Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107000 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tahira Anggia
"Kerjasama perpustakaan dilakukan sebagai suatu usaha perpustakaan untuk mengurangi kelemahan-kelemahan yang dimilikinya dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Suatu kerjasama perpustakaan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan karena melibatkan dua atau lebih perpustakaan sehingga proses kerjasama perlu diperhatikan dalam setiap tahapnya. Dengan menggunakan metode kualitatif dan bentuk penelitian studi kasus, penelitian ini akan membahas lebih dalam mengenai proses kerjasama di dalam Jaringan Pustaka Bersama serta hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses tersebut. Proses kerjasama diteliti dengan mengacu pada teori pembentukan tim kerjasama, the five stage model, oleh Tuckman dan Jensen (1977). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada perpustakaan-perpustakaan lain mengenai proses kerjasama perpustakaan dan hambatan-hambatan apa yang dihadapi dalam proses kerjasama perpustakaan.

Library cooperation is held as an attempt to reduce the library weaknesses in order to fulfill the user needs of information. Library cooperation is not an easy thing to do because it involves two or more libraries so that the cooperation process needs to be well noticed at all stage. Using a qualitative method with case study design, this study will describe the process of library cooperation of Jaringan Pustaka Bersama and the barriers that they have met. The research refers to the five stage model of team building by Tuckman and Jensen (1977). This study hopefully can give some knowledge about the process of library cooperation and the barriers to the library cooperation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S1
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tien Kartini
"Penelitian mengenai koleksi bahan pustaka KBK telah dilakukan pada 26 anggota jaringan informasi dan dokumentasi bidang KB Nas di tingkat pusat yaitu Jakarta, pada bulan Mei sampai dengan Desember 1987. Penelitian bertujuan antara lain untuk memperoleh gambaran keadaan koleksi bahan pustaka dari perpustakaan anggota jaringan, terutama koleksi bahan pustaka KBK. Pengumpulan data dilakukan melalui koesioner dan wawancara dengan petugas perpustakaan anggota.
Hasilnya adalah jumlah koleksi buku anggota jaringan informasi dan dokumentasi secara keseluruhan jumlahnya cukup besar yaitu 741.972 judul, sedangkan koleksi buku bidang KBK hanya meliputi 6,36% atau 47.255 judul. Dilihat dari segi presentase bandingan antara koleksi buku KBK dengan koleksi buku keseluruhan tiap anggota yang terbesar dimiliki oleh perpustakaan Pusdokinfo PPT-LIPI, perpustakan PKMI, LD-UI, PKBI, BKKPN dan Dirbinkes Keluarga. Koleksi buku bidang KBK terbanyak dimiliki oleh perpustakaan BKKBN, LD-UI, PKMI, PKBI dan perpustakaan Nasional. Pedoman pengolahan bahan buku yang banyak dipakai : AACR2 untuk deskripsi bibliografi. DDC untuk klasifikasi, Tesaurus KBK untuk tajuk subjek. Dari ke-26 anggota jaringan terlihat yang mempunyai pustakawan yang didukung oleh latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan tingkat perguruan tinggi adalah 62% dan selebihnya seperti perpustakaan PKBI, Dirbinkes Keluarga, Deptan, TVRI, Depdagri, Depag, Pertamina, PIN dan Pusdokinfo PPT-LIPI tidak mempunyai pustakawan tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suparmo P.
"ABSTRAK
Situs web Jaringan Perpustakaan APTIK (JP APTIK) merupakan sarana penyedia informasi yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa universitas anggota APTIK yang sedang mengerjakan skripsi. Situs web JP APTIK yang telah dibangun sejak tahun 2001 perlu dievaluasi dengan melibatkan mahasiswa pengguna situs web agar situs web JP APTIK menjadi situs yang semakin bermanfaat optimal bagi mahasiswa penulis skripsi. Salah satu cara mengevaluasi situs web JP APTIK adalah melakukan uji ketergunaan atau usability testing. Uji ketergunaan adalah mengukur kemudahan digunakan, kemudahan dipelajari, efisiensi dan kepuasan.
PeneIitian uji ketergunaan situs web JP APTIK ini untuk mengetahui tingkat ketergunaan situs web JP APTIK, mengidentifikasi masalah yang ditemui pengguna sewaktu mengakses situs web JP APTIK, dan mengetahui perubahan yang hams dilakukan pada situs web JP APTIK. Kriteria yang digunakan untuk mengukur ketergunaan mencakup kemudahan digunakan, kemudahan dipelajari, kesalahan sistem pada situs, serta bahasa yang diusulkan untuk digunakan.
