Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3639 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harkness, Richard
Bandung: ITB Press, 1989
615.704 5 HAR dt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung ITB 1989,
615.704 5 Har i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsudin
Jakarta: UI-Press, 2011
615.7045 SYA i (1);615.704 5 SYA i (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurazizah Putri
"Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Upaya promotif dan preventif dapat diwujudkan melalui pelayanan informasi obat yang merupakan bagian dari pelayanan kefarmasian di bidang farmasi klinik. Obat akan memberikan efek yang berbeda pada masing-masing individu karena hal ini bergantung pada makanan atau minuman apa yang dikonsumsinya atau penyakit lain yang dideritanya. Maka, perlu adanya edukasi pasien mengenai interaksi yang mungkin terjadi antara obat yang dikonsumsi dan makanan atau minuman yang umum dikonsumsi sehari-hari. Edukasi pasien dapat dilaksanakan sebagai bentuk pelayanan informasi obat melalui media leaflet yang kerap dipilih karena kepraktisannya. Pembuatan leaflet dimulai dengan studi literatur, lalu diikuti dengan seleksi dan pengolahan informasi, serta desain dan pencetakan. Leaflet mengandung informasi, antara lain definisi interaksi antara obat dan makanan, efek akibat interaksi beserta obat-obatan yang menyebabkan efek tersebut, dan tips untuk menghindari terjadinya interaksi. Selain membuat leaflet, dilakukan observasi terhadap pelaksanaan pelayanan informasi obat di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit. Pelayanan informasi obat terlaksana secara proaktif melalui media cetak dan secara pasif melalui tatap muka.
Public health centers (Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas) is a goverment healthcare facility which organizes health programs concerning maintenance and improvement of health (promotive); the prevention of diseases (preventive), the curing of diseases (curative), and the recovery of health (rehabilitative), in a comprehensive, integrated, and sustainable methods. Promotive and preventive efforts can be achieved through drug information services. Drugs can produce different effects in different individuals due to each person’s unique diet and medical history. Therefore, it is important to educate patients regarding the possible interactions between drugs and common food and drinks. Patient education can be done using leaflets which are known for their practicality. The creation process began with literature study, followed by information selection and processing, and then design and printing. The leaflet contains information on the definition of drug and food interactions, the effects of the interaction and the drugs which causes the effects, and suggestions on how to avoid drug-food interactions. In addition to making a leaflet, the author also observed the drug information services practiced in Puskesmas Kecamatan Duren Sawit. The service is perfomed proactively through published media and passively through face-to-face encounters."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
S32567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
S32430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milla Yustika
"Penggunaan kombinasi dua atau lebih antihipertensi dapat memungkinkan terjadinya interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai interaksi obat antihipertensi pada pasien rawat inap di Instalasi Paviliun Cendrawasih RS. Dr. Cipto Mangunkusumo. Penelitian dilakukan dengan metode survei yang bersifat deskriptif analitis. Pengambilan data diperoleh secara retrospektif dari rekam medik pasien periode bulan Januari-Juni 2006 yang menggunakan dua atau lebih obat antihipertensi secara bersamaan. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 102 pasien yang terdiri dari 52 pasien laki-laki dan 50 pasien perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi obat yang teridentifikasi dan berpotensi terjadi pada 46 pasien (45,10%) dengan jumlah 109 kasus interaksi obat. Persentase jumlah obat yang digunakan bersamaan pada pasien yang teridentifikasi mengalami interaksi obat tertinggi adalah pada kategori banyak. Tidak ada hubungan yang bermakna antara jumlah obat yang digunakan setiap pasien secara bersamaan dengan jumlah interaksi obat yang teridentifikasi.
The combination of two or more antihypertension drugs potentially caused drug interaction. The aim of this study was to identify antihypertensive drug interaction problems which potentially occurred in patients at Cendrawasih Ward of RS. Dr. Cipto Mangunkusumo. The method used was analitical-descriptive. Data were taken retrospectively from medical record of patient treated with greater than or equals 2 drugs. The medical record reviewed were from January until June 2007. There were 102 samples reviewed, consist of 52 men and 50 women.
The result showed that antihypertensive drug interaction was identified in 46 patients (45,10%) with 109 cases of interaction. The number of drugs used in cases with interaction mostly was in category 6 or more drugs. There was no significant correlation between the number of drugs used concurrently with the number of interactions.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Susanty
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33108
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Meningkatnya kompleksitas obat-obat yang digunakan dalam pengobatan dan
berkembangnya polifarmasi, memungkinkan terjadinya interaksi obat makin
besar. Berdasarkan hasil analisa resep pasien ICU di depo farmasi IGD dan IRI
bulan Agustus 2008, didapatkan berbagai interaksi obat berdasarkan literatur
yang meliputi : 44 % interaksi farmakodinamik, 34,5 % interaksi farmasetik dan
21,5 % interaksi farmakokinetik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh
banyaknya item obat dan makanan yang diberikan kepada pasien dengan interaksi
obat ? obat dan interaksi obat ? makanan yang terjadi. Survei yang dilakukan pada
70 pasien yang dirawat di ruang ICU RSUP Fatmawati periode Maret ? April
2010 berdasarkan instruksi harian dan rekam medik pasien. Dari hasil survei
menunjukan bahwa sebagian besar interaksi obat ? obat yang terjadi merupakan
interaksi farmakodinamik (54,87 %) dan farmakokinetik (20,35 %) dan farmasetik
(24,78 %). Interaksi yang banyak terjadi, umumnya adalah obat-obat golongan
diuretik (furosemid). Interaksi obat ? makanan yang terjadi secara farmakokinetik
(68,18 %) dan farmakodinamik (31,82 %). Berdasarkan perhitungan Chi Square
Test ada hubungan antara jumlah obat yang diberikan secara bersamaan dengan
banyaknya interaksi obat ? obat yang terjadi dan tidak ada hubungan antara
jumlah makanan yang diberikan secara bersamaan dengan banyaknya interaksi
obat ? makanan yang terjadi."
Universitas Indonesia, 2010
S33196
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Result shows that the presence of PMO has significant relationship with the result of treatment. Most patient admitted that the presence of PMO is helpful in making them to be more compliant and to reduce the risk of boredom encountered during treatment."
BULHSR 15:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>