Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211796 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarippudin
"Tujuan penelitian ini untuk meganlisis efetifitas program Pembiayaan Produktif Koperasi dan Usaha Mikro )P3KUM) pada dua koperasi wanita yaitu Koperasi Al-Hidayah dan Koperasi Wanita Citra Usaha di Kabupaten Way Kanan Propinsi Lampung tahun 2006. Ukuran efektifitas dikaji pada perkembangan kinerja kopeasi wanira dan bermanfaat atau tidak bermanfaatnya P3KUM bagi usaha mikro Dalam emndapatkan data kinerja koperasi wanita didasatkan pada laporan pengurus koperasi pada forum Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang telah disahkan Badan Pengawas Kopeasi dan dibahasa nggota koperasi maisng-masing.
Hasil penelitian menunjukan dengan mengikuti program P3KUM, kedua koperasi wanita menunjukan peningkatan kinerja dilihat dari aspek ekanggotaan, karyawan kopeasi, simpanan sukarela dan aset koperasi. Sebagian besar usaha mikro menyatakan mendapat manfaat dari program P3KUM ini. Dengan menggunakan analisi multinomial logit, faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi usaha mikro mendapat manfaat adalah pelatihan, lama usaha dan jenis usaha."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T27723
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mujib Ridha
"Mahasiswa UI yang berjumlah > 38.000 jiwa, berbagai mahasiswa melakukan perjalanan untuk tujuan pendidikan baik dari UI dan keluar kampus. Perjalanan tersebut menimbulkan dampak kemacetan baik didalam kampus maupun di luar. Kemacetan ini diduga disebabkan karena banyak diantara nya mahasiswa universitas Indonesia yang menggunakan kendaraan pribadi baik mobil maupun motor. Tidak maksimalnya penggunaan angkutan kereta api listrik mungkin menjadi salah satu penyebab kemacetan tersebut. Sehingga dibutuhkan keterpaduan diantara kedua moda tersebut. Penelitian ini bertujuan memperoleh distribusi karakteristik mahasiswa Universitas Indonesia pengguna moda kendaraan pribadi yang akan beralih ke moda KRL dan memperoleh suatu model pemilihan moda dengan menggunakan model Logit dimana metode estimasi parameter yang digunakan adalah pendekatan maximum likelihood selanjutnya lakukan pengujian statistik. Pemodelan Logit dapat menjelaskan probabilitas pelaku perjalanan dalam memilih moda kendaraan pribadi dan KRL bila dilihat dari cost, time dan dan mengetahui perubahan probabilitas pelaku perjalanan bila terjadi perubahan cost, time. Asumsi dasar yang diberlakukan jika terdapat kebijakan pemberlakuan tarif khusus kepada mahasiswa Universitas Indonesia akan mempengaruhi tingkat penggunaan KRL Ekonomi-AC dan juga faktor biaya operasional KRL yang tinggi dapat mempengaruhinya. Pengumpulan data dilakukan melalui internet seperti facebook, email dan google docs tanpa membatasi sampel dengan pertanyaan antara lain meliputi : karakteristik sosio-ekonomi, tujuan perjalanan, kepemilikan kendaraan bermotor, biaya transportasi perhari, biaya perjalanan menuju stasiun keberangkatan dan stasiun kedatangan, peralihan moda. Hasil analisis menunjukkan pengaruh tarif KRL Ekonomi-AC yang diberlakukan serta penghematan waktu perjalanan mempengaruhi Mahasiswa Universitas Indonesia pengguna kendaraan pribadi untuk menggunakan KRL Ekonomi AC.

