Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1627 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York: McGraw-Hill, 1984
728.69 AWA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Prestel, 1996
R 720.79 AWA
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Wiley, 1988
690.837 STE p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Evenson, Renee, 1951-
"Delivering top-of-the-line customer service is Job #1 for most companies, an important factor in keeping profits high and customers coming back. Customer service problems can damage not just a company?s reputation but its bottom line, so for busy managers -- and business owners with little time to search for solutions -- some fast help is needed."
Philadelphia: Society for Industrial and Applied Mathematics, 2007
e20443400
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Barber, Daniel
"A House in the Sun describes experiments in solar house heating in American architectural, engineering, political, economic, and corporate contexts from the beginning of World War II until the late 1950s. Solar houses were built across the United States, and also proposed for sites in India, South Africa, and Morocco. These experiments developed parallel to transformations in the discussion of modern architecture, relying on new materials and design ideas for both energy efficiency and claims to cultural relevance. These experiments also developed as part of a wider analysis of the globe as an interconnected geophysical system. Perceived resource limitations in the immediate postwar period led to new understandings of the relationships among energy, technology, and economy. The solar house, both as a charged object in the milieu of suburban expansion, and as a means to raise the standard of living in developing economies, became an important site for social, technological, and design experimentation. A House in the Sun argues that this mid-century solar discourse was one of the first episodes in which resource limitations were seen as an opportunity for design to attain new relevance. Furthermore, discussion of and experimentation in solar technology established both an intellectual framework and a funding structure for the articulation of global environmental concerns in subsequent decades. In presenting evidence of resource tensions at the beginning of the Cold War, the book presents a new perspective on the histories of architecture, technology, and environmentalism, one more fully engaged with geopolitical and geophysical pressures."
Oxford: Oxford University Press, 2016
e20470067
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Raktoe, B.L.
New York: John Wiley & Sons, 1981
519 RAK f (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cochran, William G.
New York: John Wiley & Sons, 1959
001.434 COC e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agrippin Wiraningtyas
"Abstrak
Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini bertujuan memproduksi garam beryodium melalui inovasi Solar Thermal Salt House dalam meningkatkan produksi dan produktivitas lahan tambak garam dengan biaya murah dan berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah teknik kristalisasi garam. Dengan teknik ini dihasilkan garam berukuran kecil, yang kemudian dicuci dengan brine untuk menghilangkan pengotor sehingga diperoleh kristal garam yang putih mengilat. Kristal yang diperoleh selanjutnya dikeringkan dalam Solar Thermal Salt Houseagar terlindung dari polusi dan partikel debu. Kristal garam yang telah kering kemudian disortir menggunakan penyaring untuk mendapat ukuran kristal yang seragam. Tahap berikutnya adalah iodisasi dan pengemasan. Garam beryodium yang telah dikemas selanjutnya dijual Rp1.000,00 per bungkus dengan berat 250 gram. Hasil yang diperoleh pada kegiatan ini adalah pelaksanaan kegiatan PKM produksi garam beryodium melalui Solar Thermal Salt House dapat meningkatkan partisipasi kelompok mitra dalam meningkatkan produksi dan produktivitas lahan tambak. Penggunaan plastik geotermal sebagai meja kristalisasi dapat meningkatan kuantitas dan kualitas produk garam di Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Produksi garam beryodium dapat meningkatkan pendapatan petani garam mencapai 400%. Di samping itu, terjadi perubahan perilaku kelompok mitra dalam pemanfaatan IPTEKS untuk memproduksi garam."
Jakarta: Pusat Pemberdayaan Masyarakat - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 2019
300 JPM 3:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alzena Araminta
"Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan primer manusia karena berfungsi untuk menaungi dan mengakomodasi berbagai aktivitas. Salah satu pemenuhan kebutuhan hunian adalah pembangunan perumahan formal, seperti tipe cluster yang ditujukan untuk membentuk lingkungan hunian yang berkualitas dan tertata. Perumahan tipe cluster dibangun oleh pengembang dengan bentuk dan desain yang seragam sehingga berpotensi menimbulkan ketidakpenuhan kriteria tempat tinggal penghuni. Fenomena ini menjadi satu dari berbagai alasan penghuni cluster melakukan housing adjustment dengan cara adaptasi hunian –tindakan pemodifikasian dan penyesuaian rumah atas situasi tertentu-. Dalam prosesnya, terdapat beberapa variabel, seperti tahap siklus dan gaya hidup keluarga yang memengaruhi adaptasi sebagai cara penyesuaian rumah terhadap hunian tipikal pada perumahan cluster. Mengingat, setiap hunian terdiri dari jumlah anggota keluarga, umur, latar belakang, dan persepsi yang berbeda. Skripsi ini membahas bagaimana penghuni rumah tipikal berusaha memodifikasi rumah berdasarkan siklus hidup anggota keluarga sesuai dengan aktivitas dan gaya hidupnya. Berdasarkan hasil peninjauan terhadap studi kasus di Cluster Savia, skripsi ini menunjukkan bahwa para penghuni cenderung melakukan adaptasi hunian untuk melengkapi kubutuhan yang belum terpenuhi. Skripsi ini menyimpulkan setiap keluarga menghasilkan bentuk penyesuaian yang variatif dan unik meskipun mereka tinggal di dalam rumah dengan luas dan tata ruang yang tipikal.

