Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8979 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Astiadi Prahastomo
"ABSTRAK

Secara umum keselamatan di jalan menjadi salah satu tujuan pembangunan yang berkelanjutan, melalui program untuk menekan angka kematian akibat kecelakaan di jalan raya. Dengan demikian, penting untuk mempelajari perilaku pengendara serta faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perilaku ini. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengkaji intensi perilaku pelanggaran melawan arah arus lalu lintas pengendara sepeda motor serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan untuk menganalisis preferensi pelanggar dalam pemilihan rute perjalanan. Pada penelitian ini dibatasi pada faktor yang digunakan sebagai determinan perilaku pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara sepeda motor yang merupakan kontruk dari Theory of Planned Behavior yang dikemukakan Ajzen (2005) yaitu sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang dipercaya. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dalam pengolahan dan analisis datanya berdasarkan kuesioner Intensi dan kuesioner Stated Preference. Desain dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif analitis dengan metode pengumpulan data survei. Pengendara sepeda motor yang bekerja sebagai ojek aplikasi/ online adalah sebagai sampel dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan terdapat pengaruh sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan terhadap intensi pengendara sepeda motor untuk pelanggaran melawan arah arus lalu lintas, dengan probabilitas sebesar 38,5%. Perceived behavior control/ kontrol perilaku yang dipercaya muncul sebagai prediktor intensi melanggar yang terkuat dibandingkan variabel lainnya, sehingga menunjukkan persepsi kontrol pengendara sepeda motor untuk melangar memiliki peran penting dalam memunculkan perilaku pelanggaran. Kemudian hasil kalibrasi stated preference didapatkan hasil 53,9% probabilitas pengendara melawan arah arus lalu lintas, karena pengendara menginginkan waktu perjalanan yang lebih sedikit dalam pemilihan rute perjalanannya namun melalui jalan yang tidak sesuai ketentuan lalu lintas yaitu dengan melawan arah.


ABSTRACT

 


In general, road safety is one of the goals of sustainable development, through a program to reduce mortality due to accidents on highways. Thus, it is important to study driver behavior and the factors that contribute to this behavior. The main objective of this study is to examine the intention of violating behavior against the direction of motorbike traffic flow and the factors that influence it, and to analyze violator preferences in choosing a route of travel. This study is limited to the factors used as determinants of violation behavior committed by motorcyclists which are contours of the Theory of Planned Behavior proposed by Ajzen (2005), namely attitudes, subjective norms, and perceived behavioral control. This study uses multiple regression analysis in processing and analyzing the data based on the Intentions questionnaire and the Stated Preference questionnaire. The design in this study is quantitative descriptive analytical research with survey data collection methods. Motorcycle riders who work as an application motorcycle taxi are as samples in this study. The results showed that simultaneously there were influences of attitudes, subjective norms, and perceived behavioral controls on motorbike intentions for violations against the direction of traffic flow, with a probability of 38.5%. Perceived behavior control which is believed to appear as a predictor of intention to violate the strongest compared to other variables, so that the perception of motorbike riders control of violations has an important role in generating violations. Then stated preference calibration results obtained 53.9% the probability of the driver against the direction of traffic flow, because the driver wants less travel time in the selection of his route but through the road that does not comply with traffic provisions by opposing the direction of traffic flow.

 

