Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15299 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Handoko Tjondroputranto
Jakarta: Pusat Studi Hukum Pidana Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1975
363.46 HAN a (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1985
S21637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: FKM. Universitas Indonesia, 1978
363.46 ABO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nadar Sukri
"ABSTRAK
Abortus adalah suatu akhir dari kehamilan sebelum fetus cukup berkembang dan bertahan hidup. Abortus dapat terjadi akibat faktor umur ibu, infeksi, kelainan endokrin, faktor imunologi, keadaan gizi, dan faktor genetik.
Telah dilakukan pemeriksaan kromosom pada jaringan abortus dan diperoleh hasil 4 kasus dengan penambahan jumlah pada kromosom 21 (47 XY + 21) satu kasus ada penambahan pada kelompok D, dan satu kasus lain didapat Triploide pada semua metaphase (69 XXX).
Terjadinya trisomi kromosom adalah akibat dari gagal memisah (non- disjunction), sedangkan pada Triploide disebabkan oleh terjadinya dispermi dan kegagalan memisah kromosom dalam meiosis.
Kemampuan hidup janin pada kelainan kromosom ini adalah sangat kecil sekali. Pada trisomi 21 masih dapat ditemukan pada anak-anak tapi menggambarkan fisik yang khas. Penambahan material autosom (trisomi) lebih dapat ditelorir dari pada pengurangan autosom (monosomi). Konsepsi dengan monosomi autosom biasanya selalu diikuti dengan terjadinya abortus."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Kuntari
"Abortus menjadi masalah yang penting dalam kesehatan masyarakat karena berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas maternal. Di Indonesia, belum ada data yang komprehensif tentang kejadian abortus, berbagai data yang ada sebelumnya berdasarkan survei dengan cakupan yang relatif terbatas. Abortus yang tidak aman bertanggung jawab terhadap 11% kematian ibu di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode observasional menggunakan disain studi cross sectional. Data penelitian diperoleh dari data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2002-2003. Analisis data dilakukan secara bertahap yaitu: analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat dengan regresi logistik. Hasil menunjukkan bahwa risiko abortus meningkat seiring dengan peningkatan usia ibu. Wanita dengan paritas 0-2 berisiko lebih tinggi untuk mengalami abortus dibandingkan wanita dengan paritas 3 atau lebih (OR=5,2, IK 95%=3,49-7,89). Wanita yang bekerja berisiko 2,7 kali lebih tinggi untuk mengalami aborsi daripada wanita yang tidak bekerja (OR= 2,7 , IK 95%= 2,10-3,58). Selain itu, risiko abortus meningkat pada wanita yang menikah pada usia 30 tahun atau lebih (OR=1,8, IK95%= 1,30-2,48). Risiko abortus tidak berhubungan bermakna dengan riwayat abortus sebelumnya, tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi."
Depok: Fakultas Ilmu kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
613 KESMAS 4:5 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Sukyati
"Kematian ibu yang terjadi selama kehamilan sebagian besar disebabkan oleh perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, infeksi, partus lama/macet dan abortus. Fenomena tersebut mendorong profesi keperawatan untuk terus mengembangkan ilmu sejalan dengan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Laporan ini bertujuan menggambarkan pelaksanaan praktek residensi keperawatan maternitas selama satu tahun meliputi asuhan keperawatan pada masa childbearing normal dan resiko tinggi, bayi baru lahir normal dan resiko tinggi, perempuan yang mengalami masalah reproduksi dan ginekologi ditatanan klinik maupun di komunitas. Residen juga melakukan asuhan keperawatan pada kasus dengan focus of interest yaitu abortus inkomplit dengan mengaplikasikan teori need for help yang dikombinasikan dengan teori unpleasant symtomps. Selain itu, laporan ini juga memaparkan tentang kegiatan pencapaian kompetensi perawat spesialis maternitas melalui penerapan peran sebagai pemberi perawatan, pendidik, konselor, koordinator, komunikator, advokat serta agen perubahan dan peneliti.

Maternal deaths that occur during pregnancy are mostly caused by bleeding, hypertension in pregnancy, infection, old / stuck particles and abortion. This phenomenon encourages the nursing profession to continue to develop knowledge in line with the demands of society to quality health services. This report aims to describe the implementation of a one-year maternity nursing residency practice covering normal and high-risk childbearing nursing care, normal and high-risk newborns, women with reproductive and gynecological problems in clinical and community settings. The resident also performs nursing care in a case with a focus of interest ie an incomplete abortus by applying the need for help theory in combination with the unpleasant symtomps theory. In addition, this report also describes the activities of the achievement of nursing specialist maternity competence through the application of roles as carers, educators, counselors, coordinators, communicators, advocates and agents of change and researchers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Mulyati
"Di Indonesia proporsi kejadian abortus spontan adalah sebesar 17,75% (Profil Kesehatan , 2000) . Angka terbesar terjadi di Riau yakni 35,96% dan angka terendah di Papua yakni 7,72%. Menurut Affandi (2000) kejadian abortus di Indonesia diperkirakan 2,3 juta per tahun. Sebanyak 600.000 kasus diperkirakan disebabkan oleh kegagalan penggunaan kontrasepsi, sebanyak 720.000 kasus disebabkan oleh masalah ekonomi, dan sebanyak 1.000.000 kasus abortus spontan. Banyak faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus spontan, salah satunya adalah infeksi saluran reproduksi.
