Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20261 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thomas, Gordon
Jakarta: Pustaka Primatama, 2008
327.125 694 THO gt I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harding, Luke
"Summary: "IT BEGAN WITH A TANTALIZING, ANONYMOUS EMAIL: "I AM A SENIOR MEMBER OF THE INTELLIGENCE COMMUNITY." What followed was the most spectacular intelligence breach ever, brought about by one extraordinary man. Edward Snowden was a 29-year-old computer genius working for the National Security Agency when he shocked the world by exposing the near-universal mass surveillance programs of the United States government. His whistleblowing has shaken the leaders of nations worldwide, and generated a passionate public debate on the dangers of global monitoring and the threat to individual privacy. In a tour de force of investigative journalism that reads like a spy novel, award-winning Guardian reporter Luke Harding tells Snowden's astonishing story--from the day he left his glamorous girlfriend in Honolulu carrying a hard drive full of secrets, to the weeks of his secret-spilling in Hong Kong, to his battle for asylum and his exile in Moscow. For the first time, Harding brings together the many sources and strands of the story--touching on everything from concerns about domestic spying to the complicity of the tech sector--while also placing us in the room with Edward Snowden himself. The result is a gripping insider narrative--and a necessary and timely account of what is at stake for all of us in the new "
Jakarta: Gagas Bisnis, PT Bisnis Indonesia Gagasreasitama, 2015
327.127 HAR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lewis, Anthony
New York: Random House, 1964
323.42 LEW g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Buckley-Archer, Linda
Bandung: Mizan , 2009
813 BUC g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Roelofs, H. Mark
Homewood, Illinois, USA: Dorsey Press, 1968
320.1 Roe l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Nurcahyawan
"Sejarah Amerika Serikat menunjukkan bahwa bangsa Amerika Erikat adalah bangsa imigran yang bedatangan dari berbagai penjuru dunia. Hal ini terjadi karena terdengar banyak ditemukan kekayaan alam yang berlimpah. Para imigran ini datang dilatarbelakangi dengan berbagai alasan seperti alasan ekonomi, sosial, politik, agama dan lainnya yang sedang terjadi di negeranya. Dalam menjalani kehidupan di benua ini, para imigran ini setahap demi setahap menciptakan keanekaragaman budaya bangsa Amerika Serikat sebagai bangsa yang majemuk. Bangsa yang terdiri dari berbagai suku bangsa ini menyatu dalam satu negara dan budaya. Mereka terus menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan kondisi alam sesudai jalannya waktu. Hal ini dilakukan untuk mencari harapan hidup yang lebih baik daripada kehidupan di negara asal mereka."
1999
JSAM-V-AgustDes1999-54
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew, Christopher
New York: Basic Books, 2001
355.34 AND s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Musthafa Abd. Rahman
Jakarta: Kompas, 2002
956.94 MUS d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lalu Suryade
"Kunjungan Ariel Sharon ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem pada 28 September 2000 menimbulkan gelombang kekerasan Israel-Palestina. Peristiwa tersebut mendorong munculnya gerakan perlawanan Intifadah II yang lebih dikenal dengan sebutan "Intifadah Al-Aqsa". Meskipun terjadi gelombang kekerasan dan memunculkan gerakan Intifadah Al Aqsa, Sharon justru mencapai puncak karirnya dengan menjadi perdana menteri setelah memenangkan pemilu 6 Pebruari 2001.
Selama masa pemerintahannya, Sharon tidak melanjutkan proses perundingan damai dengan Palestina, sebagaimana yang pernah diupayakan perdana menteri sebelumnya, sejak Yitzhak Rabin hingga Ehud Barak. Kebijakan politik luar negerinya dalam menghadapi Palestina bersifat unilateral dan menggunakan kekerasan militer (use of force). Tetapi, dalam pemilu yang dipercepat pada 28 Januari 2003, Sharon kembali mengalahkan kandidat Partai Buruh dalam perebutan jabatan perdana menteri.
Kebijakan unilateral dan penggunaan kekerasan militer yang dilakukan PM Ariel Sharon didukung setidaknya oleh lima faktor, yaitu: pertama, ideologi Zionisme yang mematok target mendapatkan "Eretz Yisrael" dengan Yerusalem sebagai ibukota abadi dan tak terbagi. Kedua, adanya tekanan politik domestik dengan kecendrungan menguatnya kelompok kanan dan bangkitnya fundamentalisme Zionis Yahudi yang tidak menghendaki pemberian konsesi apapun bagi Palestina, termasuk tanah yang diduduki pada perang 1967. Ketiga, adalah efek kampanye "Global War against Terrorism". Kampanye yang dikumandangkan oleh Presiden AS, George W. Bush menjadi legitimasi dan pembenaran yang lebih kuat bagi Israel untuk melakukan tindakan unilateral dan "use of force". Keempat, merupakan faktor politik strategis Israel untuk meningkatkan bargaining politik, dan melemahkan posisi politik Palestina. Dan, faktor kelima adalah adanya hambatan psikologis antara Ariel Sharon dengan Yasser Arafat yang sejak lama terlibat dalam permusuhan politik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T11838
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>