Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156529 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oemar Amin Hoesin
Jakarta: Bulan Bintang, 1975
297.660 OEM k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
A. Syalabi
Jakarta: Jayamurni, 1973
297.660 SYA s I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Ismail
Yogyakarta: IRCiSod, 2017
297.660 FAI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Leaman, Oliver
Jakarta : Mizan , 2005
297.66 LEA e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail R. (Raji) Al-Faruqi
Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1999
297.66 ALF ct (2);297.66 ALF ct (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Djakarta : Menara Kudus, 1962
743.94 LUK ;743.94 LUK (2);743.94 LUK (2);743.94 LUK (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Isman Pratama
Depok: LSM Males Arts Studio, 2018
297.09 NAS f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Saepudin
Surabaya: Bina Ilmu, 1982
297.09 END a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Irmawati Marwoto Johan
"Kedatangan Islam di Nusantara pada awal abad ke 7 hingga terbentuknya kerajaan Islam pertama pada awal abad ke 13 telah menghasilkan tinggalan budaya yang amat kaya. Para ahli sepakat bahwa Islam datang dan berkembang melalui jalur perdagangan sehingga pada awalnya terbentuklah koloni-koloni perdagangan muslim di berbagai tempat di kota-kota pelabuhan, sebagaimana dicatat dalam berita Cina pada tahun 674, yang menyebutkan Palembang sebagai. salah satu koloni muslim.
Peninggalan yang berarti tentang adanya masyarakat muslim adalah sebuah situs di Leran yang menyimpan sebuah nisan dari seorang wanita muslim yang berangka tahun 1082 Masehi dan bukti lainnya adalah yang terdapat di situs Kota Gina (Sumatera Utara) dan kota Barus yang diperkirakan memiliki temuan-temuan keramik yang berangka thhun dari abad 10 sampai abad 12 Masehi.
Kemunduran dari kerajaan-kerajaan Indonesia Hindu diduga merupakan salah satu faktor berkembangnya Islam di bumi Nusantara, sehingga kemudian jalur perdagangan berpindah ditangan para pedagang Islam. Pantai utara Jawa adalah jalur perdagangan yang banyak dikunjungi para pedagang sejak lama, sehingga di wilayah ini banyak sekali ditemukan situs-situs dari masa Islam. Berbagai penelitian telah banyak dilakukan oleh para ahli ,namun sangat sedikit yang mempersoalkan seni dekoratif yang dihasilkan kebudayaan islam di Nusantara. Sehingga perlu kiranya dilakukan penelitian ke arah ini.
Seperti apakah bentuk-bentuk dekoratif yang menandai masa Islam. Berbagai pernyataan telah disampaikan para ahli mengenai fungsi dan makna dekoratif pada tinggalan budaya Islam di dunia, seperti Faruqi yang menyatakan bahwa fungsi dari ornamen Islam adalah untuk mengingatkan manusia akan ke Esaan Tuhan, sehingga bentuk-bentuk yang dihasilkan adalah ornamen-ornamen yang penuh dengan abstraksi. Jabar Beg menggaris bawahi bahwa pusat daya normatif seni kaum muslim adalah Islam itu sendiri dan agama Islam tidak menggariskan bentuk-bentuk seni tertentu, tetapi sekedar memberi pagar lapangan ekspresi.
Para ahli berkebangsaan Asing yang melakukan penelitian tentang Islam di Nusantara banyak yang mengajukan pendapatnya bahwa Islam di Indonesia tidak menghasilkan apapun baik peninggalan berupa monumen maupun kemajuan dalam bentuk yang lain. Berbagai aspek dipandangnya sebagai semata-mata kelanjutan dari budaya masa Indonesia-Hindhu. Tentu saja hal ini sangat ditentang oleh para ahli Islam, seperti yang dilakukan Naguib Al- attas.
Dari penelitian yang saya lakukan terhadap situs Demak dan Kudus di pesisir utara Jawa memperlihatkan bahwa memang masih banyak ornamen yang dipakai pada masa Islam yang merupakan kelanjutan dari masa Indonesia -Hindu yaitu seperti ornamen bunga lotus, sulur-suluran, motif sinar Majapahit dan bentuk-bentuk makara yang telah distilir. Namun demikian , hasil penelitian ini masih harus dipertimbangkan lebih lanjut karena bila memperhatikan beberapa situs lainnya seperti Cirebon, Mantingan dll kita akan menemukan berbagai ornamen yang sangat dekat kaidah-kaidahnya dengan kaidah ornamen Islam.
