Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65922 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Iyeng Wiraputra
Jakarta: Bhratara, 1976
371 IYE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Frieda Maryam Mangunsong
Jakarta: UI-Press, 2010
PGB 0498
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Johan Sumindar
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1964
734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pendidikan karakter dan budaya bangsa merupakan gagasan inovatif, futuristik dan kontributif bagi kemajuan pembangunan sektor pendidikan dan peradaban bangsa di tengah ancaman krisis identitas serta jati diri. Krisis identitas dan jati diri bangsa sebagaimana dimaksud hadir dalam bentuk yang membahayakan serta mengancam integritas bangsa Indonesia. Perihal ini tidak bisa dipungkiri mengingat bahwa lebih dari setengah abad bangsa Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat, Namun, hal itu ternyata belum menjadi jaminan untuk terbebas dari realitas yang serba bertolak belakang. Kemerdekaan dalam perjalanan bangsa ini hanya dimaknai sebagai kebangsaan yang serba semu, karena pengalaman panjang untuk meraihnya serta perjuangan pembentukan bangsa ini tidak lagi menjadi sumber kearifan. Bahkan pengalaman sejarah tersebut senantiasa dimanipulasi sebagai alat legitimasi kekuasaan belaka. Apalah artinya kelampauan kalau tidak menambah pemahaman dan kearifan bangsa tentang hari kini dan memberikan wawasan bagi pembentukan visi masa depan bangsa dalam mengatasi beragam konflik sosial yang saat ini terjadi. Dalam penulisan karya ini penulis memaparkan ada dua variabel krisis yang di kedepankan. Pertama, krisis identitas dan jati diri. Krisis identitas hadir dalam bentuk meluntur dan mengikisnya jiwa nasionalisme, etika, sopan santun dikalangan generasi muda terhadap bangsa dan negara. Berdasarkan hasil survey Litbang Kompas menunjukkan bahwa 80,7% menyatakan sopan santun di kalangan anak muda makin rendah. Sementara 7,9% yang menyatakan sopan santu anak muda makin tinggi. Kedua, krisis jati diri bangsa hadir dalam wujud terkikisnya ninlai-nilai dan dasar falsafah Pancasila sebagai modal paradigmatik pembangunan bangsa."
330 ASCSM 19 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Amaliyah
"Karya Ilmiah ini membahas Pesantren An-Nawawi Tanara dan corak kepemimpinan Kiai Ma rsquo;ruf Amin di Pesantren An-Nawawi Tanara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pemerolehan data, yaitu metode wawancara dengan mewawancarai Kiai Ma rsquo;ruf Amin sebagai narasumber utama dan metode observasi berupa observasi langsung di Pesantren An-Nawawi Tanara serta metode analisis data dengan menganalisis data terkait Pesantren An-Nawawi dan kepemimpinan Kiai Ma rsquo;ruf di Pesantren An-Nawawi Tanara. Penelitian ini menggunakan teori kepemimpinan Gari Yulk dan teori pesantren Zamakhsyari Dhofier. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Kiai Ma rsquo;ruf Amin dalam memimpin Pesantren an-Nawawi Tanara serta mengetahui elemen-elemen dasar Pesantren an-Nawawi Tanara. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Kiai Maruf Amin memiliki peran dalam mengembangkan Pesantren An-Nawawi Tanara. Pesantren An-Nawawi Tanara merupakan pesantren modern yang belum memiliki elemen-elemen dasar pesantren yang lengkap seperti pesantren yang lain. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa sebagai sebuah pesantren baru, Pesantren An-Nawawi Tanara dapat membuktikan eksistensinya di masyarakat dan sudah berkembang pesat dibawah kepemimpinan Kiai Ma rsquo;ruf Amin.

