Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Black, Michael
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1992
823.9 BLA d
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
London: Macmillan, 1988
823.9 LAW
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: Macmillan, 1984
823.912 LAW
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: William Heinemann, 1934
826.8 LET
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lawrence, David Herbert, 1885-1930
London: Leopard Books, 1994
823.9 LAW s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Reading the novels of D.H. Lawrence for the first time in his life is for the student of English Literature usually a be_wildering experience. At least, with me it certainly was the case. In the beginning I was really puzzled when reading these novels; and I hardly could disentangle the knot of problems in them which struck me as being subtle and complex, and even often seemingly contradictory. At the same time this initial confusion and bewilderment was a challenge for me to try to understand this unusual and interest_ing writer. Gradually I became aware that one of Lawrence's main preoccupations in his novels was the pursuit of happiness through personal relationships. Also I became aware that Lawrence assumed to teach mankind new ways in the realm of human experience through personal relationships.In this I was rather astonished to find Mr. Mark Spilka's judgement in his book The Love Ethic of D.H. Lawrence, that As The Prophet of individual regeneration, Lawrence had achieved a good measure of success; his vision of love, friendship, and life-responsibility had broadened and deepened, through the major novels, and had reached its fullest scope with Lady Chatterley's Lover_"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1964
S14146
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Burgess, Anthony
London: Heinemann , 1985
928.21 BUR f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Srikandi Waluyo
"Dari lima novel dan dua cerita pendek yang telah dibahas, dapat dilihat dengan nyata bahwa tokoh-tokoh utama wanitanya mempunyai banyak persamaan, baik dalam novel-novel yang diciptakannya sebelum pengembaraannya, setelah pengembaraannya yang pertama, maupun dalam karya-karyanya yang terakhir. Ciri-ciri tokoh-tokoh wanita itu tidak berubah. Perubahan hanya terjadi pada kritik-_kritiknya terhadap keadaan masyarakat dan sosial yang menyangkut modernisasi di bidang industri. Kritik-kritiknya di bidang pendidikan dan agama telah terasa se_jak karyanya sebelum pengembaraannya.Tokoh-tokoh wanita yang dibahas : Mrs. Morel dan Miriam (Sons and Lovers); Lydia Lensky dan Anna Lensky (The Rainbow), Ursula Brangwen dan Gudrun Brangwen (Women in Lave), Kate Leslie (The Plumed Serpent), dan Con_nie Chattarley (Lady Chatterley's Lover) adalah wanita-_wanita yang cantik dan menarik, serta terpelajar. Tampaknya wanita-wanita ini adalah cermin dari zamannya. Mereka berasal dari golongan atas dan menengah atas. Demikian juga tokoh wanita tanpa nama dalam The Woman Who Rode Away dan tokoh Pauline dalam The Lovely Lady, mereka berasal dari golongan menengah, cantik, menarik, dan cerdas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S14178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moore, Harry T.
London: Thames & Hudson, 1988
823.912 MOO d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Shava Natasha Camila Mirzana
"Penelitian ini membahas mengenai romantisisasi perilaku kekerasan fisik dan seksual dalam anime bergenre reverse harem yaitu, Diabolik Lovers. Anime ini menunjukkan tema besar yang cenderung berbeda dibandingkan karya bergenre reverse harem lainnya. Tema yang ditampilkan oleh anime ini cenderung berpusat pada perilaku kekerasan, penyiksaan, dan penindasan yang terjadi pada tokoh protagonisnya. Maka dari itu, penelitian ini bermaksud untuk memaparkan bagaimana perilaku kekerasan fisik dan seksual diromantisisasi dalam anime Diabolik Lovers. Kemudian, penelitian ini juga berusaha untuk menujukkan bagaimana normalisasi kekerasan terhadap perempuan direpresentasikan melalui romantisisasi tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori representasi Stuart Hall (1977) kemudian data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan metode penelitian mise-en-scène milik Bordwell dan Thompson (2013). Melalui analisis yang dilakukan, penelitian ini berargumen bahwa: 1) terdapat romantisisasi kekerasan fisik dan seksual dalam anime Diabolik Lovers; 2) normalisasi kekerasan terhadap perempuan yang ditampilkan dapat dilihat sebagai bentuk budaya patriarki di Jepang. Secara tidak langsung anime Diabolik Lovers merupakan salah satu karya yang menggambarkan bahwa representasi normalisasi terhadap kekerasan mengindikasikan bahwa masih terdapat karya- karya yang mempertahankan budaya patriarki di dalam masyarakat Jepang. Pada akhirnya, penelitian ini berusaha untuk menawarkan cara pandang terhadap anime Diabolik Lovers dari perspektif normalisasi budaya patriarki. Karya-karya sejenis perlu untuk ditelaah secara kritis untuk menghindari konsekuensi normalisasi tersebut, seperti berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan.

This research discusses the romanticization of physical and sexual abuse in the reverse harem anime, Diabolik Lovers. This anime shows major themes that tend to be different compared to other reverse harem genre works. The theme displayed by this anime tends to center on abusive behavior, torture, and oppression that occurs to the protagonist. Therefore, this research intends to explain how physical and sexual abuse is romanticized in the anime Diabolik Lovers. Then, this research also seeks to show how the normalization of abuse against women is represented through this romanticization. The theory used in this research is Stuart Hall's representation theory (1977) and the data collected is analyzed using Bordwell and Thompson's (2013) mise-en-scène research method. Through the analysis, this study argues that: 1) there is a romanticization of physical and sexual abuse in the anime Diabolik Lovers; 2) the normalization of abuse against women shown can be seen as a form of patriarchal culture in Japan. Indirectly, the anime Diabolik Lovers is one of the works that illustrates that the representation of normalization of abuse indicates that there are still works that maintain patriarchal culture in Japanese society. In the end, this research seeks to offer a way of looking at the anime Diabolik Lovers from the perspective of normalizing patriarchal culture. Similar works need to be critically examined to avoid the consequences of such normalization, such as various forms of abuse against women."
2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>