Dwelling is one of the primary human needs because it functions to shelter and accommodate various activities. One of the fulfillment of dwelling needs is the construction of formal housing, such as the cluster type which is intended to form a quality and orderly residential environment. Developers build cluster-type housing with a typical form and design that has the potential to cause non-fulfillment of the criteria for occupant housing. This phenomenon is one of the various reasons for the occupants of the cluster to make housing adjustments using residential adaptation – the act of modifying and adjusting their homes to certain situations. In the process, there are several variables, such as the lifecycle stage and family lifestyle that influence adjustment as a way of adjusting to typical occupancy in housing clusters. Bearing in mind, each residence consists of several family members, ages, backgrounds, and different perceptions. This study discusses how the typical occupant tries to modify the house based on the life cycle of family members according to their activities and lifestyle. Based on the results of reporting on case studies in the Savia Cluster, this thesis shows that the occupants tend to make adjustments to their residences to fulfill their unfulfilled needs. This study concludes that every family produces varied and unique adjustment forms even though they live in a house with a typical area and layout."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Farid Shalahuddin
"Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan energi manusia semakin meningkat dan dibutuhkan berbagai alternatif sumber energi untuk memenuhinya, salah satu teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut adalah sel surya. Salah satu jenis dari sel surya yang sedang berkembang secara pesat adalah sel surya perovskit. Sel surya perovskit masih memiliki beberapa permasalahan, diantaranya yaitu saat muatan bergerak antara lapisan sel surya, dapat terjadi fenomena yang bernama trapped charges, dan salah satu metode untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah penambahan TEOS sebagai lapisan pasif pada saat deposisi lapisan aktif yang dapat memperbaiki ketidaksempurnaan kontur yang menyebabkan muatan menjadi trapped. Fabrikasi TEOS dengan katalis CuO/SiO2 memberikan TEOS yang memiliki ikatan antar atom yang lebih kuat dan kualitas bahan yang lebih baik. Konsentrasi dari katalis dapat memberi dampak pada produk akhir dari reaksi kimia, dan nilai suhu saat reaksi berlangsung juga terkadang memengaruhi kebutuhan konsentrasi katalis untuk proses reaksi, sehingga nilai konsentrasi terbaik untuk fabrikasi TEOS sebagai lapisan pasif perlu dicari. Penelitian dilakukan dengan menggunakan konsentrasi katalis yang berbeda dengan nilai 0,5 mol%; 1 mol%; and 1,5 mol% dari katalis CuO/SiO2 untuk fabrikasi TEOS yang kemudian akan dideposisikan sebagai lapisan pasif sel surya. Fabrikasi dari sel surya perovskit yang menggunakan lapisan pasif yang fabrikasinya menggunakan konsentrasi katalis CuO/SiO2 sebanyak 1 mol% dengan struktur TiO2/Perovskit/Karbon memberikan hasil terbaik dengan

product, and the temprature in which the chemical reaction happen can sometimes have impact on the consentration of the catalyst needed, so the ideal consentration for TEOS fabrication as passive layer need to be discovered. Research is done by using different catalyst concentration of 0.5 mol%, 1 mol%, and 1.5 mol% of CuO/SiO2 catalyst for TEOS fabrication which then later deposited as the passive layer of solar cell. Solar cell fabrication with a passive layer that utilizes 1 mol% of CuO/SiO2 catalyst with TiO2/Perovskite/carbon structure yield the best result with value of Isc 21.18 A, value of Voc 0.04 mV, and fill factor of 0.243."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>