Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1323 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Wahyuni
Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan RI, 1998
304.66 WAH k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN , 1998
304.63 IND l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mudjianto
Jakarta: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 1998
304.66 MUD k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Winarni
Jakarta: Menteri Negara Kependudukan, 1998
304.66 END p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mudjianto
Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan RI, 1998
304.66 MUD f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pallawa, Thamrin A.
Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan RI, 1998
304.66 PAL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Ardianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh tingkat pendidikan dan jumlah anak masih hidup terhadap keinginan mempunyai anak lagi di Indonesia yang dikaitkan dengan variabel sosial, ekonomi dan demografi. Hasil dari metode logistik biner multifaktorial terhadap wanita kawin berusia 15-49 tahun ditemukan bahwa dengan memperhatikan tingkat pendidikan dan jumlah anak masih hidup, partisipasi bekerja, indeks kekayaan menengah dan tinggi, dan tinggal di perkotaan memiliki pengaruh negatif terhadap keinginan mempunyai anak lagi. Sementara itu, usia wanita kawin 15-34 tahun dan komposisi jenis kelamin anak yang tidak seimbang memberikan pengaruh positif terhadap keinginan menambah anak.

The objective of this research is to study the effect of education and the
number of children on married womens desire to have more children in Indonesia by controlling other social, economic, and demographic variables. The results of multifactorial binary logistic on married women aged 15-49 years show that the level of education and number of children, working participation, middle and high wealth index, living in urban areas have negative effects on women?s desire to have more children. Nevertheless, women?s age 15-34 years old and imbalanced sex composition of children positively influence womens desire to have more children.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan BKKBN, 1995
613.959 8 IND l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wachyu Winarsih
"Kasus infertilitas dapat menimbulkan kerugian baik materil maupun moril. Studi pustaka menunjukkan bahwa kontribusi laki-laki dan perempuan terhadap masalah infertilitas sebanding. Tetapi umumnya perempuan menanggung konsekuensi sosial yang lebih tinggi dari laki-laki sebagai dampak dari kasus infertilitas tersebut. Fakta ini menggambarkan bahwa hak-hak reproduksi perempuan masih diabaikan. Sementara di sisi lain juga diketahui bahwa infertilitas sebenarnya merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang dapat ditekan angka kejadiannya. Untuk itu diagnosa dan pencegahan infertilitas perlu untuk dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat variable-variabel yang diduga mempunyai hubungan dengan peristiwa infertilitas. Pola pikir analisa yang dipakai mengikuti ide Davis dan Blake (1956) pada analisa fertilitas tetapi dalam hal ini digunakan untuk sudut pandang sebaliknya yaitu infertilitas. Terdapat empat variabel antara infertilitas yaitu keguguran / lahir mati, pemakaian kontrasepsi pra konsepsi, frekuensi senggama dan pengeluaran makanan. Sedangkan variabel latar belakang yang diperkirakan mempunyai hubungan tidak langsung dengan peristiwa infertilitas antara lain status wilayah tempat tinggal, status kerja, pendidikan dan umur kawin pertama.
Data yang dipakai pada penelitian ini merupakan data sekunder. Metoda analisa statistik yang dipakai adalah metoda log linear. Metoda ini dipandang lebih mempunyai fleksibilitas karena dengan metoda ini pola hubungan antara variabel penjelas dengan variabel respon maupun pola hubungan antar variabel penjelas menjadi dapat dilihat secara keseluruhan.
Dari 5539 wanita yang tercakup dalam sampel penelitian sekitar 2,15 persen di antaranya mengalami kasus infertilitas. Peristiwa keguguran / lahir coati berhubungan negatif dengan peristiwa infertilitas. Hal ini dikarenakan sekitar 88,24 persen dari kasus infertilitas merupakan kasus 'primary infertility' dan di sisi lain sebagian besar (98,40%) dari wanita yang pernah mengalami peristiwa keguguran / lahir mati ternyata merupakan wanita fertil. Frekuensi senggama yang tinggi berhubungan positif dengan peristiwa infertilitas. Resiko infertilitas wanita yang melakukan senggama lebih dari delapan kali per bulan adalah sekitar 5,25 kali dari resiko infertilitas wanita yang melakukan senggama tidak lebih dari satu kali per bulan.
Di antara variabel antara infertilitas, pemakaian kontrasepsi pra konsepsi merupakan variabel yang mempunyai hubungan paling kuat dengan peristiwa infertilitas. Resiko infertilitas wanita-yang pernah memakai kontrasepsi pra konsepsi adalah sekitar 8,45 kali lipat dari resiko infertilitas wanita yang tidak pernah memakai kontrasepsi pra konsepsi. Pengeluaran makanan berhubungan positif dengan infertilitas. wanita yang pengeluaran makanan per orang per bulan lebih dari 51.500 rupiah memiliki resiko infertilitas hampir empat kali resiko infertilitas wanita yang pengeluaran makanan per orang per bulan kurang dari 25500 rupiah. Tinggal di wilayah perkotaan maupun tinggal di wilayah perdesaan tidak terlalu berhubungan dengan infertilitas. Demikian pula status kerja seorang wanita juga tidak terlalu berhubungan dengan infertilitas.
