Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 329 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Masfar R. Hakim
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1984
923.292 MAS l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiana
"Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek Axia Bogor bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam pengelolaan Apotek, serta melakukan praktek pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundangundangan dan etika yang berlaku. Tugas khusus yang diberikan adalah mengenai perencanaan pengadaan obat dan perbekalan farmasi lainnya untuk apotek yang baru berdiri.

The aim of pharmacist internship program in Apotek Axia Bogor is to understand the duties and responsibilities of Pharmacist in Pharmacy management, and also practice pharmaceutical care according to current regulations and pharmacist ethics. Specific task that given in pharmacist internship program is drugs procurement planning and other pharmaceutical supplies for the newly pharmacy."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
Pr-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat
"Kedokteran gigi secara luas diketahui menggunakan bahan kimia, dan logam berat, dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi kepada masyarakat, namun secara akurat karakteristik bahan, dan limbah tindakan kedokteran gigi merupakan bahan berbahaya dan beracun (B3), belum diketahui oleh masyarakat.
Mercury, logam inlay, fluor, arsen, kerangka logam gigi tiruan akrilik adalah bahan berbahaya dan beracun yang digunakan dokter gigi. Pada proses pengecoran tekniker gigi (laboratory technician) sekali-sekali atau rutin terpajan secara berlebihan Beryllium konsentrasi tinggi, uap Beryllium terlepas selama peleburan alloy Ni-Cr-Be, khususnya pada sistem filtrasi dan exhaust yang tidak memadai. Bahan ini harus dikelola secara khusus baik masih sebagai bahan maupun sudah menjadi limbah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 85 Tahun 1999 Jo Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
Mengingat besarnya resiko yang akan ditimbulkan limbah bahan berbahaya dan beracun yang digunakan oleh dokter gigi, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi karakteristik bahan dan limbah kedokteran gigi sehingga memberikan manfaat ganda, yaitu produk yang diperlukan untuk membantu pasien dapat dibuat, dan limbah yang dihasilkannya dapat dikendalikan, Penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan dalam memanfaatkan bahan baku secara optimal yang berdampak pada penghematan penggunaan sumberdaya alam dan menghilangkan atau mengurangi resiko limbah bahan berbahaya dan beracun.
Permasalahan yang timbul adalah dokter gigi menggunakan bahan berbahaya dan beracun, menghasilkan limbah bahan berbahaya dan beracun dibuang ke sungai atau dibuang bersama-sama dengan limbah domestik akan mengakibatkan pencemaran air dan tanah. Belum ada upaya-upaya pengelolaan limbah yang dihasilkan, dan peraturan perundangan yang mengatur masalah limbah yang dihasilkan tindakan kedokteran gigi atau disebut limbah klinis kedokteran gigi.
Penelitian dilakukan secara cross sectional untuk mendapatkan:
1. Identifikasi bahan yang digunakan dan limbah yang dihasilkan tindakan kedokteran gigi di klinik kedokteran gigi.
2. Identifikasi bahan yang digunakan dan limbah yang dihasilkan tindakan kedokteran gigi di laboratorium.
3. Mengetahui perbandingan massa limbah dengan kerangka logam dalam pembuatan gigi tiruan kerangka logam.
4. Mengetahui hubungan antara jumlah bahan baku logam dengan kerangka logam gigi tiruan dan limbah logam yang dihasilkan dalam pembuatan gigi tiruan akrilik kerangka logam.
Hipotesis penelitian adalah:
1. Massa limbah sisa pembuatan kerangka logam gigi tiruan lebih besar dibandingkan produknya.
2. Terdapat hubungan antara masa bahan baku dengan masa limbah yang dihasilkan dan kerangka logam gigi tiruan, semakin besar massa produk yang diinginkan semakin besar limbah yang dihasilkan.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2003, bertempat di Laboratorium Steel, Laboratorium Akrilik, dan Lab oratorium Porselen Klinik Prosthodonsia Lembaga Kedokteran Gigi TNI Angkatan Laut RE. Martadinata Jakarta.
