Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120339 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sartono Kartodirdjo, 1921-2007
Jakarta: Gramedia, 1990
901 SAR et (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Purwo Husodo
"Spengler memandang morfologi sejarah dunia sebagai tema baru dalam filsafat yaitu tentang dunia sebagai sejarah yang dilawankan dengan morfologi dunia sebagai alam. Tema filsafat baru tersebut menggambarkan tentang kehidupan dan menghadirkannya tidak sebagai hal yang telah menjadi (thing-become) tetapi hal yang sedang menjadi (thing-becoming). Berdasarkan dengan morfologi dunia sebagai sejarah dan morfologi dunia sebagai alam, menurut Spengler ada dua metode atau cara memahami dunia yaitu metode fisiognomik dan sistematik. Berkaitan dengan hal tersebut Spengler membedakan apa yang ia namakan dengan pendekatan Ptolemaios dan Copernicus tentang sejarah.
Dalam morfologi dunia sebagai sejarah, Spengler memakai analogi komparatif yang dalam bidang biologi diistilahkan dengan homologi. Prinsip homologi ini pada filsafat sejarah Spengler dikonotasikan dengan kata sejaman atau kontemporer. Spengler menunjukkan bahwa dua fakta sejarah yang terjadi dalam posisi yang sama di dalam kebudayaan-kebudayaan besar dan memiliki arti yang sama pentingnya adalah kontemporer. Spengler memandang kebudayaan sebagai kesatuan unsur-unsur yang saling berhubungan, seperti halnya yang terdapat dalam organisme. Setiap kebudayaan mengikuti keharusan kronologis seperti halnya siklus dalam organisme. Setiap kebudayaan memiliki musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Dalam kebudayaan Barat, menurut Spengler mengalami 4 tahap perkembangan yaitu: tahap prakultur, tahap kultur awal, tahap kultur akhir dan tahap peradaban.
Menurut Spengler, gambaran sejarah dunia tidak bias diterangkan melalui peristiwa-peristiwa natural. Keruntuhan kebudayaan Mesir kuno misalnya, tidak bias diterangkan secara natural melainkan harus menggunakan ketelitian yang mendalam melalui observasi, simpati dan observasi. Dalam pandangan Spengler, simbol utama dan ekspresi jiwa kebudayaan ditentukan oleh bentuk ruang yang berbeda, sehingga mempunyai makna dan corak yang berbeda pula. Misalnya, simbol utama dan ekspresi jiwa kebudayaan Klasik adalah ruang yang terbatas sedangkan kebudayaan Barat adalah ruang yang tidak terbatas.
Di dalam gambaran dunia, ide tentang nasib dan kausalitas sangat berperanan. Ide tentang nasib menuntut pengalaman hidup, sedangkan kausalitas menuntut pengalaman ilmiah. Ide tentang nasib tendapat suatu logika organis atau logika instingtif, sedangkan kausalitas mempunyai logika inorganis atau logika pemahaman. Kausalitas adalah . sesuatu yang dapat dipahami oleh akal tetapi nasib adalah suatu kata untuk suatu kepastian batiniah yang tidak dapat dilukiskan. Dengan demikian unsur morfologis dari, kausalitas adalah suatu prinsip dan unsur morfologis dari nasib adalah suatu ide. Ide tentang nasib mendominasi seluruh gambaran dunia tentang sejarah, sementara prinsip kausalitas mendominasi seluruh gambaran dunia tentang alam."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T2966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Hadiwijono
Yogyakarta: Kanisius , 1995
190.9 HAR s II
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Brouwer, Martinus Antonius Wesselinus, 1923-
Bandung: Alumni, 1986
190 BRO s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Burhanuddin Salam
Jakarta: Rineka Cipta, 2000
901 BUR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Carr, Edward Hallet
Depok : Komunitas Bambu, 2014
901 CAR wt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Leirissa, Richard Zakarias
"Permasalahan
Ilmu sejarah dalam abad ke-20 berada dalam persimpangan jalan. Sejarah sebagai suatu perkembangan (development) kini banyak dltinggalkan untuk diganti dengan berbagai metodologi yang menolak perkembangan. Historisisme yang muncul sejak dekade ke-2 abad ke-20 Ini menolak prekembangan masyarakat, dan menolak kebelakang untuk menemukan nilai-nilai lama yang dikatakan bisa memantapkan situasi masa kini yang serba berubah dan tidak menentu; bahkan tidak jarang masa lampau yang dimaksud hanyalah proyeksi dari keinginan-keinginan subyektif masa kini. Wawasan ini mengingkari peranan manusia sebagai faktor sejarah, dan memberikan peranan sejarah justru pada tradisi-tradisi itu (baik yang obyektif maupun yang subyektif).
Pada pihak lain, sejak sekitar 1980-an, Postmodernisme mulai melanda ilmu sejarah pula. Wawasan ini mengingkari seluruh epsitemologi yang dibangun sejak abad ke-18 karena dianggap sudah ketinggalan zaman dan tidak bisa digunakan untuk memahami masa kini yang penuh perubahan itu. Postmodernisme menolak adanya masyarakat dan beranggapan bahwa satu-satunya kenyataan sejarah adalah Individu dan komunitas lokal. Faktor-faktor universal di tinggalkan - untuk digantikan dengan faktor-faktor lokal;. Kebenaran ilmiah yang universal pun ditolak, dan setiap produk sejarah lokal tersebut dianggap memiliki kebenarannya sendiri-sendiri.
Tujuan penelitian:
Tujuan penelitian adalah menemukan kembali metodologi yang dapat memempatkan manusia sebagai faktor sejarah, serta interaksinya dengan berbagai strukur-struktur makro. Epistemologi Realisme yang muncul sekitar tahun 19TH-an menjadi dasar bagi suatu metodologi yang dinamakan strukturis.
Metode penelitian:
Mempelajari buku-buku mengenai metodologi sejarah, khususnya yang berkaitan dengan strukurisme untuk ditamplikan dalam bentuk pengantar yang dapat dimanfaatkan segera.
Hasil penelitian
Berbagai pembahasan mengenai filsafat Realis membuktikan bahwa obyektivitas dapat ditegakkan dalam ilmu sejarah, dan dengan demikian mengembalikan nilai-nilai universal dalam sejarah. Terutama pembahasan dalam kedua buku dari Christopher Loyed (1986, 1993) merupakan dasar dari metodologi ini."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
LP 1998 67a
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
A. Daliman
Yogyakarta: Ombak, 2012
901 DAL p (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>