ABSTRACT
This final assignment discusses about An Nawawi Tanara boarding school and leadership style of kiai Ma rsquo ruf Amin in An Nawawi Tanara boarding school. This final assignment uses historial method. This final assignment used several techniques of acquisition of data. There are method of interview by interviewing Kiai Ma rsquo ruf Amin as the main source, method of observation by direct observation at An Nawawi Tanara Boarding School and method of data analysis by analyzing data related to An Nawawi Tanara Boarding School and leadership style of Kiai Ma rsquo ruf Amin in An Nawawi Tanara Boarding School. This final assignment uses the theory of leadership written by Gari Yulk and theory of boarding school written by Zamakhsyari Dhofier. This final assignment aims to determine the role of kiai Ma 39 ruf Amin in leading an Nawawi Tanara boarding school and to determine the basic elements of An Nawawi Tanara Boarding School. The result of this final assignment proves that kiai Ma rsquo ruf Amin has a role in developing An Nawawi Tanara Boarding School. An Nawawi Tanara Boarding School is a modern boarding school that doesn rsquo t have the complete basic elements like the others. This final assignment is also prove that as a new boarding school, An Nawawi Boarding School can prove their existence in the society and has been growing rapidly under the leadership of Kiai Ma rsquo ruf Amin. Keywords boarding school, an Nawawi Tanara, Banten, Ma 39 ruf Amin, leader."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Masandi Rachman Rosyid
"Generasi Y di Indonesia menghadapi pasar dunia kerja yang semakin kompetitif dan dituntut untuk meningkatkan kompetensi yang kerap diprediksi dari kinerja akademisnya. Penelitian ini menguji pengaruh kepemimpinan diri terhadap kinerja akademis dengan academic self-efficacy sebagai variabel mediasi. Penelitian ini melibatkan 1063 mahasiswa Generasi Y dari berbagai perguruan tinggi terakreditasi A di seluruh Indonesia dan diolah menggunakan metode Structural Equation Modeling SEM . Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif kepemimpinan diri terhadap academic self-efficacy, pengaruh positif academic self-efficacy terhadap kinerja akademis, dan peran mediasi academic self-efficacy pada pengaruh kepemimpinan diri terhadap kinerja akademis.

Facing an immense competitive job market today, Generation Y in Indonesia are obligated to enhance their competencies which are commonly reflected through their academic performance. This research aims to analyze the effect of self leadership towards academic performance with academic self efficacy as its mediating variable in Generation Y students in Indonesia. This study analyzes 1063 students from various accredited colleges in Indonesia using Structural Equation Modeling SEM. The result shows the positive effect of self leadership towards academic self efficacy, positive effect of academic self efficacy towards academic performance, and confirmed the mediating role of academic self efficacy on the effect of self leadership towards academic performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tikky Suwantikno Sutjiaputra
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terpuruknya kondisi pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan kreativitas. Padahal kreativitas merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia saat ini dan masa yang akan datang. Melalui kajian teoritis diperoleh pemahaman bahwa guru dengan perannya sebagai pemimpin mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan kreativitas siswa. Gaya kepemimpinan (Telling, Selling, Participating Delegating) dan kreativitas guru di dalam kelas diperkirakan merupakan dua faktor di antara faktor Lainnya yang mempengaruhi kreativitas siswa. Oleh karena 'itu penelitian ini bermaksud menjawab permasalahan bagaimanakah pengaruh dan pola hubungan variabel gaya kepemimpinan (Telling, Selling, Participating Delegating) dan kreativitas guru terhadap kreativitas siswa.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah 133 siswa kelas 5 SD pada sekolah BPK PENABUR Tasikmalaya, Serang, Jatibarang dan Indramayu dimana sekolah-sekolah tersebut masih menggunakan sistem guru kelas, dengan rincian 57 siswa dari dua kelas di Tasikmalaya, 37 siswa dari dua kelas di Serang, 23 siswa dari satu kelas di Jatibarang dan 16 siswa dari satu kelas di Indramayu. Untuk mengukur gaya kepemimpinan guru (Telling, Selling, Particgnczting, Delegating) dan kreativitas guru di dalam kelas digunakan instrumen yang disusun sendiri oleh penulis, yang sebelum digunakan telah dilakukan uji coba terlebih dahulu terdapat 38 siswa kelas 5 SD BPK PENABUR Bogor.
Alat ukur gaya kepemimpinan (Telling, Selling, Participating, Delegating) dan kreativitas guru di dalam kelas tersebut merupakan alat ukur sekunder berupa skala penilaian subyektif dari siswa (persepsi siswa). Sedangkan untuk mengukur kreativitas siswa digunakan Tes Kreativitas Figural dari Torrance yang telah diadaptasi dan dibakukan untuk murid-murid di Indonesia oleh Utami Munandar.