UI students, representing > 38 000 inhabitants, miscellaneous travel students for educational purposes, both in and out of the UI campus. Travel congestion effects both inside and outside campus. Overloading is believed to be caused by many of its Indonesian University students who use cars and cars and motorcycles. No maximum electrical use of rail transport may be one reason these bottlenecks. This requires the integration between the two modes. This study aimed to obtain the distribution characteristics of Indonesian students at the University of the user modes of private vehicles will switch to electric railway train and obtain a mode choice model using Logit model where the parameter estimation method used is maximum likelihood approach and then perform statistical tests. Logit probability model can explain the traveler in choosing the mode of private vehicles and electric railway trains when viewed from the time, cost and the probability and the change journey to find out if there are changes in cost, time. The basic assumption is imposed if there is a policy enforcement special rates for students at the University of Indonesia will affect the level of use of the electric railway train (Economy-AC) as well as operational cost factor high electric railway trains that can affect it. Data collected through the internet such as facebook, email and google docs without limiting the sample to the questions include: socio-economic characteristics, trip purpose, vehicle ownership, daily transportation costs, travel expenses to the station of departure and arrival stations, switching modes. The results show the influence of an electric railway train fare (Economy-AC) applies and the impact of travel time savings, University of Indonesia Student private vehicle use train users (Economic-AC)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50705
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tian Galuh Dhuhanita
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini sebuah model prediksi untuk mendeteksi secara dini potensi
pembiayaan bermasalah yang dapat disehatkan dan yang berakhir dengan
penyelesaian secara litigasi maupun non litigasi untuk penanganan pembiayaan
bermasalah telah dibuat dengan pendekatan teknik statistik yakni Nested Logit.
Hasil penelitian menemukan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh signifikan
secara statistik terhadap resolusi tindakan penyehatan adalah limit pembiayaan,
status kepemilikan usaha, dan prospek usaha. Adapun faktor-faktor yang
berpengaruh signifikan secara statistik terhadap resolusi penyelesaian dengan non
litigasi, yaitu akad pembiayaan, sikap nasabah, dan prospek usaha, sedangkan
terhadap penyelesaian litigasi, yaitu status kepemilikan usaha, sektor usaha, dan
prospek usaha. Hasil ketepatan prediksi yang ditunjukkan oleh model Nested Logit
secara keseluruhan rata-rata sebesar 87% akurat dari aktual, dengan proporsi
akurasi pada masing-masing resolusi: yaitu 71% pada penyehatan, 92% pada
penyelesaian non litigasi dan 98% pada penyelesaian litigasi. Akurasi model yang
didapat sudah sangat cukup baik dimana keakuratan hasil prediksi validasi terhadap
model secara keseluruhan sebesar 89%. Untuk itu, model ini dapat digunakan
sebagai pendeteksi dini potensi pembiayaan bermasalah

ABSTRACT
In this study a prediction model for early warning sign detection of potential non
performing financing problems that can be recovered and resolved either non
litigation or litigation in handling financing problems have been developed by the
approach of the statistical techniques called Nested Logit Regression. The results
found that the factors statistically and significantly have a relationship on the
resolution of recovering measures are the limit of financing, business ownership
status and business prospects. The factors that influence statistically and
significantly against non-litigation, namely the financing agreement, the attitude of
customers and business prospects, while on the resolving by litigation, namely the
ownership status of the business, the business sector, and business prospects. The
results shown by the prediction accuracy of Nested Logit models with overall
average was about 87% of the actual accurate, with the proportion of accuracy on
each resolution: 71% on recovering, 92% in non-litigation settlement and 98% on
completion of litigation. The accuracy of the model obtained is very reasonably
well, where the accuracy of the predicted results validate the overall model by 89%.
Therefore, this model can be used as an early detection of potential non performing
financing problems."