"
2019
T53035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yova Tsalvina Rizka
"Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia yang disebabkan oleh tiga faktor risiko utama yaitu faktor manusia yang meliputi faktor sosial demografi dan faktor perilaku, kedaraan, dan lingkungan/infrastruktur. Dampak yang ditimbukan dari kecelakaan lalu lintas di Indonesia berdasarkan data Kepolisian setiap jam meyebabkan tiga orang meninggal dunia. Terdapat perbedaan angka kecelakaan lalu lintas di setiap daerah di Indonesia serta terdapat perbedaan faktor risiko penyebab kecelakaan lalu lintasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor risiko kecelakaan dengan kecelakaan lalu lintas di Kota Cilegon tahun 2017-2018. Penelitian ini ini menggunakan desain cross sectional dengan variabel independennya adalah faktor risiko kecelakaan yang meliputi faktor manusia, faktor kendaraan, dan faktor lingkungan/infrastruktur. Variabel dependennya adalalah kecelakaan lalu lintas. Data yang digunakan merupakan data sekunder terkait dengan kecelakaan lalu lintas yang didapatkan dari Polres Kota Cilegon. Pengambilan dan pemasukkan data dilakukan di Polres Kota Cilegon. Digunakan analisis data univariat dan bivariat dengan Uji Chi Square. Hasil ananlisis menunjukkan bahwa proporsi faktor jenis kelamin laki-laki memiliki presentase tertinggi yaitu sebesar 91,8% pada tahun 2017 dan 87,6% pada tahun 2018. Dari 14 variabel yang diuji, tidak ada variabel yang berhubungan secara signifikan dengan kecelakaan lalu lintas di Kota Cilegon.

Traffic accidents are one of the public health problems in the world caused by three main risk factors, such as human factors which include social demographic factors and behavioral, vechile, and environmental / infrastructure factors. The impact caused by traffic accidents in Indonesia based on Police data every hour caused three deaths. There are differences in the number of traffic accidents in each region in Indonesia and there are different risk factors that cause traffic accidents. This study aims to analyze the relationship between accident risk factors and traffic accidents in Cilegon in 2017-2018. This study uses a cross sectional design with independent variables are accident risk factors which include human factors, vehicle factors, and environmental / infrastructure factors. The dependent variable is a traffic accident. The data used are secondary data related to traffic accidents obtained from Polres Cilegon. The data is collected and entried in Polres Cilegon. Data analysis is used the Kai SquareTest. The results of the analysis showed that the proportion of male gender factors had the highest percentage of 91.8% in 2017 and 87.6% in 2018. Of the 14 variables tested, there are no variables that were significantly related to traffic accidents in Cilegon. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvina Mayora Nilasari
"ABSTRAK
Jalan tegar beriman merupakan jalan provinsi dan jalan utama menuju pusat pemerintahan kabupaten bogor. Salah satu permasalahan pada jalan ini adalah sering terjadinya kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi rawan kecelakaan, mengetahui kondisi geometri, rambu, fasilitas pendukung lainnya pada lokasi rawan kecelakaan di Jalan Tegar Beriman, serta memberikan rekomendasi terkait pembenahan infrastruktur jalan sesuai dengan kondisi dan penyebab kecelakaan di setiap lokasi. Metode-metode yang digunakan di dalam penelitian ini meliputi, metode AEK, metode Bina Marga, metode KSI, dan metode WSI. Lokasi rawan yang teridentifikasi yaitu Sta 0+000?Sta 0+500, Sta 0+600?Sta 1+100, dan Sta 2+700?Sta 3+000. Rekomendasi perbaikan yang diberikan berdasarkan penyebab kecelakan sehingga diharapkan dapat meningkatkan keselamatan jalan tersebut.

