Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160377 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmadewi
Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan RI, 1998
614.47 RAH i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Djohari
"Kematian bayi dan anak di Indonesia masih tinggi. Sekitar 25% dari bayi yang lahir meninggal sebelum mencapai ulang tahunnya yang kelima. Angka ini di negara-negara yang sudah maju hanya sekitar 4% (Mosley, 1984). Hasil Survei Kesehatan Rumah tangga tahun 1980 yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan R.I. menunjukkan bahwa 45% dari seluruh kematian merupakan kematian bayi dan balita; dari kematian balita, 61% merupkan kematian bayi (Budiarso, 1983).
Salah satu penyebab kematian yang terpenting pada balita adalah tetanus neonatoruin (20,2%), yang dapat dicegah dengan immunisasi. Di samping itu ada penyakit-penyakit menular lain yang dapat dicegah dengan immunisasi yaitu campak, difteridan pertusis yang dapat mengakibatkan penyakit infeksi saluran pernafasan akut termasuk radang paru-paru,yang menyebabkan22,1% kematian balita. Dengan demikian jelas bahwa keberhasilan pelaksanaan immunisasi dalam masyarakat berkontribusi cukup penting dalam penurunan mortalitas bayi dan anak.
Immunisasi yang terorganisasi telah dilakukan sejak sebelum Perang Dunia II, yaitu immunisasi terhadap pencegahan ca-car. Pada tahun 1952 telah dicoba vaksinasi gabungan cacar/PCG. Pada tahun 1976 mulai dikembangkan immunisasi DPT untuk mencegah penyakit difteria, pertusis dan tetanus. Pada tahun 1977 dan 1978 mulai dipersiapkan pelaksanaan Pengembangan Program Immunisasi (PPI). Pada tahun 1980 mulai dikembangkan pemberian antigen campak dan polio secara terbatas.
Penilaian baik secara rutin ataupun dengan penelitian khusus terhadap pelaksanaan immunisasi telah dilakukan. Hasilnya adalah bahwa cakupan immunisasi masih rendah dan ketidak sinambungannya masih tinggi. Hal ini mungkin disebabkan antara?"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1985
LP 1985 3
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Wardhana
"Imunisasi dasar adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan khusus terhadap penyakit tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, poliomielitis, campak dan hepatitis B kepada anak umur 0-11 bulan. Kegiatan tersebut merupakan salah satu intervensi kesehatan yang berdaya ungkit besar terhadap penurunan angka kesakitan dan angka kematian bayi dan anak. Cakupan imunisasi menurut SDKI tahun 1997 adalah 55% anak terimunisasi lengkap. Di Jawa Barat tahun 1997 cakupan anak terimunisasi lengkap bare mencapai 42 % sedangkan di Kabupaten Majalengka cakupan anak terimunisasi lengkap 81,29%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku ibu tentang imunisasi terhadap status kelengkapan imunisasi dasar pada anak di Kabupaten Majalengka tahun 1999-2001. Desain penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol tanpa di matching dengan jumlah sampel 159 kasus dan 159 kontrol diambil dengan cara simple random sampling.
Hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik multivariabel regresi logistik menunjukkan bahwa perilaku ibu tentang imunisasi berpengaruh terhadap status kelengkapan imunisasi dasar pada anak dengan nilai rasio odds 4,12. Artinya ibu yang memiliki perilaku tentang imunisasi kurang baik memiliki risiko 4,12 kali status imunisasi dasar pada anaknya tidak lengkap dibandingkan dengan ibu yang memiliki perilaku tentang imunisasi baik.
Selain itu, status kelengkapan imunisasi dasar pada anak dipengaruhi pula oleh pendidikan ibu, jumlah anak masih hidup, aktifitas kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), aksesibilitas ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan pemajanan media informasi. Variabel pendidikan ibu, aktifitas kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), aksesibilitas ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan pemajanan media informasi saling berpengaruh independent dengan status kelengkapan imunisasi dasar pada anak. Pengaruh perilaku ibu tentang imunisasi terhadap status kelengkapan imunisasi dasar pada anak, ternyata dipengaruhi oleh kovariat antara lain pendidikan ibu dan aksesibilitas ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Dari hasil penelitian ini diperoleh model terbaik yaitu : Logit p(X) = -2,82+ 1,05 (Perilaku ibu tentang imunisasi) + 0,90 (Aktifitas kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)) + 1,53 (Aksesibilitas ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)) + 1,50 (Pemajanan media informasi) + 1,56 (Pendidikan ibu).
Untuk meningkatkan status kelengkapan imunisasi dasar pada anak, Dinas Kesehatan dengan didukung oleh program dan sektor terkait perlu melakukan suatu kajian pengembangan media informasi imunisasi dan pemberdayaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam program imunisasi.