Dari hasil analisis dengan menggunakan Pearson Product Moment diperoleh informasi bahwa korelasi antara setiap dimensi gaya kepemimpinan (Telling, Selling, Participating, Delegating) dengan kreativitas siswa tidak ada yang sesuai dengan pemahaman teoritis bahwa gaya kepemimpinan Telling dan Delegating berhubungan secara signifikan dan negatif sedangkan gaya kepemimpinan Selling dan Participating berhubungan secara signifikan dan positif Namun dari hasil analisis tersebut ditemukan korelasi yang signifikan antara setiap gaya kepemimpinan (Telling, Selling, Participating, Delegating) dengan kreativitas guru di dalam kelas yang sesuai dengan kajian teoritis, dimana gaya kepemimpinan Telling berkorelasi negatif dan signifikan dengan kreativitas guru, r = - 0,233 (p=0,0l2), sedangkan gaya kepemimpinan Selling dan Participating berkorelasi positif dan signifikan dengan kreativitas guru, korelasi gaya kepemimpinan Selling dengan kreativitas guru sebesar r = 0,652 (p=0,000) dan korelasi antara gaya kepemimpinan Participating dengan kreativitas guru sebesar r = 0,226 (p=0,006).
Disamping itu diperoleh informasi bahwa pengaruh setiap dimensi gaya kepemimpinan (Telling, Selling, Participating, Delegating), dan kreativitas guru terhadap kreativitas siswa sangatlah kecil, karena berdasarkan analisis regresi hanya diperoleh skor R square sebesar 0.093 yang artinya variabel-variabel prediktor tersebut hanya memberikan sumbangan pengaruh sebesar 9,3 %, sedangkan yang 90,7 % merupakan sumbangan pengaruh dari variabel lain.
Penelitian ini juga memberikan temuan, bahwa kreativitas siswa SD di kota Jatibarang (M= 21,6957) dan Indramayu (M= 21,5625) lebih rendah dibandingkan kreativitas siswa SD di kota Tasikmalaya (M= 26,842l) dan.n Serang (M=25,9730). Perbedaan kreativitas antar sekolah dinilai sangat signifikan melalui analisis statistik ANOVA karena diperoleh skor F= 12,404 (p=0,000). Perbedaan tersebut diduga disebabkan karena adanya perbedaan kondisi psikologis pribadi siswa, lingkungan sekolah, masyarakat dan budaya di setiap sekolah Temuan lainnya adalah bahwa terjadi perbedaan persepsi siswa di setiap sekolah (kota) terhadap gaya kepemimpinan Telling (F=4,216, p=0,007), Participating (F=3,966, p=0,0l0) dan Delegating (F=3,465, p=0,0l8). Sedangkan terhadap gaya kepemimpinan Selling tidak terdapat perbedaan yang signifikan (F=l,967, p=0,122). Perbedaan persepsi siswa di setiap sekolah (kita) juga tidak terjadi terhadap kreativitas guru (F=0,32l, p=0,810).
Berdasarkan hasil-hasil penelitian, kesimpulan dan diskusi dapat diajukan saran-saran yang berkaitan dengan :
1. Sampel penelitian, diharapkan sampel penelitian diusahakan diwakili oleh kelompok sekolah yang Lebih banyak agar dapat diperoleh sampel yang lebih bersifat heterogen
2. Alat ukur, alat ukur dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang disusun sendiri oleh penulis dan bam pertama kali digunakan, kiranya perlu dikembangkan lebih lanjut dengan perbaikan aspek bahasa dan penambahan item yang lebih banyak, agar diperoleh data yang lebih terperinci.
