Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7579 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chichester: John Wiley & Sons, 1978
546.68 CHE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chichester: John Wiley & Sons, 1978
546.68 CHE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Atika Suri
"Penelitian ini mengkaji pengaruh karakteristik obligasi terhadap imbal hasil obligasi hijau, dengan memberikan bukti empiris dari dataset global yang mencakup 1.589 penerbitan obligasi di 40 negara. Penelitian ini berfokus pada empat karakteristik utama, yaitu tenor obligasi, ukuran penerbitan, peringkat obligasi, dan label atau sertifikasi hijau. Menggunakan data sekunder dari Refinitiv, Trading Economics, dan Bank for International Settlements, analisis dilakukan dengan menggunakan metode regresi Ordinary Least Squares (OLS) dan model bootstrapping pada data cross-sectional dari tahun 2017-2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran penerbitan obligasi memiliki pengaruh signifikan (β = -0,3012, p <0,05) terhadap imbal hasil obligasi hijau, sementara peringkat obligasi memiliki pengaruh positif (β = 2,3597, p <0,05) terhadap imbal hasil obligasi hijau. Di sisi lain, tenor obligasi dan label hijau tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Hasil ini menegaskan pentingnya karakteristik obligasi dalam membentuk persepsi investor dan dinamika penentuan harga di pasar obligasi hijau. Dengan membahas pengaruh karakteristik obligasi terhadap imbal hasil obligasi hijau, penelitian ini mendukung pengembangan pasar obligasi hijau yang lebih efisien dan memberikan wawasan untuk mengoptimalkan struktur obligasi dalam pembiayaan hijau.

This study examines the influence of bond attributes toward the green bond yields, providing empirical evidence from a global dataset of 1,589 bond issuance across 40 countries. The research focuses on four key attributes which includes bond tenor, issuance size, bond ratings, and green label or certification. Using secondary data from Refinitiv, Trading Economics, and the Bank for International Settlements, the analysis employs Ordinary Least Squares (OLS) regression and bootstrapping model on cross-sectional data, spanning from 2017-2023. The findings reveal that bond issuance size has a significant effect (β = -0.3012, p <0.05) on green bond yields and bond ratings (β = 2.3597, p <0.05) have a positive effect on green bond yields. Meanwhile, bond tenor and green label do not show any significant influence. These results underscore the importance of bond attributes in shaping investor perception and pricing dynamic within green bond market. By addressing the impact of bond attributes on green bond yields, this research supports the development of a more efficient green bond market and provides insights to optimize bond structures for green financing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Iftikhar
"Laporan magang ini menjelaskan dan mengevaluasi penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah untuk PT. CCC Tbk. PT. CCC Tbk adalah sebuah perusahaan instalasi listrik dan pipa ledeng. Penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah Untuk PT. CCC Tbk dilakukan oleh Joint Lead Underwriters (JLU). JLU adalah bank investasi atau organisasi keuangan lain yang memiliki arahan utama untuk menyelenggarakan penawaran efek untuk perusahaan publik. Terdapat 4 (empat) JLU yang menyelenggarakan penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah untuk PT. CCC Tbk. Salah satu JLU adalah PT. BNI Sekuritas, dimana penulis melakukan program magang. PT. BNI Sekuritas adalah bank investasi yang memiliki beberapa layanan seperti Investment Banking, Equity Brokerage, Fixed Income Brokerage, dan Agen Penjual Reksa Dana. Penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah dilakukan oleh JLU dengan menggunakan pendekatan yang digunakan oleh setiap bank investasi di Indonesia. Dimulai dengan mengumpulkan informasi untuk PT. CCC Tbk, kemudian melakukan penawaran perdana, mendaftar ke KSEI, dan didaftarkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Temuan dari proyek penerbitan obligasi dan sukuk mudhrabah PT. CCC Tbk adalah mekanisme yang berbeda dengan mekanisme yang digunakan oleh bank-bank investasi di Indonesia dan internasional. Perbedaannya terletak pada mekanisme pembayaran dari investor ke bank investasi dan dari bank investasi ke penerbit. Selanjutnya terdapat kekurangan dalam akad syariah sukuk mudharabah dalam informasi tambahan yang dapat merugikan berbagai pihak. Selain itu, laporan magang ini juga memuat pembahasan mengenai peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat obligasi terhadap obligasi yang diterbitkan oleh PT. CCC Tbk dan perbedaan antara standar yang digunakan oleh lembaga pemeringkat di negara lain dan di Indonesia.

