Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4299 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teweles, Richard J.
New York: McGraw-Hill, 1987
332.644 TEW f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Redhead, Keith
New York: Woodhead-Faulkner, 1990
332.644 RED i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Duffie, Darrell
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1989
332.644 DUF f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mustika Ridwan
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh aktivitas perdagangan berjangka terhadap volatilitas pasar spot komoditas kakao yang diukur menggunakan GARCH. Sesuai dengan Kumar (2009), sebelumnya volume dan open interest dibedakan menjadi komponen expected dan unexpected menggunakan ARIMA dan volatilitas spot, yang dimodelkan dengan GARCH (1,1), ditambahkan dengan expected/unexpected volume dan open interest perdagangan berjangka sebagai variabel eksogen. Granger Causality Test digunakan untuk memahami hubungan dinamis setiap variabel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) conditional spot volatility dipengaruhi oleh volume/open interest baik komponen expected maupun unexpected; (2) hubungan dinamis yang terjadi adalah hubungan signifikan 1 (satu) arah antara lain : open interest (expected) menyebabkan spot volatility, open interest (unexpected) menyebabkan spot volatility, volume (expected) menyebabkan spot volatility.

This study aimed to examine the effect of futures trading activity on cocoa spot market volatility measured using GARCH. According to Kumar (2009), first the trading volumes and open interest are divided into expected and unexpected components using ARIMA and then spot volatility equation, which is modeled as GARCH (1,1) process, is augmented with expected and unexpected futures trading volume and open interest as exogenous variabel. Granger Causality Test is used to understand the dynamic relationship between these variables.
The results showed that (1) the conditional spot volatility is influenced by the volume / open interest with both expected and unexpected components; (2) the dynamic relationship that occurs is a significant in 1 (one) way include: open interest (expected) causes spot volatility, open interest (unexpected) causes the spot volatility, volume (expected) causes the spot volatility."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ade Setiawan Elimin
"Dimasa datang, Bursa Komoditi Indonesia akan berKembang pesat seiring dengan komitmen Pemerintan untuK mengembangKannya dan potensi Indonesia sebagai produsen beragam komoditi bersKaia dunia. Oleh Karena itu, perlakuan akuntansi untuk transaksi futures contracts yang diperdagangkan dalam bursa komoditi menjadi penting dipanami. Skripsi ini membahas mengenai mekanisme perdagangan clan perlakuan akuntansi untuk transaksi futures contacts. Peneiitian dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan untuk meningkatkan pemahaman atas mekanisme perdagangan di bursa komoditi. Sebagian besar peneIitian meialui studi kepustakaan, karena bursa komoditi di Indonesia belum dapat menjadi rujukan bagi transaksi futures contracts. Futures contract berbeda dengan forward contract dalam hal standarisasi kontrak, cara dan tempest kontrak diperdagangkan, serta pengakuan keuntungan dan kerugian kontrak. Motivasi individu atau perusahaan melakukan transaksi futures contract ialah untuk hedging, spekulasi dan arbitrasi. Perdagangan berjangka (futures trading) disebut pula perdagangan dengan marjin (margin trading) maksudnya transaksi yang terjadi dijamin oieh sejumiah uang (marjin) yang digunakan untuk menjaga agar kontrak tidak gagai (default). Perdagangan futures contract yang pada akhirnya diselesaikan melalui penyerahan fisik komoditi hanya sekitar 2% dari total volume perdagangan. Pembahasan akuntansi dalam skripsi ini berpedoman pada pernyataan I-ASB no. 80. Penilaian atas futures contract menggunakan metode market dan perubahan harga pasar dari futures contract non-hedging harus diaKul sebagai gain atau loss. Perubahan harga futures contract yang memenuni kriteria hedge dari aktiva atau pasiva harus diaKui sebagai penyesuai dari carrying amount untuk aktiva atau pasiva tersebut. Perubahan harga futures contract yang meng-hedge Komitmen perusahaan diaKui dalam peniiaian tansaksi yang akan memenuhi komitmen tersebut, perlakuan yang sama diterapKan pula bagi transaksi yang diantisipasi. Pengungkapan (disclosure) futures contract yang dipertanggunajawabkan sebagai hedge harus mencakup sifat/ karakteristik dari aktiva, pasiva, komitmen dan transaksi yang diantisipasi , serta metode akuntansi untuk futures contract."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peters, Carl