Mother's Behavior Influences on Immunization to Completeness Status of Basic Immunization for Children in Majalengka Regency in 1999-2001Basic immunization is an action to give immunity to tuberculosis, diphtheria, pertussis, tetanus, poliomyelitis, measles and hepatitis B diseases for children 0-1 l months. The activity is one of the health interventions to reduce morbidity and mortality rates. According to Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 1997 immunization coverage is 55% fully immunized children. In West Java in 1997 the fully immunized children are 42% more over in Majalengka Regency the fully immunized children are 81,29%.
The research objectives knowing mother's behavior influences on immunization to completeness status of basic immunization for children in Majalengka Regency in 1999-2001. Research design by using case-control 159 sample cases and 159 controls without matching is taken by simple random sampling.
The research results to use logistic regression multivariate statistic, indicated which mother's behavior on immunization influence to completeness status of basic immunization for children value to odds ratio 4.12. It means those mothers?s who has a bad behavior on immunization having risk 4.12 times status of basic immunization of her child is incompletely of we compared with the mother's who have a good behavior on immunization.
Besides the completeness status of basic immunization for children is influenced by the mother's education, number of children still alive, activities of Integrated Health Service Post cadre, accessibility to Integrated Health Service Post and advance of mass immunization information. The variable of the mother's education, activities of Integrated Health Service Post cadre, accessibility to Integrated Health Service Post and advance of mass immunization information as influence as independently with status of completeness of basic immunization for children.
Mother's behavior influences on immunization to completeness status of basic immunization for children which is influenced by covariate such as mother's education and accessibility to Integrated Health Service Post.
The research results above are got the best model namely:
Logit p(X) = -2,82 i 1,05 (mother's behavior on immunization) - 0,90 (activities of Integrated Health Service Post) + 1,53 (accessibility to Integrated Health Service Post) + 1,50 (advance or mass immunization information) 1,56 (mother's education).
To increase completeness status of basic immunization for children, Department of Health supported by program and connected sector should be done the developing research of mass immunization information and revitalization of Integrated Health Service Post in immunization program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T10002
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Imunisasi adalah proses pemberian kekebalan secara aktif ataupun pasif dengan
memberi substansi antigen kedalam tubuh. Imunisasi lengkap yang dianjurkan oleh
PPI meliputi imunisasi : Campak, BCG, DPT/DT, Polio, Hepatitis B. lmunisasi lengkap
yang diperoleh anak masih sangat rendah dikarenakan cukup banyak orangtua yang
enggan memberi imunisasi pada anaknya karena reaksi setelah imunisasi berupa demam ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi orangtua terhadap peningkatan suhu/demam pasca imunisasi terhadap kelengkapan imunisasi wajib yang didapat anak. Data diperoleh dari responden , yakni orangtua yang memiliki anak berusia 3-9 bulan yang mendapat imunisasi di PUSKESMAS Kel. Pisangan Timur.
Metode pengolahan data yang dipergunakan yaitu Chi-square. Hasil penelitian
menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara persepsi orangtua terhadap
peningkatan suhu tubuh/demam pasca imunisasi terhadap kelengkapan imunisasi wajib
pada anak."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5075
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Kusnali
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara religiositas orang tua dengan status imunisasi dasar pada anak dikarenakan masih banyaknya anak yang tidak diberikan imunisasi secara lengkap di Indonesia. Sampai saat ini, informasi tidak dilakukannya imunisasi dasar karena alasan agama masih terbatas dan gambaran cakupan imunisasi di antara pemeluk agama di Indonesia secara aktual belum dapat diketahui. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sumber data Indonesia Family Life Survey (IFLS) Tahun 2007 dan 2014 dengan unit analisis keluarga yang memiliki anak usia 1-5 tahun dan dianalisis menggunakan regresi ordered logistic. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara religiositas terhadap keputusan orang tua untuk melakukan imunisasi dasar pada anaknya. Perbedaan pola religiositas tahun 2007 dan 2014 dapat menggambarkan adanya perubahan perilaku beragama individu terhadap program imunisasi dasar. Perubahan tersebut dapat terjadi melalui dukungan sosial keagamaan.

