Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167739 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Adiningsih
Surabaya : Universitas Airlangga, 1980
614.47 ADI e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Evi Sofia Riani
"ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan disain case control untuk melihat besar risiko
anak yang tidak diimunisasi BCG untuk terkena TB Paru. Kasus dan kontrol adalah
anak kota Sukabumi usia 0-5 tahun yang diperoleh dari laporan rutin program TB,
imunisasi, KIA dan Gizi di dinas kesehatan kota Sukabumi. Hasil analisis bivariat
menunjukkan bahwa anak yang tidak diimunisasi BCG memiliki risiko 3,270 kali
lebih besar untuk terkena TB paru dibandingkan anak yang diimunisasi BCG.
Sedangkan hasil analisis multivariat yang memasukkan variabel kunjungan
neonatal sebagai variabel interaksi dan variabel berat badan lahir sebagai
confounding menunjukkan bahwa anak yang tidak diimunisasi BCG dan kunjungan
neonatal < 3 kali memiliki tingkat Risiko sebesar 5,63 kali lebih tinggi untuk
terkena TB paru dibandingkan anak yang diimunisasi BCG dan kunjungan neonatal
= 3 kali (kelompok referens). Adapun tingkat risiko anak yang tidak diimunisasi
BCG dan kunjungan neonatal = 3 kali adalah sebesar 1,13 kali lebih besar untuk
terkena TB paru dibandingkan kelompok referens dan anak yang diimunisasi BCG
namun kunjungan neonatal<3 memiliki tingkat risiko 4,99 kali lebih besar dari
kelompok referens. Dari hasil tersebut diketahui bahwa efikasi vaksin BCG tanpa
interaksi adalah dengan 67% sedangkan efikasi vaksin BCG dengan interaksi
adalah 82%. ini berarti, efikasi vaksin di Kota Sukabumi mengalami peningkatan
dengan adanya interaksi variabel kunjungan neonatal dengan imunisasi BCG.

ABSTRACT
This study used case control design to look at the risk of children not immunized
with BCG for pulmonary tuberculosis. Case and control are children under 5
years old in Sukabumi City obtained from regular reports of TB program,
immunization, KIA and Nutrition at health office in Sukabumi city. The result
of bivariate analysis showed that children who were not immunized with BCG
had a risk at 3.270 times higher to have pulmonary TB than children were
immunized with BCG. While the results of multivariate analysis that included
neonatal visit variables as interaction variables and born weight variables as
confounding showed that children were not immunized with BCG and neonatal
visits < 3 times had a Risk level at 5.63 times higher for pulmonary tuberculosis
than immunized children BCG and neonatal visits = 3 times (reference group).
The risk of children not immunized by BCG and neonatal visits = 3 times was
1.13 times higher for pulmonary tuberculosis than the referent group and
children immunized with BCG but neonatal visits <3 had a risk level 4.99 times
greater than the group Referens. From these results it is known that the efficacy
of BCG vaccine without interaction is 67 % while the efficacy of BCG vaccine
with interaction is 82 %. This means, the efficacy of vaccine BCG in Sukabumi
City has increased with the interaction between neonatal visit variable and BCG
immunization"
2017
T47698
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Addina Witsqantidewi
"ABSTRACT
Background BCG vaccine is a compulsory immunization issued by the government to protect children from tuberculosis disease. Although it is highly accessible, there are some children in Jakarta who did not get vaccinated from one of the deadliest disease in Indonesia. Parents are said to be the biggest possible factors that influence to the administration of BCG vaccine to children, especially their knowledge, environments, beliefs, and attitude towards immunization. Therefore, this research aim is to know the association between parents knowledge, attitude, and practice towards immunization and BCG vaccination for their children. Method Cross sectional design was used in this research, Questionnaire was given to parents in preschools and kindergartens in Jakarta.  Each completed questionnaire will be analyzed using SPSS program and chi-square method with significance value of p less than 0,05 to know the association between parents knowledge, attitude, and practice towards BCG vaccine. From 130 data obtained, almost 90% of them have vaccinated their children with BCG vaccine. Chi-square test results revealed a p value below 0.05 relating parental knowledge and BCG vaccination practice p 0.001, together with attitude and BCG vaccination practice p 0.001. Other factors, such as parents educational status, residence, and partners involvement also has an association with the practice of BCG vaccination for their children. Significant relationship concluded regarding parents knowledge and practice of BCG vaccine, parents knowledge and their attitude, as well parents attitude and BCG vaccination practice in Jakarta.

