Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1077 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sherington, Geoffrey
Sydney: George Allen and Unwin, 1982
325.94 SHE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sherington, Geoffrey
London: Allen and Unwin, 1990
325.94 SHE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dugan, Michael
Melbourne: The MAcmillian Company of Australia; 1984,
R 305.800994 DUG t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Lowenstein, Katharin Wendy
Melbourne: Hyland House Publishing , 1977
301.451 LOW i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Syarikat Indonesia, 2004
959.8 REC t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Azhrianka Dewi Putri Sudarmanto
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai sejarah tokoh wanita dalam bidang imigrasi dan
kolonisasi di Australia bernama Caroline Chisholm. Skripsi ini mendiskusikan strategi
Caroline dalam membantu imigran untuk memperoleh pekerjaan dan kehidupan di tanah
Australia. Di tahun 1841, Caroline Chisholm memperhatikan kondisi para imigran yang
hidup miskin dan terlantar di jalanan, terutama imigran wanita. Tanpa mengharapkan
imbalan atau penghargaan, Caroline Chisholm bergerak membantu para imigran mulai
dari membangun Female Immigrant Home hingga menyebarkan para imigran ke daerah
pedalaman Australia. Selain itu, ia dan suaminya juga membantu para calon imigran di
Inggris untuk bermigrasi ke Australia melalui Family Colonization Loan Society.
Kegiatan Caroline Chisholm mendapat pengharagaan tinggi oleh masyarakat dan
pemerintah baik di Australia maupun di Inggris. Strategi yang diterapkan oleh Caroline
Chisholm berdampak pada peningkatan martabat wanita dan perubahan sistem imigrasi
dan pelayaran di Inggris dan Australia pada abad ke 19. Penelitian ini didasarkan dari
sumber arsip yang dimiliki oleh National Archives of Australia yang dibukukan dalam
Historical Record of Australia juga surat kabar dan buku terkait Caroline Chisholm.
Skripsi ini diteliti menggunakan metode sejarah.

ABSTRACT
This study is focusing on Caroline Chisholm, a woman figure at immigration
and colonization field in Australia. It discussed the strategies Caroline use for helping
the immigrant find a job and have a living in Australia. In 1841, Caroline Chisholm
observing immigrant condition because many of them destitute and lives on the street,
especially female immigrant. Without concern of rewards, Caroline Chisholm founded
Female Immigrant Home for helping female immigrant then brought them with other
immigrants to the Australian bush, finding jobs and living places for them. Caroline and
her husband also helped people who wished to emigrate from England to Australia
through Family Colonization Loan Society. Caroline Chisholm activities are deeply
appreciated by people and government in Australia as well as England. Caroline
strategies had influence into women welfare and changed immigration and sailing
system in England and Australia at 19th century. This research based on archival source
held in the National Archives of Australia that recorded in Historical Record of
Australia as well as newspaper and book on Caroline Chisholm. This study based on
historical methods."
2016
S65141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victoria: Melbourne University Press, 1975
325.94 AUS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pope, David
Kuala Lumpur : ASEAN-Australia Joint Research Project , 1985
325.94 POP a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Fatia Lastika Sari
"Penulisan tesis ini dikembangkan guna menunjukkan dinamika dalam kebijakan luar negeri Australia dalam konteks migrasi di sekitar tahun 2000-an, oleh karena latar belakang sejarah kebijakan imigrasi Australia yang panjang sejak awal pembentukannya sebagai negara federal. Dianggap sebagai "jimat keberuntungan" bagi John Howard dalam Pemilu Federal 2001, Solusi Pasifik diperkenalkan pada akhir September 2001 sebagai kebijakan imigrasi baru yang dirancang oleh Pemerintah Australia di bawah instruksi Howard sebagai Perdana Menteri Australia dari Partai Liberal, dan dipertanyakan keabsahannya. Kebijakan ini merupakan ekstraksi dari RUU Perlindungan Perbatasan dan Amandemen UU Migrasi Australia untuk menjadi jalan keluar bagi permasalahan migrasi dan populasi Australia setelah Insiden Tampa, yang membuat hubungan diplomatik antara Australia dengan Indonesia dan Norwegia merenggang. Persoalan ini kemudian membuka permasalahan lain, seperti kewajiban penerimaan Australia dan isu kemanusiaan terkait pembukaan pusat detensi luar benua di Republik Nauru dan Pulau Manus, Papua Nugini. Beberapa penelitian terdahulu menempatkan kebijakan ini sebagai bentuk kemunduran dari program Multikultural Australia, penyimpangan dari Konvensi Pengungsi 1951 yang digagas PBB, serta pemborosan yang dilakukan pemerintah saat itu. Meski demikian, kebijakan ini mendapatkan momen kelahiran kembalinya pada masa Julia Gillard dan Tony Abbott memerintah sebagai Perdana Menteri pada masing- masing masanya. Melalui metode historiografi, pendekatan sejarah diplomasi, dan teori strukturasi Anthony Giddens, Solusi Pasifik diteliti guna menemukan penjelasan obyektif dari sudut pandang yang berbeda, untuk pada akhirnya memunculkan persepsi baru terkait persoalan keimigrasian di Australia tersebut, yaitu bagaimana perubahan kebijakan imigrasi Australia disebabkan oleh faktor- faktor lain di luar rasisme.

This thesis is meant to redefine the dynamics of Australia's foreign policy in terms of migration circa 2000, for Australia had a long historical background of its migration policy. Dubbed as the "lucky charm" for the Howard Government in 2001 Federal Election, Pacific Solution was introduced in late September 2001 as the new immigration policy made by Australian government under the instruction of Prime Minister John Howard from the Liberal Party of Australia and was questioned for its veracity. This policy is an extraction from the Border Protection Bill and Migration Amendment Act to sort the population and migration issues out after the incident of M.V. Tampa, known as Tampa Affair, which put Australia's diplomatic ties with both Norway and Indonesia on strain. These issues then unfold several other problems, such as Australia's sole responsibility toward the migrants in the region, and humanitarian issues in the offshore detention centers, abroad in the Republic of Nauru and Manus Island of Papua New Guinea. Some past research find it as a setback from the Multicultural Australia program, at cross-purposes with the 1951 UN's Refugees Convention, as well as being an expensive and controversial act of the "Government of the Day". However, the policy had its moment of rebirth during Julia Gillard's time of service as the PM, and even during Tony Abbott's administration. Through the lens of historian, with the method of historiography and Anthony Giddens' theory of structuration, Pacific Solution is discussed in the mean of extracting objective explanation from another point of view to eventually mark the new perception toward the issue, which then conclude that the cause of the shift in Australia's immigration policy was multifactor, rather than mere racism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T50668
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melbourne: The University of Melbourne, 1988
304.894 SOU I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>