Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122349 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ismet Fanany
Jakarta: Haji Masagung, 1992
808.009 ISM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Komalasari
"Akses terbuka (open access) kini semakin kencang gaungnya. Kekhawatiran akan maraknya plagiarism karena sistem ini, telah dipatahkan oleh berbagai kalangan dan pendapat para ahli di bidang Dokumentasi dan Informasi, yaitu bahwa dengan akses terbuka justru dalam jangka panjang, akan mengurangi plagiarism, karena orang akan takut ketahuan karyanya menjiplak atau tidak. Akses terbuka memberikan keuntungan bagi berbagai fihak, baik bagi penulis, peneliti, institusi, penerbit, lembaga, instansi, pelajar, mahasiswa ataupun masyarakat umum. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan wawasan yang lebih dalam tentang akses terbuka di Perpustakaan IPB dan Perpustakaan UGM, repository dan cara mengaksesnya. Diuraikan pula hambatan hambatan dalam proses akses terbuka seperti proses yang panjang, pendanaan serta belum adanya payung hukum pendukung akses terbuka."
Bogor: Perpustakaan IPB, 2014
020 JPI 13:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Dinda Sani
"Penelitian ini membahas mengenai pengalaman hidup lelaki gay dalam konteks Indonesia dalam membangun narasi resistensi dan kontestasi identitas demi melawan budaya kelompok dominan. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma kritis serta desain fenomenologi, peneliti melakukan wawancara mendalam dengan lima lelaki gay yang tinggal di berbagai kota di Indonesia. Melalui Teori Ruang Ketiga yang dicetuskan Homi K. Bhabha, peneliti mampu mengeksplorasi bagaimana individu membangun narasi resistensi berbentuk mimikri untuk mengganggu relasi kuasa budaya dominan. Ada empat narasi resistensi yang dibangun melalui praktik komunikasi dalam ruang publik, yakni: edukasi, aktivisme, keterbukaan identitas seksual, serta keterlibatan dalam hubungan sesama jenis. Selain itu, peneliti juga mengeksplorasi bagaimana individu dapat menciptakan ruang ketiga dan hibriditas untuk mendestabilisasi identitasnya sebagai "gay" atau "warga Indonesia", dan justru menggabungkan keduanya dalam ruang intrapersonal. Identitas hibrid tersebut diciptakan melalui kontestasi hegemoni heteronormatif, norma agama, dan nasionalitas. Pada akhirnya, individu dapat merekonstruksi dan meredefinisi identitasnya melalui narasi resistensi terhadap budaya dominan, dimana mereka dapat menciptakan kekuasaannya sendiri di dalam ruang ketiga.

This research discusses the lived-experiences of Indonesian gay men and how they created resistance narratives and contested identities to counter the dominant group culture. Using a qualitative approach with a critical paradigm and phenomenology design, researcher conducted in-depth interviews with five gay men who live in various cities in Indonesia. Through employing Third Space Theory by Homi K. Bhabha, researcher manages to explore how individuals built the resistance narratives in the form of mimicry to disrupt the power dynamics of the dominant culture. There are four resistance narratives created through communication practices in the public space, which are: education, activism, openness about sexual orientation, and engagement in same-sex relationships. Aside from that, researcher also explores how Indonesian gay men can construct the third space and hybridity to destabilize their fixed identity as a "gay" or "Indonesian", and mix it instead in the intrapersonal space. Hybrid identity is constructed through the contestation of hegemonic heteronormativity, religious norms, and nationality. In the end, Indonesian gay men are able to reconstruct and redefine their identities through the resistance narratives against the dominant culture, where they can build their own power in the third space."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kumaat, Theophany Deasinatalia
"Perkembangan kognitif pada anak dimulai dengan meniru perilaku orang tua. Perilaku meniru menjadi salah satu cara manusia untuk dapat bertahan hidup. Tesis ini membahas bentuk baru perilaku meniru yaitu over imitation. Penelitian eksperimental dilakukan pada 250 orang anak usia 7 dan 8 tahun untuk mengetahui pengaruh usia model terhadap perilaku over imitation. Perilaku over imitation diamati setelah anak menonton video animasi mengenai mainan dengan usia model yang divariasikan menjadi anak-anak dan dewasa. Meskipun hasil perhitungan statistik tidak menunjukan perbedaan mean yang signifikan namun hasil dari penelitian ini dapat memberikan model yang lebih ditiru anak adalah model anak-anak. Hasil penelitian ini menyarankan penggunaan video animasi sebagai media belajar bagi anak usia 7 dan 8 tahun.