ABSTRACT
Vaksin BCG merupakan imunisasi wajib yang diisukan oleh pemerintah untuk melindungi anak dari penyakit tuberkulosis. Walaupun gratis dan mudah untuk didapatkan, namun tidak semua anak di Jakarta divaksinasi BCG. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu Negara dengan penyakit tuberkulosis tertinggi di dunia. Hal tersebut telah diakui oleh The World Health Organization (WHO). Salah satu faktor kemungkinan terbesar yang mempengaruhi pemberian vaksin BCG pada anak adalah orang tua, khususnya pengetahuan dan sikap mereka terhadap imunisasi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, lingkungan sekitar, pandangan, kepercayaan dan sikap orang tua terhadap imunisasi dan vaksin BCG dengan keputusan akhir mereka untuk memberikan vaksin kepada anak mereka. Metode penelitian ini akan dilakukan dengan metode cross-sectional dengan cara menyebarkan angket kepada orang tua di beberapa TK dan PAUD di daerah Jakarta Utara dan Selatan untuk menggambarkan DKI Jakarta dengan keseluruhan yang dapat dilihat dari perbandingan Indeks Pembangunan Masyarakat dari kedua daerah Jakarta tersebut. Kemudian, data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan program SPSS dan metode chi-square dengan nilai kemaknaan Hasil Dari 130 data yang diteliti, hampir 90% responden memberikan vaksin BCG pada anaknya. Test chi-square menunjukan nilai kemaknaan p kurang dari 0.05 dalam menghubungkan pengetahuan, sikap, dan perilaku orangtua terhadap vaksinasi BCG. Faktor lain seperti tingkat pendidikan, tempat tinggal, dan dukungan pasangan juga dapat berhubungan dengan praktik BCG vaksinasi. Kesimpulan Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dengan sikap, pengetahuan dengan praktik, dan juga sikap dengan praktik vaksinasi BCG pada anak di Jakarta. "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shellwyrina D.H.
"[ABSTRAK
Tuberkulosis penyakit infeksi yang mematikan terutama di negara berkembang, termasuk Indonesia. Upaya pencegahan dengan vaksinasi BCG yang dapat meningkatkan respon imun masih belum maksimal. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan vaksin adalah status imun host, genetik dan kualitas/kuantitas vaksin. Indonesia sebagai negara kaya tanaman obat, misalnya pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) digunakan sebagai antimalaria serta meningkatkan imun tubuh. Penelitian ini menilai efek ekstrak akar pasak bumi sebagai imunomodulator terutama IFN-ɣ, TNF-α dan IL-10 pada mencit yang diberi vaksin BCG. Eksperimental in vivo dan in vitro darah mencit di kultur pada medium RPMI dengan stimulasi PHA dan BCG. Analisis tidak ada perbedaan yang bermakna (p≥0,05) diantara kelompok perlakuan, analisa dari nilai median terlihat adanya efek ekstrak pasak bumi terhadap peningkatan TNF-α, dan tidak berpengaruh terhadap produksi IFN-γ dan IL-10 pada mencit yang divaksin BCG. Ekstrak akar pasak bumi mempengaruhi respon imun tubuh mencit yang diberi vaksin BCG, walau tidak besar maknanya.

