Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4814 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Pike, William H.
Homewood, Ill.: Dow Joner-Irwin, 1983
332.632 5 PIK w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
O`Neil, William J.
Yogyakarta: Andi, 2006
332.4 ONE h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Ryan D. Faindlay
"Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh inflasi terhadap imbal hasil value stocks dan growth stocks. Periode penelitian mencakup tahun 2020-2022 dengan total sampel penelitian sebanyak 14 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta menjadi konstituen indeks IDX Value30 dan IDX Growth30 selama periode penelitian. Penelitian ini juga dilengkapi dengan variabel kontrol aspek makroekonomi seperti suku bunga Bank Indonesia dan imbal hasil pasar saham yang diukur dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Lebih lanjut, variabel kontrol faktor spesifik perusahaan seperti size perusahaan, price-to-book ratio, dan price-to-earnings ratio juga dimasukkan untuk memperkaya penelitian. Hasil penelitian dengan regresi data panel menunjukkan bahwa pengaruh inflasi terhadap imbal hasil saham tidak signifikan secara statistik untuk value stocks dan growth stocks. Namun, terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik dari pengaruh inflasi terhadap imbal hasil value stocks dan growth stocks di Bursa Efek Indonesia.

This study aims to analyze the effect of inflation on the returns of value stocks and growth stocks. The research period covers 2020-2022 with a total research sample of 14 companies listed on the Indonesia Stock Exchange and constituents of the IDX Value30 and IDX Growth30 indices during the research period. This study is also equipped with control variables for macroeconomic aspects such as Bank Indonesia interest rates and stock market returns as measured by the IDX Composite Index. Furthermore, firm-specific factor control variables such as firm size, price-to-book ratio, and price-to-earnings ratio are also included to enrich the research. The results through panel data regression show that the effect of inflation on stock returns is not statistically significant for value stocks and growth stocks. However, there is a statistically significant difference in the effect of inflation on the returns of value stocks and growth stocks on the Indonesia Stock Exchange."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmawati
"Option merupakan salah satu instrumen derivatif yang sudah aktif diperdagangkan di beberapa bursa di dunia namun, sampai saat ini, belum ada bursa di Indonesia yang menjadi tempat perdagangan option. Pasar Modal Indonesia bisa jadi akan menjadi Iebih bergairah apabila ada bursa yang mernperdagangkan option dengan saham-saham yang diperdagangkan di bursa sebagai Underlying Asset. Oleh sebab itu, studi ini mencoba melakukan simulasi untuk melihat bagaimana prospek investasi pada option atas beberapa saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta. Studi ini spesifik hanya membahas prospek investasi pada put option karena prospek investasi pada cafl option telah dibahas oleh Tedy Fardiansyah pada karya akhirnya dalam program Magister Manajemen Universitas Indonesia.
Simulasi yang dilakukan adaLah membeli put option yang berumur satu buian dan melihat keuntungan yang diraih pada saat put option jatuh tempo. Harga put option pada saat pembelian ditentukan dengan menggunakan formula Black-Scholes Pricing Model dengan data-data harga saham yang sebenarnya dan Bursa Efek Jakarta. Pembelian put option dilakukan pada awa bulan kalender selama 30 (tiga puluh) bulan yaitu dari bulan Maret 1994 sampai dengan Agustus 1996. Portfolio investasi terdiri dari put option 1 -bulan atas saham Astra lnternational, atas saham Bakne Brothers, atas saham HM Sampoerna, atas saham lndah Kiat, dan atas saham Lippo Bank dengan empat nilai Strike Price yaitu + 5%. +2.5%. -5%. dan -2.5% dan harga saham ?yang dijadikan UiderIying Asset? pada saat pembelian put option.
Daiam penelitian ini, dilihat dan díhitung keuntungan kuantitatif investasi pada: (1) put option atas masing-masing saham, (2) portfolio yang terdiri dari put option atas lima saham. Keuntungan investasI tersebut dilihat juga relatif terhadap keuntungan investasi dengan nilai dan periode yang sama pada suku bunga bebas risiko. Dari hasil analisis akan diambil kesimpulan tentang prospek investasi put option atas saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta.