2016
T45778
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anang Risgiyanto
"Pada sektor kesehatan, desentralisasi adalah terjadinya pelimpahan kewenangan dari Departemen Kesehatan kepada Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten/Kota, yang berakibat terjadinya perubahan terhadap struktur, fungsi dan tanggung jawab, dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Disadari, bahwa desentralisasi ini berdampak juga pada sistem perencanaan pembangunan kesehatan, yaitu daerah mempunyai kewenangan besar untuk melakukan perencanaan dan penganggaran sesuai dengan situasi dan kemampuan daerah, sehingga beberapa permasalahan perencanaan terjawab dengan adanya sistem desentralisasi dengan Bottom Up Planning.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang mekanisme Sistem Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Kesehatan Pada Era Desentralisasi Di Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan Tahun 2003, dengan menggunakan metode kualitatif dan melakukan pengumpulan data primer terhadap kompunen input, komponen proses dan komponen out put dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, melakukan observasi dan telaahan dokumen data skunder.
Hasil penelitian ini dalam pelaksanaan Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Kesehatan Pada Era Desentralisasi Di Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan Tahun 2003, telah dapat dilakukan dengan mekanisme bottom up planning. Hambatan yang timbul berkaitan dengan penyusunan perencanaan program pembangunan kesehatan pada era desentralisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan, antara lain kualitas dan kuantitas sumberdaya tenaga belum memadai; kedudukan unit perencanaan pada sub bagian perencanaan di bawah bagian tata usaha, sehingga dalam pelaksanaan penyusunan perencanaan program pembangunan kesehatan tidak optimal; tidak tersedianya dana khusus untuk penyusunan perencanaan; sarana komputasi, transportasi dan komunikasi belum memadai; rendahnya ketersediaan dan kevalidan data; rendahnya pemahaman terhadap metode perencanaan; pelaksanaan bimbingan teknis penyusunan perencanaan belum maksimal; pelaksanaan konsultasi mengenai penyusunan perencanaan belum optimal; pelaksanaan langkah-langkah perencanaan belum maksimal; koordinasi lintas program sudah dilaksanakan akan tetapi terdapat hambatan mengenai sumberdaya manusiannya; perlu ditingkatkan untuk melakukan advocacy kepada pihak Pemerintah Daerah, DPRD dan Bapeda dan belum masuknya wawasan terhadap program pembangunan kepada sektor lain;' penggunaan pedoman penyusunan perencanaan dengan menggunakan konsep P2KT, serta melakukan rencana anggarannya dengan mengacu Kepmendagri Nomor 29 tahun 2002; pedoman satuan biaya yang digunakan adalah pedoman satuan biaya dari Pemerintah Kabupaten dalam bentuk Keputusan Bupati; jadwal penyusunan perencanaan sudah dibuat secara sistematis akan tetapi penggunaannya belum maksimal serta realisasinya sering tidak tepat; dilakukannya pendokumentasian perencanaan program pembangunan kesehatan dalam bentuk DIPDA(DASK, Proposal, Master plan 2001-2005; adanya peningkatan anggaran pada tahun 2003. Kemudian adanya kegiatan district grant PIP I, guna mendorong pelaksanaan desentralisasi bidang kesehatan yang didanai oleh pinjaman luar negeri (World Bank).
Saran utama untuk mendorong kemampuan Pemerintah Kabupaten khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan dalam rangka pelaksanaan desentralisasi bidang kesehatan yaitu dengan meningkntan kualitas dan kuantitas sumberdaya tenaga guna melakukan advokasi secara sitematis sehingga dapat memperoleh komitmen pengambil keputusan di daerah agar sektor kesehatan dapat dijadikan sebagai pilar pembangunan daerah melalui pelaksanaan bimbingan teknis; melakukan konsultasi; melaksanakan penyusunan perencanaan sesuai dengan langkah-langkah perencanaan; adanya koordinasi lintas program dan lintas sektor; adannya petunjuk perencanaan; menyusun anggaran biaya sesuai dengan pedoman satuan biaya; melakukan penjadwalan perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan program pembangunan kesehatan.