Analisis data dilakukan dengan cara analisis tabel untuk mengetahui karakteristik bahan dan limbah tindakan kedokteran gigi di klinik kedokteran gigi, analisis tabel dan pengukuran beberapa parameter bahan dan limbah proses pembuatan satu jenis pesawat prostodontik, analisis regresi berganda dengan program SPSS 11,4 for windows untuk mengetahui hubungan antara bahan baku dengan limbah logam dan kerangka logam yang dihasilkan pembuatan kerangka logam gigi tiruan. Variabel bebas adalah limbah (X1), kerangka logam (X2) dan variabel terikatnya adalah bahan baku logam (Y).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah klinis tindakan dokter gigi di klinik kedokteran gigi merupakan limbah bahan berbahaya dan beracun, yang dapat dikelompokkan menjadi: limbah benda tajam, limbah infeksius, limbah jaringan tubuh, limbah farmasi, limbah toksik, serta limbah karsinogenik.
Limbah klinis yang dihasilkan dokter gigi di laboratorium steel, laboratorium akrilik, dan laboratorium porselen tergolong bahan berbahaya dan beracun karena dapat dikategorikan sesuai dengan klasifikasi LaGrega sebagai berikut: limbah organik, limbah anorganik dan limbah minyak.
Kesimpulan penelitian ini adalah massa limbah pembuatan kerangka logam gigi tiruan lebih berat dibandingkan dengan massa kerangka logam sebagai produk. Terdapat hubungan positif dan sangat signifikan antara bahan baku dengan limbah yang dihasilkan dalam proses pembuatan kerangka logam gigi tiruan akrilik dan kerangka logam yang dihasilkan.

Dentistry is known widely use chemical and heavy metal to give dental public service. However, the characteristic of material and waste of dentistry as a toxic and dangerous material is not familiar accurately yet by the public.
Mercury, Fluoride, Arsenic, inlay metal, acrylic denture metal frame are hazardous materials that usually used part of material by dentist. Laboratory technicians may be exposed occasionally or routinely to excessively high concentrations of beryllium vapor. The risk of beryllium vapor exposure is greatest for dental technicians during alloy melting, especially in the absence of an adequate exhaust and filtration system. Either material or waste has to be managed particularly appropriate to the Rule of Indonesian Government No. 85 in 1999 about the changed of Rule of Government No. 18 in 1999 about Waste Management of Hazardous Material.
Considering of high risk that occurred by toxic and dangerous material, which used by dentist, the research of characteristic identification of material and dentistry waste should be carried out. It is proposed to give multiple benefit such as the product that needed for helping medical patient can be made, the waste that emerged can be controlled, and the research is expected as a consideration in optimizing of standard material, so that natural resources used economically and the risk of hazardous material could be reduced even be removed.
The problems that appear are the dentists still use hazardous material, produce hazardous waste that need management, the efforts of waste management is not done yet, and the rule to regulate dentistry clinical waste is not arranged yet.
The research was done cross sectional to obtain:
1. Used materials and waste identification that emerged by dentistry execution in dentistry clinic.
2. Used materials and waste identification that emerged by dentistry execution in laboratory.
3. The compare of waste of metal frames when the producing of denture metal frames.
4. The review of relation between accounts of standard metal material with metal waste and denture metal frame that cause in production metal frame acrylic denture.
Hypothesis of this research was the frame denture casting waste mass is heavier than the mass of frame denture as a product, and there was positive and significant relation between standard material with waste that resulted and metal frame that produced in acrylic denture metal frame production.
The research had been executed in June 2003, in Steel laboratory, Acrylic laboratory, Porcelain laboratory and Prosthodonsia clinic, Dentistry Institution TNI Angkatan Laut RE. Martadinata, Jakarta.