This internship report explains and evaluates the Bond and Sukuk Mudharabah issuance for PT. CCC Tbk. PT. CCC Tbk originated as an electrical and plumbing installation firm. The Bond and Sukuk Mudharabah Issuance for PT. CCC Tbk was carried out by the Joint Lead Underwriters (JLU). JLU is an investment banks or another financial organization that has the primary directive for organizing a security offering for public companies. There are 4 (four) JLU organize the Bond and Sukuk Mudharabah issuance for PT. CCC Tbk. One of the JLU is PT. BNI Securities, where the author conducting an internship program. PT. BNI Securities is an investment bank that have several services such as Investment Banking, Equity Brokerage, Fixed Income Brokerage, and Mutual Fund Selling Agent. the Bond and Sukuk Mudharabah issuance were carried out by the JLU utilizing the approach used by every investment bank in Indonesia. Begin with gathering information for PT. CCC Tbk, then execute an initial offer, register with KSEI, and list on IDX. Findings from the bond and sukuk mudhrabah issuance project of PT. CCC Tbk differs from the mechanisms utilized by investment banks in Indonesia and international. The different is in the payment mechanism from investor to the investment banks and from investment banks to the issuer. Furthermore, there are flaws in the sukuk mudharabah sharia agreement in additional information that might be detrimental to various parties. In addition, this internship report also contains a discussion of the rating given by the bond rating agency to bonds issued by PT. CCC Tbk and the difference between the standards used by rating agencies in other countries and in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Sri Budi Cahyono
"Layanan Triple Play pada jaringan IP memerlukan teknik penerapan QoS terstandar
yang dapat menjamin kualitas layanan. Bila QoS tidak diimplementasikan dengan baik maka
berbagai masalah yang berkaitan dengan QoS dapat muncul yang dapat membuat layanan
Triple Play tidak berjalan dengan maksimal. Masalah ? masalah tersebut antara lain adalah
low throughput, dropped packet, errors, latency, jitter, out of delivery, dan terjadinya saturasi
bandwidth.Saturasi bandwidth merupakan faktor penting yang harus diperhatikan di jaringan
IP. Bagaimana menggaransi setiap kelas dari QoS akan mendapatkan bandwidth yang cukup
ketika terjadi network congestion. Diusulkan teknik policing traffic untuk memisahkan trafik
voice dari kelas yang lain daripada menggunakan teknik (Low Latency Queuing ? Weight Fair
Queuing) LLQ-WFQ. Hasilnya memperlihatkan bahwa penggunaan traffic policing dengan
penerapan (Random Early Detection) RED dapat menjamin semua kelas traffic dapat
terhindar dari saturasi bandwidth. Parameter hasil pengukuran memperlihatkan nilai end to
end delay untuk voice 0.02 second, voice jitter 0.00025 second,video delay 0.05 second,video
jitter 0.0005. Nilai paramater tersebut memenuhi rekomendasi standard ITU-Y1541.
Sedangkan untuk delay antrian 0.02 second.

ABSTRACT
Standard QoS implementation needs by IP network to gurantee the quality of Triple
Play service. Without good implementation of QoS many problem will happen regarding the
service quality. Problems come to such us low throughput, dropped packet, errors, latency,
jitter, out of deliverly and bandwidth starvation .Bandwidth starvation is an important factor
to consider when implementing in IP network. How to deliver all class facing network
congestion. Traffic policing has been proposed to used for separate voice traffic from other
class instead of using Low Latency Queuing (LLQ). Results show traffic policing with
combination using Random Early Detection (RED) can guarantee all class get enough
bandwidth and avoid bandwidth starvation. Simulation results show end to end delay for
voice 0.02 second, voice jitter 0.00025 second,video delay 0.05 second,v ideo jitter 0.0005.