Selain ornamen yang disebut di atas ternyata, juga diperoleh kaligrafi Islam dan berbagai bentuk perbingkaian yang sangat banyak dipakai sebagai ornamen pada kedua Situs ini. Hal ini sangat menarik dan dapat saya anggap sebagai salah satu ekspresi seniman Islam di tempat ini yang tampaknya dengan sadar membatasi diri dari keinginannya untuk mengisi bingkai-bingkai dengan hiasan-hiasan mahluk hidup seperti yang umumnya ditemukan pada bangunan candi-candi. Lebih lanjut sangat menarik untuk melihat kasus ini pada menara Kudus yang oleh banyak sarjana Belanda di anggap sebagai sisa peninggalan dari masa Indonesia-Hindhu karena bentuknya yang sangat menyerupai candi. Namun bila kita lihat seluruh ornamen yang ada hanyalah bingkai-bingkai yang polos kadang-kadang diberi hiasan keramik Cina, tentu sangat berbeda dengan kebiasaan tradisi seni Hindu. Ada hal yang sangat disukai oleh para seniman di kedua situs ini adalah menempelkan keramik Cina, Pada tembok mesjid Agung Demak ada keramik cina yang selain menggambarkan bunga-bunga terutama lotus juga banyak dijumpai penggambaran binatang seperti , anjing yang berada di atas awan, burung merak dll. Bila dilihat dari bentuk mesjid kuno, maka kehadiran keramik cina pada dinding-dinding tembok mungkin merupakan tambahan yang kemudian.
Walaupun demikian dari hasil penelitian ini sangat terasa bahwa ornamen mahluk hidup sangat dibatasi dan hal ini mengingatkan kita akan larangan dari para ulama Islam untuk menggambarkan mahluk hidup apalagi di dalam bangunan mesjid. Fungsi dari ornamen tampaknya lebih pada penanda bagian-bagian penting dari bangunan.
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan penelitian yaitu tahap pertama pengumpulan data dan selanjutnya dilakukan analisis dan interpretasi data. Pada tahap pengumpulan data dilakukan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Pada penelitian lapangan dilakukan pendataan berbagai bentuk omamen dengan cara membuat foto dan gambar. Pada tahap analisis dilakukan pemilahan atas dasar variabei-variabel tertentu terutama aspek bentuk serta ketetakan. Pada tahap interpretasi dipakai analog' yang dapat dipakai untuk mengungkapkan keberadaan suatu gejala-gejala tertentu."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dhimas Risky Adityawarman
"Kazakhstan merupakan negara republik yang baru saja merdeka pada 16 Desember 1991 dan merupakan pecahan dari Uni Soviet. Sejak bubarnya Uni Soviet, Kazakhstan masih berhubungan baik secara ekonomi dan politik dengan Rusia. Namun, dinamika keagamaan di Kazakhstan sangat tinggi dan berbeda dengan Rusia. Muslim dan Kristen Ortodoks mencoba menerima agama dan budaya baru tersebut ketika pasca-kemerdekaan. Penelitian ini mengangkat tiga permasalahan, yaitu (1) Bagaimana masuknya Islam dan Bangsa Kazakh di Kazakhstan, (2) Bagaimana kehidupan keislaman di Kazakhstan pada masa ketika menjadi bagian Uni Soviet, (3) Bagaimana keadaan Islam dan gambaran kehidupan Muslim di Kazakhstan pasca-bubarnya Uni Soviet. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kondisi Islam yang berada di Kazakhstan dan dampaknya dari kekuasaan komunis Uni Soviet yang sangat lama terhadap Islam. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data menggunakan studi pustaka dari beberapa sumber bacaan. Dua teori dalam tulisan ini adalah teori reproduksi budaya dan juga teori modernisasi. Hasil dari penulisan adalah ditemukannya beberapa sejarah masuknya Islam di Kazakhstan dan mengetahui tentang bangsa Kazakh, keadaan Islam pada era Soviet, serta perkembangan Islam pasca-kemerdekaan hingga berjalan tiga dekade.

Kazakhstan is a republic that just became independent on December 16, 1991 and is part of the Soviet Union. Since the collapse of the Soviet Union, Kazakhstan has remained on good terms economically and politically with Russia. However, the religious dynamics in Kazakhstan is very high and different from that of Russia. Muslim and Orthodox Christians try to accept the new culture and religion after independence. This research is based in several issues, namely (1) How Islam was entering and the identity of the Kazakh nation in Kazakhstan, (2) How was Islamic life in Kazakhstan at the time when it was part of the Soviet Union, (3) What was the state of Islam and what was the picture of Muslim life in Kazakhstan after the dissolution of the Soviet Union. This research aims to determine the condition of Islam in Kazkahstan and the impact of the Soviet Union’s long-standing communist rule on Islam. This study uses a descriptive method with data collection using literature studies from several reading sources. The theory in this reseacrh is theory of cultural reproduction and also the theory of modernization. The results of the research are the discovery of some of the history of the Islam was entering in Kazakhstan and knowing about the Kazakh nation, the state of Islam in the Soviet era, and the development of Islam after independence for three decades.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>