ABSTRAK
Jalan Tegar Beriman is a provincial road and main access to Bogor governmental region. One of traffic problems on this road is safety. Therefore, this research is conducted to identify black spots along Jalan Tegar Beriman, observe the road?s geometric, traffic signs, other supporting facilities, and also to recommend improvements that can be done in regards to road infrastructure based on road conditions and causes of accidents. The methods that are used to identify black spots are AEK, Bina Marga, KSI, and WSI. The analysis shows that black spots are identified at Sta 0+000?Sta 0+500, Sta 0+600?Sta 1+100, and Sta 2+700?Sta 3+000. Recommendations for improvement will be given based on the causes of the accidents, which is expected to improve the road safety."
2016
S64262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Husnul Khuluqi
"Kecelakaan lalu lintas telah mengakibatkan kematian sekitar 1,35 juta orang di seluruh dunia setiap tahun dan menjadi beban aspek kesehatan masyarakat di negara maju dan berkembang. Pembatasan mobilitas di masa pandemi COVID-19 di Jepang berpengaruh pada kepadatan arus lalu lintas. Data kecelakaan lalu lintas dari National Police Agency menunjukkan adanya peningkatan jumlah kasus di masa pandemi. Rancangan studi adalah cross sectional, analisis deskriptif kuantitatif dengan tujuan menganalisis kecelakaan lalu lintas fatal sebelum dan selama masa pandemi di Jepang. Penerapan model prediksi kecelakaan lalu lintas dapat dijadikan acuan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan di waktu yang akan datang. Ditemukan hubungan signifikan antara variabel usia, penggunaan sabuk keselamatan, penggunaan alkohol, kecepatan tinggi, tipe kendaraan, waktu kecelakaan, tipe area jalan, dan bentuk jalan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas fatal pada kedua periode. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan proporsi pada kasus terkait dengan kecepatan tinggi dari 4,5% menjadi 6% di masa pandemi. Terjadi peningkatan proporsi tipe kendaraan sepeda dari 6% menjadi 7,4%, serta penurunan proporsi secara signifikan pada tipe kendaraan mobil pribadi dan mobil umum sebagai penyebab utama kecelakaan. Jumlah kasus kecelakaan lalu lintas fatal diprediksi akan mengalami penurunan, tertinggi di Desember 2022 dengan 295 kasus dan terendah di Mei 2022 dengan 172 kasus.

Traffic accidents have resulted in the death of around 1.35 million people worldwide every year and become a burden on public health aspects in developed and developing countries. Restrictions on mobility during the COVID-19 pandemic in Japan have an effect on traffic density. Traffic accident data from the National Police Agency shows an increase in the number of cases during the pandemic. The study design was a cross sectional, quantitative descriptive analysis with the aim of analyzing fatal traffic accidents before and during the pandemic in Japan. The application of the traffic accident prediction model can be used as a reference to minimize the occurrence of accidents in the future. A significant relationship was found between variables of age, use of seat belts, use of alcohol, high speed, type of vehicle, time of accident, type of road area, and road shape with the incidence of fatal traffic accidents in both periods. The results showed a significant increase in the proportion of cases associated with high speed from 4.5% to 6% during the pandemic. There was an increase in the proportion of bicycle types from 6% to 7.4%, as well as a significant decrease in the proportion of private cars and public cars as the main causes of accidents. The number of fatal traffic accident cases is predicted to decrease, with the highest number of cases occurring in December 2022 with 295 cases and the lowest in May 2022 with 172 cases."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cici Lisdiana
"Kecelakaan lalu lintas merupakan satu-satunya penyebab kematian tertinggi di dunia selain dari penyakit dan bisa menimpa siapa saja tanpa mengenal waktu kejadian baik di perkotaan maupun di pedesaan. Penelitian ini berfokus di Kabupaten Tuban yang merupakan daerah dengan kerugian materiil, jumlah kejadian dan korban kecelakaan tertinggi di Indonesia pada tahun 2016.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keparahan luka korban kecelakaan lalu lintas. Probit Binary digunakan untuk mengestimasi model ini dimana variabel bebas yang diestimasi terdiri dari variabel tipe kecelakaan, infrastruktur, jenis kendaraan dan manusia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kendaraan sepeda motor paling memengaruhi terjadinya keparahan fatal bagi korban kecelakaan. Pengemudi berusia senja memiliki peluang lebih besar mengalami keparahan yang fatal. Pada faktor infrastruktur, kondisi pencahayaan yang baik dapat mengurangi terjadinya keparahan fatal kecelakaan. Kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah dari penelitian ini berfokus pada infrastruktur pencahayaan jalan dan sosialisasi kedisiplinan terhadap pengguna jalan.

