Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13465 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bryant, Ruth A.
St.Louis: Mosby, 2007
617.1 BRY a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gaithersburg: AN Aspen , 1998
617.1 WOU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bryant, Ruth A.
Missouri: Mosby, Elsevier, 2007
617.106 BRY a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bryant, Ruth A.
St. Louis, Mo. : Elsevier/Mosby, 2012
617.919 5 BRY a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirunnisa Meilinda
"Olahraga merupakan aktivitas fisik yang berpotensi menimbulkan cedera. Kejadian cedera olahraga khususnya pada sistem muskuloskeletal tidak dapat diprediksi dan dihindari, namun untuk memaksimalkan proses pemulihan dibutuhkan penatalaksanaan yang cepat dan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan tim kesehatan Olimpiade Universitas Indonesia tentang penatalaksanaan cedera muskuloskeletal pada ekstremitas bawah. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross-sectional pada 46 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan mengenai cedera muskuloskeletal pada ekstremitas bawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan tim kesehatan berada pada kategori cukup sebesar 58,7 . Berdasarkan hasil penelitian tersebut, panitia Olimpiade Universitas Indonesia dapat melibatkan Klinik Satelit Makara Universitas Indonesia dan perawat untuk pendampingan selama di lapangan dan memberikan materi serta praktik sebagai pembekalan.

Sports is a physical activity that have high potential to cause injury, especially in musculoskeletal systems. These injuries cannot be predict nor avoid, but it can be minimalized by doing a good and rapid treatments. The aim of this study was to describe Olimpiade UI 39 s health teams rsquo knowledge about managing musculoskeletal injuries in lower extremities. This study used cross sectional design with 46 samples. This study showed 58,7 respondents had a moderate knowledge. This study recommends the Olimpiade UI 39 s health team to collaborating with Klinik Satelit Makara University of Indonesia and community nurse to give assistance during treatment and give a training about handling an injury in order to increase Olimpiade UI 39 s health teams rsquo knowledge.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia: W.B. Saunders, 1991
R 617.102 7 PHY
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Rolf, Christer
"A practical handbook on diagnosis and management of common sports injuries. Written for GPs, physiotherapists and sports therapists to tailor diagnosis and suggested therapy, as well as for coaches and athletes, and for keen amateur sports people who want to know what to do if they injure themselve"
London : A & C Black, 2007
R 617.102 7 ROL s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Yoni Vanto
"Latar Belakang: Surgical Site Infection (SSI) adalah infeksi sekitar luka operasi dalam kurun waktu 30 hari pascabedah. SSI merupakan 23,6% dari total infeksi nosokomial pascabedah abdomen di RSCM tahun 2009 – 2011. Tingginya angka morbiditas dan mortalitas dikarenakan SSI menyebabkan biaya penangganan SSI, sehingga pencegahan SSI akan mengurangi biaya pengobatan. Aquadest diketahui cairan yang efektif untuk irigasi luka, mudah didapatkan, murah dan aman untuk irigasi luka.
Tujuan: Mengetahui pencucian luka dengan aquadest dibanding perawatan luka Standar.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental terandomisasi tersamar tunggal, yang dilakukan di departemen bedah, Fakultas kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Mei – Juni 2018. Subyek berjumlah 80 orang setelah laparatomi mediana, dibagi menjadi grup kontrol (n=40) yang menerima perawatan standar dengan tulle setiap 2 hari dan grup eksperimental (n=40) yang menerima pencucian luka dengan aquadest setiap hari, dimulai hari kedua pascabedah. Pada hari ketujuh, dilakukan kultur mikrobiologi yang diambil dari benang jahitan. Parameter yang dievaluasi adalah pertumbuhan kuman, tanda infeksi, dan biaya per subyek antara 2 grup untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas keduanya.
Hasil: Positif kultur mikrobiologi 57,5% (n=23) pada grup kontrol dan 55% (n=22) pada grup eksperimental. Tidak ada perbedaan bermakna antara kolonisasi kuman di grup kontrol dan grup eksperimental (p=0,820) maupun insiden SSI (p=1,00). Selisih biaya Rp 27.500,00 (Rp 19.400,00 – Rp 40.990,00) lebih rendah pada grup eksperimental (Rp 385.500,00 (Rp 379.500,00 – Rp 385.960,00)) dibanding grup kontrol (Rp 413.000,00 (Rp 398.900,00–Rp 426.950,00))
Kesimpulan: Pencucian luka dengan aquadest lebih efisien dibandingkan perawatan luka dengan teknik standar.