This study aims to examine the relationship between parental religiosity and basic immunization status on children because there are still many children who are not fully immunized in Indonesia. Information on the absence of basic immunization due to religious reasons and the general overview of immunization coverage among religious adherents in Indonesia are very limited. This study uses a cross sectional data of the Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2007 and 2014 with the unit of analysis for families having children aged 1-5 years. Our estimations using ordered logistic regression confirm that there is a relationship between religiosity on the parents' decision to perform basic immunization on their children. The differences of religiosity pattern in 2007 and 2014 can illustrate changes in individual religious behavior towards the basic immunization program. These changes can occure by religious social support."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dahlia Triyanti
"Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh otonomi dan karakteristik ibu terhadap pemberian imunisasi dasar pada anak menggunakan data SDKI 2012. Berdasarkan hasil analisis multinomial logit otonomi ibu dan faktor sosial ekonomi dan demografi menentukan status pemberian imunisasi dasar. Pemberian imunisasi dasar anak umur 11 23 bulan lebih cenderung dilakukan oleh ibu yang memiliki otonomi pendidikan SMA keatas berumur 20 29 tahun status ekonomi tinggi penolong persalinan oleh medis tinggal di kota dekat sarana kesehatan memiliki anak laki laki dan diurutan satu atau dua. Faktor paling mempengaruhi pemberian imunisasi dasar adalah penolong persalinan Ibu yang melahirkan di tenaga medis lebih besar kecenderungannya memberikan imunisasi dasar.

This research aims to study the effect of autonomy and maternal characteristics on the basis of the child's immunization using data IDHS 2012. Based on the analysis of multinomial logit maternal autonomy and socio economic and demographic factors determine the immunization status of the base. Basic immunization of children aged 11 23 months were more likely to be done by mothers who have autonomy education above high school aged 20 29 years higher economic status birth attendants by medical living in the city close to medical facilities have a boy and have one or two. The most influential factor is the basic immunization birth attendants Mothers who give birth in medical personnel greater tendency to provide basic immunizations.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Gusmi Ratih
"

ABSTRAK

Nama : Irma Gusmi Ratih
Program Studi : Epidemiologi
Judul : Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Measles Rubella
(MR) Dengan Status Imunisasi MR Pada Anak Usia 9 – 59 Bulan Saat
Kampanye Imunisasi MR Di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Dan Jawa
Barat Tahun 2017
Pembimbing : Dr. dr. Tri Yunis Miko Wahyono, M.Sc
Latar Belakang. Kampanye Imunisasi MR Tahun 2017 di Pulau Jawa berakhir dengan
hasil belum optimalnya cakupan imunisasi MR, dimana cakupan imunisasi MR di
Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat lebih rendah dibandingkan 3 provinsi
yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan
status imunisasi MR pada anak usia 9-59 bulan saat Kampanye Imunisasi MR. Metode.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan desain studi cross sectional.
Sebanyak 3.099 responden yaitu ibu dari anak berusia 9-59 bulan di 3 provinsi yaitu
Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat menjadi populasi studi. Hasil. Analisis
multivariat dengan regresi logistik didapatkan POR hubungan pengetahuan ibu tentang
penyakit campak dengan status imunisasi MR sebesar 1,345 (95% CI 1,098 – 1,647)
setelah dikontrol oleh variabel pengetahuan ibu tentang penyakit rubella; POR
hubungan pengetahuan ibu tentang penyakit rubella dengan status imunisasi MR
sebesar 2,578 (95% CI 1,495 – 4,446) dengan berinteraksi dengan variabel kepercayaan
dan dikontrol oleh variabel akses informasi; POR hubungan pengetahuan ibu tentang
imunisasi dengan status imunisasi MR sebesar 2,190 (95% CI 1,167 – 4,111) dengan
berinteraksi dengan variabel pendidikan ibu, dan sebesar 0,420 (95% CI 0,226 – 0,780)
dengan berinteraksi dengan variabel dukungan masyarakat, dan dikontrol oleh variabel
akses informasi, dukungan tenaga kesehatan, dan tempat pelayanan imunisasi.
Kesimpulan. Pengetahuan ibu tentang imunisasi MR yang meliputi pengetahuan
tentang penyakit campak, penyakit rubella, maupun pengetahuan tentang imunisasi itu
sendiri sangat berdampak dalam upaya meningkatkan cakupan imunisasi.
Kata Kunci: Kampanye MR, Pengetahuan Ibu


