Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3679 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Dep. Luar Negeri Dirjen Kerjasama ASEAN, 2005
341.247 ASE (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sekretariat ASEAN, 1984
327.06 SEK a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dep. Luar Negeri Dirjen Kerjasama ASEAN, 2007
341.247 ASE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sekretariat Nasional ASEAN, 1988
327.06 SEK a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Deplu, , 1987
R 959 IND a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sekretariat Nasional ASEAN, 1992
341.247 ASE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Moon, Young Ju
"Penelitian ini tentang Association of South East Asian Nations (ASEAN) dengan fokus pada peran Indonesia dalam pembentukan dan pengembangan organisasi regional tersebut sekitar 1965-1967. ASEAN terbentuk pada 1967 di tengah pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur yang memanas. Tujuannya adalah meneiptakan stabilitas regional untuk memajukan taraf hidup bangsa¬bangsa Asia Tenggara yang dititikberatkan pada pembangunan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Organisasi regional ini terbentuk alas inisiatif dan prakarsa Indonesia di bawah kepemimpinan Soeharto. Dengan mengangkat isu ancaman komunis, usulan kerja sama dari Indonesia ini dapat diterima oleh keempat negara nonkomunis yang pada saat itu merasa khawatir terhadap merebaknya komunis di kawasan Asia Tenggara berdasarkan "Teori Domino".
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif¬intepretatif. Dengan demikian, penelitian ini menggambarkan faktor-faktor yang menjadi alasan mengapa Indonesia berperan dalam memprakarsai pembentukan ASEAN berdasarkan data sekunder dengan teknik pengumpulan data yang berasal dari sumber tertulis sebelumnya dan tidak merupakan data langsung yang diambil dari lapangan. Untuk memahami kebijakan luar negeri Indonesia dalam memprakarsai terbentuknya ASEAN, balk dari pertimbangan eksternal maupun internal, penelitian ini menggunakan pendekatan sistem (system approach) karena keinginan untuk membentuk ASEAN ini merupakan output dari kebijakan luar negeri Indonesia. Selain itu, akan diperhatikan pula input-input yang menjadi pertimbangan Indonesia dalam memprakarsai pembentukan ASEAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan.
Hasilnya adalah (1) Indonesia telah berperan kunci dalam pembentukan dan pengembangan ASEAN; (2) Indonesia berkepentingan dengan terbentuknya ASEAN karena Indonesia membutuhkan stabilitas keamanan dan ketahanan nasional dan regional kawasan Asia Tenggara serta kredibilitas kepercayaan negara-negara sekawasan dan negara-negara Barat guna membantu Indonesia dalasn upayanya memperbaiki ekonomi nasional akibat pennasalahan yang ditimbulkan Partai Komunis Indonesia; (3) Faktor yang dominan kepentingan Indonesia dengan terbentuknya ASEAN adalah masalah ekonomi dan kestabilan keamanan nasional dan regional demi pembangunan ekonomi nasional karena Indonesia masa kepemimpinan Socharto menyadari bahwa situasi ekonomi-politik Indonesia dapat dipengaruhi dan mempengaruhi stabilitas keamanan kawasan regional Asia Tenggara.

ABSTRAK
This thesis discusses the Association of South East Asian Nations (ASEAN) and focuses more on the role of Indonesia in the establishment and development of the said regional organization throughout the period of 1965 - 1967. ASEAN was established in 1967 in the midst of the escalating conflict between the West and the East. The establishment of ASEAN was aimed at creating a regional stability to enhance the welfare level of countries within the Southeast Asia region, which was weighed on the development in the sectors of economy, social and culture. This regional organization was established based on the initiative of Indonesia under the leadership of Soeharto. By raising the issue of communist threat, Indonesia's proposal to build cooperation can be accepted by the other four non communist Southeast Asia countries, which were, at the time, worried about the escalation of communist power in Southeast Asian region based on "Domino Theory".
The writer of this paper applies qualitative methods, which is descriptive-interpretative in nature. Therefore, the information and arguments in this paper are made based on secondary data. In order to understand the foreign policy of Indonesia in initiating the establishment of ASEAN, either from the angle of external or internal accounts, the writer applies the system approach because the willpower to establish ASEAN is the output of Indonesia's foreign policy. In addition, the writer also gives attention to the inputs which were taken into account by Indonesia in initiating the establishment of ASEAN. The goal of this thesis is to answer the issues raised in this thesis
The findings are (1) Indonesia had played 5. key role in the establishment and development of ASEAN; (2) Indonesia had interests in the establishment of ASEAN because Indonesia needed security stability, national security as well as regional security in Southeast Asia region, and credibility as well as trusts from countries within Southeast Asia region and Western countries, which would help Indonesia's efforts to improve its poor economic condition generated by the Communist Party of Indonesia; (3) The two dominant factors in Indonesia's interests in establishing ASEAN were the economic problem and the national as well as regional security stability for the development of national economy because Indonesia under Soeharto's leadership realized that Indonesia's economic-political condition could be influenced and influence the stability of Southeast Asia's regional security."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24395
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alleya Hanifathariane Nauda
"ABSTRAK
Sejak dekade 1990-an, istilah ASEAN Way semakin banyak digunakan baik oleh para diplomat ASEAN maupun dalam literatur akademik. Meski demikian, ASEAN Way sendiri tidak memiliki definisi yang disepakati bersama. Hal ini terlihatdalam begitu beragamnya konseptualisasi dan interpretasi terhadap ASEAN Way. Kajian literatur ini berusaha menangkap perkembangan literatur ASEAN Way melalui metode taksonomi dengan menunjukkan perkembangan tersebut dalam tiga kategori: (1) konseptualisasi ASEAN Way; (2) implementasi ASEAN Way;serta (3) ASEAN Way dalam paradigma Ilmu Hubungan Internasional. Peninjauan literatur untuk melihat perkembangan implementasi ASEAN Waydisusun secara kronologis dalam empat periode, yaitu (1) 1967-1976; (2) 1977-1997; (3) 1998-2007, dan (4) pasca 2007. Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan, tulisan ini menemukan bahwa dalam literatur akademik setidaknya terdapat empat konseptualisasi ASEAN Way, yaitu sebagai wujud persamaan idenititas, mekanisme pengambilan keputusan, mekanisme manajemen konflik, dan sebagai budaya keamanan. Dalam meninjau implementasinya, tulisan ini menemukan bahwa seiring berjalannya waktu terjadi peningkatan kritik terhadap ASEAN Wayterutama di bidang ekonomi dan sosial-budaya. Tinjauan literatur ini juga menemukan dominasi paradigma liberalisme dalam pembahasan ASEAN Way.

