Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6381 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Totok Djuroto
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000
070.068 TOT m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman
Jakarta: Sagung Seto, 2012
808.066 LUK m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Peter Evans
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Semarang: Aneka Ilmu, 1992
070.4 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pradnya Paramita, 1985
070.026 BUK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kasijanto Sastrodinomo
"ABSTRAK
Kajian sejarah tentang Islam di Indonesia merupakan pokok-pokok pembahasan yang menarik banyak ahli bangsa Indonesia sendiri ataupun pakar asing -Hanya saja ada beberapa subyek kajian yang cukup menarik : untuk dikaji, tetapi terlewatkan begitu saja.
Seperti sejarah tentang pemikiran keagamaan, dalam hal ini agama Islam di pulau Jawa dalam kurun antara abad ke-20. Selama ini kajian atas 'kebudayaan Jawa' dalam arti luas telah menghasilkan banyak tulisan
tentang filsafat, seni tradisi, gaya hidup dan kesusastraan. Sementara kajian atas sejarah agama, khususnya Islam, tenggelam di tengah-tengah pandangan-pandangan yang secara historis pantas dipertanyakan, menyangkut sikap keber-agama-an orang Jawa. Seperti menghubungkan bahwa agama orang Jawa tak lebih dari agama kejawen atau Islam sinkretik.
Dalam kaitannya dengan pandangan di atas, naskah penelitian ini tidak menolak pandangan tersebut,karena memang jika kita memandang kehidupan orang Jawa akan kita dapati keanekaragaman corak keagamaan orang Jawa. Tetapi hal ini tidak harus mengesampingkan kondisi-kondisi dimana ada sebagian masyarakat Jawa menganut Islam secara taat. Dan mereka sesuai dengan semangat bahwa, setiap muslim adalah pendakwah, maka mncullah gerakan dakwah dari individu-individu maupun organisasi-organisasi untuk mengajak kaum muslimin melaksanakan ajaran islam dengan murni dan konsekwen.
Bertitik tolak dari pandangan diatas itulah, diperlukan usaha untuk merekonstruksi kisah sejarah tentang gerakan dakwah Islam yang dilakukan oleh kaum muslimin di Tanah Kerajaan Jawa atau Vorstenlanden, sebuah wilayah yang pada awal abad ke-20, merupakan wilayah Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Pura Pakualaman, dan Pura Mangkunegaran.
Pemikiran-pemikiran keagamaan (Islam) yang didakwahkan melalui artikel-artikel dari majalah dan surat kabar yang terbit di Tanah Kerajaan Jawa cukup menarik, karena digunakannya media cetak untuk menyampaikan pesan dakwah, hal ini merupakan perkembangan yang menarik untuk ditelaah karena menggantikan posisi tradisi lisan dalam penyampaian pesan atau dakwah. Selain itu permasalahan yang juga penting adalah pokok-pokok pikiran dakwah yang mereka tuliskan. Seperti tentang permasalahan pentingnya manusia beragama dengan memeluk agama yang bertauhid (Islam) dan menjauhkan diri dari sikap syirik,serta mengajak masyarakat mengerjakan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT, kemudian perlunya umat Islam memperbaiki tingkat sosial-ekonominya dan mengajak umat Islam mengejar ilmu pengetahuan agar terhindar dari kebodohan.
Dari pemikiran-pemikiran keagamaan yang muncul dalam artikel dakwah dalam media cetak pada awal abad ke-20, diharapkan memberikan sedikit 'pelita' dalam usaha melihat sosok dan kondisi keislaman orang Jawa yang ada di tanah kerajaan Jawa atau Vorstenlenden. (FSUI; DIP-OPF 1995/1996; 74 hal)
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 1995/1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
J. Indiwan Seto Wahju Wibowo
"Penelitian bertajuk `Pembunuhan Karakter dalam Pers Indonesia' ini menggunakan analisis semiotik, salah satu model analisis teks media. Tema yang diangkat adalah `character assassination' Presiden Abdurrahman Wahid dalam teks berita koran dan majalah Ibukota.
Sesuai sifatnya, penelitian kualitatif ini tidak berpretensi untuk menyamaratakan atau menggeneralisasi semua berita pers Ibukota telah melakukan `pembunuhan karakter' terhadap Presiden Abdurrahman Wahid. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kritis yang sejak awal sudah beranggapan bahwa tidak ada berita pers yang sungguh-sungguh netral.
Eriyanto (2001:52) menyatakan bahwa analisis teks berita yang bersifat kritis pada awalnya melihat realitas dan hubungan sosial berlangsung dalam situasi yang timpang. Media bukanlah saluran yang bebas tempat semua kekuatan sosial saling berinteraksi dan berhubungan.
Sebaliknya, pers penganut teori kritis memandang media bukanlah saluran yang bebas, tempat semua kekuatan sosial yang saling berinteraksi dan berhubungan. Media massa justru dimiliki oleh kelompok dominan, sehingga mereka lebih mempunyai kesempatan dan akses untuk mempengaruhi dan memaknai peristiwa berdasarkan pandangan mereka. Dalam suasana era reformasi, pers Indonesia seakan mendapat angin, berani mengkritik bahkan melakukan pembunuhan karakter.
