Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143730 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yogyakarta: Kedaulatan Rakjat Tugu, 1960
340.114 HUK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Kedaulatan Rakyat, 1958
340.114 HUK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Eriyantouw Wahid
"Restorative justice and conventional courts in Indonesian criminal law"
Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti, 2009
340.11 ERI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Sadiya
"Asam risinoleat merupakan asam lemak yang banyak terkandung di dalam minyak jarak. Asam risinoleat terdiri atas 18 karbon, memiliki ikatan rangkap di C9, gugus hidroksil di C12, dan gugus karboksil di terminal. Struktur yang unik dari asam risinoleat dapat dimodifikasi sehingga dapat dihasilkan berbagai macam senyawa derivat yang memiliki aktivitas antimikroba dan sifat toksik. Pada penelitian ini, dilakukan modifikasi asam risinoleat menggunakan etanolamina membentuk lipoamida melalui reaksi esterifikasi, hidrasi, dan amidasi. Reaksi esterifikasi asam risinoleat menjadi metil risinoleat menggunakan metanol dengan katalis HCl 1% (w/w). Reaksi hidrasi pada ikatan C=C metil risinoleat dilakukan dalam kondisi asam. Sementara reaksi amidasinya dengan etanolamina. Produk dari setiap tahapan reaksi diidentifikasi dengan KLT dan dikarakterisasi dengan FTIR. Hasil FTIR senyawa lipoamida risinoleat terhidrasi – etanolamina menunjukkan adanya pita serapan ulur N-H dan O-H yang overlapping pada bilangan gelombang 3633 – 3043 cm-1. Selain itu, terdapat puncak serapan C=O amida di 1651 cm-1 serta puncak serapan medium C-N dan N-H tekuk masing-masing pada bilangan gelombang 1551 cm-1 dan 1467 cm-1. Produk lipoamida yang diperoleh kemudian diuji aktivitas antimikrobanya menggunakan metode difusi cakram pada konsentrasi 500 ppm. Berdasarkan hasil pengujian, senyawa lipoamida risinoleat terhidrasi – etanolamina tidak menunjukkan aktivitas penghambatan pada bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Escherichia coli. Pada uji toksisitas dengan Daphnia magna selama 24 jam, senyawa lipoamida risinoleat terhidrasi – etanolamina memiliki nilai LC50 sebesar 32.23 ppm dan tergolong senyawa dengan toksisitas rendah.

Ricinoleic acid is a fatty acid found in castor oil. Ricinoleic acid consists of 18 carbons, has a double bond at C9, a hydroxyl group at C12, and a carboxyl group at the terminal. The unique structure of ricinoleic acid can be modified to produce various derivative compounds with antimicrobial activity and toxic properties. This study modified ricinoleic acid using ethanolamine to form lipoamides through esterification, hydration, and amidation reactions. Esterification reaction of ricinoleic acid into methyl ricinoleate using methanol with 1% (w/w) HCl catalyst. The hydration reaction on the C=C bond of methyl ricinoleate was affected under acidic conditions. While the amidation reaction with ethanolamine. The products of each reaction step were identified by TLC and characterized by FTIR. The FTIR results of hydrated ricinoleic lipoamide - ethanolamine showed the presence of overlapping N-H and O-H stretching absorption bands at a wave number of 3633 – 3043 cm-1. In addition, there is an absorption peak of C=O amide at 1651 cm-1 and an absorption peak of C-N and N-H bending medium at wave numbers of 1551 cm-1 and 1467 cm-1, respectively. The lipoamide product obtained was then tested for its antimicrobial activity using the disc diffusion method at a concentration of 500 ppm. Based on the test results, the hydrated ricinoleic lipoamide – ethanolamine did not show any inhibitory activity on Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. In the toxicity test with Daphnia magna for 24 hours, the hydrated lipoamide ricinoleate – ethanolamine has an LC50 value of 32.23 ppm and is classified as a compound with low toxicity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Indriwinarni
"ABSTRAK
Ekstrak daun waru (Hibiscus tiliaceus Linn.) secara empiris telah dikenal sebagai tanaman penyubur rambut dan mencegah kerontokan rambut. Pada penelitian ini, 1%, 2% dan 3% (%b/b) ekstrak daun waru diformulasikan dalam sediaan gel karena lebih mudah dibersihkan dan tidak lengket dalam penggunaannya dibandingkan salep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah formulasi gel tersebut memiliki stabilitas fisik, aktivitas pertumbuhan rambut dan aman untuk digunakan. Uji stabilitas fisik dilakukan dengan pengamatan gel yang disimpan pada tiga suhu yang berbeda, yaitu suhu rendah (4±2°C), suhu kamar (28±2°C), suhu tinggi (40±2°C) dan cycling test. Uji aktivitas pertumbuhan rambut dilakukan dengan mengoleskan sediaan gel pada punggung tikus dan diukur panjang rambut pada hari ke-7 dan 14. Pada hari ke-21 dilakukan pengukuran panjang dan bobot rambut. Keamanan sediaan gel tersebut dilakukan dengan melakukan uji iritasi pada lengan atas bagian dalam manusia. Hasil penelitian menunjukkan kestabilan fisik pada penyimpanan suhu kamar (28±2°C), suhu rendah (4±2°C) dan cycling test. Selain itu, sediaan gel dengan kandungan ekstrak daun waru 3% memiliki aktivitas pertumbuhan rambut yang paling besar, sedangkan uji iritasi menunjukkan seluruh sediaan gel ekstrak daun waru tidak menimbulkan efek iritasi.