Children cognitive development started by watching what their parents do. Imitaion is one important thing for human to survive. This thesis is about one new form of imitation called over imitation. Experimental research was done to 250 children ages 7 and 8 to know how the age of model in animation video can influence over imitation. Over imitation was observed after the participant watched a video about toy and the model age was varied to child and adult. Altough the statistical calculation did not showing any significant result but at least this research give us a view that chlidrend tend to follow other children as a model than adult model. This research also suggest to use animation video as one media for teaching childeren age 7 and 8."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T44092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"From antiquity to the present, the theory and practice of imitation have been central to the construction of art. Yet despite a growing body of recent work, imitation is still commonly confused with the practice of copying. This misunderstanding is detrimental to the many kinds of replication that are negatively compared with notions of originality and authenticity, such as appropriation, quotation, reproduction, citation and reference. Nevertheless it is the act of repetition that confers the quality of originality and authenticity on the model in the first place --- a paradoxical gesture of demarcation that serves to establish a representational hierarchy between imitation and model. This reinforces the perception that all forms of imitation necessarily run counter to the idea of innovation or emulation.
This collection of essays challenges these prejudices by bringing to bear a perspective that reveals the ubiquity of the practice of imitation across cultures while underlining the homology of theories of imitation from within the various historical and geographical positions that are investigated. Leading scholars bring light to a broad range of areas, some of which have been little researched in the past, providing an invaluable text for undergraduates and scholars of art history, visual studies, and aesthetics, and museum professionals."
Chichester: Wiley-Blackwell, 2015
700.1 THE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2002
156.3 IMI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Noveriko Putranto
"ABSTRAK
Tindakan plagiarisme merupakan tindakan mengunakan, menjiplak, menyalin karya, tulisan, ide orang lain tanpa meminta izin terlebih dahulu dari penciptanya dan mengakuinya sebagai miliknya sendiri. Dalam penelitian ini yang dibahas adalah plagiarisme dalam tayangan televisi. Undang-Undang Tentang Hak Cipta tidak mengatur secara eksplisit mengenai plagiarisme, namun terdapat ketentuan dalam Undang-undang Tentang Hak Cipta yang dapat digunakan untuk memberikan konskwensi hukum pelaku plagiarisme, yaitu ketentuan mengenai hak yang terdapat dalam ciptaan yang dilanggar oleh suatu tindakan plagiarisme. Agar kepentingan dari pencipta atau pemegang Hak Cipta dapat terlindungi diperlukan pengaturan secara spesifik dalam Undang-Undang Tentang Hak Cipta mengenai plagiarisme yang melanggar Hak Cipta.

ABSTRACT
Plagiarism is the act to use, to steal, to commit literary theft, someone else?s works, words, ideas, without giving proper credit to creator and passing them off as the product of ones?s own mind. The focus of this study is plagiarism act in television show. In Law Concerning Copyrights there is no explicitly regulation about plagiarism, but there are some regulations in Law Concerni Copyrights that can be use to give a law consequence to plagiator, that are regulation about rights in a works that has been breached by plagiarism act. Because of that, in order to give creator or copyrights holder perfect protection, it needs a specific regulation in Law Concerning Copyrights about breach of copyrights plagiarism."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S24813
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Handi Nugraha
"Penelitian tentang perlindungan hak moral dalam UU hak cipta ini pada awalnya timbul karena adanya rasa penasaran penulis atas pernyataan dari International Intellectual Property Allience (IIPA) yang menyatakan bahwa ketentuan Pasal 24 (2) Jo. Pasal 55 (c),(d) UUHC 2002, telah melebihi ketentuan Article 6bis(l) Konvensi Berne yang mengatur tentang hak moral, sehingga perlu direvisi. Selanjutnya, penulis juga melihat terdapat kejanggalan dalam pengaturan hak moral dalam UUHC 2002, di mana dalam penjelasan umum UUHC 2002 ini disebutkan bahwa Hak Cipta terdiri atas hak ekonomi (economic rights) dan hak moral (moral rights) . Di sini, hak moral diartikan sebagai hak yang melekat pada diri Pencipta atau Pelaku yang tidak dapat dihilangkan atau dihapus tanpa alasan apa pun, walaupun Hak Cipta atau Hak