Background: Surgical Site Infection (SSI) is infection at or around the incision site within 30 days postoperative. SSI accounts for 23.6% of total nosocomial infections after abdominal surgery in Cipto Mangunkusumo General Hospital during 2009 – 2011. The high morbidity and mortality due to SSI causes high cost burden for SSI management, hence prevention of SSI will reduced the cost of treatment. Aquadest has known as an effective substance for wound irrigation, easy to obtain, low-cost and safe for wound irrigation.
Aim: The study objective was to know the efficiency of aquadest wound irrigation compared to standard wound care.
Methods: This was a single-blinded randomized experimental study, conducted at the Department of Medical Surgery, Faculty of Medicine University of Indonesia, Cipto Mangunkusumo General Hospital during May-June 2018. Subjects were eighty patients after median laparotomy, randomized into control group (n=40) which received standard wound care with tulle every other day and experimental group (n=40) which received aquadest wound irrigation every day, started on the second post operation day. On the seventh day, microbiological culture taken from surgical suture materials. Parameters evaluated were the bacterial growth, signs of infection and cost per subject between two groups to know the efficiency and efficacy of both treatment.
Result: The positive microbiological culture were 57,5% (n=23) in control group and 55% (n=22) in experimental group. There was no significant difference of bacterial colonization in the control and experimental group (p = 0,820) neither in SSI incidence (p = 1,00). The cost difference was Rp 27.500,00 (Rp 19.400,00 – Rp 40.990,00) lower for subject in experimental group (Rp 385.500,00 (Rp 379.500,00 – Rp 385.960,00)) compared with control group (Rp 413.000,00 (Rp 398.900,00–Rp 426.950,00)).
Conclusion: Surgical wound irrigation with aquadest was more efficient compared with standar surgical wound care.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rabbania Hiksas
"Latar Belakang: Penyembuh luka yang dikenal luas oleh masyarakat modern saat ini adalah povidone iodine 10%, sedangkan masyarakat tradisional lebih memilih bubuk kopi. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membuktikan bahwa bubuk kopi lebih efektif dalam menyembuhkan luka dibandingkan dengan povidone iodine 10%.
Metode: Enam ekor tikus putih Rattus norvegicus betina dengan usia 10-12 minggu dibuatkan 3 luka sebesar 0.5x1 cm yang dijadikan kelompok kontrol, povidone iodine 10%, dan bubuk kopi. Tiga tikus pertama dikorbankan dihari ketiga dan sisanya dihari ketujuh. Bekas luka dipotong dan dibuat sediaan histopatologi dengan pewarnaan Hematoxylin dan eosin untuk fibroblas dan Van Gieson untuk serat kolagen.
Hasil: Terdapat proses inhibisi penyembuhan luka oleh povidone iodine 10% dan bubuk kopi pada hari ke-1 sampai 3, tetapi terdapat stimulasi fibroblas dan serat kolagen setelah hari ketiga. Pada hari ketiga, kelompok kontrol memiliki tingkat fibroblast dan serabut kolagen paling tinggi, sedangkan pada kelompok povidone iodine 10% dan bubuk kopi relatif sama dengan di tingkat yang rendah. Pada hari ketujuh, semua kelompok memiliki tingkat fibroblas dan serabut kolagen yang hampir sama. Walaupun begitu, perbedaan ini tidak bermakna (p=0.427 untuk fibroblast, dan p=0.300 untuk serat kolagen).
Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan bermakna dari povidone iodine 10% dan bubuk kopi terhadap tingkat fibroblas dan kolagen.

Background: Common wound healing treatment used by modern society is povidone iodine 10%, but traditional society prefer to choose coffee powder. This research is done to prove the effectiveness of coffee powder as wound healing treatment in compared to povidone iodine 10%.
Methods: 3 wounds with each 0.5x1 cm are made in female Rattus norvegicus white rats with age around 10-12 weeks and divided into control, povidone iodine 10% and coffee powder group. The first three rats were sacrificed on the third day and the rest on the seventh day. Histopathological specimens were made from the cutting wounds and stained using Hematoxylin-eosin for fibroblas dan Van Gieson for collagen fibers analysis.
Result: There is an inhibition processed by povidone iodine 10 and coffee powder in the 1st until 3rd day, but there is a stimulation of fibroblast and collagen fibers after day 3. On the 3rd day, control group has the highest level of fibroblast and collagen fibers, but on the 7th day, all groups have approximately the same level of fibroblast and collagen. However, this differences is not significant (p=0.427 for fibroblast, and p=0.300 for collagen fibers).
Conclusion: there is no significant difference between povidone iodine 10% and coffee powder towards the level of fibroblast and collagen.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Kurniawan Rizal
"ABSTRAK
Metode perawatan luka berkembang dari metode konvensional ke metode perawatan luka modern dressing. Perawatan luka dengan menggunakan modern dressing memiliki lebih banyak manfaat dibanding dengan menggunakan balutan konvensional. Modern dressing sangat baik digunakan untuk balutan luka kronik dikarenakan dapat mempercepat proses penyembuhan luka pasien. Namun, tidak semua perawat mengetahui modern dressing ini. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perawat dalam menggunakan modern dressing untuk perawatan luka, seperti faktor pengetahuan, pelatihan, kebijakan RS, SOP ruangan, akses, usia, tingkat pendidikan, dan rekomendasi dokter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perawat dalam menggunakan modern dressing untuk perawatan luka. Metode penelitian yang digunakan adalah simple random sampling. Data penelitian diuji menggunakan uji Chi-Square. Penelitian ini dilakukan di RSUP Persahabatan dengan jumlah sampel 82 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pengetahuan, SOP ruangan, dan pelatihan mempengaruhi perawat dalam menggunakan modern dressing untuk perawatan luka. Hasil ini dapat memberikan manfaat bagi pelayanan keperawatan terkait penggunaan modern dressing sebagai balutan luka pasien.

ABSTRACT
Wound care methods progress from conventional methods to modern methods of wound care dressings. Using modern dressing has more benefits compared with using conventional dressings. Modern dressings very usefull for chronic wound because it can accelerate wound healing process of patients. However, not all nurses knowing about benefits of modern dressing. There are several factors that influence nurses in the use of modern dressing for wound care, as a factor of knowledge, training, hospital policies, SOP rooms, access, age, educational level, and the doctor's recommendation. The purpose of this study is to determine the factors that influence nurses in the use of modern dressings for wound care. The method of this study using simple random sampling. This study data was tested by Chi-Square test. This study was conducted in Persahabatan Hospital with total sample of 82 people. The results showed that knowledge, SOP room and training affect nurses in the use of modern dressing for wound care. This results can give benefits for nursing care about using modern dressing as wound dressing patients."
2016
S65123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>