Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29811 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bauer, P.T.
Cambridge, UK: Harvard University Press, 1948
338.476 78 BAU r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Phillips, Charles F.
Chapel Hill: University of North Carolina , 1963
338.476 PHI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Knorr, K.E.
California: Stanford University Press, 1945
678.2 KNO w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: W. Heffer and Sons, 1952
678.09 HIS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Trisna Ulfatmi
"Sebagai produsen terbesar karet alam, Thailand, Indonesia dan Malaysia membentuk International Tripartite Rubber Council (ITRC) dengan tujuan untuk menjaga stabilisasi harga karet pada tingkat yang menguntungkan bagi petani. Dalam mencapai tujuannya, ITRC menggunakan skema Supply Management Scheme (SMS) yang merupakan cara pengendalian produksi karet alam melalui program peremajaan tanaman (replanting) dan pengaturan pembukaan lahan baru serta menggunakan skema Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) untuk melakukan pembatasan kuota ekspor karet alam dari ketiga negara anggota.
Tesis ini bertujuan untuk menganalisa dampak kebijakan ITRC dalam mempengaruhi harga karet melalui pengendalian produksi dan ekspor karet alam. Pelaksanaan skema ITRC dipresentasikan sebagai dummy. Berdasarkan hasil penelitian, skema kebijakan ITRC berpengaruh terhadap ekspor dan harga di ketiga negara, namun tidak signifikan dalam mempengaruhi produksi karet alam di tiga negara.

The biggest producer of natural rubber, Thailand, Indonesia and Malaysia formed the International Tripartite Rubber Council (ITRC) in order to maintain the stabilization of natural rubber prices at a level that is remunerative for farmers. In achieving its objectives, ITRC using the scheme Supply Management Scheme (SMS) and Agreed Export Tonnage Scheme (AETS). SMS is a way of controlling the production of natural rubber through a program of replanting (replanting) and new planting. AETS is a quota restriction on exports of natural rubber from The third member countries.
The objective of this thesis is to analyze the impact of ITRC policy in influencing rubber price through control in production and export of natural rubber. ITRC implementation was presented as a dummy. Based on the research, ITRC's policy influencing export and price of natural rubber in three countries. But, in production side, there is no impact of ITRC's policy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46073
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kayla Laraina Oriane
"Penelitian ini mengulas investasi Amerika Serikat di Hindia Belanda, khususnya dalam industri karet di Sumatra Timur, melalui United States Rubber Company (USRC) dan anak perusahaannya, Hollandsch-Amerikaansche Plantage Maatschappij. USRC memperkenalkan konsep welfare capitalism dalam operasinya di perkebunan karet, menyediakan fasilitas seperti perumahan, perawatan kesehatan, dan rekreasi bagi pekerjanya. Penelitian sebelumnya mengenai USRC kurang menekankan operasinya di Hindia Belanda dan tidak menyoroti sisi lain dari penggunaan etos manajemen tersebut. Dengan metode penelitian sejarah yang melibatkan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi, serta mempertimbangkan tiga sudut pandang—Amerika Serikat, Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, dan masyarakat lokal—penelitian ini menganalisis dasar penerapan welfare capitalism dan awal investasi USRC, implementasi konsep, dan dampaknya pada berbagai aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Kedatangan dan inovasi bisnis karet di wilayah ini, bersama perkembangan menarik pada periode kemakmuran 1920-an, memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan masyarakat Sumatra Timur. Meskipun investasinya sukses, program welfare capitalism yang diterapkan tidak berhasil karena USRC lebih berfokus pada pencapaian keuntungan, ketidakcocokan antara konsep dengan budaya lokal, juga diwarnai kekurangan seperti kasus-kasus kekerasan dan kelalaian terhadap kebutuhan dasar pekerja sebagai manusia seutuhnya. Diharapkan penelitian ini memberikan kontribusi penting untuk pemahaman sejarah investasi dan kondisi buruh di Indonesia.

