Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988
899.222 PRI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi keterangan tentang nama-nama wuku beserta candra wuku seperti: wuku shinta, landhep, wukir, kuranthil talu, bumbreg, warigajana, awigagung, julungwangi, sungsang, galungan, kuningan, mandhasiya, julungpujut, pahang, kuruwelut, marakeh, medhakungan, tambir, maktal, wuye, menahil, prangbakat, bala, wunu, wayang, kulawu, dukut, selaarga (watugunung). Daftar nama windu disertai dengan keterangan tentang pengaruh windu tersebut bagi perjalanan hidup manusia yang mempunyai tanggal kelahiran sesuai dengan windu yang bersangkutan. Nama-nama windu tersebut adalah: windu antara, manila, sengara, mureka, mangkara, magada, kawada, tarbata (?), isata (?), baya, adi, kuntara, sendhaya, sandi/sastra, sebetan; daftar nama hari pasaran. Naskah diterima Pigeaud dari M. Prawirasumadi pada tanggal 14 April 1940 di Yogyakarta (h.2). (Lihat Gbr. 38 & 39, h.622 & 627 jilid ini.)"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.41-NR 400
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi dua teks, yaitu: 1. Ramalan berdasarkan wuku, hari lahir bayi, dan baik-buruknya hari pernikahan; 2. Tentang sifat-sifat Allah. Daftar Pupuh sebagai berikut: 1. Sinom; 2. Gambuh; 3. Sekaran; 4. Dandanggula; 5. Dandanggula; 6. Pucung; 7. Dandanggula. Asal koleksi naskah milik R. Tanojo."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.14-KT 58
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan salinan dari kitab Primbon Surakarta yang ditulis pada tahun 1789 J (±1860 M). Berisi penjelasan bermacam-macam hal seperti pawukon dan jabarannya, aksara Buda yang dipadankan dengan aksara Jawa, primbon berkenaan dengan hari dan pasaran, paringkelan dan neptu, sejarah asal mula berdirinya di tanah Jawa, primbon perangkan untuk menghitung tanggal pernikahan, keluar dari rumah, hubungan suami-istri, racikan jampi Sultan Agung, persatuan salaki rabi, watak tahun dan sedekahan, serta tanggal kelahiran anak. Asal koleksi naskah dari R. Tanojo."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.20-KT 35
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks naskah ini berisikan mengenai bermacam-macam ramalan nasib seseorang berdasarkan wuku, hari kelahirannya yang berlaku di keraton Surakarta. Juga diterangkan cara-cara untuk menolak bala dari ramalan-ramalan tersebut, syarat-syarat yang harus dipenuhi dan kemudian dilaksankan. Asal koleksi naskah milik R. Tanojo. Daftar pupuh sebagai berikut: 1. Asmaradana; 2. Sinom; 3. Dandanggula; 4. Sinom; 5. Kinanti; 6. Mijil; 7. Pocung; 8. Dandanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.27-KT 22
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Tanojo
Surabaya: Trimurti, [date of publication not identified]
899.222 TAN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Tanojo
"Buku berjudul Primbon Adji Saka Almanak Pawukon ini berisi uraian mengenai sejarah tahun Jawa, penanggalan tahun Jawa, Wuku, dan Windu."