Data analysis was done with table analysis to know the characteristic of material and dentistry execution waste in dental clinic, table analysis and measurement of several material parameters and waste of making one kind of prosihodontic apparatus. Multiple regression analysis was applied to calculate correlation between standard materials with metal waste that resulted in metal frame production and metal frame that produced. The dependent variable was metal waste (X1), metal frame (X2), and independent variable was raw material (Y).
Characteristic of Dentistry clinical waste in dental clinic can be classified into sharp waste, infectious waste, histological waste, pharmaceutical waste, chemical waste and heavy metal waste, including to hazardous waste.
Characteristic of Clinical wastes that resulted by dentist in Steel laboratory, Acrylic laboratory and Porcelain laboratory were to belong to hazardous waste because of could be classified that suitable with La Grega classification, that are organic waste, inorganic waste and oil waste.
Conclusion of this research the frame denture casting waste mass is heavier than the mass of frame denture as a product. There was positive and significant relation between standard material with waste that resulted and metal frame that produced in acrylic denture metal frame production.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marvi Nurjanah
"Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek Axia bertujuan untuk memahami tugas pokok, fungsi dan peran Apoteker Pengelola Apotek (APA) di apotek dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa calon Apoteker untuk beradaptasi langsung pada lingkungan kerja kefarmasian yang sebenarnya di apotek serta memahami sistem manajemen dan administrasi di Apotek Axia. Tugas khusus yang diberikan berjudul Peran Apoteker Dalam Pengendalian Keuangan Di Apotek. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengkaji metode pengadaan obat dalam upaya melakukan pengendalian keuangan di Apotek Axia.

Pharmacists Professional Practice at Apotek Axia aims to understand the main duties, functions and role of pharmacists pharmacy manager (APA) in pharmacies and to provide an opportunity for prospective pharmacists to adapt directly to the actual working environment of pharmacy in Pharmacy and understand the management and administration systems in Apotek Axia. Given special assignments titled Role of Pharmacists in Financial Control. The purpose of this special assigment is to understand drug procurement method in effort controlling finance in Apotek Axia.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Triandita
"Apotek merupakan suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi serta perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat . Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek Axia bertujuan untuk mengetahui dan memahami peran apoteker di apotek, khususnya dalam bidang manajemen apotek dan juga pelayanan kefarmasian. Kegiatan PKPA dilaksanakan pada tanggal 14 April sampai dengan 16 Mei 2014. Peranan apoteker dalam manajemen apotek meliputi pengadaan, pembelian, penyimpanan, penjualan barang, serta administrasi. Tugas khusus yang diberikan adalah mengenai peran apoteker di dalam pengadaan dan pengendalian persediaan obat di apotek di tinjau dari sisi management dan dari sisi kefarmasian di Apotek Axia, dan kemudian dilihat kesesuaiannya dengan Pedoman Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Pharmacy is a certain place, where pharmacy do work and distribution of pharmaceutical and other medical supplies to the public. Pharmaceutical services has now shifted its orientation from the drug to patients who refer to Pharmaceutical Care. As a consequence of the change in orientation, pharmacists are required to improve the knowledge, skills and behaviors to be able to interact directly with patients. Apothecary Profession Internship Program (APIP) activities held on April 14th to May 16th 2014. The role of the pharmacist in the pharmacy management including procurement, purchase, storage, sale of goods, as well as administration. While the special assignment given is the pharmacist's role in the procurement and inventory control of drugs in pharmacies in the review of the management and of the pharmacy in Axia pharmacy, and then viewed for compliance with the Standard Guidelines for Pharmaceutical Services in Pharmacy.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fitria Saraswati
"Apotek merupakan suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi serta perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Pelayanan kefarmasian saat ini telah bergeser orientasinya dari obat ke pasien yang mengacu kepada Pharmaceutical Care. Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku untuk dapat melakukan interaksi langsung dengan pasien. Kegiatan PKPA dilaksanakan pada tanggal 14 April - 16 Mei 2014 di Apotek Axia dengan tujuan untuk mengetahui secara langsung peran dan fungsi apoteker di apotek, baik dalam aspek pengelolaan teknis kefarmasian maupun non teknis kefarmasian di apotek. Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah untuk mengetahui hal-hal yang perlu disiapkan dan dilakukan pada saat akan mendirikan apotek baru.