This research examines United States investments in the Dutch East Indies, particularly in the rubber industry in East Sumatra, through the United States Rubber Company (USRC) and its subsidiary, Hollandsch-Amerikaansche Plantage Maatschappij. USRC introduced the concept of welfare capitalism in its rubber plantations, providing facilities such as housing, healthcare, and recreational amenities for its workers. Previous research on USRC did not emphasize its operations in the Dutch East Indies and neglected other aspects of the application of this management ethos. Using a historical research method involving heuristics, source criticism, interpretation, and historiography, and considering three perspectives—United States, Dutch Colonial Government, and local communities—this study analyzes the basis for implementing welfare capitalism and the initial investments of USRC, the implementation of the concept, and its impact on various social, economic, and environmental aspects. The arrival and innovations in the rubber business in this region, along with its intriguing development during the prosperity of the 1920s, have significantly affected various aspects of life in East Sumatra. Despite its successful investments, the welfare capitalism program applied by USRC failed due to the company's focus on profit achievement, cultural mismatch, and shortcomings such as cases of violence and neglect of the basic needs of workers as human beings. It is hoped that this research will make a significant contribution to understanding the history of investments and labor conditions in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Thomas, Kenneth D.
"Contents: Internal structure ; production ; The importance of rubber to indonesia ; Estates ; Smallholders ; The marketing of smallholders rubber ; Conclusion"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
K 678.72 THO s
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Belle Kristaura
"Karet merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat berlimpah dan memiliki potensi yang besar di negara Indonesia. Konsumsi karet di Indonesia sendiri kebanyakan diserap oleh industri-industri manufaktur yang sebagian besar dikonsumsi oleh industri ban kendaraan. Karet alam memiliki modulus kekakuan yang rendah, sedangkan pada ban, dibutuhkan karet yang memiliki kekakuan dan kekuatan yang baik. Untuk memperbaiki sifat tersebut dibutuhkan penguat sebagai pengisi pada karet. Penguat yang digunakan pada penelitian ini adalah serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) karena karbon hitam dan silika yang biasanya digunakan sebagai penguat memiliki harga yang sangat mahal dan sulit ditemukan di Indonesia. Namun, diperlukan coupling agent hibrida lateks-pati untuk meningkatkan kompatibilitas antarmuka karet alam dengan serat TKKS dikarenakan perbedaan kedua sifat permukaan antara karet dan serat. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh penambahan coupling agent terhadap kompatibilitas karet alam dengan serat TKKS serta sifat mekanik sehingga menghasilkan komposit dengan kekuatan dan kekakuan yang terbaik. Hal tersebut dapat dilihat dari pengujian Fourier Transform Infrared (FTIR) Spectroscopy dan UTM. Variasi komposisi yang divariasikan adalah coupling agent sebesar 0, 1, 2 dan 3 phr coupling agent dengan 10 phr serat TKKS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan coupling agent dapat meningkatkan kompatibilitas karet alam dengan serat TKKS serta dengan kekuatan dan kekakuan tinggi adalah pada variasi coupling agent 3 phr.

Natural rubber is one of the most abundant resources and have a great potential in Indonesia. Rubber consumption in Indonesia itself is mostly by manufacturing industry, such as the wheels industry. Natural rubber has a low stiffness modulus, whereas in wheels, rubber with high strength and stiffness is needed. To enchance those properties, we need reinforcement as a filler within the rubber. Reinforcement that are used in this research is Hybrid Oil Palm Empty Fruit Bunch (OPEFB) Fiber because of the carbon black and silica that are usually used as reinforcements that have very expensive price and are hard to found in Indonesia. But, latex-starch hybrid coupling agent is required to increase the compatibility of the interface between the natural rubber and the OPEFB Fiber because of the differences in surface properties of the two compounds. The purpose of this research is to observe the influence of adding coupling agent into the compatibility between natural rubber and OPEFB fiber and also into the mechanical properties, so that it resulted in the best strength and stiffness of the composite. The result can be observed with several tests, such as Fourier Transform Infrared (FTIR) Spectroscopy and UTM. The coupling agent’s variation of the composition were 0, 1, 2 and 3 phr coupling agent, with 10 phr of OPEFB Fiber. The result showed that coupling agent addition can increase the compatibility between natural rubber and OPEFB Fiber, and also the best composition for a high strength and high stiffness is in the 3 phr coupling agent variation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Alfajri Zulkarnaen
"ABSTRAK
Pabrik karet Gutta Percha Tjipetir ini adalah peninggalan arkeologi industry yang secara konsisten tidak berubah sejak tahun 1885, kondisi bangunan tata ruang dan alat-alat yang berada didalam pabrik tidak mengalami perubahan. Observasi arkeologi dilakukan berdasarkan tata ruang dan tata letak bangunan lalu informasi yang ada dapat digunaian untuk merekonstruksi berbagai aktifitas industri yang terjadi di pabrik karet Gutta Percha Tjipetir pada masa lalu. Penelitian ini dapat menjelaskan mengenai kelas sosial yang bisa dilihat dari bangan kerja dan tempat kerjanya.

ABSTRACT<>br>
Rubber Factory Gutta Percha Tjipetir is an industrial archaeological remain that is consistently unchanged from 1885, the buildings condition, layout and the machines remains unchanged. An archeologically observation is done according to the layout of the workspaces and buildings,and the information that has been retrieved can be used to reconstruct varieties of industrial activities occurred in Rubber Factory Gutta Percha Tjipetir in the past. This paper aims to explain social classes formed between workers based on working position and workspaces."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>