Road injuries are the one and only the most causes of death beside from the diseases in the world on 2016. Traffic accidents can happen to anyone and anytime in both of urban and rural areas. This study focuses on Tuban Regency which is the region with the highest material damage costs, the highest number of incidents and casualties in Indonesia on 2016.
The purpose of this research is analyzing the factors that influence the injury severity of traffic accident. Probit Binary are used to estimate the independent variables that consist of accident type, infrastructure, vehicle type and human variables.
The results show that motorcycles are the most affect the occurrence of fatal severity for casualties. Older drivers have a greater chance of experiencing a fatal severity. On infrastructure factors, good lighting conditions can reduce the occurrence of fatal injury severity. The government 39 s policy on this research focuses on road lighting infrastructure and the socialization of disciplinar on road users.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Amadeo Susanto
"Kecelakaan lalu lintas menjadi isu yang memerlukan perhatian khusus pada Provinsi DI Yogyakarta karena secara geografis provinsi ini dilalui oleh jalur lintas selatan pulau jawa ditambah lagi pemerintah sedang gencar-gencarnya membangun jalur lintas selatan seperti Jalan tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo, dll. Hal ini dapat meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan. Sebagai langkah awal untuk mencegah terjadinya kecelakaan diperlukannya untuk mengidentifikasi daerah rawan kecelakaan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, serta memetakan daerah rawan kecelakaan pada jaringan jalan di Provinsi DI Yogyakarta dengan Sistem Informasi Geografis. Metode yang digunakan adalah Metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) sebagai parameter utama dan analisis Z-score untuk menentukan daerah rawan kecelakaan atau bukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 13 ruas jalan dari 36 ruas jalan pada jaringan jalan Nasional yang termasuk daerah rawan kecelakaan dan 26 dari 97 ruas jalan pada jaringan jalan Provinsi yang termasuk daerah rawan kecelakaan. Dengan teridentifikasi daerah rawan kecelakaan ini diharapkan adanya penelitian lebih lanjut terkait peningkatan akan keselamatan pada daerah rawan kecelakaan tersebut.

Traffic accidents are an issue that requires special attention in DI Yogyakarta Province because geographically this province is traversed by the southern route of the island of Java plus the government is incessantly building a southern route such as the Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo toll road, etc. This can increase the potential for an accident to occur. As a first step to prevent accidents, it is necessary to identify accident-prone areas. Therefore, this research was conducted with the aim of identifying, analyzing, and mapping accident-prone areas on the road network in DI Yogyakarta Province with a Geographic Information System. The method used is the Accident Equivalent Number Method (AEK) as the main parameter and Z-score analysis to determine whether or not an accident-prone area. The results of the study show that there are 13 out of 36 road links in the National road network which are accident-prone areas and 26 out of 97 road sections in the Provincial road network which are accident-prone areas. By identifying these accident-prone areas, it is hoped that further research will be carried out related to improving safety in these accident-prone areas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Antariksawan
"ABSTRAK
Terdapat tiga fungsi inti dari kepolisian, yaitu fungsi penegakkan hukum, perlindungan dan pengayoman, serta pelayanan kepada masyarakat. Salah satu bagian dari fungsi penegakkan hukum adalah mencegah dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas memiliki dampak yang besar dan merugikan sehingga hal ini menjadi salah satu indikator keberhasilan kepolisian. Kecelakaan lalu lintas seringkali disebabkan oleh pengendara yang tidak patuh terhadap aturan sehingga membahayakan diri sendiri ataupun orang lain. Selain kecelakaan oleh pengguna, hal lain yang menjadi terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah kualitas jalan, faktor human error, dan kelaikan kendaraan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui arah kebijakan pemolisian komunitas dalam penanggulangan kecelakaan lalu lintas, dan upaya pengembangan model community policing dengan memperhatikan partisipasi masyarakat dan peran kepolisian dalam pencegahan kecelakaan lalu lintas.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor signifikan yang menjadi penyebab terjadinya tingginya kecelakaan per jumlah penduduk adalah faktor yang berkaitan dengan pengendara atau faktor manusia, di mana kecelakaan yang dominan adalah kecelakaan batas kecepatan. Dengan diketahuinya bahwa faktor utama kecelakaan adalah unsur manusia, maka kebijakan yang diambil untuk menanggulangi hal tersebut adalah kebijakan yang berkaitan dengan manusia, yaitu kebijakan pemolisian komunitas