Sepuluh peserta (participants) dipilih untuk melakukan uji ketergunaan. Pemilihan peserta uji ketergunaan didasarkan pada pengetahuan, keaktifan penggunaan internet, penggunaan sumber informasi dari intemet, dan frekuensi penggunaan internet. Kesepuluh peserta diminta mengeijakan soal yang berkaitan dengan menu, navigasi, dan isi situs web JP APTIK. Kesepuluh peserta juga diwawancarai serta diamati perilakunya pada saat uji ketergunaan berlangsung. Perekaman proses uji ketergunaan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Ca,ntasia Studio 4 dan alat perekam suara. Data yang diperoleh dianalisis untuk memperoleh kesimpulan penelitian.
Hasil penelitian yang diperoleh ialah :
1. Lima menu halaman awal situs web JP APTIK merupakan menu yang mudah digunakan. Lima menu yang dimaksud adalah Buletin JPA, Download Buletin, Training, Tentang JPA, Raker. Menu dan submenu yang tidak mudah digunakan mencakup Direktori, E-Leaming, News, Tsunami and Librarianship, Links, Feedback, Artikei.
2. Kemudahan dipelajari.
a.Langkah yang dilakukan oleh peserta untuk menggunakan lima menu pada halaman awal situs web JP APTIK adalah langkah yang benar yakni mengklik menu yang dimaksudkan.
b.Istilah menu yang tidak dipahami peserta adalah Arsip Milis, Feedback, Raker, Tsunami and Librarianship, E-Learning, Links, Forum Purek 1, JLA, Perpustakaan Digital.
c.Peserta mengatakan bahwa bahwa halaman awal situs cepat dalam memberi respon sedangkan Katalog Induk agak lambat dan APTIK's Digital Library sangat lambat
d.Waktu paling lama diperlukan oleh peserta untuk mengerjakan soaf yang berkaitan dengan APTIK's Digital Library.
e.Tiga fasilitas utama yang ada pada situs web JP APTIK, yakni halaman awal situs, Katalog Induk, dan APTIK's Digital Library dikatakan oleh peserta
"
2007
T18975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Wahyuni F. Usman
"Pada masa kini bidang teknologi kedokteran menunjukkan gejala perkembangan yang sangat pesat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Semakin banyaknya penemuan baru yang berkaitan dengan ilmu kedokteran seperti penemuan obat-obatan dan alat-alat kesehatan memotivasi para dokter untuk memperdalam ilmu pengetahuan sebagai dokter spesialis sesuai dengan bidang kerjanya. Hal ini menimbulkan dampak yang memungkinkan pemberian layanan informasi dengan cepat dan tepat kepada para dokter spesialis sehingga pengelola informasi dituntut untuk membuat suatu lembaga yang bergerak di bidang kedokteran salah satunya adalah Pusat Informasi Medis (Medical Information Center) PT Bristol - Myers Squibb Indonesia.
Permasalahan yang timbul adalah banyaknya permintaan artikel majalah dan informasi bidang kedokteran dari para peneliti dan pengajar Program Pasca Sarjana (S2) dan Program Doktor (S3), pembicara seminar/simposium dan dokter yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang berada di Jakarta maupun luar daerah namun koleksi tersebut tidak ada dalam koleksi Pusat Informasi Medis (Medical Information Center) PT Bristol - Myers Squibb Indonesia sehingga memerlukan kerjasama dengan Perpustakaan Fakultas Kedokteran Univeristas Indonesia.