Surabaya: Trimurti, [Date of publication not identified]
BKL.0341-PR 25
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah lontar Bali ini memuat semacam pawukon. Teks diawali dengan sebutan semua wuku yang kena tali wangke, titi buwuk, pamacekan, karna sula, kala ngruda, kala mertyu, carik agung, dan bayu wurung, kecuali wuku tambir dan wayang. Dilanjutkan dengan uraian hari-hari baik (dina rahayu) yang terdapat dalam wuku tertentu. Disebutkan juga tentang uraian geni rawana, ala ayuning dina (baik buruknya hari dalam saptawara menurut penanggal dan pangelong), kajeng rendetan, dewasa (hari baik) untuk matetanduran atau menanam sesuatu yang disesuaikan dengan sadwara, lengkap dengan sesapan agar tanam-tanaman tumbuh dengan baik. Misalnya Tungleh sangat baik untuk menenm mentimun. Teks diakhiri dengan uraian tentang pengaruh palalindon (gempa) terhadap bhuwana agung, hubungannya denga ke-12 bulan Bali. Misalnya linduh (gempa) yang terjadi pada Sasih Kasa (bulan 1) adalah pertanda baik karena Betari Pretiwi beryoga untuk keselamatan dunia. Juga uraian caru patemon dilengkapi dengan sarana dan mantranya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.38-LT 256
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah terdiri dari empat macam teks, yaitu: pawukon (h.1-56); catatan peristiwa/peringatan (56-59); rapal/mantera keislaman (59-72, 85-86); dan sebuah teks babad (73-81). Bab yang berisi pawukon terdiri dari dua bagian. Bagian pertama (1-29) berisi gambar lambang-lambang tiap wuku yang bersangkutan. Bagian kedua (31-56), ditulis dengan bentuk macapat, sebanyak lima pupuh, memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan pawukon seperti: lambang dewa, burung, kayu, pengapesan, dan lain-lain. Daftar pupuh dari bagian ini sebagai berikut: 1) pangkur; 2) sinom; 3) dhandanggula; 4) kinanthi; 5) jurudemung. Pada bab pengetan berisi beberapa peringatan seperti: peringatan kelahiran, kematian, wisuda seseorang dan sebagainya. Pengetan ini tidak dicatat pada saat kejadiannya, melainkan ditulis satu orang padasatu saat, seakan-akan menyalin dari sumber lain. Sebagai contoh, hari kelahiran Den Ajeng Sariyem pada hari Rabu Legi, 20 Jumadilawal, wukumandasiya, Ehe 1693 (14 Oktober 1767). Hanya nama tahun (warsa) di sini tidak tepat, pada naskah tertulis Ehe, sedang seharusnya Jimawal. contoh lain pada tanggal h.30, terdapat catatan saat meninggalnya Sunan Pakubuwana (VII) pada tanggal 28 Psa, Jimakir 1786 (11 Mei 1858). Hari dan pasaran yang disebutkan dalam teks ini (Senin Legi), selisih satu hari dari yang seharusnya, yakni Selasa Pahing. Pada bab mantera, berisi beberapa mantra seperti: parlu mahrib (60-63), sunat wulu (64-65), asmu Bagenda Ngali, dan sebagainya, yang kesemuanya menunjukkan pengaruh Islam atau bahasa Arab. Bagian keempat dalam naskah ini, yang merupakan uraian sejarah berbentuk prosa, berisi cerita mengenai Pulau jawa sejak masih awang-uwung sampai Raja Ngerum mengalahkan raja Peranggi (73-77), dan ramalan raja Galuh tentang Pulau Jawa di masa yang akan datang setelah sang raja membunuh Ajar Gunung Padang (77-81). Di samping hal-hal di atas, etrdapat pula catatnlain yang tidak berhubungan dengan teks-teks terdahulu. Pada h.28 terdapat catatan tentang seorang yang bernama Mas Ngabehi Sastrawikrama yang menyampaikan salam seraya menyerahkan (wayang) Baladewa. pada h.83 terdapat tulisan seseorang yang tampaknya berasal dari waktu yang jauh kemudian, berisi panyandra kepada seorang perempuan. Tampaknya naskah ini merupakan kumpulan teks yang dikerjakan oleh beberapa orang dan pada waktu yang berbeda. Pada h.31 terdapat kolofon yang menyebutkan hari Senin Kliwon, 5 Jumadilawal, 1709 ('muka boma resi tunggil') yang bertepatan denga 8 April 1782 (hari dan pasaran selisih satu hari; seharusnya Selasa Legi). Penanggalan ini di duga berkaitan dengan penyalinan naskah bagian ini. Gaya tulisan dan bentuk-bentuk huruf cocok dengan penangglan tersebut. Di samping itu gaya penulisan dalam naskah ini amat khas dan layak diteliti lebih lanjut oleh ahli paleografi. Belum dapat dirunut tempat penyalinan berdasarkan gaya tulisan saja, tetapi yang jelas naskah tidak berasal dari lingkungan kraton, melainkan dari sebuah pusat kebudayaan yang lain-mungkin di Pesisir Utara bagian timur. Pada h.63 terdapat catatan yang menyebutkan bahwa naskah ini milik Kapitan Mangundirja. Menurut catatan yang terdapat pada h.i, naskah diperoleh Th. Pigeaud pada 19 Desember 1929 dari v.d. Gracht."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.39-NR 74
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini beris dua teks, yaitu: 1. Usaha yang harus dilakukan dalam mencari sandang pangan agar dapat rizki yang besar, dan ada daftar nama-nama ke-30 wuku yang dipakai sebagai ramalan; 2. Berisi teks untuk para istri agar berbakti kepada suaminya. Asal koleksi R. Tanojo."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.13-KT 57
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>