ABSTRACT
There are three core functions of the police, law enforcement, order maintenance, and services to the community or public services. One part of the law enforcement function is preventing and overcoming traffic accidents. Traffic accidents have a large and detrimental impact, and this is one from many indicator of the success of the police. Traffic accidents are often caused by drivers who does not obeying the rules, so they endanger themselves or others. In addition to accidents by drivers, other things that become the factors occurrence of traffic accidents are road quality, human error, and vehicle worthiness.
The purpose of this study was to determine the direction of community policing policies in dealing with traffic accidents, and efforts to develop community policing models by paying attention to public participation and the role of the police in preventing traffic accidents.
The results obtained show that significant factors that caused the occurrence of high accidents per population were factors related to drivers or human factors, where the dominant accidents was a accidents of the speed limit. By knowing that the main factor of accidents is the human element, the policies taken to overcome this are policies related to humans, namely community policing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
D2736
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Akram Ramadan
"Kecelakaan lalu lintas merupakan tolak ukur utama keselamatan di jalan raya. Di Sulawesi Selatan khususnya empat road section yang menjadi fokus utama penulis dalam penelitian ini, yaitu Jeneponto-Bantaeng, Bantaeng-Bulukumba, Bulukumba-Tondong dan Sengkang- Impa-impa. Sejak tahun 2013 sampai dengan 2016 terjadi sekitar 50% kecelakaan yang melibatkan sepeda motor dengan tingkat kecelakaan paling sering terjadi adalah tingkat kecelakaan luka ringan diikuti oleh kecelakaan fatal dan kecelakaan luka berat.
Kondisi topografi di Sulawesi Selatan pada umumnya memiliki permukaan bervariasi, termasuk di wilayah road section yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Dengan kondisi topografi yang bervariasi ini, menjadikan peluang kecelakaan lalu lintas terjadi di titik tertentu pada fitur geometrik jalan, baik di jalan lurus atau tikungan, turunan atau tanjakan ataupun pengaruh nilai IRI rata-rata suatu jalan.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis faktor signifikan fitur geometrik jalan yang menentukan tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas.
Metode yang digunakan untuk melakukan analisis adalah metode regresi multinomial logistik sehingga nantinya akan diperoleh faktor signifikan dari fitur geometrik yang secara statistik mempengaruhi tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas di Sulawesi Selatan serta model yang menggambarkan hubungan antara fitur geometric jalan dan tingkat fatalitas kecelakaan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah faktor signifikan dari fitur geometrik jalan yang secara statistik mempengaruhi dan menentukan tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas, yaitu geometrik jalan, gradien jalan dan nilai IRI atau dengan kesimpulan akhir bahwa semua variabel predikor merupakan faktor signifikan dalam mempengaruhi tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas.