Infertilitas di kalangan wanita berpendidikan tinggi didukung oleh adanya fakta wanita berpendidikan tinggi memiliki kecenderungan tinggi untuk tidak mengalami peristiwa keguguran / lahir mati. Sedangkan infertilitas di kalangan wanita berpendidikan rendah didukung oleh adanya fakta wanita berpendidikan rendah memiliki kecenderungan tinggi dalam hal pengeluaran makanan, frekuensi senggama dan pemakaian kontrasepsi pra konsepsi. Umur kawin pertama tidak berhubungan dengan infertilitas karena secara statistik hubungan umur kawin pertama dengan variabel antara infertilitas juga tidak nyata."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmat Munawar
"Tingkat fertilitas di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan sejak dimulainya program Keluarga Berencana (KB) secara nasional. Pada periode tahun 1994-1997 terjadi penurunan angka fertilitas yang relatif kecil. Besar kecilnya penurunan fertilitas tergantung dari besar kecilnya perubahan faktor-faktor penentu fertilitas. Penelitian terhadap faktor-faktor penentu fertilitas ini cukup strategis untuk membahas masalah fertilitas di Indonesia.
Faktor penentu fertilitas secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu faktor penentu tidak langsung dan faktor penentu langsung. Faktor penentu tidak langsung dalam mempengaruhi fertilitas melalui faktor penentu langsung. Hal ini berarti secara substansi terdapat hubungan yang erat antara kedua kelompok faktor penentu fertilitas tersebut. Faktor penentu fertilitas -baik langsung maupun tidak langsung-- yang menjadi penyebab naik turunnya fertilitas dapat dijadikan sebagai dasar pembinaan. Pembinaan fertilitas yang dilakukan rnelalui program KB, sejak pelita I dilakukan secara bertahap mulai wilayah Jawa dan Bali, wilayah Luar Jawa dan Bali I, dan wilayah Luar Jawa Bali II. Pengelompokan wilayah pembinaan ini tetap dipertahankan, padahal perkembangan jaman telah mampu merubah factor-faktor penentu fertilitas.
Tujuan penulisan tesis ini adalah: pertama, mengukur tingkat keeratan hubungan antara kelompok faktor penentu tidak lansung dan faktor penentu langsung secara simultan tahun 1994 dan 1997; kedua, mencari faktor-faktor penentu fertilitas yang dominan baik untuk tahun 1994 maupun tahun 1997; ketiga memeriksa ketepatan pengelompokan wilayah pembinaan program KB di Indonesia berdasarkan faktor-faktor penentu fertilitas tahun 1994 dan 1997; keempat, membuat pengelompokan wilayah altematif berdasarkan faktor-faktor dominan penentu fertilitas tahun 1997.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data publikasi SDKI 1994 dan 1997 dengan unit pengamatan/sarnpel adalah propinsi. Variabel-variabel yang dilibatkan dalam Analisis adalah variabel yang secara substansi merupakan faktor penentu fertilitas baik tidak langsung maupun langsung. Agar tujuan tercapai perlu didukung metade analisis statistik yang memadai yaitu Analisis Korelasi Kanonik, Analisis Diskriminan, Analisis Komponen Utama, Analisis Faktor dan Analisis KelompoklCluster.
Hasil-hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa :
pertama, terdapat korelasi yang sangat kuat antara faktor penentu fertilitas tidak langsung dengan faktor penentu langsung. Hal ini terjadi pada tahun 1994 dan tahun 1997.
kedua, diperoleh lima faktor dominan penentu fertilitas di Indonesia yaitu pada tahun 1994 adalah (1) Program KB, (2) Pendidikan dan Perkawinan, (3) Kemampuan Ekonomi. (4)Pekerjaan dan (5) Kematian Bayi. Pada tahun 1997 juga diperoleh lima faktor dominan,diantaranya adalah (1) Program KB, (2) Pendidikan dan Perkawinan, (3) Kesehatan lbu danAnak, (4) Kemampuan Ekonomi dan (5) Pekerjaan.
ketiga, terjadi ketidaktepatan klasifikasi pengelompokan wilayah pembinaan program KB sebesar 33,3% pada tahun 1994 dan 18,5% pada tahun 1997 jika diperiksa dengan faktor-faktor penentu fertilitas.
keempat, pengelompokan wilayah yang dibuat berdasarkan faktor dominan penentu fertilitas menghasilkan lima kelompok wilayah. Hal yang menarik adalah propinsi Timor Timur berdiri sendiri dalarn kelompok 5 yang terpisah dengan propinsi-propinsi lain."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>