Gambaran dari ulasan mengenai prospek investasi put option alias saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta dilakukan dengan batasan-batasan:
1. Option adalah gaya Eropa di mana option tidak dapat di-exercise sebelum jatuh tempo.
2. Setelah díbeli, put option disimpan (tidak díperdagangkan) sampai jatuh tempo. Keuntungan díperhitungkan hanya pada saat jatuh tempo (put option di-exercise atau tidak).
3. Dalam menghitung keuntungan, biaya transaksi dan pajak diabaikan.
4. Diasumsikan bahwa harga put option yang diperoleh dañ formula Black-Scholes Option Pricing Model merupakan fair value dan option yang dapat dijadikan sebagai harga pasar.
Kajian yang Iebih kompleks, dengan menghilangkan batasan-batasan tesebtit di atas, dapat dilakukan sebagaí lanjutan dari tulisan ini.
Berdasarkan hasil analisis, investasi put option atas saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta memberikan imbal hasil yang Iayak (fair return) bagi investor. Investasi pada portfolio yang terdiri dari put option 1 bulan atas saham Astra intemational, atas saham Bakrie Brothers, atas saham KM Sampoerna, atas saham Indah Kiat, dan atas saham Lppo Batik, selama 30 bulan, memberi tingkat pengembalian rata-rata (menggambarkan expected return)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Putu Aditya W.
"Pasar modal merupakan salah satu komponen fundamental dari perekonomian negara, dimana investor dapat melakukan aktivitas jual-beli surat berharga sekuritas . Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal, yang menandakan kepemilikan atas perusahaan beserta aset dan pendapatannya. Investasi saham memang bisa memberikan tingkat keuntungan lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lain, tapi memilih saham yang mampu memberikan keuntungan tidaklah mudah karena harga saham sangat fluktuatif dari waktu ke waktu. Sehingga, investor perlu menentukan momentum yang tepat untuk membeli dan menjual saham. Oleh karena itu, investor perlu melakukan analisis secara real-time sebelum mengambil keputusan agar mampu memaksimalkan tingkat keuntungan dan menghindarkan resiko investasi.
Metode analisis teknikal dengan pendekatan support vector machines digunakan dalam penelitian ini untuk membantu investor pada pengambilan keputusan dalam investasi saham. Pendekatan support vector machines sesuai untuk diterapkan pada himpunan data yang tidak linier, tidak stasioner, tidak terstruktur, dan kompleks; seperti data historis saham. Peneliti menggunakan data historis saham periode Januari 2008 ndash; Desember 2015 dari perusahaan di Indonesia yang terdaftar di dalam indeks LQ45.
Penelitian ini mengedepankan investasi saham jangka pendek. Sehingga, keputusan yang dianjurkan oleh support vector machines pada penelitian ini lebih sesuai untuk diaplikasikan oleh swing investor jangka pendek . Penggunaan PT Jasa Marga Tbk. sebagai sampel menunjukkan bahwa support vector machines menghasilkan tingkat akurasi 74,26 dalam klasifikasi tiga kelas buy, hold, dan sell dan 82,67 dalam klasifikasi dua kelas buy dan sell.

Stock market is one of the fundamental components of nation economy, where investor can buy or sell securities. Stock is one of the securities traded in the stock market, which signifies the ownership of companies with its revenue and asset. Stock investment may give higher return than another investment instrument, but picking profitable stock may not easy because stock price is very volatile time by time. So, investor needs determining the right momentum to buy and sell stock. Hence, investor needs a real time analysis before the decision making to get higher profit and hurdle risk.
Technical analysis method with support vector machines approach is used in this study to help investor on decision making in stock investment. Support vector machines are suitable to be applied on nonlinear, nonstationary, unstructured, and complex dataset such as the stock historical data. The author uses the stock historical data January 2008 ndash December 2015 of the company in Indonesia listed in the LQ45 index.