ABSTRACT
Tuberculosis is a deadly infectious disease that occurs mainly in developing countries, including Indonesia. Preventive efforts by BCG vaccination to improve the immune response is still not maximum. Factors that affect the success of vaccine are the host immune system, the host genetic and the quality/quantity of the vaccine. Indonesia is rich in medicinal plants, one of those is Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) that is widely used as antimalaria and to improve immunity. The research assessed the effects of extracts of Pasak Bumi roots as immunomodulator by measuring IFN-ɣ, TNF-α and IL-10 on mice that were given with BCG vaccine. In vivo and in vitro experiments of mice blood cultured in RPMI medium stimulated with PHA and BCG. The result has shown no significant difference (p≥0,05) among the treatment group, result of median values has shown the effect of Pasak Bumi extract to an increase of TNF-α, and has no effect on the production of IFN-γ and IL-10 in mice vaccinated BCG. Extract of pasak bumi roots affects the immune response of mice that have got BCG vaccine, although it has no significant meaning., Tuberculosis is a deadly infectious disease that occurs mainly in developing countries, including Indonesia. Preventive efforts by BCG vaccination to improve the immune response is still not maximum. Factors that affect the success of vaccine are the host immune system, the host genetic and the quality/quantity of the vaccine. Indonesia is rich in medicinal plants, one of those is Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) that is widely used as antimalaria and to improve immunity. The research assessed the effects of extracts of Pasak Bumi roots as immunomodulator by measuring IFN-ɣ, TNF-α and IL-10 on mice that were given with BCG vaccine. In vivo and in vitro experiments of mice blood cultured in RPMI medium stimulated with PHA and BCG. The result has shown no significant difference (p≥0,05) among the treatment group, result of median values has shown the effect of Pasak Bumi extract to an increase of TNF-α, and has no effect on the production of IFN-γ and IL-10 in mice vaccinated BCG. Extract of pasak bumi roots affects the immune response of mice that have got BCG vaccine, although it has no significant meaning.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arfi Kurniawan
"Penyakit tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Infeksi TB telah menjadi masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Peningkatan jumlah kasus TB disebabkan oleh munculnya TB yang resisten terhadap obat (MDR-TB/ Multi Drugs Resistant) dan koninfeksi dengan HIV. BCG merupakan vaksin yang tersedia saat ini, efisien melindungi manifestasi penyakit parah pada anak, tetapi vaksin ini tidak mencegah pembentukan TB laten atau reaktivasi penyakit paru pada orang dewasa. Protein rpfB M.tuberculosis merupakan faktor virulensi dan resusitasi dari dormansi M. tuberculosis. Protein ini diketahui berperan dalam pemecahan peptidoglikan dari dinding sel bakteri dan menstimulasi pertumbuhan bakteri dan resusitasi dari keadaan laten. Hal ini menjelaskan bahwa protein rpfB mempunyai sifat imunogenik yang tinggi dan berpotensi untuk dikenali oleh sistem imun dan dikembangkan strategi vaksin yang berbasis vaksin subunit yang dapat digunakan untuk menstimulasi sel T.
Strain yang digunakan pada penelitian ini adalah strain Beijing yang diisolasi di Indonesia dan strain H37Rv sebagai kontrol. Strain Beijing diketahui bersifat lebih virulen, relatif resisten terhadap obat dan cenderung menyebabkan penyakit paru pada orang dewasa dibandingkan strain lain. Gen rpfB strain Beijing dan H37Rv diamplifikasi dengan teknik PCR dan diinsersikan ke dalam vector pGEX-6P-1. Plasmid rekombinan pGEX 6P-1-rpfB ditransformasi ke E.coli BL21 untuk diekspresikan. Protein rpfB diekspresikan dengan induksi IPTG. E.coli BL21 berhasil ditransformasi dengan plasmid rekombinan dengan arah orientasi yang benar. Analisis epitop sel T CD4+ dan CD8+ memperlihatkan tidak ada mutasi yang ditemukan pada asam amino yang menjadi epitop pengenalan sel T CD4+ dan CD8+. Protein rpfB rekombinan berhasil diekspresikan pada E.coli BL21. Hasil ekspresi protein rpfB menunjukkan pita protein yang berada pada ukuran 66 kDa. Analisis western blot mengkonfirmasi kebenaran protein rpfB dengan antibodi anti-GST.

Tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis pathogen. TB infection has been a major threat to global health. The wide spread of TB cases attributed by TB drug resistant (MDR-TB/ Multi Drugs Resistant) and HIV coinfection. BCG is a current available vaccine for TB, is efficient for protection manifestations of childhood disease, but it has failed to prevent latently TB form or reactivation adult pulmonary. rpfB protein need for virulent and resuscitation from dormant Mtb. rpfB protein is known to involved in peptidoglycan cleaveage from bacteria cell wall and stimulate bacteria growth and resuscitation of latently. It suggests that rpfB protein has highly immunogenic characteristic and potent to recognized immune respons and to be developed vaccine strategy based on subunit vaccine which can use to stimulate T cells.