ABSTRACT

Name : Irma Gusmi Ratih
Study Program : Epidemiology
Title : Relationship Between Mother's Knowledge About Measles
Rubella Immunization (MR) With MR Immunization Status in
Children Aged 9-59 Months in MR Campaign at Banten, DKI
Jakarta, and West Java Province at 2017
Counsellor : Dr. dr. Tri Yunis Miko Wahyono, M.Sc
Background. MR Campaign at 2017 in Java Island ends with the results of not yet
optimalized MR immunization coverage, which MR immunization coverage in Banten,
DKI Jakarta and West Java Provinces is lower than 3 other provinces. This study aims
to determine the relationship of knowledge of mothers with MR immunization status in
children aged 9-59 months during the MR Campaign. Method. This study uses
secondary data with a cross sectional study design. A total of 3,099 respondents which
were mothers from children aged 9-59 months in 3 provinces becoming the study
population. Results. Multivariate analysis with logistic regression found the POR
relationship between mother’s knowledge of measles with MR immunization status of
1,345 (95% CI 1,098 - 1,647) after being controlled by knowledge of mothers about
rubella disease; POR relationship between mother's knowledge about rubella with MR
immunization status of 2,578 (95% CI 1,495 - 4,446) by interacting with believ and
controlled by the information access; POR relationship between maternal knowledge
about immunization and MR immunization status of 2.190 (95% CI 1.167 - 4.111) by
interacting with mother’s education, and by 0.420 (95% CI 0.226 - 0.780) by interacting
with community support, and controlled by information access, support from health
workers, and immunization service place. Conclusion. The mother's knowledge about
MR immunization, which includes knowledge of measles, rubella disease, and
knowledge about immunization itself is very influential in efforts to increase
immunization coverage.
Keywords: MR Campaign, Mother’s Knowledge

"
2019
T52799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Badar
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 1984
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ufi Alaia Furqon
"Program-program imunisasi telah berperan penting dalam mencegah meluasnya penyakit menular dan kematian pada anak. Meskipun Indonesia telah menempuh proses yang cukup baik dalam mengurangi angka kematian pada anak, namun jangkauan program imunisasi secara menyeluruh belum tercapai. Penelitian ini bermaksud untuk mengidentifikasi faktor-faktor penting yang mempengaruhi tindakan imunisasi pada anak di Indonesia menggunakan data Indonesia Demographic and Health Survey IDHS tahun 2012. Dengan metode regresi probit, penulis mencoba meng-estimasi tindakan imunisasi pada anak menggunakan beberapa variable berikut: karakteristik anak, pendidikan ibu, asset rumah tangga, lokasi tempat tinggal, dan wilayah. Penulis menganalisa dampak lokasi pada rumah tangga di level provinsi dan membagi lokasi responden antara di pulau Jawa dan luar pulau Jawa. Penulis menemukan bahwa tingkat pendidikan ibu, asset dalam rumah tangga, dan lokasi tempat tinggal merupakan faktor-faktor penting yang mempengaruhi tindakan vaksinasi/imunisasi. Selanjutnya, penulis juga menemukan perbedaan wilayah yang cukup kontras mengindikasikan bahwa ketersediaan sumber daya lokal berperan dalam kelancaran program imunisasi, dimana di masa sekarang pemerintah daerah memiliki kewenangan yang lebih independen terhadap pemerintah pusat. Dengan cara mendorong kebijakan-kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan peningkatan pendidikan perempuan, taraf hidup rumah tangga, dan program kesehatan pada pemerintah daerah, maka program imunisasi dapat ditingkatkan jangkauannya secara menyeluruh.