Pembahasan skripsi ini mengambil judul Kerjasama Pusat informasi Medis (Medical Information Center) PT Bristol - Myers Squibb Indonesia dengan Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan pendekatan secara teoritis dilakukan melalui riset lapangan (observasi) maupun wawancara dengan pustakawan dan asisten pustakawan di Pusat Informasi Medis (Medical Information Center) PT Bristol - Myers Squibb Indonesia.Pendekatan teoritis dilakukan dengan menganalisa data dan informasi yang diperoleh penulis selama perkuliahan rnaupun data dan literatur yang menunjang di perpustakaan didasarkan hasil penelitian di lapangan. Dari hasil tersebut dibandingkan dengan data yang diperoleh di Pusat Informasi Medis (Medical Information Center) PT Bristol Myers Squibb Indonesia sehingga menghasilkan kesimpulan dan saran."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harkrisyati
"Tak dapat diingkari bahwa Indonesia sebenarnya memiliki sumber informasi yang kuat untuk bidang Ilmu-Ilmu Sosial dan Kemanusiaan. Sampai saat ini tercatat sebanyak 470.663 judul buku untuk koleksi bidang itu. Namun sangat disayangkan bahwa pengembangan dan penyebaran informasi ini belum menunjukkan hasil yang menggembirakan dibandingkan dengan ilmu dan teknologi, misalnya. Padahal kita tahu bahwa informasi bidang ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan panting sekali artinya bagi kelestarian budaya bangsa.Bila kita kaji, sesungguhnya informasi bidang ini memerlukan penanganan yang lebih kompleks daripada bidang lainnya. Hal ini disebabkan antara lain, pemakai informasi bidang ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan tidak hanya memerlukan informasi yang bersifat mutakhir, akan tetapi juga informasi retrospektif. Selain itu bidang-bidgng lain seperti biologi dan pertanian serta kesehatan dan kedokteran telah memiliki badan resmi bertaraf nasional yang bertindak sebagai pusat informasi, sedangkan bidang ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan tidak demikian halnya. Tanpa mengurangi arti sistem yang telah ada, Indonesia memerlukan adanya suatu badan yang berperan sebagai koordinasi informasi bidang ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan pada tingkat nasional."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S15133
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perpustakaan berdiri di tengah masyarakat. Sebagai lembaga yang berdiri di tengah masyarakat maka institusi ini senantiasa mengikuti dinamika yang terjadi di masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan eksistensi perpustakaan di era informasi yang dibarengi dengan munculnya lembaga-lembaga penyedia informasi yang dapat menjadi kompetitor bagi perpustakaan. Untuk itu, maka perpustakaan harus menjelma sebagai lembaga penyedia informasi yang ideal bagi masyarakat. Agar mampu menjadi lembaga penyedia infomasi yang ideal bagi masyarakat maka perpustakaan perlu melakukan identifikasi terhadap pemakai perpustakaan lengkap perilaku dan kebutuhannya. Saat ini pengguna perpustakaan terdiri dari 3 generasi, yaitu generasi x, generasi y dan generasi milenia atau milenium. Terkait dengan perilaku dan kebutuhan ketiga generasi tersebut, terdapat generasi yang memiliki literasi di bidang teknologi informasi dan generasi yang tidak memiliki literasi di bidang teknologi dan informasi dengan baik. Untuk mengakomodir semua kebutuhan dan perilaku pengguna dalam memanfaatkan perpustakaan maka perpustakaan hibrida berbasis web 2.0 adalah jawabannya."
020 VIS 12:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarman
"Keterbukaan informasi akan mendorong pengelola perpustakaan untuk menyebarkan informasi seluas-luasnya kepada pemakai, bukan hanya pemakai tradisional saja tetapi di luar perpustakaan yang bersangkutan. Informasi yang disebarkan adalah informasi terpilih baik secara kuantitas maupun kualitas. OIeh karena itu adanya kerjasama antar perpustakaan, di mana dengan kesadaran bahwa tidak ada satu pun perpustakaan yang bisa memuaskan dan menyediakan kebutuhan informasi dari pemakainya, maka pemakaian bersama koleksi menjadi penting dan perlu. Masalah utama yang dihadapi berkaitan dengan sistem jaringan informasi adalah kurang nya koordinasi, dana dan dukungan dari lembaga induk di mana perpustakaan anggota jaringan informasi bidang bisnis dan manajemen. Pelayanan yang dihasilkan dari adanya jaringan informasi ini mempunyai peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan nilai yang baik sulit untuk diukur tetapi dapat dirasakan oleh perpustakaan dan tentunya lembaga induk di mana perpustakaan berada. Berbagai upaya pengembangan jaringan informasi telah dikerjakan di Indonesia. Tetapi pada realisasinya belum maksimal, apalagi jika harus mengikuti perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat. Jadi apapun alasannya pengembangan sistem jaringan bisa mengikuti kemajuan pesat teknologi informasi, minimal sejalan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S15362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dunia kepustakawanan telah mengalami berbagai evolusi yang tak terduga. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), terutama teknologi internet generasi kedua (web 2.0) memaksa pustakawan untuk mulai beralih paradigma dan melakukan reposisi terhadap perannya selama ini. Kemudahan teknologi web 2.0 yang bersifat partisipatif dan multi arah memberi banyak kemungkinan baru bagi para pustakawan untuk lebih menunjukkan eksistensinya di masyarakat. Kini, dengan mengadopsi web 2.0, library 2.0 menjadi sarana berbagi pengetahuan dan informasi yang jauh lebih mudah dan lebih cepat dari yang dulu bisa diperkirakan. Di tengah berbagai isu miring yangacap kali masih menghinggapi profesi pustakawan, library 2.0 membuka kesempatan bagi kita semua untuk lebih banyak berbagi dan turut mengambil peran dalam pembangunan kemampuan literasi anak bangsa."