This study features a short term stock investment. So, the decision suggested by support vector machines in this study is more suitable to be applied for swing investor short term . The usage of PT Jasa Marga Tbk. as sample indicates that support vector machines yield 74,26 accuracy level in the three classes classification buy, hold, and sell and 82,67 in the two classes classification buy and sell .
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronald Gerry Lomi
"Tesis ini membahas pengaruh inflasi, harga minyak dan investment grade terhadap harga saham di Indeks BISNIS-27. Investasi pada Pasar Modal terus dirancang agar mampu menarik lebih banyak lagi investor agar bersedia untuk menginvestasikan dananya ke dalam instrumen- instrumen Pasar Modal. Tidak hanya itu itu, penelitian ini juga akan membahas tentang Reksadana dan beberapa pandangan dari Makroekonomi dihubungkan dengan Pasar Modal. Penelitian ini merupakan penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskripsi dan regresi berganda dan sampel dari penelitian ini adalah harga saham emiten - emiten yang secara konsisten terdaftar pada Indeks BISNIS-27 selama periode Januari 2009 hingga Desember 2011. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa variabel independen yang dimasukkan dalam model (inflasi, harga minyak dan investment grade) tidak ada yang berpengaruh signifikan terhadap 11 emiten yang diuijkan. Rekomendasi untuk penelitian mendatang bisa menambahkan periode penelitian dan juga menambah variabel independen kedalam model.

This thesis discusses the effects of inflation, oil prices and investment grade on stock prices in the BISNIS-27 Index. Investment in Capital Markets is designed to be able to continue to attract more investors to be willing to invest funds into the capital market instruments. Not only that, this study will also discuss about mutual funds and some of Macroeconomic?s overview associated with the Capital Market. This study is a quantitative research study with multiple regression methods and descriptions and samples of this study is the stock price - which is consistently listed issuers on BISNIS-27 index during the period January 2009 to December 2011. The results of this study found that the independent variables included in the model (inflation, oil prices and investment grade) no significant effect on the 11 issuers that tested. Recommendations for future research could add the study period and also adds to the independent variables into the model."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32241
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
S. Reza Poernomo
"Penelitian ini mencoba mengajukan pilihan hari untuk mengumumkan berita buruk pada hari tertentu sebagai penyebab negative abnormal return pada Hari Senin. Peneliti juga mencoba untuk melihat kecenderungan perusahaan akan pilihan hari pengumuman berdasarkan ukuran mereka. Penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu mengetahui apakah Hari Jumat dimanfaatkan oleh emiten untuk melepaskan pengumuman earnings yang buruk, mengetahui apakah pilihan Hari Jumat sebagai hari pengumuman earnings yang buruk menimbulkan pelemahan respon investor terhadap pengumuman itu dan mengetahui apakah terdapat hubungan antara ukuran perusahaan dengan pilihan Hari Jumat sebagai hari untuk mengumumkan pengumuman earnings yang buruk.
Penelitian ini menggunakan Analysis of variance (ANOVA) untuk melihat pilihan hari yang diambil perusahaan untuk mengumumkan berita buruknya selama periode 2001 hingga 2002. Peneliti juga menggunakan logistic regression untuk melihat kecenderungan pilihan hari perusapaan berdasarkan ukuran mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara hari-hari dalam seminggu dalam konteks earnings surprise yang diumumkan. Hal ini ditunjukkan oleh ANOVA dan dipertegas oleh Post-Hoc Test yang dilakukan peneliti.
Hasil penelitian juga menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara abnormal return Hari Senin setelah pengumuman earnings surprise negatif Hari jumat dengan abnormal return hari lain setelah pengumuman earnings surprise negatif pada hari sebelumnya. Penelitian juga menghasilkan kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap pilihan hari mereka untuk mengumumkan earnings surprise negatif, yang terlihat dari regresi logistik yang dilakukan, dimana variabel yang diajukan, ukuran perusahaan, terbukti tidak signifikan dalam persamaan regresi yang dihasilkan. Hal ini berarti anggapan bahwa emiten memilih Hari Jumat untuk mengumumkan earnings buruk tidak terbukti dan begitu juga dengan pelemahan respon yang diperkirakan terjadi ternyata tidak dapat dibuktikan, serta ukuran perusahaan yang diperkirakan menjadi dasar pemilihan hari pengumuman juga ternyata tidak memperlihatkan hubungan yang signifikan.