Telah dilakukan penelitian tentang Hubungan Riwayat Infeksi Saluran Reproduksi serta variable independen lain dengan Kejadian Abortus Spontan di lima Rumah Sakit di Wilayah DKI Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan riwayat infeksi saluran reproduksi dengan kejadian abortus spontan.
Disain penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol dengan melibatkan 381 orang responden yang terbagi dalam 127 orang kelompok kasus dan 254 orang kelompok kontrol. Analisis data meliputi bivariat, dan multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T4603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Wahyu Mulyana
"Latar Belakang : Masalah kesehatan reproduksi di industri padat karya pabrik sepatu dengan sebagian besar pekerja wanita ada bermacam-macam salah satunya adalah abortus, faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus mencakup faktor ibu dan lingkungan sehingga diperlukan identifikasi faktor-taktor risiko abortus untuk upaya pencegahannya.
Metode : Penelitian ini menggunakan disain penelitian cross-sectional di PT."Y" sebuah perusahaan pembuat sepatu. Subyek penelitian adalah pekerja wanita yang pernah hamil. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, pengamatan faktor ergonomi pada bulan Mei 2005 sampai Agustus 2005 dan pengukuran lingkungan pada Maret 2004.
Hasil : Subyek penelitian berjumlah 274 pekerja wanita yang pernah hamil dan 24 diantaranya mengalami abortus (prevalensi abortus 8,8%) . Faktor resiko yang berhubungan dengan abortus adalah lama menikah sampai kehamilan pertama dan jenis pekerjaan bukan operator. Lama menikah sampai kehamilan pertama yang lebih dari l tahun mempunyai risiko 0,460 kali dibanding yang kurang dari 1 tahun dengan (DR-0,460 95% Cl : 0,159-1,33), pekerja dengan pekerjaan bukan operator mempunyai risiko 3,56 kali pekerja sebagai operator dengan (OR =3,56 95% CI I,452-8,76). Faktor lain seperti siklus menstruasi, menarc, pajanan kimia dan faktor ergonomi tidak berhubungan dengan kejadian abortus.
Kesimpulan : Jenis pekerjaan bukan operator dan kehamilan yang terjadi lebih dari setahun setelah menikah berhubungan dengan kejadian abortus. Direkomendasikan untuk menetapkan kebijakan pekerja wanita yang hamil secara administratif untuk menghindarkannya dari risiko terjadinya abortus.

Background : One of reproduction health problem in labor shoes factory with most workers of woman is abortion, factors related to abortion incident is mother factors and environment that needed to related factors identification for preventive effort of women workers.
Method : The research design was cross-sectional at P'1'."Y" a company of shoes industry. Subject were women worker who have pregnant in 2004 - 2005. Observation of ergonomic factor with job analysis, interview subject and measurement chemical exposure were conducted in May 2005 - August 2005.
Result : Subject of this survey were 274 employee and 24 of them have suffered from abortion (prevalence of abortion as 8.8%). The related factors that affected the occurrence of abortion were non operator work type (OR =3,56 95% CI 1,452-8,76) and workers that pregnant more than one year after married (OR=0,460 95% CI : 0,159-1,33). The others factor such as menstrual cycle, monarch, chemical exposure and ergonomic factors were not correlate to abortion.
Conclusion : Non operator work type and pregnancy that happened more than one year after married related to occurrence of abortion. It is recommended to specify policy to pregnant women workers administratively to obviate her from related factor of abortion.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T16194
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada seorang ibu yang mengalami abortus imminens memerlukan perawatan dengan tirah baring. Perawatan tersebut dapat dilakukan di rumah ataupun di rumah sakit. Pada klien yang di rawat di rumah sakit tirah baring dapat rnenimbulkan berbagai hal, diantaranya keterbatasan dalam kegiatan sehari-hari, sehingga klien perlu beradaptasi terhadap tirah baring. Tidak semua klien dapat beradaptasi dengan perawatan tirah baring, hal ini dipengamhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Penelitian ini berlujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang rnempengaruhi adaptasi klien abortus imminens untuk melakukan tirah baring. Adapun asain penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif sederhana, dengan jumlah responden adalah 30 orang klien yang dirawat di ruang kebidanan RSAB Harapan Kita. Dari hasil penelitian didapatkan faktor yang paling berpengaruh dari faktor internal adalah faktor pengetahuan sedangkan untuk faktor ekstemal yang paling berpengaruh adalah sistem pendukung."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5262
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>