020 VIS 12:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Anindita Adji
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang transformasi Pusat Layanan Pustaka Universitas Terbuka Puslata UT yang telah diapropriasi oleh mahasiwa program magister dan sejauh mana kebutuhan informasi mahasiswa program magister telah terpenuhi oleh Perpustakaan Digital UT. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi Puslata UT belum sepenuhnya diapropriasi oleh mahasiswa program magister dan kebutuhan informasi belum dapat terpenuhi. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kuantitas, kualitas, dan kemudahan akses sumber informasi, sosialisasi sumber informasi yang tersedia di Perpustakaan Digital UT, dan peran aktif pustakawan dalam memberikan layanan informasi.Tesis ini membahas tentang transformasi Pusat Layanan Pustaka Universitas Terbuka Puslata UT yang telah diapropriasi oleh mahasiwa program magister dan sejauh mana kebutuhan informasi mahasiswa program magister telah terpenuhi oleh Perpustakaan Digital UT. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi Puslata UT belum sepenuhnya diapropriasi oleh mahasiswa program magister dan kebutuhan informasi belum dapat terpenuhi. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kuantitas, kualitas, dan kemudahan akses sumber informasi, sosialisasi sumber informasi yang tersedia di Perpustakaan Digital UT, dan peran aktif pustakawan dalam memberikan layanan informasi.

ABSTRACT
This thesis discusses about transformation of universitas terbuka library service centre has been appropriated by master degree students and up to which extent master degree students rsquo information needs have been fulfilled by universitas terbuka digital library. This research uses quantitative approach with descriptive survey method. The result of this research indicates that transformation of universitas terbuka library service centre has not fully been appropriated by master degree students and information needs have not been fulfilled. Therefore, it is necessary to enhance quantity, quality and ease of access to information source, socialization of information source available at universitas terbuka digital library and active role of librarians in providing information service. "
2018
T49578
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Garit Nuriawadi
"Skripsi ini membahas mengenai penyebaran informasi dan proses pengolahan informasi sampai ke penyebaran informasi hukum dan peradilan di Perpustakaan Komisi Yudisial RI .Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran teknologi informasi dalam penyebaran informasi hukum dan peradilan yang dilakukan perpustakaan Komisi Yudisial RI dan mengidentifikasi kendala-kendala penyebaran informasi yang dilakukan oleh Perpustakaan Komisi Yudisial RI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebarain informasi yang dilakukan oleh Perpustakaan Komisi Yudisial dalam penggunaan teknologi informasi masih tergantung terhadap media eletronik dalam penyebaran informasi nya masi menggunakan sarana internet dan web. Kendala yang masih dihadapi adalah bagaimana informasi terkait hukum dan peradilan di Perpustakaan Komisi Yudisial sampai kepada sasaran yang dituju dan bagaimana informasi tersebut sampai kepada masyarakat diluar dari sasaran yang terpusat seperti jakarta.

This thesis discusses the process of information dissemination and processing of information dissemination to law and justice in the Library of the Judicial Commission of Indonesia. This study used a qualitative approach to the case study method. This study aimed to identify the role of information technology in the dissemination of information law and justice is done Judicial Commission RI library and identify the constraints dissemination of information carried by the Library Commission of Judicial Affairs. The results showed that penyebarain library information by the Judicial Commission in the use of information technology is dependent on electronic media in the dissemination of its information masi using the internet and web facilities. Hurdles is how the information related to law and justice in the Library of the Judicial Commission to the intended target and how the information is up to the community outside of centralized targets such as Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>