Pembunuhan Karakter adalah upaya mendiskreditkan karakter seseorang terutama publik figur atau orang berpengaruh lewat pelemparan opini atau distorsi informasi yang penuh dengan kebohongan. Dalam penelitian kualitatif ini, figur Abdurrahman Wahid menjadi sosok yang sering dizalimi oleh media massa khususnya Rakyat Merdeka, Panji Masyarakat, Gatra serta Adil dan Republika.
Penelitian ini menganalisis teks-teks berita - baik berupa teks tertulis, gambar, foto atau ilustrasi yang berkaitan dengan sepak terjang dan pendapat Abdurrahman Wahid ketika menjadi Presiden RI.
Alasan utama mengapa topik ini diangkat adalah rasa ingin tahu penulis mengenai berita-berita macam apa yang bisa dikatagorikan sebagai upaya `pembunuhan karakter' oleh pers. Sekaligus menjadi telaah ilmiah mengenai konsep pembunuhan karakter yang selama ini seringkali disebut-sebut tetapi tidak pernah dikaji secara ilmiah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis semiotik Roland Barthes dan diperlengkapi dengan teknik analisis semiotik sosial Halliday. Semuanya terjalin dalam kerangka berpikir paradigma konstruktif yang mengarah kepada paradigma kritis saat melihat media massa dan kekuasaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam banyak hal media massa tertentu paling tidak dari 40 sample berita terpilih, telah melakukan `pembunuhan karakter' terhadap pribadi Gus Dur sebagai presiden.
Dari berita yang dianalisis menunjukkan hampir sebagian besar teks berita itu berisi berita-berita yang bertentangan atau melanggar kode etik jurnalistik wartawan. Pelanggaran yang sering dilakukan adalah pelanggaran Pasal 5 dan Pasal 6 Kode Etik Jurnalistik wartawan Indonesia, yakni memuat berita tidak berimbang, terlalu interpretatif, mencampuradukkan antara fakta dan opini penulis serta melakukan penghinaan, pelanggaran hak privacy dan mencemarkan nama baik.
Di sisi yang lain hasil penelitian ini memungkinkan atau bisa mengilhami penelitian selanjutnya mengenai pelanggaran kode etik jurnalistik dan pengaruhnya pada kebebasan dan profesionalisme jurnalistik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T9717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Muntaha
"Pokok pikiran (tesis) dari penelitian ini adalah pers Indonesia di masa reformasi politik dan krisis ekonomi mampu bertahan di masa krisis dengan berbagai modal/kekuatan yang dimiliki dan kiat/strategi manajemen bidang redaksional yang diterapkan secara konsisten dan kreatif dalam memproduksi produk.
Secara makro, tesis ini sejalan dan memperkuat pendapat umum dari Picard (1988 a) maupun Lacy (1990) (dikutip Albarran, 1996:23 dan 158), bahwa kompetisi dalam industri Koran/harian mempertinggi kualitas pembuatan berita. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus (case study), dengan tipe penelitian multicases-multilevel dan pendekatan Ekonorni Media. Berita harian Kompas dan Jawa Pos tentang kampanye pemilu 1999 (17 hari kerja) menjadi obyek atau kasus. Analisis data dilakukan pada level teks (text), praktik wacana (discource practice) (organisasi/industri), dan level praktik sosiokultural (industri media cetak Indonesia). Data berita dikumpulkan dan dianalisis melalui content analysis; data kebijakan redaksional dilakukan melalui interview dengan Redaktur kedua media, kemudian dianalisis melalui analisis wacana; dan data sosiokultural industri pers dianalisis melalui pendekatan ekonomi Media.
Hasil penelitian menunjukkan: meskipun proses memproduksi berita yang dilakukan redaksi kedua media relatif lama, produk akhir yang dihasilkan relatif berbeda. Dari seluruh produk yang diteliti sebanyak 346 item berita, dapat dikemukakan bahwa ciri Kompas adalah pasar bersifat nasional, isu yang diangkat redaksi bersifat umum, dan unsur kelengkapan berita cukup menonjol. Sedangkan Jawa Pos pasarnya lokal, mementingkan produk berita yang laku dijual (memiliki banyak isu), dan unsur kontroversi menonjol. Dari penelitian ini dapat disimpulkan pada tiga tingkatan: teks, wacana, dan sosiokultural. Perlama, dilihat dari isu (diversifikasi produk) yang dominan adalah jenis berita nasional (Kompas) dan berita lokal-daerah Jawa Timur dan Indonesia Timur (Jawa Pos).