Chicago: Irwin Professional, 1997
332.645 2 PET h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Nurfathia
"Tulisan ini menganalisis bagaimana tipologi tindak pidana Binary Option, dan menganalisis bagaimana regulasi Binary Option di Indonesia, khususnya terkait status Binary Option di Indonesia. Tulisan ini disusun dengan menggunakan metode penelitian doktrinal. Binary Option (opsi biner) merupakan kegiatan di mana trader selaku pengguna menebak atau memilih antara dua opsi yaitu naik atau turunnya harga suatu aset dalam periode tertentu. Binary Option dalam sejarahnya dikenal sebagai perdagangan opsi. Namun dalam perkembangannya sering terjadi tindak pidana dalam kegiatan Binary Option yaitu penipuan, perjudian dan tindak pidana pencucian uang. Pada dasarnya kegiatan Binary Option menggunakan sarana internet sehingga tindak pidananya dikategorikan sebagai cybercrime. Binary Option di Indonesia dilarang oleh Bappebti melalui siaran persnya, karena Binary Option tidak dapat dikategorikan sebagai perdagangan opsi yang telah diatur dalam Pasal 8 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi. Perdagangan opsi dalam peraturan tersebut memberikan hak kepada penggunanya melakukan jual beli, sedangkan Binary Option hanya memberikan hak kepada pengguna untuk melakukan tebak-tebakan. Selain Indonesia beberapa negara seperti Belgia dan Kanada juga melarang Binary Option yang telah diatur dalam suatu peraturan. Regulasi terkait Binary Option sangat penting karena larangan tersebut memiliki kekuatan hukum tetap, dapat memperjelas status Binary Option, terpenuhinya unsur keadilan dalam penegakan hukumnya. Akan tetapi di Indonesia sampai saat ini belum ada regulasi yang mengatur larangan Binary Option, sehingga perlu adanya kebijakan hukum pidana terkait larangan kegiatan Binary Option di Indonesia.

This paper analyzes the typology of Binary Option criminal acts and examines the regulation of Binary Options in Indonesia, particularly concerning the status of Binary Options in the country. The paper is structured using the doctrinal research method. Binary Option is an activity in which traders, as users, speculate or choose between two options: the rise or fall of the price of an asset within a specific period. Throughout its history, Binary Option has been known as options trading. However, criminal acts such as fraud, gambling, and money laundering often occur in Binary Option activities. Fundamentally, Binary Option activities utilize internet resources, categorizing their criminal acts as cybercrime. Bappebti, through its press releases, has prohibited Binary Options in Indonesia because they cannot be classified as options trading regulated by Article 8 of Law Number 10 of 2011 concerning Amendments to Law Number 32 of 1997 concerning Commodity Futures Trading. This is because the regulated options trading, as stipulated in the law, grants users the right to buy and sell, whereas Binary Options only allow users to make predictions. In addition to Indonesia, several countries like Belgium and Canada also prohibit Binary Options through specific regulations. Regulation related to Binary Options is crucial because such prohibitions carry legal force, clarify the status of Binary Options, and ensure the fulfillment of justice elements in law enforcement. However, there is currently no regulation in Indonesia governing the prohibition of Binary Options, necessitating the establishment of criminal legal policies concerning the prohibition of Binary Option activities in Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niederhoffer, Victor
New York: John Wiley & Sons, 1997
332.645 NIE e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Global Law and Business, 2010
332.644 COM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>