ABSTRACT
Since the 1990s, there has been a significant rise in the usage of the term ASEAN Way by ASEAN diplomats and scholars. However, there is noofficial norcommonlyaccepted definition of the term, resulting in divergence of conceptualizations and interpretations upon ASEAN Way. This literature review aims to provide anoverview of the development in the literatures on ASEAN Way. Drawing on approximately 51studies, the writer uses taxonomy to organize the literature review into three sections: (1)various conceptualizations of ASEAN Way; (2) the implementation of ASEAN Way; and (3) ASEAN Way through the lenses of IR paradigms. The paperalso divides review on the implementation of ASEAN Way chronologically into four periods,(1) 1967-1977, (2) 1978-1997, (3) 1998-2007, and (4) beyond 2007. Careful reading reveals four main conceptualizations on ASEAN Way as shared identity of ASEAN, as decision-making mechanism, as conflict management mechanism, and as security culture. The paperidentifies the growing trend of criticism on ASEAN Way, mainly in economic and sociocultural realms. Lastly, this paper also identifies the domination of liberalism in assessing ASEAN Way which results in Western or rather EU-centric standards in valuing the viabilityof thenorms."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggarara Cininta P.
"ABSTRAK
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan organisasi
antarpemerintah yang beranggotakan sepuluh negara di kawasan Asia Tenggara.
Setelah berlakunya Piagam ASEAN (ASEAN Charter), ASEAN diberikan
personalitas hukum dan kewenangan untuk membuat perjanjian dengan negara
maupun organisasi internasional. Dalam praktiknya, ASEAN telah membuat
perjanjian dengan negara maupun organisasi internasional sejak sebelum
berlakunya Piagam ASEAN. Selain perjanjian yang dibuat antara ASEAN sebagai
entitas dengan negara maupun organisasi internasional, terdapat pula perjanjian
yang dibuat oleh negara-negara ASEAN secara kolektif dengan negara bukan
anggota atau organisasi internasional lain. Perbedaan antara kedua jenis perjanjian
internasional tersebut tidak dinyatakan secara jelas hingga setelah adopsi Rules of
Procedure for Conclusion of International Agreements by ASEAN (ROP). ROP
hanya berlaku bagi perjanjian yang dibuat oleh ASEAN sebagai entitas tersendiri
dan bukan oleh negara-negara anggota ASEAN secara kolektif. Skripsi ini akan
meninjau personalitas hukum yang dimiliki ASEAN sebagai organisasi
internasional dan hubungannya dengan kedudukan ASEAN di dalam perjanjianperjanjian
internasional yang dibuat dengan negara maupun organisasi
internasional.

Abstract
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) is an intergovernmental
organization consisting of ten South Asian countries. After the ASEAN Charter
entered into force, ASEAN was conferred legal personality and the capacity to
enter into international agreements with states or international organizations. In
practice, ASEAN has concluded agreements with states or international
organizations on its own capacity even before the ASEAN Charter entered into
force. There are also agreements concluded collectively by the member states of
ASEAN with non-member states or other international organizations. The
difference between these types of international agreements is not clearly
expressed until the adoption of the Rules of Procedure for Conclusion of
International Agreements by ASEAN (ROP). The ROP only applies to
international agreements made by ASEAN as an entity distinct from its members
and not by ASEAN member states collectively. This thesis analyzes the legal
personality possessed by ASEAN as an international organization and its
correlation with ASEAN?s position in international agreements concluded with
states or international organizations."
Universitas Indonesia, 2012
S43214
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>