Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6473 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simms, Lillian M.
New York: Harper & Row, 1978
610.73 SIM n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Ida Kartanti
"ABSTRAK
Kepuasan kerja merupakan faktor pendorong intensitas tinggal perawat di puskesmas.
Perpindahan dan pergantian perawat dapat mengganggu proses pelayanan kesehatan di
masyarakat. Peran manajer keperawatan diperlukan untuk mendukung iklim kerja yang dapat
meningkatkan kepuasan kerja perawat di puskesmas. Metode penelitian ini adalah kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional pada 35 puskesmas di Kota Depok dengan total 122 perawat
sebagai responden penelitian. Alat bantu yang digunakan adalah kuesioner kepuasan kerja yang
memiliki nilai reliabilitas 0,930 dan 0,970. Hasil yang dicapai yaitu terdapat hubungan yang
signifikan antara kepuasan kerja dengan kepuasan ekstrinsik (OR=7,222; p= 0,005) dan
kepuasan intrinsik (OR=13,176; p< 0,001) pada perawat puskesmas di Kota Depok. Kepuasan
ekstrinsik yang dimaksud adalah kebijakan organisasi, kebijakan administrasi, supervisi,
penghasilan, hubungan interpersonal, dan kondisi kerja. Kepuasan intrinsik yang dimaksud
adalah pencapaian, penghargaan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, dan keahlian.
Determinan dari kepuasan kerja perawat adalah kepuasan intrinsik (OR= 15,199; p<0,001)
setelah dikontrol umur. Hal tersebut dapat memberikan masukan yang baik bagi puskesmas
dan dinas kesehatan untuk meningkatkan kepuasan intrinsik dan ekstrinsik perawat puskesmas,
yaitu dengan menerapkan jenjang karir keperawatan komunitas sehingga peningkatan faktor
keahlian (kepuasan intrinsik) dan pendapatan (kepuasan ekstrinsik) perawat puskesmas dapat
terfasilitasi dengan baik.

ABSTRACT
Job satisfaction is a driving factor of nursing intention to stay at primary health care. Retention
and replacement of nurses can disrupt the process of health services in the primary health care.
The role of the nursing manager is needed to support a work climate that can increase nursing
job satisfaction at primary health care. The aim of this research is to find the determinant of
nursing job satisfaction in primary health care in Depok. This research used cross sectional
quantitative methode in thirty-five primary health care in Depok with a total of 122 nurses as
respondents. The tool used was a job satisfaction questionnaire with a reliability value of 0.930
and 0.970. The results was that there is a significant relationship between job satisfaction with
extrinsic satisfaction (OR = 7,222; p<0.05) and intrinsic satisfaction (OR = 13,176; p<0.01)
for nurses in Depok City primary health care. Subvariables of extrinsic satisfaction are
company policies, administrative policies, supervision, salary, interpersonal relations and
working conditions. Subvariables of intrinsic satisfaction are achievement, recognition, work
itself, responsibility and advancement. The determinant of nursing satisfaction at primary
health care in Depok is intrinsic satisfaction (OR=15,199 p<0.01) after controlled by age
variable. This can provide good input for primary health care and health services to increase
intrinsic and extrinsic satisfaction of primary health care nurses so that there is an increase in
job satisfaction of nurses at the Depok City primary health care in particular and health services
in general.
"
2019
T54909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Grippando, Gloria M
New York : Delmar Publisher , 1989
610.73 GRI n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lindeman, Carol A.
London: W.B. Saunders, 1999
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cronin, Patricia
Edinburgh: Mosby , 2004
610.73 CRO k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lindeman, Carol A.
Philadelphia : WB Sounders company , 1999
610.73 LIN f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Noer Triyanto Rusli
"Pendahuluan: Penerapan kewaspadaan standar telah menjadi tantangan besar bagi petugas kesehatan, terutama di negara-negara berkembang, membahayakan keselamatan mereka dan meningkatkan paparan mereka terhadap patogen terkait darah. Mempertimbangkan hal ini, sebuah penelitian dilakukan pada ketidakpatuhan perawat terhadap praktik kewaspadaan standar dengan pengamatan langsung terhadap perilaku perawat.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat terhadap praktik SP.
Metode: Sebuah studi cross-sectional dilakukan pada 120 perawat yang bekerja di sebuah rumah sakit di Palembang. Komponen Health Belief Model dari subjek dicatat melalui kuesioner. Formulir observasi 12 poin menilai kepatuhan SP perawat. Model regresi logistik ganda digunakan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang terkait dengan kepatuhan perawat.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,7% dari peserta memiliki kepatuhan yang baik meskipun lima momen kebersihan tangan perlu ditingkatkan. Studi ini mengungkapkan bahwa proporsi perawat yang bekerja di ruang operasi dan ruang gawat darurat lebih besar daripada proporsi yang bekerja di bangsal lain dalam hal kepatuhan terhadap kewaspadaan standar(OR=2,57, 95% IK 1,51-4,36). Proporsi perawat yang telah menerima pelatihan juga menunjukkan proporsi yang lebih besar dalam kepatuhan terhadap kewaspadaan standar dari mereka yang belum dilatih (OR=2,70, 95% IK 1,07-6.79).
Kesimpulan: Perilaku perawat terhadap SP secara signifikan terkait dengan kecukupan unit pelatihan dan kerja. Disarankan bahwa praktik SP juga dipengaruhi oleh faktor pendukung dan norma subjektif. Pelatihan perawat yang memadai, penyediaan peralatan pencegahan infeksi, dan penilaian pajanan pekerjaan perlu diperkenalkan.

Introduction: The application of standard precautions (SPs) had become a significant challenge for healthcare workers, especially in developing countries, endangering their safety and increasing their exposure to blood-related pathogens.
Objective: This study was aimed at exploring the factors related to nurses‟ compliance with the practice of SP.
Methods: A cross-sectional study was conducted on 120 nurses working at a hospital in Palembang. Health Belief Model components of the subjects were recorded through questionnaires. A 12-point observation form assessed the nurses‟ SP compliance. Multiple logistic regression models were used to explore factors associated with nurses‟ compliance.
Results: The results showed that 56,7% of participants had good compliance, although the five moments of hand hygiene was still needed to be improved. The study revealed that the proportion of the operating room and emergency room nurses who complied to the SPs was larger than the proportion of those who work at the other wards(OR=2.57, 95% CI 1.51-4.36). The proportion of nurses who had received training also showed a larger proportion in compliance with SPs than those who had not been trained (OR=2.70, 95% CI 1.07-6.79).
Conclusion: Nurses‟ behavior to SP was significantly associated with the adequacy of the training and work unit. It is suggested that the practice of SP was also influenced by enabling factors and subjective norms. Adequate training of nurses, provision of infection prevention equipment, and assessment of occupational exposures need to be introduced.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia: Lippincot, 2004
610.73 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keseimbangan wanita karier dan ibi rumahtangga sebagai solusi mencegah ketidakharmonisan keluarga
."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>