Ditemukan 39743 dokumen yang sesuai dengan query
Cleaver, Kevin M.
Washington: The World Bank , 1980
332.7 CLE e
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Puji Wijianingsih
"Kabupaten Tangerang merupakan salah satu daerah tingkat dua yang menjadi bagian dari wilayah Propinsi Banten. Terletak pada posisi geografis yang strategis. Dipilihnya kawasan industri di Kabupaten Tangerang karena letak yang strategis tersebut menyebabkan Kabupaten Tangerang sebagai bagian dari pusat pertumbuhan industri wilayah Indonesia bagian barat. Analisa pada penelitian ini menggunakan analisa deskriptif yang menjelaskan terjadinya peralihan potensi lahan menjadi kawasan industri. Potensi lahan di dapatkan dari hasil scoring dan overlay. Pemberian nilai ini mengacu pada variabel (topografi, litologi, kemampuan tanah dan hidrologi) yang di jumlah dan di kali dengan variabel pembatas (banjir, erosi, dan salinitas tanah) untuk selanjutnya di analisa mengenai peralihan potensi lahan, dimana lahan yang harusnya sangat baik untuk pertanian beralih fungsi menjadi kawasan industri.
Tangerang District is one of the two levels that are part of the Banten Province. Located in a strategic geographical position. Choosing the industrial area in Tangerang District as a strategic location in the Tangerang District as a central part of the growth industry of the western part of the Indonesian. Analysis on this research using descriptive analysis that describes the potential of a transition into industrial land. Potential land available in the scoring and results from the overlay. The provision of this value to the variables (topography, litologi, the ability to land and hydrology) and the number of times in the variable divider (floods, erosion, and soil salinity) for further analysis on the potential of the land, where the land should be very good for agricultural area of its functions into the industry."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34131
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Shepherd, Geoffrey S.
Ames, Iowa : Iowa State University Press, 1968
338.13 SHE a (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Teresa Anindya Wijaya
"Makalah ini mengulas bagaimana mekanisasi pertanian mempengaruhi Kamboja. Mekanisasi pertanian, lonjakan global mesin pertanian, muncul untuk mencukupi peningkatan permintaan produk pertanian akibat pertumbuhan populasi dan tingkat pendapatan dengan produksi pertanian yang efisien, lebih tinggi, dan produktif. Peningkatan inovasi teknologi yang sejalan dengan sektor pertanian menjadi perhatian penting di pasar pertanian Kamboja, yang mempunyai pengaruh positif dalam mendorong produksi yang lebih tinggi, kecukupan pangan, dan pertumbuhan ekonomi. Kapasitas pemanfaatan mekanisasi pertanian sangat penting untuk menentukan intensitas hasil produksi. Dengan volume ekspor pertanian yang tinggi, Kamboja produktif dalam memanfaatkan inovasi teknologi dalam produksi pertaniannya. Mekanisasi pertanian telah menggantikan input produksi manual, seperti sapi dan petani yang kurang terampil di Kamboja, dengan mesin untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian, yang berkontribusi pada berkurangnya lapangan kerja di sektor pertanian. Untuk melindungi tenaga kerja, menghilangkan inefisiensi pasar dan kerugian akibat mekanisasi pertanian, pemerintah dapat menerapkan kebijakan pengurangan upah minimum dan subsidi yang menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan berikut.
This study assess how Agricultural Mechanisation affects Cambodia. Agricultural mechanisation, the global surge of agricultural machinery, arises to suffice the increasing demand of agricultural products due to the growing population and income level with an efficient, higher, and productive agricultural production. Improvement of technological innovation that coincides with the agricultural sector is an important concern in the agricultural market of Cambodia, which has a positive influence to promote higher production, food- sufficiency, and economic growth. Utilisation capacity of agricultural mechanisation is crucial to determine production output intensity. With high agricultural exports volume, Cambodia is productive in utilising technological innovations in their agricultural production. Agricultural mechanisation has been substituting manual production inputs, such as cattle and less skilled farmers in Cambodia, with machineries to increase agricultural efficiency and productivity, which contributes to a lower employment in the agricultural sector. To protect labours, eliminate market inefficiencies and losses due to agricultural mechanisation, the government can enforce the policy of minimum wage reduction and subsidy which serve as the solution to solve the following concerns."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
"The Indonesia economy has achieved a remarkable transformation from an agricultural economy to a modern economy that is estimated to growth at a high rate of 6 percent.Sustaining it requires the continual adoption of economic reforms
."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Angelika Kayla Amandita
"This study investigates the impact of the Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) on Indonesia's agricultural exports to Japan, focusing on how tariff reduction or eliminations under the agreement influence Indonesia’s agricultural exports. Utilizing a gravity model and Difference-in-Difference (DiD) method, the findings reveal that while tariff reductions are crucial for enhancing trade, the anticipated benefits of IJEPA on Indonesia’s overall agricultural exports may not be immediately evident. However, the agreement has shown a positive and significant impact on the export of raw agricultural products, suggesting that Indonesia could benefit from focusing on these goods. This highlights the need for addressing non-tariff measures, improving export infrastructure, and leveraging the comparative advantages offered by IJEPA to boost raw agricultural exports to Japan.
Penelitian ini menganalisis dampak Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) terhadap ekspor agrikultur Indonesia ke Jepang, dengan fokus pada bagaimana penghapusan atau penurunan tarif dalam perjanjian tersebut mempengaruhi ekspor agrikultur Indonesia ke Jepang. Penelitian ini menggunakan model gravity dan metode Difference-in-Difference (DiD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun pengurangan tarif sangat penting untuk meningkatkan perdagangan, manfaat yang diharapkan dari IJEPA terhadap ekspor agrikultur Indonesia mungkin tidak segera terlihat. Namun, perjanjian tersebut menunjukkan dampak positif dan signifikan terhadap ekspor produk agrikultur mentah, yang mengindikasikan bahwa Indonesia dapat mengambil manfaat dengan fokus pada produk-produk ini. Hal ini menekankan perlunya mempertimbangkan hambatan non-tarif (non-tariff measures), meningkatkan infrastruktur ekspor, dan memanfaatkan keunggulan komparatif yang ditawarkan oleh IJEPA untuk meningkatkan ekspor produk agrikultur mentah ke Jepang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tivy, Joy
Harlow: Longman Scientific & Technical, 1992
630.274 5 TIV a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ross, Robert C.
New York, NY: McGraw-Hill, 1951
338.1 ROS i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Southworth, Herman M.
[Place of publication not identified]: Agricultural Development Council , [197.]
338.14 SOU a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Washington: World Bank , 1981
341.767 57 WOR a
Buku Teks Universitas Indonesia Library