlah kepemilikan saham oleh investor institusi di pasar sekunder tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja saham. Sedangkan likuiditas saham memiliki pengaruh signifikan pada saham kategori masuk dalam indeks. Untuk saham kategori keluar dari indeks tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Keseluruhan hasil penelitian ini mendukung re-balancing indeks LQ45 menjadi salah satu informasi yang digunakan oleh investor di pasar modal Indonesia. Dimana pada saham yang masuk dalam konstituen, re-balancing menjadi informasi positif bagi investor, sedangkan keluarnya saham dari konstituen tidak ditemukan bukti kuat menjadi informasi negatif bagi investor.

This study aims to study the effect of the index rebalancing event on changes in institution investor ownership in secondary market and liquidity which can further affect the stock performance of the stock which added dan deleted fron index constituent. In this study used a sample of 164 events in which there were 82 incidents of shares added and 82 incidents of shares deleted from the LQ45 index constituents in the period 2010-2019 with a total of 4,920 observations. Data processing techniques using panel data regression method. In testing the effect of rebalancing the LQ45 index to the independent variables of the study showed a positive effect on investor institution ownership. While the LQ45 rebalancing index event causes a decrease in liquidity in the category of stocks added the index constituents and conversely an increase in liquidity in the stocks category deleted of the LQ45 index constituents. Changes in the number of shares owned by institution investor in the secondary market are not significant to stock performance. While stock liquidity has a significant effect on the stock category added into the index. For the stock category deleted of the index does not have a significant effect. The summary of the results of this study supports the rebalancing of the LQ45 index is one of the information used by investors in the Indonesian capital market. Where the shares added in the constituents, index rebalancing event to be a positive information for investors, while the deleted of shares from the constituents were not found strong evidence to be negative information for investors."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Puspa Pradhini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengamati trend pergerakan harga saham pada Bulan Ramadhan, pada saham gabungan (IHSG), maupun harga saham pada sektoral. Penelitian ini menggunakan data pada rentang peridoe 2008 – 2018 berbasis harian, Data bersumber dari database Eikon Pusat Data Ekonomi dan Bisnis (PDEB) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan pola pergerakan harga saham antara Bulan Ramadhan dan di luar Bulan Ramadhan, maka dilakukan Uji Beda Non-Parametrik Mann-Whitney, di mana hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara pergerakan harga saham pada Bulan Ramadhan dan di luar Bulan Ramadhan, sebagaimana ditunjukkan dalam bahwa nilai p-value di atas nilai alpha 5%. Pada Bulan Ramadhan peningkatan harga saham tidak sebesar di luar Bulan Ramadhan dari selisih rata-rata harga saham, walaupun di saat bersamaan, pada dasarnya perdagangan pada Bulan Ramadhan lebih dinamis, sebagaimana ditunjukkan oleh varians yang lebih besar. Untuk menganilisis trend pergerakan saham, maka digunakan ARCH GARCH Model, di mana dari seluruh sektor yang dianalisis, hanya sektor healthcare yang secara signifikan mengalami peningkatan harga saham pada setiap Bulan Ramadhan sepanjang rentang periode 2008 hingga 2018. Jika ditinjau lebih dalam lagi, Kalbe Farma merupakan perusahaan yang konsisten (kecuali pada periode 2018) memiliki peningkatan harga saham, sebagaimana ditunjukkan pada nilai p-value di bawah 5%, nilai koefisien ARCH sebesar 0.996, dan koefisien GARCH sebesar 0.128. Jika dianalisis lebih dalam, maka nampak bahwa return IHSG pada Bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya cenderung tidak berbeda secara signifikan, bahkan terjadi penurunan pada rentang periode 2008 – 2018, bahkan cenderung lebih rendah. Pada Bulan Ramadhan, rata-rata pertumbuhan return IHSG adalah -0.04%, sedangkan pada periode lainnya, rata-rata pertumbuhannya adalah 0.07%. Namun demikian, hasilnya akan menjadi berbeda jika analisisnya dilakukan per sektor industri. Berdasarkan hasil pengolahan data dalam penelitian ini, ditemukan bahwa sektor healthcare adalah satu-satunya industri yang mengalami peningkatan return pada Bulan Ramadhan. Sepanjang 2008 hingga 2018, peningkatan return sektor healthcare adalah 3.21%, sedangkan pada periode lainnya, peningkatan return sahamnya adalah 0.41%. Peningkatan return pada sektor healthcare ini pada dasarnya didorong oleh ekspektasi positif investor terhadap kinerja industri healthcare, yang di mana kinerja yang dimaksudkan adalah kinerja penjualan. Pada Bulan Ramadhan, peningkatan penjualan industri healthcare lebih didorong oleh peningkatan penjualan produk nutrisi (suplemen) dan obat resep. Oleh karena itu, temuan pada penelitian ini dapat menjadi pertimbangan strategis bagi investor untuk mendapatkan return yang lebih tingi dari investasi portofolio mereka.

This research aims to analyze trend of stock volatility during Ramadhan, both on the composite index (IHSG) and sectoral price index. This research employs data ranging from 2008 – 2018 accessed from Eikon – Centre of Economic and Business Data Faculty of Economics and Business Universitas Indonesia. In order to analyze whether or not price volatility might differ between Ramadhan and other periods, this research employs Non-Parametric Mann Whitney Test, where the result shows that there is not significant difference of stock price volatility between Ramadhan and other periods, as shown by p-values above error level by 5%. During Ramadhan, the increase in stock price is not as high as those in other periods, even at the same time, trade during Ramadhan tends to be more dynamic (higher variance). In order to analyze trend of stock price during Ramadhan, this research employs ARCH GARCH Model, where healthcare sector is the only that experience significant increase in stock price during Ramadhan along 2008 – 2018. The ARCH coefficient is 0.996, while the GARCH coefficient is 0.128. If analyzed deeper, IHSG return during Ramadhan is not significantly different from other months along 2008 – 2018, even lower. During Ramadhan, the average growth of IHSG return is -0.04%, while during other periods, the average growth is 0.07%. Nevertheless, the result appears to be different when analyzed using sectoral industry return. According to data processing of the research, it is found that healthcare sector is the only one that is increasing during Ramadhan. Along 2008 – 2018, the increase in return of healthcare sector is 3.21%, while in other periods, it is only increasing by 0.41%. The increase in return of healthcare sector has been mainly driven by the increase in positive expectation of investor due to higher sales performance of firms in healthcare industry. The main sales increase focuses on nutrition product and prescription medication. Therefore, this finding can be a strategic consideration for investor to gain more return upon their portfolio investment."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>