Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14644 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Creasey, William A.
Philadelphia: Lea & Febiger , 1985
614.599 9 CRE d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sharmila Shankar, editor
"This book covers the current state-of-the art knowledge on the impact of nutrition and diet with nutrigenetics, nutritional epigenomics, nutritional transcriptomics, proteomics, and metabolomics approach in cancer prevention and therapy."
Dordrecht: [, Springer], 2012
e20417529
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Washington: National Academy Press, 1982
612.3 COM d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Geelong, Vic: Deakin University, Faculty of Arts, 1996
641.3 FOO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kushi, Michio
New York: ST. Martin's Griffin, 2009
616.994 KUS c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zacharias, Eric
"Over the past several years there has been increasing information in the medical literature regarding the health benefits of a Mediterranean diet. Clinicians may not be informed on advances in nutrition, and studies have demonstrated that they do not spend much time discussing food as a means for promoting health with patients. The Mediterranean diet : a clinician's guide for patient care is an essential new volume that serves as an update and a reference for clinicians on the Mediterranean diet. Specific diseases and the effects the Mediterranean diet have on them are outlined. Diseases and conditions that are outlined include heart disease, stroke, Alzheimer’s, depression, cancer, allergies, asthma, arthritis and diabetes. A detailed analysis of the specific nutrients in a Mediterranean diet and the food groups containing them is also included. A useful guide containing daily meal plans and and an extensive recipe section prepared by a team of dieticians can be found in the patient resources section. "
New York: Springer, 2012
e20425931
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Kejadian kanker kolon mayoritas terjadi secara sporadik. Berbagai faktor non-inherited yang dipikirkan sebagai penyebab kanker kolon merupakan kombinasi antara faktor diet dan lingkungan. Kedua faktor ini menyebabkan mutasi somatik pada berbagai gen spesifik dalam pembentukan kanker kolon. Di antara berbagai faktor, butirat (dibentuk dalam proses fermentasi fiber) mungkin mempunyai peranan yang penting sebagai zat kemoprotektif terhadap kanker kolon. Sumber butirat dalam makanan sehari-hari berasal dari makanan yang mengandung kulit gandum. Pada tingkat molekuler, butirat menyebabkan asetilasi histon, meningkatkan diferensiasi berbagai sel, menginduksi terjadinya apoptosis dan meregulasi ekspresi dari berbagai onkogen. Faktor-faktor ini yang menjadi alasan butirat mempunyai efek protektif terhadap kanker kolon. (Med J Indones 2003; 12: 127-31)

The majority of colon cancers occur sporadically. They are thougth to be caused by non-inherited factors such as a combination of diet and environmental factors, which result in somatic mutations of specific genes. Among dietary factors butyrate which is derived from fermentable fibers may have important role as chemoprotector against colorectal cancer. The source of butyrate in daily diet mostly come from wheat products especially wheat bran. At molecular level, butyrate causes hystone acetylation, favours differentiation, induces apoptosis and regulates the expressions of various oncogens. These effects suggest that butyrate may be protective against colorectal cancers. (Med J Indones 2003; 12: 127-31)"
Medical Journal of Indonesia, 12 (2) April June 2003: 127-131, 2003
MJIN-12-2-AprilJune2003-127
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2009
616.994 CAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi S. Muktisendjaja
"ABSTRAK
1. Gambaran Umum
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mikobakterium tuberkulosis. Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dengan nilai prevalensi nasional 0,29%, dan nilai prevalensi untuk DKI Jakarta 0,26 % (Manaf, 1986).
Salah satu ciri penyakit tuberkulosis paru yang sudah lama dikenal ialah penurunan status gizi yang tampak jelas dengan adanya penurunan berat badan atau bertambah kurusnya penderita dari hari ke hari. Dokumen tertua yang memuat hal ini ditemukan sekitar tahun 3700 SM, sekalipun waktu itu namanya masih bermacam-macam. Demikian juga dikemukakan bahwa lukisan orang sakit yang ditemui Budha dalam perjalanannya pada rilief-rilief candi Borobudur berupa gambar orang-orang kurus dengan tulang iga yang menonjol dan bahu yang tertarik ke atas merupakan gambaran penderita tuberkulosis paru, yang rupanya saat itu telah menjadi
penyakit rakyat yang dikenal luas (Van Joost, 1951). Selanjutnya penelitian di Rumah Sakit Persahabatan pada tahun 1977 mendapatkan bahwa dari 132 penderita tuberkulosis paru (apusan sputum positif), 84,1% di antaranya mempunyai berat badan kurang, kekurangannya bervariasi antara 10% s/d 47% dari berat badan ideal (Danusantoso, 1979).
Saat ini sudah disadari bahwa penurunan status gizi pada pasien dengan penyakit infeksi umumnya disebabkan anoreksia dan peningkatan kebutuhan metabolik sel oleh inflamasi (Faster, 1987), dampaknya bukan sekedar penurunan berat badan atau bertambah kurusnya penderita tetapi juga akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh yang memberi perlindungan terhadap penyakit infeksi seperti penurunan Sekretori Imunoglobulin A (SIgA) yang memberikan kekebalan permukaan membran mukosa, gangguan sistem fagositosis, gangguan pembentukan kekebalan humoral tertentu, berkurangnya sebagian besar komplemen, dan berkurangnya thymus sel (T) sel yang sudah tentu akan mempengaruhi fungsinya (sel mediated immunity) (Faulk & Vitale, 1982). Kesemuanya itu akan meniadi kendala dalam merawat dan mengobati penderita karena dapat memperburuk keadaan, memperpanjang masa perawatan, menghambat penyembuhan serta mempermudah kekambuhan atau reinfeksi di kemudian hari (Faulk dkk, 1974; Silk, 1983; Kudsk and sheldon, 1983). Dari gambaran di atas sudah sewajarnya faktor penurunan status gizi ini mendapat perhatian dan penanganan yang intensif, lebih-lebih lagi pada saat ini dimana obat-obat anti tuberkulosis sudah demikian banyak dan ampuh, maka tunjangan nutrisi sebagai bagian dari mata rantai pengobatan dapat Lebih bezperan dalam menentukan suksesnya pengobatan. Hal lain yang penting yaitu peningkatan status gizi akan memberikan dampak psikologis yang positif terhadap penderita sendiri maupun lingkungan keluarga, masyarakat,
pekerjaannya dalam anti rasa percaya diri, penerimaan keluarga / masyarakat / lingkungannya, termasuk lingkungan pekerjaannya sehingga penderita dapat produktif kembali?
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>