Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2041 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York : Raven Press, 1985
617.03 MED
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Washington, DC: American Psychological Association, 1995
150.287 PSY
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rayi Adila Paramita
"Layanan rehabilitasi medik menghadapi permasalahan dalam hal keberlangsungan durasi dan intensitas terapi yang terbatas. Implementasi Internet of Things (IoT) pada unit rehabilitasi medik dapat membantu dokter dan perawat untuk memberikan perawatan yang akurat serta pemulihan yang lebih cepat. Penelitian ini bertujuan untuk memilih alternatif terbaik IoT yang dapat diimplementasikan pada unit rehabilitasi medik di rumah sakit dengan memperhatikan kriteria penerapan Internet of Things dan kemampuan keuangan rumah sakit. Opini dari delapan orang ahli digunakan untuk mengidentifikasi dan memilih kriteria dan subkriteria yang mendukung proses penerapan IoT pada rehabilitasi medik di rumah sakit. Metode Best Worst Method (BWM) digunakan mendapatkan bobot prioritas dari kriteria dan subkriteria penerapan IoT. Metode Additive Ratio Assessment (ARAS) digunakan untuk mendapatkan tingkat utilitas setiap alternative IoT. Metode Zero One Goal Programming digunakan untuk memilih penerapan Internet of Things berdasarkan limitasi seperti tingkat utilitas ARAS dari setiap alternatif, biaya pengadaan dan instalasi, biaya pelatihan, dan biaya pemeliharaan. Hasil akhir didapatkan bahwa virtual reality adalah penerapan Internet of Things yang terpilih berdasarkan kriteria penerapan Internet of Things dan kemampuan keuangan rumah sakit.

Medical rehabilitation services face problems in terms of limited duration and intensity of therapy. The implementation of the Internet of Things (IoT) in medical rehabilitation is expected to help doctors and nurses to provide accurate care and faster recovery. This study aims to choose the best alternative IoT that can be implemented in medical rehabilitation units in hospitals by taking into account the factors of Internet of Things implementation and hospital financial capability. The opinions of eight experts were used to identify and select factors and sub-factors that support the process of applying IoT in medical rehabilitation in hospitals. The Best Worst Method (BWM) method is used to get priority weighting from the criteria and sub-criteria for applying IoT. The Additive Ratio Assessment (ARAS) method is used to obtain the utility level of each alternative IoT. The Zero One Goal Programming method is used to choose the implementation of Internet of Things based on limitations such as the ARAS utility level of each alternative, procurement and installation costs, training costs, and maintenance costs. The final result is that virtual reality is chosen based on the factors of Internet of Things implementation and the financial capability of the hospital."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ohio: American Sociological Association, 1965
301 SOC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Quintessence publishing, 2008
617.695 PRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Brain plasticity is the focus of a growing body of research with significant implications for neurorehabilitation. This state-of-the-art volume explores ways in which brain-injured individuals may be helped not only to compensate for their loss of cognitive abilities, but also possibly to restore those abilities. Expert contributors examine the extent to which damaged cortical regions can actually recover and resume previous functions, as well as how intact regions are recruited to take on tasks once mediated by the damaged region. Evidence-based rehabilitation approaches are reviewed for a range of impairments and clinical populations, including both children and adults."
New York : Guilford Press, 2011
617.481 NEU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indrati Wuryastuti
"ABSTRAK
Keperawatan pada klien yang dirawat lama pada ruang rehabilitasi belum dikenal
masyarakat, sedangkan mereka melaksanakan pelayanan keperawatan secara
komprehensif dan holistik. Penelitian ini mempelajari pengalaman perawat pelaksaua
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang dilakukan rehabilitasi
medik di RSPAD Gatot Subroto. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
metode fenomenologi. Sampel dalam penelitian ini dalah sebanyak 5 orang, dan
mereka mempunyai karateristik yang berbeda. Perawat pelaksana yang dijadikan
partisipan sudah diidentifikasikan sebelumnya,sehingga diharapkan telah mempunyai
pengalaman yang cukup dalam melaksanakan tugasnya. Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam, sedangkan analisa data dilakukan dengan cara Colaizi.
Dari analisa data tersebut ditemukan 5 tema yaitu: 1). Motivasi perawat pelaksana
dalam bekerja, 2). Makna bekerja bagi perawat pelaksana, 3). Cara merawat pasien,
4) Hambatan dalam bekerja, 5) Kebutuhan dan harapan perawat pelaksana dalam
bekerja.
Kesimpulan: Pengalaman para perawat pelaksana menunjukkan bahwa motivasi
bekerja adalah sebagai tugas, disamping itu kegembiraan atas keberhasilan dalam
merawat pasien juga menjadi motivasi. Selanjutnya disimpulkan pula bahwa perawat
pelaksana membutuhkan pelatihan guna kelancaran tugasnya disamping itu mereka
juga ingin memperoleh kesempatan untuk melanjutkan kejenjang yang
yang lebih tinggi.
Rekomendasi yang diajukan adalah agar pihak Direksi dan Manajemen Keperawatan
memfasilitasi kebutuhan para perawat pelaksana dan kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan guna meningkatkan mutu asuhan keperawatan disamping itu pembinaan
yang terus menerus akan nilai-nilai luhur yang diyakini perawat pelaksana perlu dilakukan."
2007
T22852
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Turnip, Helena
"Latar Belakang: Rumah Sakit berfungsi melakukan upaya kesehatan dasar, kesehatan rujukanserta kesehatan penunjang yang dituntut mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia,peralatan dan teknologi. Analisis biaya dalam hal ini, dapat digunakan untuk perhitunganperencanaan anggaran, pengendalian biaya serta subsidi. Tujuan: Untuk mengetahui biayasatuan tindakan Rehabilitasi Medik serta upaya efisiensi dalam menutup kesenjangan tarifRumah Sakit dengan tarif INA CBGs. Metode: Analisis biaya dilakukan pada 23776 tindakanantara lain: High Laser 5666, Dry Needling 708, Injeksi Intraartikular 3142, MWD 6313, TENS3845, US 185, Traksi 34, Parrafin 362, Inhalasi 137, berbagai jenis latihan (Fisioterapi Dewasa 147, Fisioterapi Anak 516, Terapi Wicara Dewasa 398, Terapi Wicara Anak 1477, OkupasiTerapi Dewasa 709, Okupasi Terapi Anak 137). Hasil: Total biaya tindakan sebesar Rp13.122.053.719,-. Kesenjangan paket biaya satuan dengan tarif INA CBGs untuk paket 2modalitas (TENS-MWD) sebesar Rp (337.339), paket Latihan Fisioterapi Anak sebesar Rp(344.196), paket modalitas dan latihan (TENS – OT dewasa) sebesar Rp (536.293), paket HighLaser sebesar Rp (554.803), paket Injeksi Intraartikular sebesar Rp (889.211). Kesimpulan:Adanya kesenjangan biaya satuan dengan tarif Rumah Sakit serta tarif INA CBG’s dapatmenjadi bahan evaluasi bagi Rumah Sakit untuk melakukan efisiensi.