3. Variabel penelitian, mengingat variabel prediktor, yaitu gaya kepemimpinan (Telling, Selling, Participating dan Delegating) dan kreativitas guru hanya memberikan sumbangan pengaruh sebesar 9,3% terhadap variabel kriterium, yaitu kreativitas siswa, sedangkan 90,7% merupakan sumbangan pengaruh dari variabel lainnya, maka perlu
dilakukan penelitian yang lebih mendalam tentang kreativitas siswa dengan melibatkan variabel-variabel lain secara terpadu, baik yang bersifat inrelelctzf maupun non-inrelektiff
4. Dalam kaitan peningkatan mutu pendidikan, khususnya pendidikan kreativitas di BPK PENABUR maka pengurus BPK PENABUR membentuk dan menugasi suatu tim guna meneliti lebih lanjut masalah ini dan perlu dirancang suatu evaluasi internal atau cause root analysis di setiap sekolah."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Suryo Nugroho
"Kiai merupakan sosok pemimpin agama yang turut andil dalam membentuk dan membangun karakter bangsa melalui pesantren. Model pendidikan yang khas di pesantren menjadikan kiai sebagai tauladan sepenuhnya dalam berbagai kegiatan hidupnya. Kepiawaiannya tidak saja berhenti dalam konteks pendidikan karakter, moral agama, tetapi juga perannya dalam memperdayakan sosial dan ekonomi masyarakat hingga pendidikan politik untuk menjadi warga negara yang baik. Dalam konteks nasionalisme, kiai tidak hanya pandai dan fasih berbicara mengenai paham kebangsaan. Dalam sejarah bangsa ini telah mencatat nama-nama kiai nasionalis yang rela berkorban untuk lepas dari rezim kolonialisme. Kecintaannya kepada tanah air itu diperkuat dan selaras oleh ajaran islam. Perjuangan dan pengorbanan mereka pun semata-mata karena melaksanakan perintah allah. Kiai sebagai aktor dalam pendidikan pesantren telah membuktikan kontribusi danperan mereka dalam sejarah untuk turut mewujudkan cita-cita negeri yang subur dan makmur, adil dan aman baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya D I Yokyakarta , 2015
JANTRA 10:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Aryadi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor yang mempengaruhi perilaku antikorupsi pemuda menggunakan persepsi tentang korupsi dan kepemimpinan transformasional melalui Madrasah Antikorupsi Pemuda Muhammdiyah. Pendidikan Madrasah antikorupsi memiliki tujuan untuk memberikan pengetahuan tentang korupsi dan keterampilan dalam upaya melawan korupsi bagi pada pemuda. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode pengumpulan data menggunakan skala model likert pada kuesioner yang telah disebar untuk mengukur persepsi tentang korupsi, kepemimpinan transformasional, dan perilaku antikorupsi pemuda. Data dalam penelitian ini didapat menggunakan kuesioner terhadap 105 siswa Madrasah Antikorupsi Pemuda Muhammadiyah di 5 Kota Tangerang, Pariaman, Medan, Sukoharjo, dan Yogyakarta . Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh signifikan antara pendidikan antikorupsi terhadap persepsi tentang korupsi sebesar 4,5 , ada pengaruh signifikan antara pendidikan antikorupsi terhadap kepemimpinan transformasional sebesar 4,1 , ada pengaruh signifikan antara persepsi tentang korupsi terhadap perilaku korupsi sebesar 5,6 , dan ada pengaruh signifikan antara kepemimpinan transformasional terhadap perilaku korupsi sebesar 14,3 .

ABSTRACT
This study aims to examine the factors that influence youth anticorruption behavior using perceptions of corruption and transformational leadership through the Madrasah Anticorruption Muhammadiyah Youth. Madrasah Anticorruption education has the purpose to provide knowledge about corruption and skills in the fight against corruption for the youth. The research was conducted using quantitative approach, with data collection method using Likert model scale on questionnaires that have been spread to measure perception about corruption, transformational leadership, and youth anticorruption behavior. The data in this study were obtained using questionnaires to 105 students of Madrasah Anticorruption Muhammadiyah Youth in 5 Cities Tangerang, Pariaman, Medan, Sukoharjo, and Yogyakarta . The result of research shows that there is significant influence between anticorruption education to perception about corruption equal to 4,5 , there is significant influence between anticorruption education to transformational leadership equal to 4,1 , there is significant influence between perception about corruption to behavior of corruption equal to 5,6 And there is a significant influence between transformational leadership on corruption behavior of 14.3 ."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: LP3ES, 1986
303.34 KEP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>