Terkait telah dialihkan (inalienable rights). Sedangkan bila merujuk Pasal 3 UUHC 2002 menunjukkan bahwa hak cipta merupakan hak kebendaan yang dapat beralih atau dialihkan berdasarkan hal-hal tertentu baik seluruhnya ataupun sebagian. Ini menunjukkan bahwa telah terjadi kerancuan konsepsi mengenai hak moral dalam UUHC 2002. Terlebih tidak ada satu pasal pun yang mengatur hak moral bagi palaku dalam UUHC 2002. Lalu bagaimanakah konsep hak moral itu sesungguhnya, dan benarkah ketentuan hak moral dalam UUHC 2002 telah melebihi Pasal 6bis Konvensi Berne?. Berdasarkan hasil penelitian, konsepsi hak moral ternyata tidaklah sama meskipun di negara-negara yang menjadi anggota Konvensi Berne, baik dari segi sifat maupun ruang lingkupnya. Bahkan, di negara asal konsepsi hak moral ini yaitu Perancis, pengaturan hak moral jauh melebihi ketentuan dalam Konvensi Berne. Sehingga, rekomendasi IIPA tersebut di atas adalah sangat tidak relevan. Selain itu, Hak moral ternyata tidak sama dengan hak cipta dan juga bukan merupakan bagian dari hak cipta. Hak moral lebih merupakan hak pelengkap atau hak tambahan {additiona1 rights) bagi pencipta dan/atau pelaku."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T36588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Petra Maharani Pramudya
"Permintaan produk Oreo meningkat setelah iklan televisi produk tersebut menampilkan ritual mengonsumsi 'diputer, dijilat, dicelupin'. Penulis membuat penelitian untuk melihat pengaruh usia observer dan interaksinya dengan penggunaan panggilan kinship terhadap perilaku over-imitation pada anak berusia enam tahun (N = 100). Ritual mengonsumsi dan over-imitation merupakan dua hal yang berbeda, namun memiliki kesamaan, yakni keduanya terdiri dari beberapa sequence.
Di dalam penelitian ini, ritual mengonsumsi ditampilkan dalam bentuk video animasi yang memvariasikan usia observer dan penggunaan panggilan kinship. Perilaku over-imitation yang diukur pada penelitian ini divariasikan menjadi dua, yaitu meniru gerakan dan verbal atau meniru gerakan saja.
Hasil penelitian membuktikan bahwa usia observer tidak mempengaruhi perilaku over- imitation secara signifikan. Akan tetapi, interaksi usia observer dewasa yang menggunakan panggilan kinship rupanya tidak berbeda secara signifikan dengan demonstrasi langsung dalam mempengaruhi perilaku over-imitation, khususnya gerakan tanpa verbal. Penggunaan ritual mengonsumsi dalam bentuk video animasi tetap dapat digunakan untuk memasarkan produk baru kepada konsumen.

here has been an increased demand for Oreo after they launch the advertisement that shows ritual consumption on how to eat an Oreo biscuit: 'Twist, lick, dunk'. The purpose of this research was to see the influence of observer’s age and the influence of interaction between observer’s age and kinship names on over- imitation behavior in children aged six years (N = 100). Ritual consumption and over-imitation are two different things, but they consist of several sequences.
In this study, the ritual consumption shown in an animation video that use of varying observer’s age and kinship names. The over-imitation which measured in this study varied into two; imitate movements and verbal or imitate movements without verbal.
The results showed that observer’s age on the video animation did not significantly influence the emergence of over-imitation behavior. Moreover, the scores in the control group who received live demonstration and the experimental group with father as an observer did not differ significantly. However, it is still recommended to use ritual consumption in an animation video to promote a new product to the consumer.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S44958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswanto
"ABSTRAK
Jayapura merupakan salah satu kota di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara lain. Letak yang strategis ini selain merupakan pintu gerbang kedaulatan bangsa juga merupakan pintu bagi masuknya devisa negara. Tujuh puluh persen kebutuhan pokok Provinsi West Sepik (Sandaun) yang terletak di Negara Papua Nugini dipasok dari pasar perbatasan Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui motivasi pemelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Vanimo Secondary School dan Don Bosco Secondary School. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan wawancara terhadap pemelajar BIPA. Hasil yang didapatkan dalam artikel ini menunjukkan bahwa adanya keinginan yang tinggi untuk berbelanja dengan harga murah di Indonesia. Dengan menguasai bahasa Indonesia mereka juga mampu menggunakan teknik tawar-menawar yang tidak didapatkan di seluruh Papua Nugini. Program pengajaran BIPA di Vanimo diharapkan dapat menarik minat pemelajar untuk datang dan berbelanja di Indonesia."
Jayapura: Kibas Cenderawasih, 2018
JIKK 15:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>