Strains that used in this research, consist of Beijing strain that isolated from Indonesia and H37Rv strain as control. Beijing strain is known more virulent, relatively resistant to drug and tend to caused adult pulmonary disease compared to other strain. rpfB gene of Beijing strain and H37Rv amplify by PCR and insert to pGEX-6P-1 vector. Recombinant plasmid (pGEX-6P-1-rpfB) is transformed to Escherichia coli BL21 for protein expression. rpfB protein expressed by IPTG induction. E.coli BL21 was successed to transformed with recombinant plasmid in correctly orientation. Epitope analysis of CD4+ T cell and CD8+ T cell shown no mutation found in amino acid that encoded recognized epitope of CD4+ T cell and CD8+ T cell. Recombinant protein has been expressed in E.coli BL21. The result of expression showed the molecular weight of protein band is in 66 kDa. Western blot analysis confirmed correct rpfB protein using anti-GST antibody.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Kimberly Tjahjadi
"Latar belakang. Meskipun vaksin Bacille Calemette-Guerin telah menjadi program vaksinasi wajib di Indonesia, TB pada anak tetap prevalen sehingga penelitian ini akan mengevaluasi jaringan parut BCG dan hubungannya dengan kejadian TB ekstraparu (TB-EP) pada anak.
Metode Penelitian. Pengambilan data dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kiara dengan metode potong-lintang pada populasi anak terdiagnosis TB berdasarkan kriteria WHO dan konsensus IDAI.
Hasil. Sebanyak 246 pasien anak dengan jangkauan usia 2 bulan -18 tahun terdiagnosis TB. Sebesar 127 anak (51,6%) mengalami TB-EP, dengan prevalensi TB tulang, KGB dan abdomen secara berurutan 13%, 10,9%, dan 6,6%. Mayoritas pasien TB EP adalah laki-laki (55,2%) dan berada dalam kelompok usia 6-14 tahun (60%). Riwayat kontak dengan kasus TB-EP ditemukan pada 49 kasus (51,5%). Penyakit komorbid penyerta dengan mayoritas keganasan (25,6%) dan infeksi HIV (23,1%) ditemukan pada 21 kasus TB-EP (35%). Status jaringan parut BCG positif ditemukan pada 140 kasus (56,9%). Dari 106 anak tanpa jaringan parut BCG, sebanyak 38 anak (35,8%) memiliki TB paru dan sebanyak 68 anak (64,2 %) memiliki TB-EP. Tidak adanya jaringan parut BCG memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian TB-EP pada anak (p < 0.01) dengan OR: 2,457 (IK95% : 1,46 - 4,131).
Kesimpulan. Tingginya kejadian TB-EP pada anak pada proporsi tanpa jaringan parut BCG berhubungan signifikan secara statistik. Upaya vaksinasi BCG yang optimal diperlukan untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas TB-EP pada anak di Indonesia.

Objectives. Although the Bacille Calmette-Guerin vaccination program is already implemented nationally, childhood TB remains prevalent particularly in Indonesia so this study will evaluate the relationship between BCG vaccination scar and extra pulmonary TB in children.
Methods. Data collection was conducted at Cipto Mangunkusumo Kiara Hospital by cross-sectional method. Children diagnosed with TB according to WHO criteria and IDAI consensus are included in this study.
Results. A total of 246 pediatric patients with a-2 months to 18 years-age range were diagnosed with TB. Extra pulmonary TB was found in 127 children (51.6%), with the most prevalent type: bone, lymph node and abdomen TB sequentially are 13%, 10.9%, and 6.6%. The majority of patients with extrapulmonary TB are male (55.2%) and are in the age group 6-14 years (60%). History of contact with active TB cases was found in 49 out of 95 extrapulmonary cases (51.5%). Comorbidities, predominantly malignancies (25.6%) and HIV infection (23.1%), were found in 21 of 60 extrapulmonary cases (35%). BCG scar was found in 140 cases (56.9%). Of 140 children with BCG scar, 81 children (68.1%) had pulmonary TB and 59 children (42.1%) had extra-pulmonary TB. Of the 106 children without BCG scar, 38 (35.8%) had pulmonary TB and 68 (64.2%) had extra-pulmonary TB. The absence of BCG scar tissue has a significant relationship with extra-pulmonary TB incidence in children (p <0.01) with OR :2.457 (CI95% : 1.46 - 4.131).
