Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71541 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stikker
Groningen: J.B.Wolters, 1951
330 STI e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sicat, Gerardo P.
Jakarta : Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, 1991
330 SIC et
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Helma Malini
"Shari’ah stock market is also affected by many highly interrelated economic, social, political and
other factor, same as the conventional stock market, the interaction between macroeconomic variables
and Shari’ah stock market creating volatility in the stock price as a response towards several
shocks. The sensitivity of Shari’ah stock market towards shocks happened related with the future
expectation of micro and macro factor in one country which can be predict or unpredictable.
There are six macroeconomic variables that used in this research; inflation, exchange rate, interest
rate, dow jones index, crude oil palm price, and FED rate. Using vector error correction model
(VECM), the result shows that domestic macroeconomic variables that significantly affect Indonesia
Shari’ah compliance for long term, while for international macroeconomic variables the selected
variable such as FED rate and Dow Jones Index are not significantly affected Indonesia Shari’ah
compliance both in short term and long term."
Tanjungpura University, Faculty of Economy, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Helma Malini
"This paper investigates the existence of two anomalies in Indonesia and Malaysia Shari’ah compliance;
the month of the year and pre-holiday effect, and their implication for stock market efficiency.
Investing in Shari’ah compliant is different from investing in conventional stock. Conventional stock
market follows the capital market set of rules and law, while Shari’ah follows not only the capital
market set of laws but also the Islamic principles. Most of the previous studies investigated issues
related to conventional stock market, this study take one step further by investigating issue related
to Shari’ah compliant instrument and make comparison between both Shari’ah compliance stock
market in Indonesia and Malaysia. We document high and significant returns in month and preday
in Indonesia and Malaysia stock market that represent by the Shari’ah compliance. Our result
indicate that the month of the year effect is prevalent in Indonesia and Malaysia Shari’ah compliance."
Tanjungpura University, Faculty of Economy, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hatta, 1902-1980
Djakarta: Djambatan, 1967
330.991 MOH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sritua Arief
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2002
334 SRI e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Samuelson, Paul Anthony, 1915-2009
Jakarta: Erlangga, 1989
330 SAM e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Samuelson, Paul Anthony, 1915-2009
Jakarta: Erlangga, 1992
330 SAM et I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hans Daeng
Ende, Flores: Nusa Indah, 1970
330.9 HAN i (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Haedar Akib
"Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan fenomena kelangkaan pupuk urea tabur dengan cara menelusuri faktor yang melatarbelakangi. Berawal dari deskripsi intermediate factors, sampai pada implementasi dan formulasi kebijakan yang mengatur, sebagai main factors. Sesuai pendekatan Ekonomi Politik yang digunakan, bertujuan: (1) menjelaskan peran policy makers dalam proses formulasi kebijakan distribusi pupuk di Indonesia, (2) menjelaskan pra-kondisi yang melatarbelakangi wajah ambiguitas kebijakan dilihat dari mekanisme koordinasi yang digunakan, (3) menjelaskan implikasi kebijakan tersebut terhadap kinerja pelaku distribusi dan konsumen. Satuan analisisnya ialah Kebijakan Distribusi Pupuk di Indonesia. Datanya diperoleh melalui indept interview dengan informan terpilih (?purposive") dari policy makers, untuk mewakili departemen dan pelaku distribusi yang terlibat ("snowball.), sehingga representatif untuk diolah, dianalisis dan diinterpretasikan.
Jawaban tujuan penelitian ini ada tiga. Pertama, peran policy makers dalam proses formulasi kebijakan distribusi pupuk di Indonesia didasarkan atas visi dan misi departemen dan atau pelaku distribusi yang diwakili. Kedua, pra-kondisi yang melatarbelakangi formulasi kebijakan distribusi pupuk di Indonesia, meliputi: (1) Pupuk dan beras merupakan komoditas bersifat "vital dan strategis". (2) Diharapkan distribusi pupuk memenuhi kriteria enam tepat. (.3) Para petani tidak semestinya diperlakukan sebagai "obyek". (4) Asumsi yang dianut policy makers ialah, pupuk "bukan komoditas komersial, melainkan barang yang didistribusikan". (5) Mempertahankan "rente ekonomi" yang dinikmati oleh departemen dan pelaku distribusi yang ditunjuk oleh pemerintah, yaitu "sebagian" dari fee, handling fee dan biaya distribusi yang disediakan. (6) Tanggung jawab utama pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat, serta (7) heterogenitas visi dan misi atau orientasi nilai policy makers.
Kinerja konsumen (petani). Kenaikan harga dasar pupuk urea yang diikuti kenaikan harga dasar gabah tidak menguntungkan petani. Jadi, harapan petani tidak tercapai dan memposisikan memenuhi kebutuhannya dalam batas subsistensi. Disamping itu, meneguhkan superioritas pelaku distribusi, dibandingkan inferioritas petani dalam melakukan jual-beli komoditas input dan output pertanian. Selanjutnya, produsen pupuk (PT PUSRI) diuntungkan dengan tanggung jawab "formal" menyalurkan pupuk sampai lini IV karena hanya menyediakan sampai lini III. Sementara itu KUD berada pada posisi kunci, sekaligus krusial, karena menerima imbal tanggung jawab "aktual" penyediaan pupuk setelah lini III. Akibatnya, resiko ketidakefektifan distribusi pupuk sesuai kriteria enam tepat ditujukan kepada KUD. Kemudian, peran swasta dalam distribusi pupuk "mengaburkan asumsi" bahwa pupuk bukan komoditas komersial dan HET yang ditetapkan hanya berlaku di atas kertas.
Rekomendasi penelitian: (1) Untuk memperbaiki sistem distribusi pupuk diperlukan terobosan kebijakan yang mengakomodasikan kepentingan tetap departemen dan pelaku distribusi pupuk Indonesia. (2) Diperlukan insentif dari pemerintah kepada petani, terutama kemudahan memperoleh pupuk sesuai prinsip enam tepat. (3) Campur tangan langsung pemerintah diarahkan untuk menindaklanjuti fungsi regulasi dan pengendalian yang dilakukan dan kebijakan yang mendukung harus tepat waktu. (4) Perlu dilakukan institusional arrangement pada berbagai level, agar terjadi keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab departemen dan atau pelaku distribusi pupuk, balk secara formal maupun secara aktual."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>