Traffic accidents are the fundamental yardstick for road safety. In South Sulawesi, particularly the four road sections which become the main focus of this study are Jeneponto-Bantaeng, Bantaeng-Bulukumba, Bulukumba-Tondong, and Sengkang-Impa-impa. Approximately 50% of accidents had happened from 2013 to 2016 involving motorbikes with the most frequent accident rates were minor injury accidents, followed by fatal accidents and serious injury accidents.
Topographic conditions in South Sulawesi generally have various surfaces, including road sections area of this study focus. These various topographical conditions cause a chance of a traffic accident to occur at a certain point on the geometric features of the road, either on a straight or bend road, descend or upward, or the influence of the average International Roughness Index (IRI) value of a road.
This study aims to analyze significant factors of road geometric features that determine ta fatality rate of the traffic accident.
The method used to carry out the analysis is a multinomial logistic regression method in order that significant factors of geometric features, which statistically affect the fatality rate of the traffic accidents in South Sulawesi will be obtained, as well as models that describe the relationship between geometric features of the road and accident fatality rate.
The results obtained from this study are significant factors of road geometric features that statistically affect and determine the fatality rate of traffic accidents; namely road geometry, road gradient, and IRI value, or with the conclusion is that all predictor variables are significant factors in influencing fatality rate of the traffic accident."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Saktiadi
"Prevalensi sangat tingginya beban sosial akibat kecelakaan lalu lintas di tahun 2020 di negara-negara sedang berkembang memberi sinyal yang mengkhawatirkan bagi banyak pihak. WHO kemudian mengambil inisiatif untuk melakukan perbaikan terhadap keselamatan di jalan di tahun 2004. Butuh waktu 6 tahun bagi WHO untuk meminta PBB mengeluarkan resolusi mendesak negara-negara anggota untuk beraksi bagi keselamatan jalan selama satu dasawarsa sampai tahun 2020. WHO tidak sendiri dalam menyuarakan pentingnya keselamatan di jalan. Beberapa nama penting mencakup Global Road Safety Partnership, International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies, masyarakat transportasi nasional dan regional seperti European Transport Safety Council, TRL, NRSC, dan lainnya. WHO belajar dari pengalaman buruk yang pernah menimpa negara-negara di Amerika Utara dan Eropa di masa lalu, beberapa dasawarsa yang lalu. Untuk mengatasi masalah keselamatan di jalan, kebijakan dan aksi tidak bisa dilakukan seperti sekarang ini, apa adanya, dan secara parsial. Masalah keselamatan di jalan harus diselesaikan secara terintegrasi. Pernyataan ini merupakan tesis dalam laporan ini. Bila tidak dilakukan secara terpadu, alokasi sumber daya bisa menjadi tidak efisien dan tidak efektif. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah tersedianya data yang cukup tentang kecelakaan di jalan. Indonesia harus belajar dari Kamboja yang sudah berhasil mengimplementasikan RCVIS (Road Crash and Victim Information System) sejak tahun 2004. Di Indonesia, sebutan untuk RCVIS Kamboja adalah IRSMS-AIS. IRSMS-AIS sudah diimplementasikan oleh Korlantas belum lama ini, yakni sejak pertengahan tahun 2012. Setelah mempelajari dengan seksama berbagai laporan praktek keselamatan di jalan di Indonesia dan SOP bagi TPTKP kecelakaan lalu lintas di beberapa Polda, tulisan ini bisa menyimpulkan bahwa Korlantas Polri belum memiliki SOP untuk IRSMS, dan pada umumnya belum mengimplementasikannya secara massal di seluruh Polda. SOP yang ada pun tidak menyebutkan kebijakan dan tindakan yang harus dilakukan Korlantas dan/atau Ditlantas terhadap lokasi rawan kecelakaan, kecuali menerima apa adanya.

The alarming trends of increasing social burden caused by traffic accidents in developing countries by the year 2020 has led WHO to step forward to make improvements in road safety in 2004. It took 6 years for WHO to ask the UN to issue a resolution urging the state parties to take action for road safety in the coming decade. WHO was not alone in communicating the urgency of road safety. There are Global Road Safety Partnership, International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies, regional and national transport societies such as European Transport Safety Council, TRL, NRSC, and so on. WHO has learnt the worst experiences from the North America and European countries in the past, decades ago. To deal with the road safety issues, policies and actions can not be taken for granted and partially. Road safety issues must be addressed integrally. This is the thesis in this report. Otherwise, the resources could be allocated inefficiently and ineffectively. The first step that must be taken is that there must be sufficient data on traffic accidents. Indonesia must learn from Cambodia who has implemented successfully the RCVIS (Road Crash and Victim Information System) since 2004. Cambodian RCVIS is the Indonesian name for IRSMS-AIS that has been implemented by the Indonesian Traffic Police recently, that is since mid-2012. After studying road safety reports and learning SOPs for TPTKP of traffic accident (First Actions in Crash Scene) from several Poldas, it can be concluded that the ITP has not had the SOP for IRSMS, neither implementing it, yet in general and at all Poldas. Yet, the SOPs have not mentioned how to treat the blackspots, but taken it for granted.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>