In the health sector, the decentralization means the submission of authority from the Department of Health to the Health Office of Province and Regency/ Municipality, which cause the change towards the structure, function and responsibility, in order to provide health services to the people. It is realized that the decentralization also effect the health development planning system, namely the region have greater authority to perform the planning and budgeting according to the situation and the regional ability, that some planning problems are responded with the decentralization system with Bottom Up Planning.
This research is intended to obtain the description regarding the mechanism of Health Development Program Planning Preparation During The Decentralization Era In The Health Office Of Way Kanan Regency In The Year 2003, by using qualitative method and performing the primary data collection by using the in-depth interview technique, observation and study of documents of secondary data.
This results of this research in implementation of the Health Development Program Planning Preparation in the Decentralization Era in the Health office of Way Kanan in the year 2003, has been done with bottom up planning mechanism. The constraints faced related to the preparation of the health development program planning in the decentralization era in the health office of Way Kanan Regency, among others are the quantity and quality of the human resources that are not sufficient; the position of the planning unit in the sub division of planning under the administration unit, that in the implementation of the health development program planning preparation is not optimum; the lack of fund available especially for the planning preparation; insufficient computation and communication facilities, the low availability and validity of data; the low understanding towards the planning method; the technical guidance implementation is not optimum; consultation implementation regarding the planning preparation has not optimum; planning steps implementation has not maximum; the inter programs coordination has been dome but there is human resource constraint; the advocacy to the regional Government, DPRD and Bapeda needs to be increased due to lack of understanding toward the development program of the other sector; the use of planning preparation guide by using the concept of P2KT, and the prepare the budget by referring to the Kepmendagri No. 29 year 2002; the standard unit cost used is standard the unit cost from the regency government in the form of Decree of the Head of Regency; schedule of the planning preparation has been systematically, however, the usage is not maximum yet and the realization is often inaccurate; the documentation of health development planning in the form of DTPDAIDASK, Proposal, Master plan 2001-2005; the increase of budget in the year 2003. Then with the district grant PHP 1, in order to encourage the decentralization in the health sector which is financed by the foreign loan (World Bank).
The main suggestion to encourage the ability of the Regency Government, especially the Health Office of Way Kanan in order to implement the decentralization of the health sector, namely by increasing the quality and quantity of human resources in order to perform the advocacy systematically that the commitment of decision maker in the region can be obtained in the health sector to be used as the regional development pillar through technical guidance implementation; perform the consultation; perform the planning preparation according the planning steps; the inter programs and inter sector coordination; the planning guidance; prepare the budget according the standard unit cost perform the planning schedule up to the implementation of the health development program activities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T13024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Joko Prasetyo
"Dampak dari kompleksnya permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia akibat krisis ekonomi global adalah semakin melambungnya jumlah penduduk miskin, yang ditandai dengan meningkatnya ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar hidupnya (basic need). Dari kondisi tersebut pemerintah berusaha menyikapi persoalan yang terjadi dengan melakukan upaya penanggulangan kemiskinan, yakni berupa program Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang merupakan program rescue dan recovery terhadap masyarakat miskin. Dan salah satu program diantaranya adalah Program Pengembangan Kecamatan (PPK).
PPK dirancang secara khusus untuk menanggulangi kemiskinan di masyarakat yang dilakukan dengan meningkatkan keterpaduan pengembangan ekonomi produktif dan pembangunan sarana dan prasarana perd an. Dalam pengelolaannya diberikan langsung kepada masyarakat lokal, sedangkan pendekatan yang digunakan dalam PPK adalah pemberdayaan masyarakat dimana mawarakat penerima bantuan diberikan kebebasan dalam menentukan kegialan yang akan dilaksanakan alas dasar kesepakatan melalui musyawarah (bottom-up Planning).
Diantara kegiatan yang dijalankan dari program PPI( salah satunya berupa pemberian modal usaha ekonomi produktif kepada masyarakat miskin, dengan program tersebut diharapkan masyarakat miskin mendapat manfaat berupa peningkatan pendapatan keluarga dari usaha yang dijalankannya, sehingga mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya (basic need).