Conclusion: The high incidence of extra-pulmonary TB in children in the proportion lacking BCG scar was statistically significant.Thus, an optimal BCG vaccination effort is required to reduce the morbidity and mortality of childhood extrapulmonary TB in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gerdunas TB, 2000
362.196 PAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Sulastri
"Pemberian imunisasi BCG bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC Milier pada anak. Puskesmas Garuda merupakan salah satu Puskesmas di kota Bandung yang mempunyai empat kelurahan dengan jurnlah penduduk 56883 jiwa dan cakupan imunisasi BCG tahun 1999 adalah 62,75 pada tahun 2001 terdapat TB Paru dengan BTA positif 24 orang, BTA negatif dengan Rongent positif 34 orang, sedangkan untuk bayi berusia 0-1 tahun TB Paru dengan BTA positif 10 orang dan TB paru dengan Rongent positif terdapat 35 orang.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemanfaatan pelayanan imunisasi BCG di Puskesmas Garuda.
Penelitian menggunakan desain Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi berusia 2 - 12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Garuda, jumlah sampel sebanyak 100, sampel diambil proporsional random sampling.
Hasil penelitian ini memperlihatkan sebanyak 56 % responder memanfaatkan pelayanan imunisasi BCG. Pada basil analisa bivariat dari 9 variabel yang diteliti dan 5 variabel yaitu pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, umur, dan dukungan suami/keluarga. berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan imunisasi BCG, hasil analisa multivariat regresi logistik menunjukkan bahwa variabel yang yang paling dominan berhubungan adalah pengetahuan setelah dikontrol oleh pendidikan dan umur ibu.
Saran yang diberikan adalah perlu peningkatan pengetahuan tentang imunisasi BCC berupa penyuluhan secara terencana, teratur sesuai dengan pendidikan dan umur terhadap ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan serta ibu yang mempunyai anak bayi juga rnemberikan bimbingan dan motivasi kepada kader agar kader mempunyai kemampuan untuk memotivasi terhadap ibu yang mempunyai bayi untuk memanfaatkan pelayanan imunisasi.
Daftar bacaan : 48 (1974 - 2001)

Factors Related to Mother Behavior on BCG Immunization Service Usage in Garuda Health Center Working Area in Andir sub-district City of Bandung 2002
BCG immunization provides active immunization to Milier Tuberculosis for children. Garuda health center is one of health certers in Bandung city which cover four villages with total population 56883 and the BCG immunization coverage in 1999 is 62,75 %. In 2001 have found 24 person with positive fast acid bacilli (BTA positif), 34 person with negative fast acid bacilli and positive by x-ray, whereas in infant age 0-1 year have found 10 lung TB infants with positive acid fast bacilli and 35 Lung TB infants with positive x-ray.
Objective of this study is to find out factors that related to mother behavior on BCG immunization service usage in Garuda Health Center.
This study using cross sectional design, the population is mother who have infant aged 2-12 month in working area of Garuda Health Center, total sample is 100 sample taken by proportional random sampling.
The result of this study shows 56% respondens using BCG immunization service. From bivariate anlysis 5 from 9 variables, which are, knowledge, education, occupation, age, and husband support have relation with immunization service usage, from logistic regression multivariate analysis, shows that the most dominant variable which related is knowledge after controlled by education and mother age.
This study recommeds the knowledge improvement about immunization by plenned spreading information that suittable to mother education and uge also guidance and motivation to volunteers to motivate mother who have infant to use immunization service.
Bibliography : 48 (1974-2001)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 8203
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Sugiri
"Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang lebih peka untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat. Angka kematian bayi tertinggi disebabkan oleh penyakit saluran pernapasan. Salah satu dari jenis penyakit saluran pernapasan diantaranya adalah tuberculosis (TB) yang hampir menyerang seluruh dunia dan merupakan penvebab kematian no 8 di dunia. sedangkan di Indonesia merupakan penyebab kematian no 3. Sehubungan dengan hal tersebut diatas dapat dilihat betapa pentingnya masalah TB di Indonesia. sehingga perlu penanggulangan secara lebih teratur dan konsepsional seperti imunisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengelahui determinan perilaku ibu bayi dalam pelaksanaan imunisasi BCG pada bayi. Dari analisis akan dilihat besar risiko perilaku ibu bayi terhadap pelaksanaan imunisasi.
Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan Cross sectional dengan jumlah sampel 181 responden, analisis data dilakukan dengan chi square dan regresi logistik ganda.
Dari 181 responden sebanyak 116 responden tidak melaksanakan imunisasi (64,1%) dan 65 responden (35,9%) melaksanakan imunisasi. Dari uji Chi square ternyata empat variabel memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai p < 0.05 yaitu variabel pendidikan, variabel pekerjaan, varibel jarak dan variabel biaya. Sedangkan variabel yang tidak bermakna yaitu variabel pengetahuan dan variabel pelayanan petugas. Hasil analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik ganda terdapat tiga variabel yang paling dominan yaitu variabel pendidikan, variabel pekerjaan dan variabel jarak.
Untuk menunjang keberhasilan program imunisasi perlu peningkatan pengetahuan sasaran misalnya dengan penyuluhan yang lebih efektif lagi baik; dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas dengan penekanan pada materi mupun penyampaian yang disesuaikan dengan kondisi setempat. Setiap kegiatan imunisasi yang dilaksanakan di posyandu sebaiknya ditegaskan pada masyarakat bahwa pelayanan imunisasi tidak dikenakan biaya dan agar leader atau petugas kesehatan lebih memperhatikan sasaran utama yang dekat karena justru yang dekat biasanya terlewatkan.

Neonatal's Mother Behavior Determinants in Carrying out BCG Immunization within working Area of Sub-district Level Primary Public Health Center in Karawang Regency 2001"Neonatal Mortality rate (NMR) is indicator of public Health degree, and most of it caused by respiratory diseases, one of them is Tuberculosis (TB) which can be found all over the world and become number eight killer in the world, and number three in Indonesia. So, Immunization program is very crucial to cape with TB problem.
This research aimed to find out behavior determinants of neonatal mother in BCG immunization to infant, from the analysis could be found behavior risk of mother to immunization. This research is analytical survey using cross sectional approach, with 181 respondents as a sample, data analysis using multi logistic regression test. From 181 respondents, 116 do the immunization (64,1%) and 65 (35,9) not. From chi-square test a variables have significant relationship which are: education occupation, distance and cost, while non-significant variables are knowledge (P.-1,000), service (P.0,686). Multivariate analysis with multi logistic regression results 3 variables have dominant relationship which are, education, occupation and distance.
This program should support by effective spreading information or direct presentation which adjustable to local condition."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T8307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Holly Herawati
"Uji coba di negara-negara Barat dengan status gizi yang baik, membuktikan bahwa BCG memberikan perlindungan terhadap TB 80%, namun pada negara-negara berkembang dengan status gizi yang berbeda didapatkan perlindungan BCG terhadap TB 0-80%.
Penelitian yang peneliti lakukan bertujuan mengetahui kekuatan hubungan antara status imunisasi BCG dengan kejadian TB pada anak. Disain penelitian adalah kohort historikal, dengan jurnlah sampel secara keseluruhan 222 dengan kelornpok BCG (-) 74 anak dan kelompok BCG (+) 148 anak.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara status BCG dengan kejadian TB pada anak, setelah dikontrol dengan jenis kelamin dengan OR= 0,952 (95%CI;0,541-1,676).
Daftar bacaan :74 (1972-2002)

The Association between BCG Immunization Status and TB Events in Children at 5 Regional Public Health Center at Jatinegara Subdistrict, East Jakarta in the years 2000-2002In Western countries with good nutrition at status, BCG were given during perinatal age with pretuberculin test show on 80% but in developing countries with variation nutrition at status, BCG have protection level on 0-80%.
The objective of this study is to determine association between BCG immunization status with TB event in children. Design of this study is cohort historical, total samples are 222, consists of 148 with BCG immunization and 74 BCG-non immunization children.
The result show that there is no significant association between BCG immunization with TB in children after it has been adjusted by sex OR= 0,952 (95%CI;0,54I-1,676).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>