This research offers the choice of Friday as the announcement day of bad new as a probable cause for the negative Monday abnormal retum phenomenon. This research will also determine, if any, a tendency for choosing Friday as their announcement day based on the firms? sizes. This research basically has three purposes, to know if Fridays are used to announce bad earnings announcement, to know whether Friday announcement resulted in a moderation of investors' responses towards the announcements, and to know whether bad news announcements on Friday are related to the sizes of the firms.
This research applies the use of Analysis of Variance (ANOVA) in order to distinguish the days firms choosed to announce bad news for the period of 2001 to 2002. A logistic regression is also applied to reveal a possible tendency between the firms? sizes to their choice of announcement day.
The result of the analysis shows that there is no difference among the days of anncouncements choices, in the earnings surprise context. This was based by the result of ANOVA and affirmed by the post-hoc test performed in the analysis. The result also showed that there is no difference between the abnonnal return of Monday-after-Friday announcement of negative earnings surprises and other days following a negative earnings surprise announcement day.
This research was able to conclude that the choice of negative earnings surprise announcement day is not dependent towards the sizes of the firms?, this was because the logistic regression performed earlier showed that firms sizes was not significant in the logistic regression in the anaysis. These mean that the previous assumption saying that Fridays are used to announce bad earnings can not be proven empirically and also the moderation of investors? responses can not be proven to have happened. The results also showed that there are no significant relationship between the sizes of the firms with the choice of announcement day."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T15812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Engel, Louis
Boston: Bantam Book, 1967
332.632 ENG h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aldin Renata Dinta
"ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan Pasar Modal dan Industri Keuangan di Indonesia pada umumnya, Bursa Efek Jakarta berupaya untuk membangun pasar efek yang lebih menarik sehingga diharapkan dapat menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia. Sesuai dengan visi dan misi Bursa Efek Jakarta tahun 1999 - 2003, yaitu "menjadi bursa emerging market kelas dunia yang kompetitif', dalam
salah satu misinya yaitu "agar dapat menjadi emerging market yang menarik, BEJ akan selalu menyediakan produk-produk yang kompetitif dengan biaya e:fisien dan inovatif. Untuk tujuan tersebut diperlukan adanya suatu langkah nyata dengan mengembangkan perdagangan derivatif sebagai salah satu usaha inovatif dalam meningkatkan daya tarik investor untuk berinvestasi. Pasar derivatif merupakan
bagian integral dari sistem keuangan negara. Pasar derivatif mencakup futures, kontrak forward, swaps, dan options. Pembahasan tulisan ini menitikberatkan pada instrumen options, sebagai instnunen yang akan dikembangkan oleh pihak otoritas bursa. Instrumen tersebut diperkenalkan dengan nama KOS (Kontrak Opsi Saham).
Untuk mengetahui apakah KOS dapat digunakan sebagai salah satu instrument derivatif yang akan memberikan keuntungan bagi para investor, penulis melakukan pengujian menggunakan salah satu metode penilaian options yaitu Binomial Model. Model ini menggunakan data deskrit dan kemungkinan perubahan nilai underlying asset ada dua, yaitu: Naik atau tunm. Secara umum formula ini lebih cocok digunakan untuk menilai options dengan tipe Amerika seperti yang akan diperdagangkan di bursa, selain itu juga untuk memperoleh altcrnatif hasil penilaian atas penelitian sejenis yang telah dilakukan. Rumusan Binomial Model dipakai mengikuti urutan dan langkah-langkah secara sistematis. Semua variabel yang
diperlukan, diolah dan dilakukan perhitungannya menggunakan software Deriva Gem 1.50 merupakan bagian dari buku Options, Futures and Other Derivatives 5 th karangan John C Hull. Pemanfaatan metode penilaian option dengan Binomial Model untuk melakukan penilaian KOS yang akan diperdagangkan di BEJ sangat sesuai mengingat instrumen KOS yang akan diperdagangkan adalah option dengan tipe
Amerika. Penggunaan software Deriva Gem 1.5 memberikan kemudahan dan kebebasan dalam melakukan perhitungan. Kebebasan tersebut berupa kemudahan dalam memasukan data variabel-variabel yang telah ditentukan.
