Ditemukan 1632 dokumen yang sesuai dengan query
Shaw, Bernard, 1856-1950
Harmondsworth : Penguin Books, 1939
822.161 SHA b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
London: longman, 1983
822.9 BER (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
London: Benn, 1948
822.3 MAR
Buku Teks Universitas Indonesia Library
New York: Viking Penguin, 1977
822.33 COM
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Oxford: Claredon Press, 1988
822.33 COM
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Philadelphia: J.B. Lippincott, 1944
822.33 NEW
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Shaw, Bernard, 1856-1950
New York: Penguin Books, 1952
822.912 SHA s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Lila Fitri Aly
"Karya sastra diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Sastrawan itu sendiri adalah anggota masyarakat yang terikat oleh ruang (masyarakat tertentu), waktu (zaman tertentu), serta status sosial tertentu dalam masyarakatnya. Sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium untuk menampilkan gambaran kehidupan suatu masyarakat. Dengan demikian tampak jelas adanya hubungan timbal batik antara sastrawan, sastra dan masyarakat. Suatu masyarakat tertentu yang menghidupi seorang pengarang akan melahirkan suatu jenis sastra dan jenis karya tertentu pula. Dengan sendirinya, masyarakat merupakan faktor yang menentukan apa yang harus ditulis, dan apa tujuan dan maksudnya. Selain itu sastra juga dapat untuk mencetuskan peristiwa sosial tertentu atau bahkan mengandung gagasan yang mungkin dimanfaatkan untuk menumbuhkan sikap sosial tertentu. Drama merupakan salah satu bentuk karya sastra yang mampu memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca atau penontonnya, melalui dengan unsur-unsur gerak, dialog, penampilan para tokoh dan setting di atas pentas. Dengan keserbalengkapannya ini, drama dapat saja menjadi suatu alat yang efektif, tidak saja untuk menggambarkan keadaan sosial suatu masyarakat pada zaman tertentu, tetapi dapat pula menyampaikan ide atau gagasan penulisnya untuk mempengaruhi para pembaca atau penontonnya. Bahkan dapat dikatakan bahwa drama merupakan bentuk karya sastra yang mempunyai hubungan yang paling erat dengan situasi sosial."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14112
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hilmi
"Penelitian yang dilakukan dalam rangka penulisan tesis ini adalah penelitian tentang implikatur berironi di dalam tindak tutur taklangsung yang terdapat pada delapan teks drama Inggris karya Oscar Wilde dan George Bernard Shaw. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menggolongkan jenis-jenis ironi dalam implikatur yang terdapat di dalam tindak tutur tak langsung. Kemaknawian penelitian ini adalah memperlihatkan bagaimana ironi lewat implikatur percakapan yang ada pada tindak tutur taklangsung dalam drama inggris akhir abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20 dihasilkan secara pragmatis. Karena yang dianalisis adalah teks drama, maka penelitian ini adalah analisis wacana dengan menggunakan teori-teori pragmatik sebagai ancangan. Teori-teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori Tindak Tutur Taklangsung yang dikemukakan oleh Searle (1975), prinsip kerja sama yang dicetuskan oleh Grice (1975), dan prinsip kesantunan dan prinsip ironi yang diajukan oleh Leech (1983). Ancangan penelitian ini adalah studi kasus yang bersifat kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah teknik riset kepustakaan. Data yang terkumpul dimasukkan ke dalam kartu data. Setelah tekumpul diketahui bahwa korpus data berjumlah 69. Data Ialu diproses untuk menentukan sampel. Teknik yang dipakai untuk menentukan sampel adalah teknik penentuan sampel acak sederhana dengan Cara undian. Hasilnya diperoleh 38 sampel. Data lalu diklasifikasikan menjadi (a) ironi berupa sarkasme, (b) ironi berupa litotes, (c) ironi berupa hiperbol, (d) ironi berupa sindiran, dan (e) ironi berupa satire. Berdasarkan klasifkasi tersebut data lalu dianalisis. Setelah data dianalisis diperoleh hasil (i) dari dua belas data ironi berupa sarkasme yang dianalisis ada 11 tindak tutur taklangsung berbentuk pernyataan dan 1 berbentuk pemyataan sekaligus pertanyaan. Ada 9 pelanggaran bidal kualitas dan 3 pelanggaran bidal cara dalam prinsip kerja sama. Pelanggaran itu dilakukan seluruhnya dengan cara mengabaikan bidal. Ada 7 pelanggaran bidal pujian, 1 pelanggaran bidal simpati, 1 pelanggaran bidal kesepakatan, dan 3 pelanggaran bidal pertimbangan dalam prinsip kesantunan; (ii) dari tiga data ironi berupa litotes yang dianalisis ada 2 tindak tutur taklangsung berbentuk pemyataan dan 1 berbentuk pemyataan sekaligus pertanyaan. Ada 3 pelanggaran bidal kualitas dalam prinsip kerja sama. 2 Pelanggaran dilakukan dengan cara melanggar bidal dan 1 pelanggaran dilakukan secara mengabaikan bidal, Ada 1 pelanggaran bidal