Persoalan yang timbul adalah apakah dengan pemberian bantuan modal usaha tersebut betul-betul efektif dalam meningkatkan pendapatan keluarga miskin ? Berdasarkan dari pemikiran teerebut penulisan tesus ini dilakukan. Penulisan tesis ini merupakan hasil penelitian evaluasi pelaksanaan PPK; dimana program yang dijalankan di Iokasi penelitian apakah memang efektif untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga mampu mengurangi jumlah masyarakat miskin.
Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan dan program PPK yakni untuk menanggulangi kemiskinan memang benar-benar dapat efektif difakukan dengan melalui pemberian pinjaman modal usaha. Sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran yang dapat memperjelas bentang keberadaan konsep program PPK setelah diaplikasikan di lapangan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini berupa pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Melalui pendekatan dan jenis penelioan ini, diharapkan dapat menggambarkan dengan jelas berdasarkan fakta-fakta yang ada dilapangan mengenai pelaksanaan program PPK kemudian menganalisanya berdasarkan konsep-konsep yang digunakan sehingga dapat diketahui keefektifan program PPK dalam mengurangi jumlah masyarakat miskin. Sementara itu data selama penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam dengan para informan, observasi, studi pustaka dan me1a|ui dokumentasi. Sedangkan pemilihan informan dilakukan melalui teknik snowball sampling, dimana informan diperoleh melalui petunjuk dari inforrnan sebelumnya yang telah ditetapkan sebagal infomman awal. Sementara waktu penelitian yang dlgunakan berjalan kurang lebih dua bulan dengan lokasi di kampung Bumi Merapi kecamatan Baradatu kabupaten Way Kanan propinsi Lampung.
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan menunjukkan bahwa pelaksanaan program PPK di lokasi penelitian dapat dinilai cukup bahasil. Mulai dari pelaksanaan tahap awal berupa sosialisasi, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi dan pelestarian dapat dilakukan dengan cukup berhasil. Partisipasi masyarakat, keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh mampu menambah kemampuan masyarakat dalam mengelola lembaga keuangan masyarakat. Nyata dan keberhasilan pelaksanaan program tersebut telah 3 (tiga) kali berhasil melakukan perguliran dana pinjaman program. Akan tetapi dan keberhasilan tersebut belum menyentuh masyarakat miskin secara keseluruhan. Para pelaku program masih lebih mementingkan ketepalan perguliran dengan masih menyenyampingkan kelompok masyarakat miskin. Sehingga dari pelaksanaan program pemberian pinjaman modal usaha di lokasi penelitian ternyata belum cukup efektif didalam meningkatkan pendapatan masyarakat miskin walaupun telah berhasil melakukan perguliran dana program sebanyak 3 (tiga) kali."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T5584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (i) rasio keuangan yang terpilih sebagai prediktor dalam memprediksi financial distress; (ii) tingkat akurasi model prediksi financial distress yang terbentuk dari analisis. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Bursa
Efek Indonesia (BEI) berupa Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat periode 2012-2013. Dengan teknik purposive sampling, penelitian ini menggunakan sampel 23 emiten yang terhitung dalam saham JII. Penelitian ini menggunakan metode analisis Binary Logit Regression. Hasil empiris menunjukkan bahwa rasio-rasio keuangan dalam laporan
keuangan perusahaan yang terdiri dari: Current Ratio (CR), Operating Profit Margin (OPM),
Return Of Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan nilai beta saham (YLD) dapat digunakan
untuk membedakan dan mengklasifikasikan perusahaan ke dalam kelompok yang
mengalami financial distress dan non financial distress. Rasio keuangan yang signifikan
memprediksi kemungkinan terjadinya financial distress yaitu ROA dan ROE. Rasio-rasio
tersebut digunakan dalam model prediksi financial distress berdasarkan indikator Debt to
Total Aset Ratio (DAR) (model kedua) dan terbukti layak secara statistik untuk digunakan
sebagai model dengan akurasi prediksi 90,9%. Model prediksi financial distress ini dapat
digunakan sebagai early warning signal. Bagi pihak regulator seperti BEI, Otoritas Jasa
Keuangan dan lainnya, dapat menggunakan model prediksi financial distress ini sebagai tool
dalam menjalankan fungsi evaluasi, reviu dan pengawasan terhadap emiten."
Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2015
336 JBPPK 8:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muaz Munziri
"Menurut Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1984, pola pembinaan dan pengembangan koperasi secara implisit menganut dua pola yaitu pola KUD dan Non KUD; di satu pihak pembinaan KUD diarahkan untuk menjadi suatu lembaga ekonomi yang otonom, efektif dan efisien, dimiliki dan diatur oleh warga desa sendiri serta dijadikan sebagai alat Pemerintah dalam melaksanakan program-program Pembangunan Nasional. Ini menunjukkan bahwa adanya keinginan Pemerintah agar sektor koperasi diharapkan dapat secara seimbang dengan sektor-sektor lain memberikan peranan dalam Perekonomian Nasional sebagai konsekuensi dari salah satu pelaku ekonomi di Indonesia yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945.
Untuk tujuan itu tentunya, efisiensi usaha koperasi merupakan titik sentral yang perlu dijadikan ukuran agar koperasi dapat tumbuh dan berkembang serta dapat bersaing secara sehat dengan sektor-sektor lain. Pada prinsipnya efisiensi usaha koperasi merupakan suatu kemampuan koperasi dengan seluruh kekayaan yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan Sisa Hasil Usaha.
Sisa Hasil Usaha yang besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa koperasi itu telah dapat bekerja dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan Sisa Hasil Usaha yang diperoleh itu dengan kekayaan atau modal yang digunakan untuk menghasilkan Sisa Hasil Usaha tersebut atau menghitung rentabilitas ekonomisnya.
Berdasarkan hasil perhitungan trend dan penggunaan rata-rata hitung terhadap 24 KUD sebagai sample yang terdiri dari 12 KUD Mandiri dan 12 KUD Non Mandiri yang penulis teliti, pada periode tahun 1987 - 1991, baik secara keseluruhan maupun per kelompok masing-masing 12 KUD Non Mandiri dan 12 KUD Non Mandiri ternyata pertumbuhan Rentabilitas Ekonomisnya tidak efisien.
Berbagai informasi yang berkaitan dengan masalah rentabilitas ekonomi baik yang berasal dari aspek finansial maupun non finansial digali dalam studi ini untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu faktor-faktor manakah yang menyebabkan menurunnya tingkat rentabilitas ekonomis di tiga kelompok penelitian KUD di Lampung Selatan ini; faktor apakah yang menyebabkan KUD Mandiri lebih efisien dibandingkan KUD Non Mandiri.
Untuk menjawab persoalan di atas telah dilakukan survey dengan menggunakan daftar pertanyaan penelitian kepada 24 KUD yang terpilih menjadi sampel yang tersebar di daerah tingkat II Lampung Selatan dan lembaga-lembaga pemerintah yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.
Hasil studi ini dapat diringkas sebagai berikut: Rendahnya rentabilitas ekonomis KUD-KUD Lampung Selatan baik secara keseluruhan maupun per kelompok yaitu KUD Mandiri dan KUD Non Mandiri ternyata disebabkan tingkat pertumbuhan SHU lebih kecil dibandingkan pertumbuhan Total Aktiva, dan karena lebih tingginya tingkat perputaran aktiva KUD Mandiri dibandingkan KUD Non Mandiri yang menyebabkan KUD Mandiri lebih efisien."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T4336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khotibul Umam
Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Bisnis UGM, 2010
332.041 KHO m (1);332.041 KHO m (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>