Keseluruhan langkah-langkah perhitungan nilai call options, meliputi : Penentuan data saham yang akan dihitung yaitu PT Astra International, Tbk (ASH), PT Bank Central Asia (BBCA), dan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TLKM); Penentuan titik sampel, yang meliputi : penentuan tanggal jatuh tempo, jangka waktu kontrak, tanggal kontrak opsi, penentuan jumlah titik sampel dan penelitian adanya dividend; Penentuan harga exercise; Penentuan suku bunga bebas risiko (risk free rate); Penentuan volatilitas harga saham dasar; Pengolahan data dan penggunaan aplikasi Deriva Gem 1.50; Perhitungan untung/rugi; dan Analisa basil perhitungan.
Sesuai dengan konsep Call Option tipe Amerika bahwa option dapat diexercise sewaktu-waktu selama periode kontrak sepanjang harga underlying asset lebih tinggi dari penjumlahan harga exercise (X) dan nilai option (c) itu sendiri (STX>c). Khusus untuk instrumen KOS ini, penulis memberikan tambahan syarat bahwa kontrak opsi tersebut akan di-exercise pada akhir periode kontrak selama harga
underlying asset dikurangi dengan penjumlahan harga exercise dan nilai option lebib besar daripada minus nilai option itu sendiri (ST-(X+c)>-c), hal ini dilakukan untuk mengurangi kerugian yang timbul. Dari basil pengujian menunjukkan bahwa > 75% dari seluruh seti KOS untuk semua saham dilakukan exercise, dengan tingkat exercise secara rata-rata > dati 60% pada masing-masing serinya. Bagi investor angka tersebut merupakan harapan yang baik.
Dari ketiga saham terpilih yang dilakukan pengujian, untuk keseluruhan periode observasi hanya saham ASII dan BBCA yang mampu memberikan keuntungan pada seri yang berbeda. Saham TLKM untuk pengujian seluruh periode observasi, untuk semua seri KOS seluruhnya menghasilkan kerugian. Pada KOS ASIJ keuntungan tertinggi terjadi pada posisi in the money seri pc+f dengan tingkat return
per bulan mencapai 1 ,08%. Sedangkan pada KOS BBCA terjadi pada posisi out of the money seri pc-3f sebesar 0,27% per btilan. Dari hasil pengujian untuk masing-masing transaksi temyata semua saham mampu menghasilkan keuntungan dengan tingkat return jauh di atas tingkat suku bunga SBI yang hanya mencapai rata-rata 1 ,26 % per bulan. KOS ASII mencatat keuntungan tertinggi dengan tingkat return sebesar 21,48% sebulan, KOS BBCA keuntungan tertinggi sebesar 7,75 % sebulan, sedangkan KOS TLKM menghasilkan keuntungan sebesar 12,37 % sebulan. Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa transaksi KOS mampu memberikan harapan untuk memperoleh keuntungan yang signifikan sepanjang investor memperhatikan timing investasinya, dengan tidak berinvestasi di instrumen ini secara tents menerus.
Membaiknya kondisi pasar modal Indonesia belakangan ini seharusnya bisa menjadi momentum yang tepat untuk segera memperdagaugkan instrumen KOS ini. Seperti kita ketahui bahwa selama tahun 2004 ini akan ada dua peristiwa politik besar di negeri ini yaitu pemilihan umum dan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung, sehingga dikhawatirkan akan mempengamhi situasi ekonomi secara nasional termasuk bursa yang sangat rentan dengan isu-isu politik.
"
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>