Pharmacy is a certain place, where pharmacy do work and distribution of pharmaceutical and other medical supplies to the public. Pharmaceutical services has now shifted its orientation from the drug to patients who refer to Pharmaceutical Care. As a consequence of the change in orientation, pharmacists are required to improve the knowledge, skills and behaviors to be able to interact directly with patients. Apothecary Profession Intership Program (APIP) activities held on April 14th to May 16th 2014 in the Axia Pharmacy in order to determine directly the role and functions of pharmacists in pharmacies, both in the technical aspects of management and non-technical pharmacy pharmacy pharmacy. While the purpose of the special task is to find out the things that need to be prepared and performed at the time of going to establish a new pharmacy.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Yudo Purnomo
"Untuk mengurangi kemacetan lalu ? lintas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta membangun flyover di beberapa ruas persimpangan jalan yang kepadatan lalu ? lintasnya tinggi. Namun pada masa pelaksanaan konstruksinya seringkali terjadi kendala ? kendala yang dapat mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek sesuai jadwal yang direncanakan. Mengetahui akibat yang dapat ditimbulkan bila kendala ? kendala tersebut tejadi, penulis bermaksud untuk meneliti seberapa besar peran konsultan pengawas pada proyek flyover terhadap kinerja waktu sehingga penyelesaian proyek yang sesuai jadwal dapat diwujudkan Untuk menjawab bagaimana peran konsultan pada proyek konstruksi flyover tersebut perlu dilakukan kajian terhadap tugas, wewenang dan tanggung jawab konsultan pengawas, metode pelaksanaan konstruksi pada proyek flyover dan definisi dari kinerja waktu itu sendiri. Dimana dalam kajian teoritis tersebut dapat diambil sebuah kerangka pemikiran yang pada akhirnya menghasikan sebuah hipotesa.
Penelitian diharapkan dapat mengetahui tingkat pengaruh konsultan pengawas terhadap ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan sesuai jadwal rencana pada setiap tahapan sesuai metode pelaksanaan konstruksi. Kuisioner diberikan dengan responden owner (DPU DKI) dan personel kontraktor yang mengerti permasalahan. Analisa data diolah dengan Analityc Hierarchy Process (AHP) untuk mendapatkan prioritas/ranking faktor tugas, wewenang dan tanggung jawab konsultan pengawas.

To lessen last jam - passed by quickly Government Provinsi DKI Jakarta through On Duty Public Work DKI Jakarta develop;build flyover in some joint intersecting street which is last density - passed by quickly high. But at a period of its construction execution oftentimes happened constraints able to result delay of solving of project on schedule which is planned. Knowing effect of able to be generated by if constraints happen, writer have an eye to to check how big role of supervisor consultant at project of flyover to time performance so that the solving of appropriate project of schedule can be realized To answer how role of consultant at project of the flyover construction require to be conducted by study to duty, supervisor consultant responsibility and authority, construction execution method at flyover project and the definition of time performance it self. Where in the theoretical study can be taken by a idea framework which is on finally result a hypothesizing.
Research expected can know supervisor consultant influence storey;level to accuracy of completion of task time on schedule plan in each step according to construction execution method. Quitionaire given with owner responder ( DPU DKI) and contractor personel understanding problems. Data analysis processed with Analityc Hierarchy Process ( AHP) to get priority / duty factor ranking, supervisor consultant responsibility and authority."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24791
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Suherman
Jakarta: Pop, 2016
899.221 MAM r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>