ABSTRACT
Waru leaves extract is widely used for hair growth and prevent of hair fall. In this research, 1%, 2% and 3% (%w/w) waru leaves extract were formulated in gel because it due to easier to clean and not sticky like ointment. This research was intended to figure out whether the gel had physical stability, hair growth activity and safe to use. The physical stability test including the storage at low temperature (4±2°C), room temperature (28±2°C), high temperature (40±2°C) and cycling test. The hair growth activity test was conducted by applying the gel on mice?s dorsal and the length measured on day 7 and 14. On the 21 th day, the length and weight of hair were measured. The safety of realted was tested by implemanting irritation test on human?s forearm. This research resulted that shown waru leaves gel 1%, 2% and 3% have physical stability with storage at low temperature (4±2°C), room temperature (28±2°C) and cycling test. Beside that, 3% concentration of waru leaves gel showed the best hair growth activity, while all kinds of gel were save to used. "
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S934
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tandigau, Rannu
"Pengorbanan bangsa Indonesia yang telah diraih untuk mencapai suatu kemerdekaan tidaklah mudah begitu saja, memerlukan rentan waktu yang sangat lama sampai mencapai kemerdekaan. Penegakan hukum yang terjadi selama ini dan sampai saat sekarang belum menunjukkan suatu kerja yang baik, akan tetapi masih jauh dari harapan dan hukum masih tertatih-tatih mengikuti keadaan yang seyogyanya diatur (het recht hink achter de feiten aan) namun sudah mulai nampak sedikit demi sedikit kinerja yang dilakukan oleh pemerintah sekarang ini karena tidaklah mudah untuk memperbaiki keadaan yang sudah sangat buruk, jadi diperlukan penahapan satu demi satu.
Institusi Kejaksaan sebagai lembaga negara di bawah eksekutif yang bertugas melakukan penuntutan mewakili negara, dalam hal ini seyogyanya hanya sebatas koordinasi dengan eksekutif bukan komando oleh eksekutif ini dilakukan agar fungsi penuntutan tetap independen, akuntabel, dan mandiri.
Hak oportunitas (asas oportunitas) yang dimiliki oleh Jaksa Agung berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan R.I. Bagian Kedua Khusus Pasal 35 huruf c, Jaksa Agung mempunyai tugas dan wewenang untuk mengesampingkan perkara demi kepentingan umum. Kepentingan umum yang menyangkut kepada seluruh rakyat bukan sekelompok golongan saja, dan harus dikoordinasikan juga dengan lembaga-lembaga pemerintah yang terkait terhadap asas
ini.
Lokasi penelitian penulis yaitu di wilayah DKI Jakarta tepatnya di Kejaksaan Agung R.I, Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Mahkamah Agung R.I., dan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta. Janis data yang dikumpulkan yakni studi kepustakaan (library study) dan studi lapangan (field study)."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Mafia peradilan merupakan cap buruk yang melekat pada budaya kerja aparat penegak hukum (hakim, jaksa, polisi, penasehat hukum , serta petugas permasyarakatan) yang mengesampingkan tata cara penegakan hukum secara benar serta melakukan perbuatan-perbuatan yang memperjualbelikan keadilan. Walaupun belum merupakan jaringan terorganisasi dan dan memiliki aturan-aturan yang mengikat pelaku mafia sebagai sebuah organisasi kejahatan telah nyata terlihat. Apabila tidak ditanggulangi secara serius, maka mafia peradilan akan menjadi organisasi kejahatan yang menguasai lembaga peradilan yang bertugas memerangi kejahatan."
JMHUMY 7:2 (2000)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kencana, 2011
340.114 ROM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Joshua Joseph Eliazer Sumanti
"ABSTRAK
Upaya pengembalian aset hasil tindak pidana korupsi sebagai bagian integral dari pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi telah menjadi suatu keharusan disamping menjatuhkan pidana terhadap pelakunya. Pengembalian aset hasil tindak pidana korupsi yang saat ini diterapkan melalui pemidanaan pengadilan tidak efektif dan efisien ketika aparat penegak hukum dihadapkan pada situasi-situasi sulit akibat pelaku tindak pidana korupsi yang melarikan diri dari proses hukum dengan membawa serta aset hasil tindak pidana korupsinya ke luar yurisdiksi Indonesia. Diperlukan suatu mekanisme alternatif dalam rangka melaksanakan perampasan aset hasil tindak pidana korupsi yang tidak bergantung pada putusan pemidanaan. Mekanisme ini perlu diimplementasikan sebagai bagian dari kebijakan hukum pidana di Indonesia dibarengi penguatan dan sinergitas pelaksanaan kerja sama internasional, mengingat begitu banyak jumlah nilai aset hasil tindak pidana korupsi yang dialihkan dan disimpan di negara-negara luar.

ABSTRACT
The effort to return the proceeds of corruption crime as an integral part of the prevention and eradication corruption crime has been an obligation beside to punish the offender itself. The return of the proceeds of crime nowadays through the conviction based asset forfeiture has not been effective and efficient because the law enforcement officers face a difficult circumstances when the offender fled the jurisdictions taking with him the proceeds of corruption crime. It needed an alternative mechanism to confiscate the proceeds of corruption crime which is not dependent on the sentencing conviction as known as the non-conviction based asset forfeiture mechanism. This mechanism should be implemented as an comprehensive part of the criminal law policy in Indonesia side by side with the strengthen effort of international cooperation with foreign jurisdiction as a consequences which should be consider that there too many the value of proceeds of corruption crime removed to foreign jurisdictions."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T38763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>