pujian dan 1 pelanggaran bidaI kesepakatan dalam prinsip kesantunan. Ada 1 tuturan yang tidak melanggar prinsip kesantunan (iii) Dari satu data ironi berupa hiperbol yang dianalisis hanya ada 1 tindak tutur taklangsung berbentuk pernyataan Hanya ada 1 pelanggaran bidal cara dalam prinsip kerja sama. Pelanggaran itu dilakukan secara mengabaikan bidal. Hanya ada 1 pelanggaran bidal pujian dalam prinsip kesantunan; (iv) dari sebelas data ironi berupa sindiran yang dianalisis ada 8 tindak tutur taklangsung berbentuk pemyataan dan 3 berbentuk pertanyaan. Ada 6 pelanggaran bidal kualitas dan 5 pelanggaran bidal cara dalam prinsip kerja sama. Pelanggaran itu dilakukan seluruhnya dengan cara mengabaikan bidal. Ada 6 pelanggaran bidal pujian, 1 pelanggaran bidal simpati, dan 4 pelanggaran bidal pertimbangan dalam prinsip kesantunan; dan (v) Dari sebelas data yang dianalisis ada 10 tindak tutur taklangsung berbentuk pernyataan dan 1 berbentuk pertanyaan dan pernyataan sekaligus. Ada 7 pelanggaran bidaI kualitas dan 4 pelanggaran bidal cara dalam prinsip kerja sama. Pelanggaran itu dilakukan seluruhnya dengan cara mengabaikan bidal. Ada 4 pelanggaran bidal pujian, 4 pelanggaran bidal simpati, dan 3 pelanggaran bidal pertimbangan dalam prinsip kesantunan.
The topic of this research, which is meant for thesis writing, is irony by implicature in indirect speech act that found in eight English plays by Oscar Wilde and by George Bernard Shaw. The aim of this research is to find and to classify irony by implicature in indirect speech act. The significance of this research is showing how irony by implicature in indirect speech act that found in the late 19th until early 20th century English plays is generated pragmatically. This research is discourse analysis by using pragmatics theories as approach because what being analyzed are drama texts. The theories that used in this research are Searle's Indirect Speech Act (1975), Grice's Cooperative Principle (1975), Leech's Politeness Principle, and Leech's Irony Principle (1983). The approach of this research is qualitative case study. The data collecting technique that used in this research is library research. The data that been collected put in data card. There are 69 data corpus. And then data is processed to determine sample. The simple random sampling by raffle is used to determine sample. There are 38 samples. The data is classified into (a) irony as sarcasm, (b) irony as litotes, (c) irony as hyperbole, (d) irony as innuendo, and (e) irony as satire. After the analyzing the data it is found that (i) from 12 analyzed data of irony as sarcasm there are 11 indirect speech acts in form of statement and I in form of statement and question. There are 9 non-observances of maxim of quality and 3 non-observances of maxim of manner of the cooperative principle. The whole non-observances of the maxim are performed by flout a maxim. There are 7 violation of praise maxim, I violation of sympathy maxim, 1 violation of agreement maxim, and 3 violation of consideration maxim of the politeness principle; (ii) from 3 analyzed data of irony as litotes there are 2 indirect speech acts in form of statement and 1 in form of statement and question. There are 3 non-observances of maxim of quality of the cooperative principle. Two non-observances are performed by violate a maxim and one is performed by flout a maxim. There is only 1 violation of praise maxim and I violation of agreement maxim of the politeness principle. There is 1 utterance that not violates any maxim of politeness principle; (iii) from 1 analyzed data of irony as hyperbole there is only 1 indirect speech act in form of statement. There is only I non-observance of maxim of manner of the cooperative principle, which performed by flout maxim. And there is 1 violation of praise maxim of the politeness principle; (iv) from 11 analyzed data of irony as innuendo there are 8 indirect speech acts in form of statement and 3 in form of statement and question. There are 6 non-observances of maxim of quality and 5 of maxim of manner of the cooperative principle. The entire non-observances are performed by flout a maxim. There are 6 violated praise maxims, 1 violated sympathy maxim, and 4 violated of consideration maxims of the politeness principle; (v) from 11 analyzed data of irony as satire there are 10 indirect speech acts in form of statement and 1 in form of statement and question. There are 7 non-observances of quality and 4 of maxim of manner of the cooperative principle. The whole non-observances of the maxim are performed by flout a maxim. There are 4 violated praise maxims, 4 violated sympathy maxims, and 3 violated of consideration maxims of the politeness principle."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T14933
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Eman Kusdiyana
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library