Immunization programs have contributed significantly to preventing the spread of infectious diseases and mortality among children. Although Indonesia has experienced remarkable progress in reducing child mortality, universal immunization coverage has not been achieved. This paper aims to identify important factors affecting the incidence of child immunization in Indonesia using the Indonesia Demographic and Health Survey IDHS of 2012. By using a probit regression, I estimated the child immunization acceptance using several variables child characteristics, mother rsquo s education, household assets, urbanity, and region. I analyzed the impact of location of households at the provincial level and divided the location of respondents both inside and outside of Java. I found that mother rsquo s level of education, household assets, and urbanity are important factors affecting the uptake of vaccinations. In addition, I found significant regional differences in vaccination incidence, indicating that local resources serve as bottlenecks in vaccination, as the local governments are now independent from the national government. By encouraging government policies that improve women rsquo s schooling, household assets, and regional support for health, vaccination coverage could increase and even become universal.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiyanto
"Penelitian ini dilatar belakangi oleh tingginya tingkat kematian ibu dan anak, baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan. Dalam kaitan dengan Millenium Development Goals (MDGs) bidang kesehatan khususnya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain Agar pembangunan dalam bldang kesehatan ibu dan anak be!jalan efektif dan tepat sasaran, maka perlu dikaji faktor-faktor yang mempengaruhi penyebab ibu/wanita k"Urang memperhatikan kesehatan diri dan anaknya.
Dalam penyediaan pelayanan perawatan kesehatan ibu dan anak diperlukan kebersinambungan, sehingga perawatan kesehatan ibu dan anak perlu dianggap sebagai benda ekonomi dan punya nilai ekonomi Permasalahan perawatan kesehatan ibu dan anak diantaranya adalah rendahnya kesadaran ibu harnil untuk memeriksakan kehamilan, kurangnya mengkonsumsi suplemen berupa zat besi dan t!dak mengimunisasi anak secara lengkap, sehingga diper1ukan informasi yang lebih akurat 1en1ang besamya permin1aan ma.syarakat, agar investasi penyediaan pelayanan kesehatan ibu dan anak dapat optimal.
Berdasarkan uraian di atas, penelJtian ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu: (i) mengelahui faktor-falior yang mempengaruhi perawatan kesehatan ibu dan anak; (ii) mengetahui pengaruh pendidikan, kekayaan, wilayah, karakteristik lbu/wanita(umur, status kerja, jumlah anak. urutan kelahiran), kakaral-.ieristik romah tangga, karakteristik demografi terhadap kunjungan ibu hamil ke pusat kesehatan, pemakalan suplemen zat best selama kehantilan dan imunisasi anak. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia talmn 2002-2003.
Dengan menggunakan model profit dapat diketahui fakor-faktor mempengaruhi mempengarohi perawatan kesehatan ibu dan anak khususnya banyaknya kunjungan pemeriksaan kehamilan ke pusat kesehatan, pemakaian suplemen zat besi selarna kehamilan dan imunisasi anak Faktor-faktor yang diduga mempeng.aruhi adalah pendidikan, baik pendidikan ibu/lwanita maupun pendidikan anggota rumah tangga; karateristik wanita / ibu, karateristik rumah tangga; wilayah, kekayaan rumah tangga; karakteristik demografi. Hampir semua faktor tersebut berpengaruh kecuali karak1teristik demografi berbeda-beda daerahnya, ada yang berpengaruh dan ada yang tidak. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T21019
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>