Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29214 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sri Wahyuni A.
"Perilaku hidup bersih dan sehat PHBS merupakan kunci utama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat termasuk anak usia sekolah dasar 6-12 tahun . Namun hingga saat ini angka pencapaian PHBS masih rendah sehingga membutuhkan perhatian yang serius dari tenaga kesehatan.
Tujuan dari penulisan ini adalah memberikan gambaran implementasi Collaboration, Health Education, Skill, Supportive Environment COHESIVE melalui asuhan keperawatan keluarga dan komunitas dalam meningkatkan PHBS siswa SD di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Metode yang digunakan yaitu evidence based pratice.
Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan PHBS baik di keluarga maupun di tatanan sekolah setelah diberikan intervensi COHESIVE. Dengan demikian maka intervensi COHESIVE dapat diaplikasikan sebagai salah satu bentuk layanan kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan untuk meningkatkan PHBS di keluarga maupun sekolah.

Healthy behavior is a key element in improving community health status including elementary school children 6 12 years old. But until now the achievement of healthy behavior is still low so it requires serious attention from health personnel.
The purpose of this paper was to provide an overview of the implementation of Collaboration, Health Education, Skill, Supportive Environment COHESIVE through family and community nursing care in improving healthy behavior among elementary school children in Depok City. The method used was evidence based pratice.
The results showed that there was an increase knowledge, attitudes, and healthy life skills both in the family and in the school setting after COHESIVE interventions. COHESIVE interventions can be applied as one of health services provided by health personnel to improve healthy behavior in families and school setting.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Utami
"Latar belakang: Orangtua bertanggung jawab dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut anak. Orangtua dituntut untuk dapat melakukan pencegahan karies pada anak disabilitas rungu karena mereka termasuk dalam kategori moderate risk factor untuk terjadinya karies gigi. Salah satu tindakan pencegahan karies adalah dengan melakukan kunjungan ke dokter gigi secara rutin. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki prediktor perilaku ibu terhadap kunjungan anak disabilitas rungu ke dokter gigi di Indonesia berdasarkan model Theory of Planned Behavior.
Metode: Survei kuesioner online terhadap 254 ibu dengan anak disabilitas rungu usia 5-12 tahun dengan metode pursposive sampling dilakukan pada penelitian cross sectional ini. Konstruk dalam model TPB, yaitu sikap, norma subjektif, persepsi kontrol perilaku, dan intention ibu terhadap kunjungan anak disabilitas rungu ke dokter gigi dikumpulkan dengan kuesioner yang dikelola sendiri oleh ibu. Kunjungan anak dokter gigi diukur dengan menanyakan apakah anak telah melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi dalam 12 bulan terakhir. Pemodelan Persamaan Struktural Kuadrat Parsial Terkecil (PLS SEM) digunakan untuk menganalisis pengukuran dan struktural model TPB.
Hasil: Model akhir menunjukkan 35.4% varian intention dan 9.2% varian perilaku ibu terhadap kunjungan anak disabilitas rungu ke dokter gigi dapat dijelaskan dalam model. Dari semua konstruk dalam model TPB, hanya persepsi kontrol perilaku yang secara signifikan memprediksi intention dan perilaku ibu (p<0.05). Namun, tidak seperti yang diharapkan, sikap dan norma subjektif tidak memprediksi intention secara signifikan (p>0.05). Intention juga tidak memprediksi perilaku ibu terhadap kunjungan anak disabilitas rungu ke dokter gigi secara signifikan (p>0.05).
Kesimpulan: Model TPB dapat memprediksi intention dan perilaku terhadap kunjungan anak disabilitas rungu ke dokter gigi, tetapi intention tidak dapat memprediksi perilaku. Dari penelitian ini disarankan perlunya intervensi efektif dalam promosi kesehatan gigi yang berfokus pada persepsi kontrol perilaku ibu untuk meningkatkan kepatuhan orangtua terhadap kunjungan anak disabilitas rungu ke dokter gigi di Indonesia sebagai salah satu tindakan preventif.

Background: Parents are responsible for taking care of their children’s oral health. They are required to prevent caries in children with hearing loss, who belong to the moderate risk factor category for dental caries. One of measure to prevent caries is to visit the dentist regularly. This study aimed to explore the predictors of maternal behavior toward dental attendance in children with hearing loss in Indonesia using the Theory of Planned Behavior.
Material and Methods: Online questionnaire survey were conducted toward 254 mothers of hearing loss children aged 5-12 years olds with purposive sampling methods in this cross-sectional study. Constructs of TPB model including parental attitude, subjective norms, perceived behavior control (PBC), and intention toward dental attendance for children with hearing loss were collected by mother’s self-administered questionnaire. Dental attendance was measured by asking if the child had a regular dental visit within the last 12 months. Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS SEM) was used to analyze measurement and structural TPB model.
Results: The final model indicated 35.4% of the variance in intention and 9.2% of the variance in mother’s behavior toward children’s dental attendance was explained by this model. Out of all the construct TPB model, only PBC significantly predicted intention and behavior (p<0.05). However, not as expected, attitude and subjective norms did not significantly predict intention (p>0.05). Intention did not significantly predict behavior toward child’s dental attendance (p>0.05).
Conclusion: TPB model can predict dental attendance intention and behavior for children with hearing loss but intention could not predict behavior. This finding suggest effective promotion intervention should focus on mother’s perceived behavior control to increase parent adherence to preventive dental visit in children with hearing loss in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi kerentanan terhadap penyakit dan self-efficacy dalam perilaku sehat dengan perilaku sehat mahasiswa Universitas Indonesia yang memilki keluarga inti dengan penyakit kardiovaskular, kanker, atau diabetes. Penelitian ini diikuti oleh 215 mahasiswa Universitas Indonesia yang memiliki keluarga inti dengan penyakit kardiovaskular, kanker, atau diabetes.
Penelitian ini menunjukkan hal yang berbeda dari beberapa penelitian sebelumnya, yaitu pada penelitian ini ditemukan bahwa semakin individu merasa rentan terhadap penyakit, individu justru cenderung memiliki perilaku yang kurang sehat.
Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa self-efficacy dalam perilaku sehat berkorelasi secara positif dan signifikan dengan perilaku sehat. Hal ini menunjukkan bahwa semakin individu merasa yakin akan kemampuannya untuk menerapkan perilaku sehat, individu cenderung memiliki perilaku sehat yang lebih baik. Selain itu, self-efficacy juga menjadi faktor yang paling kuat dalam menentukan perilaku sehat individu jika dibandingkan dengan persepsi kerentanan terhadap penyakit.