These paramaters accepted ITU-Y1541 standard. For queuingdelay paramater the result is
0.02 second."
2016
T45400
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rahmawati
"Riset dan Inovasi masuk dalam agenda jangka menengah dan panjang pemerintah Indonesia untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai ekonomi maju pada tahun 2045 mendatang. Namun demikian, rendahnya belanja riset dan inovasi di Indonesia masih menjadi problematika yang cukup kritikal. Model Triple Helix arrangement dalam pelaksanaan riset dan inovasi menjadi salah satu hal penting untuk kemajuan teknologi dan ekonomi. Di Indonesia setidaknya ada tiga skema pendanaan yang menerapkan model Triple Helix arrangement dengan instrumen pengukurannya masing-masing seperti TKT maupun Katsinov yang dalam penggunaan instrumen tersebut masih terdapat hambatan sulitnya dipahami oleh para penggunanya baik kalangan periset, industri, maupun praktisi, sehingga penulis berusaha mengadaptasi Balanced Readiness Level Assessment (BRLa) yang sebelumnya dikembangkan di Norwegia untuk dapat dikembangkan menjadi instrumen penilaian pendanaan model Triple Helix di Indonesia dengan menggunakan pendekatan design thinking yang mengedepankan kebutuhan penggunanya melalui lima tahapan design thinking yaitu empathize, define, ideate, prototype, dan testing. Hasil menunjukan bahwa adaptasi BRLA menjadi Customized BRLa (CBRLa) dapat digunakan untuk menilai pendanaan riset dan inovasi model Triple Helix, dengan harapan bahwa pendanaan riset, pengembangan dan inovasi yang sebagian besar diberikan oleh pemerintah dengan memperhatikan kesiapannya dapat menghasilkan luaran yang optimal dan bermanfaat.

Research and Innovation are included in the Indonesian government's medium and long-term agenda to realize Indonesia's vision as an advanced economy by 2045. However, the low research and innovation spending in Indonesia is still a critical problem. The Triple Helix Arrangement model in conducting research and innovation is one of the important things for technological and economic progress. In Indonesia, there are at least three funding schemes that apply the Triple Helix arrangement model with their respective measurement instruments such as TKT and Katsinov, where in the use of these instruments there are still obstacles that are difficult to understand by users, both researchers, industry, and practitioners, so the author tries to adapt Balanced Readiness Level Assessment (BRLa) which was previously developed in Norway to be developed into a Triple Helix model funding assessment instrument in Indonesia by using a design thinking approach that prioritizes the needs of its users through five stages of design thinking , namely empathize, define, ideate, prototype, and testing. The results show that the adaptation of BRLA to Customized BRLa (CBRLa) can be used to assess research and innovation funding for the triple helix model, with the hope that research, development and innovation funding, which is mostly provided by the government by paying attention to its readiness, can produce optimal and impactful outcomes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murrell, John N.
Chichester: John Wiley & Sons, 1980
541.224 MUR c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti N. Gunawan W
"ABSTRAK
Pendahuluan
Di Indonesia berdasarkan data dari Badan Registrasi Kanker Indonesia, karsinoma tiroid dengan frekuensi relatif 4,43%, menempati urutan ke 9 dari 10 keganasan yang sering ditemukan. Pada tindakan pembedahan tiroid, umum dilakukan pemeriksaan potong beku intra operatif untuk menentukan keganasan pada lesi tiroid serta menentukan tindakan definitif dan jenis operasi yang akan dikerjakan. Pemeriksaan potong beku itu sendiri memiliki beberapa kelemahan antara lain biaya yang lebih mahal, waktu pembiusan yang lebih lama dengan segala risikonya, serta ketidaksediaan pemeriksaan ini di setiap rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai akurasi pemeriksaan triple diagnostik pada nodul tiroid yang terdiri dari klinis, ultrasonografi, dan aspirasi jarum halus (bajah), yang dibandingkan dengan standar baku emas pemeriksaan histopatologi sehingga nantinya diharapkan triple diagnostik ini saja sudah cukup untuk dapat dipakai dalam merencanakan terapi definitif.