Kedua, obyektivitas pemberitaan, dari unsur faktualitas relatif sama (tinggi), keseimbangan sumber berbeda (Kompas lebih tinggi/bervariasi dibanding Jawa Pos), netralitas pemberitaan sama (tinggi). Ketiga, gaya pemberitaan berbeda; berita Kompas jumlahnya sedikit namun lengkap dan jumlah kolom umumnya banyak/panjang, berita Jawa Fos singkat-banyak, ukuran kolom kecil. Keempat, pada tingkatan organisasi dan industri, krisis ekonomi yang disusul dengan (re)regulasi bidang pers oleh pemerintah membawa dilemalparadoks; yaitu di satu sisi peluang berekspresi dan membuat media makin besar, namun di sisi lain tantangan untuk menjadi profesional makin ketat/kompetitif - mengingat struktur pasar berubah serta daya beli masyarakat turun. Perubahan struktur pasar ini, dan perkembangan industri media elektronik yang demikian gencar ("banjir" berita dalam berbagai format dan jam siar/tayang), menjadikan pihak manajemen industri media melakukan secara sadar berbagai langkah antisipasi; baik dengan mempertahankan produk namun mengemas dengan cara bervariasi (Kompas), maupun menciptakan jenis produk dengan substansi dan sentuhan yang khas dan mementingkan muatan daerah (Jawa Fos). Kelima, pada tingkat sosiokultural, pers Indonesia di masa reformasi menghadapi tantangan rill berupa kebebasan yang kian terbuka, dan mengarah pada kristalisasi sejati -industri pers yang kuat makin kuat yang lemah akan mati sebagai pranata (agen) demokratisisasi. Penelitian ini memberi kontribusi berupa: (1) gambaran nyata tentang upaya manajemen redaksi media cetak Indonesia memproduksi produk berita di masa eforia pers dan pemilu multipartai bersamaan dengan masa krisis ekonomi; dan (2) gambaran optimisme dari pengelola industri media bahwa meskipun terdapat banyak ancaman produknya tetap akan laku di pasar.
Dari hasil penelitian ini direkomendasikan untuk mengadakan studi lanjut, antara lain: (1) studi tentang manajemen pemasaran khususnya bauran pemasaran (marketing mix) dengan unsur 4P (Price, Place, Product, Promotion) seperti strategi penetapan harga produk, strategi promosi berkala, strategi mengemas produk, dan strategi segmentasi konsumen melalui wilayah geografi tertentu; (2) studi tentang manajemen redaksional berupa optimalisasi sumberdaya untuk meningkatkan kualitas produk, seperti pemanfaatan Pusat Informasi Kompas sebagai bank data berita, pemanfaatan Dewan Pembaca Jawa Pos sebagai masukan terhadap kebijakan redaksional, dan sistem penugasan contingency plan untuk memburu narasumber yang bervariasi untuk berita investigatif; (3) studi tentang strategi industri media cetak bertahan di masa krisis dan recovery ekonomi, seperti penggunaan strategi bertahan (defence strategies) dan strategi menyerang (attack strategies) untuk memenangkan persaingan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T4780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Joke Octarina
"Di dunia pers Indonesia akhir akhir ini banyak terjadi kerjasama surat kabar daerah dengan grup penerbitan pers Jakarta. Perusahaan surat kabar daerah mengajak grup penerbitan Jakarta untuk mengelola surat kabar daerah tersebut. Sebagian besar, surat kabar daerah yang mengajak -5 kerjasama itu adalah surat kabar yang bertiras kecil dan hampir tak dapat terbit lagi. Penelitian ini hendak mencari informasi tentang bagaimana dan seperti apakah kerjasama itu. Selain itu, penelitian ini ingin mengetahui dampak dari kerjasama itu bagi surat kabar daerah, bagi grup penerbitan pers Jakarta dan bagi masyarakat di daerah itu. penelitian terutama dipakai adalah mendalam. Selain itu, analisa isi dilakukan Metode yang wawancara pada halaman muka dan tajuk surat kabar daerah sebelum dan Kuesioner pun disebar pada pembaca. harus mempunyai kriteria : sebagai pembaca kabar daerah lama yang sekaligus pembaca surat kabar baru yang telah melakukan kerjasama. setelah bekerjasama. Responden surat daerah Diantara grup-grup penerbitan yang ada di Jakarta, Kelompok Kompas Gramedia (KKG) dan Surya Pesindo. yang terpilih adalah Banda Aceh dan Bandung. Kedua tersebut hadir di dua kota itu. Tapi penelitian lebih terpilih Daerah grup difokuskan ke Aceh. Penelitian dilakukan di Aceh selama 3 bulan (awal Maret - pertengahan April 1990 dan awal Mei pertengahan Juni 1990); di Bandung selama 2 minggu (awal pertengahan Juli 1990); di Jakarta selama dua hari (8 September 1990 dan 10 November 1990). Kerjasama antara surat kabar daerah dengan grup penerbitan pers Jakarta terbukti dapat memajukan surat kabar daerah itu. Dengan adanya kerjasama ini, grup penerbitan pers Jakarta relatif mempunyai pengaruh di suatu daerah melalui surat kabar daerah tersebut. Namun, dengan adanya kerjasama ini, surat kabar daerah tergantung pada grup penerbitan Jakarta dalam hal: dana, berita nasional dan internasional, iklan dan fasilitas lain yang susah didapatkan di daerah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>