The objective of this study was to examine wether perceived susceptibility and health behavior self-efficacy predict health behavior among students of Universitas Indonesia with familial risk of cardiovascular diseases, cancer, or diabetes. The correlational study was conducted on 215 students with familial risk of the diseases.
Contrary to some previous studies, this study shows that perceived susceptibility correlates negatively significant with health behavior, which means that when people perceive themselves at higher risk for developing cardiovascular diseases, cancer, or diabetes, they tend to have lower health behavior.
This study also found that self-efficacy correlates positively significant with health behavior, which means that the more people believe in their capabilities to perform health behavior, they tend to have better health behavior. Moreover, self-efficacy also the strongest predictor among the other variable.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matteo, M. Robin
Pacific Grove, Calif: Brooks/Cole, 1991
155.916 DIM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Springer, 2006
362.1 BIO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The health behavior of faculty of nursing students in University of Indonesia
research was a descriptive research. The purpose of this research was identified
the applications of health behavior. The number of sample was 96 responders
which taken from first grade until last grade students. The measurement used 11
indicators of health behavior; washing hand, consuming foods with balance
nutrition, sleeping and rest, using clean and healthy toilet, exercising, do not
smoking, do not consuming alcohol and drugs, measuring weight and height
regularly, throwing garbage into garbage can, using safety guard, and managing
stress. This research also seen another behavior which is related to application of
health behavior. The results of this research were: 52.1 % students applied good
health behavior in their life and 47.9% students were not apply good health
behavior."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5813
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Dharmayati B. Utoyo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara prinsip-prinsip pengaturan-diri dan perilaku sehat (health behavior) dan bagaimana peran prinsip-prinsip pengaturan-diri dalam peningkatan perilaku sehat. Ada tiga prinsip pengaturan-diri yang diteliti pengaruhnya terhadap perilaku sehat, yaitu antisipasi pengaturan (regulatory anticipation), rujukan pengaturan (regulatory reference) dan fokus pengaturan (regulatory focus). Perilaku sehat dibagi menjadi
perilaku promosi kesehatan dan perilaku prevensi penyakit. Analisis terhadap data yang diperoleh dari 385 orang warga
DKI Jakarta (200 orang laki-laki dan 185 orang perempuan dengan rata-rata usia 32 tahun) dengan menggunakan
analisis regresi berganda menunjukkan bahwa ada hubungan antara prinsip-prinsip pengaturan-diri dan perilaku sehat.

Abstract
The aim of this study was to understand the relation between principles of self-regulation and health behaviors, including which self-regulation principles used. Using three principles of self-regulation which are regulatory anticipation, regulatory reference, and regulatory focus (Higgins, Grant, & Shah, 1999) this study examined the role of
those principles on health behavior among people in DKI Jakarta. The health behavior was divided into health promotive behavior and health preventive behavior. This study was conducted to 385 citizens of DKI Jakarta (200 males and 185 females with average age is 32 years old). Data analysis using multiple regressions indicated the role of
self-regulation principles on health behaviour."
[Fakultas Psikologi Universitas Indonesia;Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI, Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia], 2011
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurma Harlianti
"Perilaku sehat dipengaruhi oleh faktor-faktor perilaku diantaranya faktor predisposisi yang mencakup usia, jenis kelamin, suku, dan pendapatan serta faktor pemungkin yang meliputi akses pelayanan kesehatan dan akses informasi kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan faktor predisposisi dan faktor pemungkin dengan perilaku sehat mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia angkatan tahun 2012 dan 2013. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan proportional stratified random sampling dilakukan terhadap 319 mahasiswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku sehat mahasiswa 54,5% masuk dalam kategori baik dan faktor pemungkin yang berhubungan dengan perilaku sehat adalah penggunaan dalam mengakses pelayanan kesehatan (p=0,002). Hasil penelitian ini menyarankan agar petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik terutama dalam memberikan edukasi dan informasi kesehatan agar menunjang perilaku sehat mahasiswa menjadi lebih optimal.

Health behavior is influenced by various behavioral factors such as predisposing factor which includes age, sex, ethnicity, and income as well as enabling factor including access to health care services and access to health information. The purpose of this research was to identify the relationship between two factors (predisposing and enabling factors) to health behavior of University of Indonesia Health Science Cluster class of 2012 and 2013. This research was conducted using a quantitative research methodology with a cross-sectional design. The sampling method used was the proportional stratified random sampling which was taken from 319 students.
The result indicates that 54,5% of the students? health behavior classified as good and the enabling factor related to health behavior is the use of access to health care services (p=0,002). The result suggests health care workers to provide better services particularly in providing education and health information for students in order to optimize students health behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Van Nastrand , 1986
616.89 BEH
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>