Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 441 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jenkins, Ron
New York : John Wiley & Sons, 1988
543.57 JEN x
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agarwal, B.K.
Berlin: Springer-Verlag, 1991
543.62 AGA x
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Oxford: Pergamon Press, 1982
543.62 ADV
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Priadi
"Telah dilakukan penelitian tentang analisa tegangan sisa baja rol-temps. Pengujian tegangan sisa dilakukan dengan teknik difraksi sinar- dimana proses pengerolan ini merupakan proses rol-temps. Dalam proses desain dan produksi suatu produk sering terjadi kegagalan dari material tersebut baik sebelum dan saat digunakan. Hal ini karena adanya tegangan sisa yang tidak terhitungkan sebelumnya. Namun tegangan sisa ini tidak selalu merugikan, karena tergantung arahnya beban yang dikenakan. Secara umum adanya tegangan sisa ini lebih sering merugikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya tegangan sisa juga dipengaruhi perubahan struktur akibat adanya transformasi fasa, walaupun besarnya tegangan sisa akibat rolling pra-tempa relatif kecil Dengan panas anil 700 °C dan waktu tahan 25 menit terlihat penurunan tegangan sisa Puncak-puncak difraksi yang dilaku rol lebih lebar daripada yang tidak dirol. Hal ini menunjukkan regangannya tidak homogen. Dari analisa penghalusan GSAS dapat menggambarkan ketidak homogenan regangan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yusuf Bayu Aji
"Baja karbon rendah ASTM A36 umum digunakan pada aplikasi konstruksi, perminyakan, dan struktur kapal. Ketiga aplikasi tersebut memungkinkan adanya tegangan tarik pada saat pemasangan maupun penggunaan. Perilaku korosi baja ASTM A36 dengan fungsi tegangan tarik diamati menggunakan metode Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) dan X-Ray Diffractometer (XRD). Baja ASTM A36 dilakukan perendaman pada larutan NaCl 3,5% dengan variasi tegangan tarik 0, 100, dan 200 MPa dan variasi waktu perendaman 1 jam, 4 jam, 8 jam, 24 jam, dan 72 jam. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin besar tegangan tarik dapat menurunkan ketahanan baja terhadap korosi. Semakin besar tegangan, resistansi logam terhadap serangan korosi semakin menurun serta memungkinkan terbentuknya lubang korosi sumuran yang lebih besar akibat adanya tegangan pada batas butir yang terkorosi. Hasil analisa XRD pada permukaan baja setelah proses korosi menunjukkan adanya fasa berupa Fe, magnetit (Fe3O4), dan NaCl
ASTM A36 low carbon steel is commonly used in construction, petroleum, and ship structure applications. These three applications allow for tensile stress during installation and use. The corrosion behavior of ASTM A36 steel with tensile stress function was observed using Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) and X-Ray Diffractometer (XRD) methods. ASTM A36 steel was immersed in 3.5% NaCl solution with variations in tensile stress of 0, 100, and 200 MPa and immersion time variations of 1 hour, 4 hours, 8 hours, 24 hours, and 72 hours. The results show that the greater the tensile stress, the lower the steel's resistance to corrosion. The greater the stress, the lower the metal's resistance to corrosion attack and allows the formation of larger pits due to stress at the corroded grain boundaries. The results of XRD analysis on the ASTM A36 low carbon steel surface after the corrosion process showed the presence of Fe, magnetite (Fe3O4), and NaCl phases."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bacon, G.E.
Oxford: Pergamon Press, 1966
548.83 BAC x
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
H. Widyatmoko
"X-ray Fuorescence spectrometry semakin sering digunakan dalam bidang geokimia. X-Fuorescence spectrometry dikategorikan menjadi dua yakni ? WDXRF (wavelenght ? dispersive X- ray fluorescence spectrometer) dan EDXRF (energy-dispersive X ? ray fluorescence spectrometer). WDXRF dapat berbentuk sebagai sequential spectrometer, simultaneous spectrometer atau kelebihan dari kelebihan keduanya dikombinasikan menjadi satu perangkat yakni hibrid instrument. Masing-masing instrumen XFA mempunyai karakteristika dan kekhusussan dalam penggunaan. Penelitian ini menggunakan sequential spectrometer PW 1450 untuk menganalisis major, minor and trace elements dalam sample. Untuk mengkalibrasi PW 1450 digunakan 30 standar internasional dan 66 standar dari Institut für Mineralogie der Uni. Köln, Germany, yang telah diketahui konsentrasi masing-masing unsurnya. Interelement dan matrix effects dihilangkan dengan cara mencocokkan matrix pada sample dan standar, pengenceran, penambahan konsentrasi unsur-unsur yang dimaksud dalam jumlah tertentu, dan koreksi secara matematik pada saat analisis sedang berlangsung. Ujicoba pada dua sampel dan deskripsi statistik dengan standard deviation dan coefficient of variant menunjukkan bahwa XFA cukup akurat untuk beberapa unsur terutama unsur mayor, tetapi untuk Mg, Ca, K, Na, P, S, Co, Rb, Zn, Ni, Ba, Pb sensivitasnya masih lebih rendah dibandingkan dengan Atomic Absorpsion Spectrometry (AAS), Flame Emission Spectrometer (FES), Inductively Coupled Plasma (ICP) dan photometer.

Wavelenght?Dispersive X-Ray Flourescence Accuration. X-Fuorescence spectrometry is a method, which is increasingly applied in the geochemical analysis. X-Fuorescence spectrometry is classified under two categories ? WDXRF (wavelenght ? dispersive X-ray fluorescence spectrometer) and EDXRF (energy-dispersive X ? ray fluorescence spectrometer). WDXRF can be configured as a sequential spectrometer , a simultaneous spectrometer or a hibrid instrument, which combines the advantages of the simultaneous and sequential spectrometers into one instrument. Each instrument is different in some characteristics, and each has applications for which it is specifically suited. In this investigation sequential spectrometer PW 1450 was used to analyze the major, minor and trace elements in the samples. The standards used in calibrating the PW 1450 for the analysis of all samples are materials of known composition (30 internatioanal standards and 66 standards from Institut für Mineralogie der Uni. Köln, Germany). Interelement and matrix effects are treated by matrix matching of samples and standards, dilution, preconcentration of the element of interest, and mathematic corrections during data analysis. The examination of two samples and the statistic description using standard deviation and coefficient of variant show that the XFA is accurate enaugh for many elements, especially for the major elements, but for Mg, Ca, K, Na, P, S, Co, Rb, Zn, Ni, Ba, Pb in comparison with Atomic Absorpsion Spectrometry (AAS), Flame Emission Spectrometer (FES), Inductively Coupled Plasma (ICP) and photometer it is less sensitive. It is posible to devaluate the errors by using coefficient of variant and standard deviation."
Lengkap +
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Ardita
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T40678
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>