Background: The function of the hospital is to carry out basic health efforts, referral health andsupporting health which are required to be able to improve the quality of human resources,equipment and technology. Cost analysis in this case can be used to calculate budget planning,cost control and subsidies. Objective: To determine unit costs for Medical Rehabilitation andefficiency efforts in closing the gap of hospital rates and INA CBGs rates. Methods: Costanalysis was performed on 23776 procedures including: High Laser 5666, Dry Needling 708,Intraarticular Injection 3142, MWD 6313, TENS 3845, US 185, Traction 34, Paraffin 362,Inhalation 137, various types of exercise (Adult Physiotherapy 147, Children Physiotherapy516, Adult Speech Therapy 398, Children Speech Therapy 1477, Adult Occupational Therapy709, Children Occupational Therapy 137). Result: The total cost is IDR 13,122,053,719.-. Thedifference between the unit cost package and the INA-CBGs rate for the 2 modality package(TENS-MWD) is IDR (337,339), the Children's Physiotherapy Training package is IDR(344.196), High Laser for IDR (554,803), Intraarticular Injection package for IDR (889,211).Conclusion: There is a gap in the unit cost with Hospital rates and INA-CBG's rates can beused as evaluation material for Hospitals to carry out efficiency."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mentari Namira Pertiwi Isma
"Penelitian ini dilakukan pada 66 pasien yang sedang menjalani program rehabilitasi medik. Tujuan penelitian ini adalah melihat gambaran optimisme dan subjective well-being serta hubungan keduanya pada pasien yang sedang menjalani program rehabilitasi medik. Dari pengukuran menggunakan Life Orientation Test-Revised dan Subjective Happiness Scale,hasil menunjukkan tidak terdapat hubungan yan signifikan antara optimimse dan subjective well-being pada pasien yang sedang menjalani program rehabilitasi medik. Secara umum, mereka memiliki optimisme yang sedang dan tinggi, serta termasuk ke dalam kategori orang yang bahagia. Optimisme serta subjective well-being tidak ditemukan berbeda berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, status pernikahan, serta jenis program rehabilitasi mereka.

This research is conducted with 66 medical rehabilitation patients. The purposeis to describe optimism, subjective well-being, and the relationship between the two in patients within a medical rehabilitation program. Using the Life Orientation Test-Revised and Subjective Happiness Scale, the result showed that optimism is not significantly correlated with subjective well-being among patients in a rehabilitation program. Generally, the patients’optimism are moderate and high, and so does their subjective well-being. There was no optimism and subjective well-being diferrences found in patients, based on their age, gender,occupation, education, marital status, and medical rehabilitation program."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theta Felicia Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara coping dan simtom depresi pada individu yang sedang menjalani rehabilitasi medik. Sebanyak 50 partisipan diminta untuk melengkapi kuesioner coping (Brief COPE) dan simtom depresi (Beck Depression Inventory). Pada penelitian ini gambaran coping partisipan tergolong sedang dan simtom depresi mereka tergolong rendah. Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara coping dan simtom depresi (r = -0.223, p > 0.05). Meski demikian ditemukan hubungan yang negatif dan signifikan antara use of instrumental support (subscale emotion focused coping) dengan simtom depresi (r = -.304, p < 0.05).

This research examined the relationship between coping and depressive symptoms in individuals who are undergoing medical rehabilitation. A total of 50 participants were asked to fill out questionnaires on coping (Brief COPE) and depressive symptoms (BDI). In this research, participants were found to have moderate coping effectivity and low depressive symptoms. The results indicated an unsignificant relationship between coping and depressive symptoms (r = -0.223, p > 0.05). Although the results also indicate that there is a negative and significant relationship between the use of instrumental support (emotion focused coping subscale) and depressive symptoms (r = - .304, P <0.05).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>