Metoda
Dilakukan pengumpulan data pasien dengan nodul tiroid dari rekam medis dari periode 2010-2011. Dilakukan penghitungan dan penentuan kriteria ganas atau jinak dari masing-masing unsur triple diagnostik, yang terdiri dari data klinis (anamnesis dan pemeriksaan fisik), USG tiroid, dan bajah. Dilakukan analisis uji diagnostik dari triple diagnostik yang dibandingkan dengan pemeriksaan histopatologi pasca operasi sebagai standar baku emas.
Hasil
Terdapat 223 pasien dengan nodul tiroid. Dari jumlah tersebut data rekam medis yang lengkap didapatkan sebanyak 161 kasus. Jenis histopatologi terdiri dari karsinoma papiler (90,3%), folikular (3%), meduler (0,7%), anaplastik (6%). Didapatkan sensitivitas dan spesifisitas dari triple diagnostik pada nodul tiroid sebesar 77 % dan 94 %. Nilai prediksi positif 98%, nilai prediksi negatif 51,6%, dan akurasi sebesar 80,9%. Kombinasi dari pemeriksaan klinis, ultrasonografi dan bajah memberikan probabilitas ganas sebesar 92%.
Kesimpulan
Triple diagnostik belum dapat digunakan sebagai pemeriksaan yang ideal menggantikan pemeriksaan potong beku dalam menangani kasus nodul tiroid, tetapi pada kasus dengan unsur-unsur triple diagnostik yang konkordan ganas memiliki nilai prediksi positif (98%) dan probabilitas ganas (92%) yang tinggi sehingga pada kasus demikian memungkinkan untuk dilakukan tindakan definitif dengan tetap mempertimbangkan sensitifitas dan spesifitas unsur-unsur triple diagnostik pada masing-masing senter

ABSTRACT
Background
In Indonesia, based on data from Indonesian Cancer Registration Council, thyroid carcinoma with relative frequency of 4,43% ranks the ninth from the ten most common cancers in Indonesia. In thyroid surgery, it’s common to perform frozen section examination intraoperatively to determine malignancy and definitive operation. Frozen section has several limitations, for example: higher expense, longer duration of anesthetization, and it’s unavaibility in all hospital. The aim of this research is to evaluate accuracy of triple diagnostic, which is consisted of clinical findings, ultrasonography, dan fine needle aspiration biopsy, compared to golden standard of histopathological result, so that triple diagnostic only is enough to plan definitive treatment in patients with thyroid nodule.
Method
Data were collected from medical records from the period of 2010-2011. Each element of triple diagnostic was classified into either malignant or benign. Diagnostic test study was performed to analyze triple diagnostic which was compared to post operative histopathological result as a golden standard.
Results
There were 223 patients with thyroid nodule, but of all there were only 161 cases with complete medical record were compiled. Histopathological reports consisted of papillary carcinoma (90,3%), follicular (3%), medullary (0,7%), anaplastic (6%). Sensitivity and spesifity of triple diagnostic for thyroid nodule were 77% and 94%. Positive predictive value of 98%, negative predictive value of 51,6%, and accuracy of 80,9%. Combination of clinical findings, ultrasonography, and fine needle aspiration biopsy altogether gave probability of malignant of 92 %.
Conclusion: Triple diagnostic for thyroid nodule can not be used yet as ideal test to replace golden standard of histopatlogical result, but cases which concordant results of each triple diagnostic’s element have high both positive predictive value (98 %) and malignant probability (92 %). In cases as above, it is still possible to perform definitive operation while still considering both sensitivity and spesifity of all triple diagnostic’s elements in each center."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T33095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thoma, Jean Ulrich
Oxford: Pergamon Press, 1975
620.001 5 THO i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>